60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas QAI, NPM,
ROA, DTA, DER dan EPS. Sedangkan variabel dependennya adalah total return saham.
1. Quick Asset to Inventory QAI
QAI merupakan salah satu rasio aktivitas produktifitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan aktiva lancar
terutama dalam bentuk kas dari perputaran persediaan. Semakin cepat perputaran inventory atau persediaan, menunjukkan semakin produktif
perusahaan dalam menghasilkan aktiva lancar. Meningkatnya kepercayaan investor maupun kreditor terhadap perusahaan maka harga saham di pasar
modal diprediksikan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham maka total return saham penjumlahan capital gain.loss dan devidend yield juga
meningkat. Rasio QAI dicari dengan membandingkan kas dan setara kas dengan persediaan. Data QAI yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai QAI
61
menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Quick Asset to Inventory QAI Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
QAI NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA
RATA 1.
PT. Agua Golden Missisipi Tbk 4.30 2.01 2.42 2.91
2. PT. Delta Djakarta Tbk
1.25 2.98 2.89 2.37 3.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 1.93 3.01 2.40 2.45
4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
0.69 0.61 0.36 1.66 5.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 1.21 1.05 0.15 0.80
6. PT. Gudang Garam Tbk
0.04 0.05 0.03 0.04 7.
PT. HM. Sampoerna Tbk 0.41 0.50 0.22 0.38
8. PT. Lautan Luas Tbk
0.50 0.35 0.30 0.38 9.
PT. Ekadarma Tape Industries Tbk 1.18 0.89 0.62 0.90
10. PT. Intan Wijaya Internasional Tbk
3.30 3.01 1.24 2.52 11.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 0.21 0.31 0.14 0.22
12 PT. Lion Mesh Prima Tbk
0.35 2.43 0.28 1.02 13.
PT. Lion Metal Works Tbk 1.52 0.69 0.68 0.96
14. PT. Arwana Citra Mulia Tbk
0.53 0.21 0.04 0.26 15.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk 0.26 0.63 0.32 0.40
16. PT. Astra Graphia Tbk
1.75 2.78 1.56 2.03 17.
PT. Adhi Candra Automotive Tbk 1.40 0.03 0.21 0.55
18. PT. Astra Otoparts Tbk
0.79 0.31 0.40 0.50 19.
PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.58 0.55 0.64 0.59
20. PT. Tunas Ridean Tbk
0.84 0.26 0.66 0.59 21.
PT. Kimia Farma Tbk 1.03 0.72 0.55 0.77
22. PT. Merck Tbk
0.74 0.41 0.38 0.51 23.
PT. Mandom Tbk 0.07 0.02 0.01 0.03
24. PT. Unilever Tbk
2.20 1.25 0.92 1.48 25.
PT. Mayora Indah Tbk 1.47 0.33 0.66 0.82
26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
0.12 0.13 0.12 0.12 27.
PT. AKR Corporindo Tbk 0.79 0.77 0.20 0.59
28. PT. Trias Sentosa Tbk
0.83 0.07 0.12 0.34 29.
PT. Sorini Corporation Tbk 0.37 0.42 0.17 0.32
30. PT. Astra Internasional Tbk
2.59 1.60 0.77 1.65 Jumlah
33.25 28.38 18.86 28.16 Rata-Rata
1.108 0.946
0.629 0.93966
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan QAI tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Aqua Golden
62
Mississipi yaitu 4,30 kali, pada tahun 2004 adalah PT. Fast Food Indonesia yaitu 3,01 kali dan pada tahun 2005 adalah PT. Delta Djakarta Tbk yaitu
2,89 kali. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan QAI terendah pada tahun 2003 adalah PT. Gudang Garam yaitu 0,04 kali, sedangkan pada
tahun 2004 dan 2005 adalah PT. Mandom yaitu 0,02 kali dan 0,01 kali. Dari Tabel 4.1 juga dapat diketahui nilai rata-rata QAI tertinggi adalah pada
tahun 2003 sebesar 1,108 kali dan nilai rata-rata terendah QAI adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,629 kali.
2. Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM atau sering disebut sebagai net income to sales NIS merupakan rasio antara net income after tax NIAT terhadap
net sales. Rasio ini menunjukkan tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya sekaligus menunjukkan efisiensi biaya yang
dikeluarkan perusahaan. NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau ada keuntungan hak minoritas harus diperhitungkan, sedangkan
net sales merupakan total penjualan penjualan tunai dan kredit dikurangi dengan retur dan potongan penjualan. Data NPM yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan
mengenai NPM menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2
63
Tabel 4.2 Net Profit Margin NPM Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
NPM NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA
RATA 1.
PT. Agua Golden Missisipi Tbk 0.06 0.07 0.04 0.06
2. PT. Delta Djakarta Tbk
0.12 0.11 0.13 0.12 3.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 0.05 0.04 0.04 0.04
4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
0.03 0.02 0.01 0.02 5.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.16 0.12 0.10 0.13
6. PT. Gudang Garam Tbk
0.08 0.07 0.08 0.08 7.
PT. HM. Sampoerna Tbk 0.10 0.11 0.10 0.10
8. PT. Lautan Luas Tbk
0.01 0.03 0.02 0.02 9.
PT. Ekadarma Tape Industries Tbk 0.05 0.06 0.05 0.05
10. PT. Intan Wijaya Internasional Tbk
0.05 0.07 0.07 0.06 11.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 0.12 0.14 0.12 0.13
12 PT. Lion Mesh Prima Tbk
0.02 0.06 0.04 0.04 13.
PT. Lion Metal Works Tbk 0.14 0.21 0.15 0.17
14. PT. Arwana Citra Mulia Tbk
0.11 0.12 0.11 0.11 15.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk 0.07 0.05 0.09 0.07
16. PT. Astra Graphia Tbk
0.05 0.08 0.07 0.07 17.
PT. Adhi Candra Automotive Tbk 0.10 0.11 0.07 0.09
18. PT. Astra Otoparts Tbk
0.10 0.08 0.07 0.08 19.
PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.03 0.03 0.01 0.02
20. PT. Tunas Ridean Tbk
0.03 0.05 0.03 0.04 21.
PT. Kimia Farma Tbk 0.03 0.04 0.03 0.03
22. PT. Merck Tbk
0.17 0.15 0.02 0.11 23.
PT. Mandom Tbk 0.10 0.10 0.10 0.10
24. PT. Unilever Tbk
0.16 0.16 0.14 0.15 25.
PT. Mayora Indah Tbk 0.08 0.06 0.03 0.06
26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
0.04 0.01 0.01 0.02 27.
PT. AKR Corporindo Tbk 0.03 0.03 0.04 0.03
28. PT. Trias Sentosa Tbk
0.21 0.03 0.02 0.09 29.
PT. Sorini Corporation Tbk 0.07 0.06 0.05 0.06
30. PT. Astra Internasional Tbk
0.14 0.12 0.09 0.12 Jumlah
2.51 2.39 1.93 2.27 Rata-Rata
0.084 0.080
0.064 0.07566
Sumber: Indonesian Capital Makekt Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan NPM tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Trias Sentosa yaitu 0,21 kali dan pada tahun 2004 dan 2005 adalah PT. Lion Metal Works
yaitu 0,21 kali dan 0,15 kali. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan
64
NPM terendah pada tahun 2003 adalah PT. Lautan Luas, pada tahun 2004 adalah PT. Tunas Baru Lampung dan pada tahun 2005 adalah PT. Goodyear
Indonesia yaitu semuanya sebesar 0,01 kali. Dari Tabel 4.2 juga dapat diketahui nilai rata-rata NPM tertinggi adalah pada tahun 2003 sebesar
0,084 kali dan nilai rata-rata terendah NPM adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,064 kali.
3. Return on Asset ROA
Return on asset ROA yang sering disebut sebagai return on investment ROI digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio
rentabilitasprofitabilitas yang lainnya. ROA atau ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara net income after tax NIAT terhadap avarege
total asset. NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau ada keuntungan hak minoritas harus ikut diperhitungkan. Avarage total
assets merupakan rata-rata total asset awal dan akhir tahun. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat
kembalian semakin besar. Data ROA yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian
Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai ROA menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3
65
Tabel 4.3 Return on Asset ROA Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
ROA NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA
RATA 1.
PT. Agua Golden Missisipi Tbk 0.12 0.14 0.09 0.12
2. PT. Delta Djakarta Tbk
0.09 0.09 0.11 0.10 3.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 0.13 0.11 0.11 0.12
4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
0.04 0.02 0.01 0.02 5.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.19 0.15 0.15 0.16
6. PT. Gudang Garam Tbk
0.11 0.09 0.09 0.10 7.
PT. HM. Sampoerna Tbk 0.14 0.17 0.20 0.17
8. PT. Lautan Luas Tbk
0.01 0.04 0.03 0.03 9.
PT. Ekadarma Tape Industries Tbk 0.07 0.07 0.07 0.07
10. PT. Intan Wijaya Internasional Tbk
0.05 0.07 0.06 0.06 11.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 0.11 0.13 0.14 0.13
12 PT. Lion Mesh Prima Tbk
0.05 0.13 0.10 0.09 13.
PT. Lion Metal Works Tbk 0.10 0.16 0.12 0.13
14. PT. Arwana Citra Mulia Tbk
0.08 0.08 0.10 0.09 15.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk 0.06 0.04 0.07 .06
16. PT. Astra Graphia Tbk
0.03 0.07 0.07 0.06 17.
PT. Adhi Candra Automotive Tbk 0.09 0.14 0.11 0.11
18. PT. Astra Otoparts Tbk
0.11 0.09 0.09 0.10 19.
PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.04 0.06 0.02 0.03
20. PT. Tunas Ridean Tbk
0.05 0.07 0.05 0.06 21.
PT. Kimia Farma Tbk 0.03 0.07 0.04 0.05
22. PT. Merck Tbk
0.25 0.29 0.03 0.19 23.
PT. Mandom Tbk 0.16 0.17 0.17 0.19
24. PT. Unilever Tbk
0.38 0.40 0.37 0.38 25.
PT. Mayora Indah Tbk 0.07 0.07 0.03 0.06
26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
0.02 0.01 0.01 0.01 27.
PT. AKR Corporindo Tbk 0.03 0.06 0.06 0.05
28. PT. Trias Sentosa Tbk
0.10 0.02 0.06 0.06 29.
PT. Sorini Corporation Tbk 0.06 0.07 0.01 0.05
30. PT. Astra Internasional Tbk
0.16 0.14 0.12 0.14 Jumlah
2.93 3.22 2.65 8.8 Rata-Rata
0.098 0.107
0.088 0.0978
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan ROA tertinggi pada tahun 2003, 2004 dan 2005 adalah PT. Unilever yaitu sebesar 38, 40 dan 37. Sedangkan perusahaan yang
menghasilkan ROA terendah pada tahun 2003 adalah PT. Lautan Luas, pada
66
tahun 2004 dan 2005 adalah PT. Tunas Baru Lampung yaitu semuanya sebesar 1. Dari Tabel 4.2 juga dapat diketahui nilai rata-rata ROA
tertinggi adalah pada tahun 2004 sebesar 10,7 dan nilai rata-rata terendah ROA adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 8,8
4. Debt to Total Asset DTA.
DTA atau lazim disebut sebagai leverage ratio digunakan untuk mengukur total hutang terhadap total assets yang dimiliki perusahaan. Rasio
ini diukur dengan cara membandingkan antara total debts terhadap total assets. Total debts merupakan total liabilities baik hutang jangka pendek
maupun jangka panjang, sedangkan total assets merupakan total aktiva aktiva lancar dan aktiva tetap yang digunakan untuk operasional
perusahaan. Tingkat DTA yang kecil menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat kembalian yang semakin tinggi. Data
DTA yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory
ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai DTA menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4
67
Tabel 4.4 Debt to Total Asset DTA Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
DTA NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA-
RATA
1. PT. Agua Golden Missisipi Tbk
0.47 0.46 0.43 0.45 2.
PT. Delta Djakarta Tbk 0.20 0.22 0.24 0.22
3. PT. Fast Food Indonesia Tbk
0.41 0.40 0.39 0.40 4.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.69 0.68 0.68 0.68
5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
0.44 0.53 0.60 0.52 6.
PT. Gudang Garam Tbk 0.37 0.41 0.41 0.40
7. PT. HM. Sampoerna Tbk
0.41 0.55 0.60 0.52 8.
PT. Lautan Luas Tbk 0.63 0.63 0.65 0.64
9. PT. Ekadarma Tape Industries Tbk
0.18 0.15 0.27 0.20 10.
PT. Intan Wijaya Internasional Tbk 0.14 0.15 0.10 0.13
11. PT. Asahimas Flat Glass Tbk
0.42 0.34 0.23 0.33 12
PT. Lion Mesh Prima Tbk 0.64 0.59 0.50 0.58
13. PT. Lion Metal Works Tbk
0.16 0.18 0.19 0.18 14.
PT. Arwana Citra Mulia Tbk 0.48 0.50 0.52 0.50
15. PT. Surya Toto Indonesia Tbk
0.77 0.80 0.75 0.77 16.
PT. Astra Graphia Tbk 0.53 0.42 0.45 0.47
17. PT. Adhi Candra Automotive Tbk
0.17 0.20 0.20 0.19 18.
PT. Astra Otoparts Tbk 0.32 0.36 0.38 0.35
19. PT. Goodyear Indonesia Tbk
0.32 0.35 0.40 0.36 20.
PT. Tunas Ridean Tbk 0.68 0.73 0.75 0.72
21. PT. Kimia Farma Tbk
0.45 0.31 0.28 0.35 22.
PT. Merck Tbk 0.20 0.23 0.17 0.20
23. PT. Mandom Tbk
0.12 0.16 0.16 0.15 24.
PT. Unilever Tbk 0.38 0.37 0.43 0.39
25. PT. Mayora Indah Tbk
0.37 0.31 0.38 0.35 26.
PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0.56 0.62 0.65 0.61
27. PT. AKR Corporindo Tbk
0.41 0.40 .42 0.41 28.
PT. Trias Sentosa Tbk 0.44 0.50 0.38 0.44
29. PT. Sorini Corporation Tbk
0.38 0.36 0.54 0.43 30.
PT. Astra Internasional Tbk 0.51 0.50 0.48 0.50
Jumlah 12.25 12.41 12.63 37.29
Rata-Rata 0.408
0.414 0.421
0.4143
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan DTA tertinggi pada tahun 2003, 2004 dan 2005 adalah PT. Surya Toto Indonesia yaitu sebesar 0,77, 0,80 dan 0,75. Sedangkan
perusahaan yang menghasilkan DTA terendah pada tahun 2003 adalah PT.
68
Mandom yaitu sebesar 0,12, pada tahun 2004 adalah PT. Ekadarma Tape Industries yaitu sebesar 0,15 dan 2005 adalah PT. Intan Wijaya yaitu
sebesar 0,10. Dari Tabel 4.4 juga dapat diketahui nilai rata-rata DTA tertinggi adalah pada tahun 2005 sebesar 0,421 dan nilai rata-rata terendah
DTA adalah pada tahun 2003 yaitu sebesar 0,408 5.
Debt to Equity Ratio DER Debt to equity ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan
komposisi atau struktur modal dari total pinjaman hutang terhadap total modal yang dimliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan
komposisi total hutang jangka pendek dan jangka penjang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar
beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur. Data DER yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang
terdapat pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai DER menggunakan rumus pada bab III dan
ringkasan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5
69
Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio DER Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
DER NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA
RATA 1.
PT. Agua Golden Missisipi Tbk 0.92 0.87 0.78 0.86
2. PT. Delta Djakarta Tbk
0.24 0.29 0.32 0.28 3.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 0.69 0.66 0.66 0.67
4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
2.58 2.50 2.33 2.47 5.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.80 1.11 1.52 1.14
6. PT. Gudang Garam Tbk
0.58 0.69 0.69 0.65 7.
PT. HM. Sampoerna Tbk 0.73 1.31 1.55 1.19
8. PT. Lautan Luas Tbk
1.94 1.97 2.10 2.00 9.
PT. Ekadarma Tape Industries Tbk 0.22 0.18 0.37 0.26
10. PT. Intan Wijaya Internasional Tbk
0.17 0.17 0.12 0.15 11.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 0.73 0.52 0.30 0.52
12 PT. Lion Mesh Prima Tbk
1.80 1.45 0.99 1.41 13.
PT. Lion Metal Works Tbk 0.19 0.22 0.23 0.21
14. PT. Arwana Citra Mulia Tbk
0.92 1.01 1.10 1.01 15.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk 3.29 3.88 2.93 3.37
16. PT. Astra Graphia Tbk
1.12 0.72 0.82 0.89 17.
PT. Adhi Candra Automotive Tbk 0.20 0.25 0.26 0.24
18. PT. Astra Otoparts Tbk
0.52 0.62 0.71 0.62 19.
PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.47 0.54 0.68 0.56
20. PT. Tunas Ridean Tbk
2.12 2.67 3.02 2.60 21.
PT. Kimia Farma Tbk 0.81 0.04 0.39 0.41
22. PT. Merck Tbk
0.26 0.30 0.21 0.26 23.
PT. Mandom Tbk 0.14 1.19 0.19 0.51
24. PT. Unilever Tbk
0.63 0.59 0.76 0.66 25.
PT. Mayora Indah Tbk 0.58 0.46 0.61 0.55
26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
1.29 1.65 1.83 1.59 27.
PT. AKR Corporindo Tbk 1.18 0.78 0.68 0.94
28. PT. Trias Sentosa Tbk
0.78 1.00 0.67 0.82 29.
PT. Sorini Corporation Tbk 0.71 0.60 1.20 0.84
30. PT. Astra Internasional Tbk
1.19 1.18 1.11 1.16 Jumlah
29.42 29.31 27.80 86.53 Rata-Rata
0.981 0.977
0.926 0.9497
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan DER tertinggi pada tahun 2003, 2004 dan 2005 adalah PT. Surya Toto Indonesia yaitu sebesar 3,29, 3,88 dan 2,93. Sedangkan
perusahaan yang menghasilkan DER terendah pada tahun 2003 adalah PT.
70
Mandom yaitu sebesar 0,14, pada tahun 2004 dan 2005 adalah PT. Intan Wijaya yaitu sebesar 0,17 dan 0,12. Dari Tabel 4.5 juga dapat diketahui
nilai rata-rata DER tertinggi adalah pada tahun 2003 sebesar 0,981 dan nilai rata-rata terendah DTA adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,926
6. Earning per Share EPS
Earning per Share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak atau net income after tax NIAT pada satu tahun buku dengan jumlah
saham yang diterbitkan outstanding share. Data EPS yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang
terdapat pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai EPS menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
71
Tabel 4.6 Earning per Share EPS Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
EPS NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA-
RATA
1. PT. Agua Golden Missisipi Tbk
4805 6962 4889 5552 2.
PT. Delta Djakarta Tbk 2352 2417 3522 2763.6
3. PT. Fast Food Indonesia Tbk
81 80 93 84.7 4.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 64 40 15 39.7
5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
4282 4096 4130 4169.3 6.
PT. Gudang Garam Tbk 956 930 982 956
7. PT. HM. Sampoerna Tbk
313 454 544 437 8.
PT. Lautan Luas Tbk 10 67 67 48
9. PT. Ekadarma Tape Industries Tbk
97 20 2139 812
10. PT. Intan Wijaya Internasional Tbk
47 65 64 58.7 11.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 376 476 490 447.3
12 PT. Lion Mesh Prima Tbk
168 573 482 407.3 13.
PT. Lion Metal Works Tbk 236 453 366 351.7
14. PT. Arwana Citra Mulia Tbk
23 28 39 30 15.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk 640 522 1269
810.3 16.
PT. Astra Graphia Tbk 16 28 27 23.7
17. PT. Adhi Candra Automotive Tbk
17 25 20 20.7 18.
PT. Astra Otoparts Tbk 273 291 391 318.3
19. PT. Goodyear Indonesia Tbk
401 610 177 396 20.
PT. Tunas Ridean Tbk 58 109 102 89.7
21. PT. Kimia Farma Tbk
8 14 10 10.7
22. PT. Merck Tbk
2258 2555 2567 2463 23.
PT. Mandom Tbk 396 259 595 506.7
24. PT. Unilever Tbk
170 192 189 183.7 25.
PT. Mayora Indah Tbk 110 111 60 93.7
26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
16 10 9 11.7 27.
PT. AKR Corporindo Tbk 259 122 191 190.7
28. PT. Trias Sentosa Tbk
61 10 6 25.7 29.
PT. Sorini Corporation Tbk 184 195 198 192.3
30. PT. Astra Internasional Tbk
1096 1335 1348 1259.7 Jumlah
19773 23319 24816 67908 Rata-Rata
659.1 777.3
827.2 754.802
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan EPS tertinggi pada tahun 2003, 2004 dan 2005 adalah PT. Aqua Golden Mississipi yaitu sebesar 4.805, 6.962, dan 4.889. Sedangkan
perusahaan yang menghasilkan EPS terendah pada tahun 2003 adalah PT.
72
Kimia Farma yaitu sebesar 8, pada tahun 2004 adalah PT. Tunas Baru Lampung yaitu sebesar 10, dan pada tahun 2005 adalah PT. Trias Sentosa
yaitu sebesar 6. Dari Tabel 4.6 juga dapat diketahui nilai rata-rata EPS tertinggi adalah pada tahun 2005 sebesar 827,2 dan nilai rata-rata terendah
EPS adalah pada tahun 2003 yaitu sebesar 659,1. 7.
Total Return Return adalah tingkat kembalian yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor pemodal tidak akan
melakukan investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang
disebut sebagai return baik langsung maupun tidak langsung. Besarnya pendapatan deviden devidend yield-DY dihitung dari rasio antara deviden
per lembar saham terhadap harga per lembar saham. Dalam penelitian ini konsep return yang digunakan adalah return realisasi atau actual return
capital gain yang merupakan selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya.
Data total return yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market
Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai total return menggunakan rumus pada bab III dan ringkasan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.7
73
Tabel 4.7 Total Return Perusahaan Industri Manufaktur
tahun 2003-2005
Total Return NO PERUSAHAAN
2003 2004 2005 RATA-
RATA
1. PT. Agua Golden Missisipi Tbk
0.2914 0.0288 0.3287 0.2163 2.
PT. Delta Djakarta Tbk 0.1011 0.6908 1.5022 0.7647
3. PT. Fast Food Indonesia Tbk
0.0451 0.1522 0.1596 0.1190 4.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.3683 0.0225 0.1230 0.1713
5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
1.3029 0.3716 -0.2537 0.4736 6.
PT. Gudang Garam Tbk 0.2680 0.3987 0.2194 0.2954
7. PT. HM. Sampoerna Tbk
0.0670 0.4176 -0.1079 0.1235 8.
PT. Lautan Luas Tbk 0.6607 0.0332 -0.1048 0.1964
9. PT. Ekadarma Tape Industries Tbk
0.2663 0.5274 0.3848 0.3928 10.
PT. Intan Wijaya Internasional Tbk 0.5556 0.3126 0.3417 0.4033
11. PT. Asahimas Flat Glass Tbk
0.5903 0.3441 0.3274 0.4206 12
PT. Lion Mesh Prima Tbk 0.5333 0.4705 0.0816 0.3618
13. PT. Lion Metal Works Tbk
0.9150 -0.7013 0.4378 0.2172 14.
PT. Arwana Citra Mulia Tbk 0.1576 0.5335 -0.3064 0.1282
15. PT. Surya Toto Indonesia Tbk
0.5311 0.1351 0.5470 0.4044 16.
PT. Astra Graphia Tbk 0.6765 -0.2532 -0.2675 0.0519
17. PT. Adhi Candra Automotive Tbk
0.2004 0.0322 -0.0593 0.0578 18.
PT. Astra Otoparts Tbk 0.6173 1.9789 0.2463 0.9475
19. PT. Goodyear Indonesia Tbk
0.2392 1.0588 0.2042 0.5007 20.
PT. Tunas Ridean Tbk 1.9503 0.0003 0.0106 0.6537
21. PT. Kimia Farma Tbk
-0.1541 0.2906 0.0002 0.0456 22.
PT. Merck Tbk 0.1188 -0.0200 -0.0185 0.0268
23. PT. Mandom Tbk
-0.0979 1.3205 -0.0695 0.3844 24.
PT. Unilever Tbk 0.0926 1.2900 0.0224 0.4690
25. PT. Mayora Indah Tbk
0.1074 0.2422 0.4569 0.2688 26.
PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0.5213 0.9481 0.0713 0.5469
27. PT. AKR Corporindo Tbk
0.1351 -0.0236 -0.2543 -0.0476 28.
PT. Trias Sentosa Tbk 0.6875 0.7864 0.1089 0.5276
29. PT. Sorini Corporation Tbk
0.6369 0.7521 0.0802 0.4897 30.
PT. Astra Internasional Tbk 0.1419 0.1294 -0.7066 -0.1451
Jumlah 12.6269
12.2700 3.5057
9.4462 Rata-Rata
0.4209 0.4090
0.1139 0.31487
Sumber: Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 Dari pengamatan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menghasilkan total return saham tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Tunas Ridean yaitu sebesar 1,9503; pada tahun 2004 adalah PT. Astra
Otoparts yaitu sebesar 1,9789; dan pada tahun 2005 adalah PT. Delta
74
Djakarta yaitu sebesar 1,5022. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan total return saham terendah pada tahun 2003 adalah PT. Kimia Farma yaitu
sebesar –0,1541; pada tahun 2004 adalah PT. Lion Metal Works yaitu sebesar –0,7013 dan pada tahun 2005 adalah PT. Astra Internasional yaitu
sebesar – 0,7066. Dari Tabel 4.7 juga dapat diketahui nilai rata-rata total return saham tertinggi adalah pada tahun 2003 sebesar 0,4209 dan nilai rata-
rata terendah total return saham adalah pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,1139.
Selanjutnya apabila dilihat dari nilai minimum, maksimum dan rata-rata mean dan standar deviasi
δ dari masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.8 Perhitungan Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation QAI
90 .02
4.30 .9396
.88829 NPM
90 .01
.21 .0759
.04712 ROA
90 .01
.40 .0978
.07646 DTA
90 .10
.80 .4143
.17534 DER
90 .04
3.88 .9497
.79191 EPS
90 6.00
6962.00 754.8027
1332.07680 TOTRET
90 -.7066
1.9789 .314873
.6207731 Valid N listwise
90
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan pada Tabel 4.8 tersebut nampak bahwa dari 30 perusahaan sampel dengan menggunakan metode pooled dimana 30
perusahaan dikalikan dengan tahun pengamatan 3 tahun, sehingga sampel
75
yang digunakan menjadi 90 perusahaan. Pada Tabel 4.8 tersebut nampak bahwa rata-rata mean total return dari perusahaan sampel selama periode
pengamatan 2003-2005 sebesar 0,314873 dengan standar deviasi sebesar 0,4607731 dimana nilai standar deviasi ini lebih besar dari pada rata-rata total
return. Demikian pula nilai minimum lebih kecil dari rata-ratanya -0,7066 dan nilai maksimum jauh lebih besar dari rata-ratanya 1,9789. Hasil yang sama
juga terjadi pada variabel independent yaitu EPS. Sedangkan variabel penelitian yang standar deviasinya lebih kecil dari
pada nilai rata-ratanya mean adalah variabel QAI, NPM, ROA, DTA dan DER dimana standar deviasi QAI sebesar 0,88829 dan nilai rata-rata sebesar 0,9396
demikian pula dengan variabel NPM, ROA, DTA dan DER yang menunjukkan bahwa besarnya standar deviasi lebih kecil dari pada nilai rata-ratanya mean.
2. Analisis Data