Uji F dan Uji t Koefisien Determinasi

56 d. Uji Autokorelasi Pengujian asumsi ke-empat dalam model regresi linier klasik adalah uji autokorelasi autocorrelation. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokerelasi. Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test. Pengambilan keputusan ada tidaknya dalam uji Durbin-Watson test adalah sebagai berikut: Algifari,2000:89 Tabel 3.2 Tabel Autokorelasi Durbin-Watson Kesimpulan Kurang dari 1,52 1,52 sampai 1,80 1,80 sampai 2,20 2,20 sampai 2,48 Lebih dari 2,48 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi

2. Uji F dan Uji t

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Uji signifikansi pengaruh nyata variabel independen X i terhadap variabel dependen Y baik secara parsial maupun secara bersama-sama dilakukan dengan uji statistik F F-test dan uji t t-test. 57 1 Uji F-statistik Uji digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut: H 1 : b 1 , b 2 , b 3, b 4 , b 5 , b 6 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang significant secara bersama-sama dari variabel independen X 1 sd X 6 terhadap variabel dependen Y. Pengambilan keputusan: Jika probabilitas 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak diterima Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak dan menerimaHa Adapun Hipotesisnya: H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independent secara simultan terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh dari variabel independent secara simultan terhadfap variabel dependen. 2 Uji t-statistik Uji keberartian koefisien b i dilakukan dengan statistik-t student-t. Hal ini dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dilakukan sebagai berikut: H 1 : b i ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang significant dari variabel independen X i terhadap variabel dependen Y. 58 Pengambilan keputusan: Jika probabilitas 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak diterima Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha Adapun Hipotesisnya: H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh dari variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen. b. Untuk menguji dominasi variabel independen X i terhadap variabel dependen Y dilakukan dengan melihat pada koefisien beta standar.

3. Koefisien Determinasi

Dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel bebasnya Santoso, 2004:167. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka masing-masing variabel yaitu quick asset inventory, net profit margin, return on asset, debt to total asset, debt to total equity, dan earning per share secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu return saham yang dinyatakan dengan R 2 untuk mengetahui koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh quick asset inventory, net profit margin, return on asset, debt to total asset, debt to total equity, dan earning per share terhadap return saham. Sedangkan untuk mengetahui koefisien determenasi parsial variabel independent terhadap variabel dependen dengan menggunakan r 2 . 59 Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Besarnya koefisien determinasi suatu persaman regresi, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen rasio keuangan terhadap variabel dependennya return saham, dan sebaliknya, semakin mendekati 1 besarnya koefisien determinasi suatu persaman regresi, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel dependen rasio keuangan terhadap variabel independennya return saham. Angka R 2 ini di dapat dari pengolahan melalui program SPSS yang bisa dilihat dari tabel model summery kolom R square. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas QAI, NPM, ROA, DTA, DER dan EPS. Sedangkan variabel dependennya adalah total return saham. 1. Quick Asset to Inventory QAI QAI merupakan salah satu rasio aktivitas produktifitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan aktiva lancar terutama dalam bentuk kas dari perputaran persediaan. Semakin cepat perputaran inventory atau persediaan, menunjukkan semakin produktif perusahaan dalam menghasilkan aktiva lancar. Meningkatnya kepercayaan investor maupun kreditor terhadap perusahaan maka harga saham di pasar modal diprediksikan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham maka total return saham penjumlahan capital gain.loss dan devidend yield juga meningkat. Rasio QAI dicari dengan membandingkan kas dan setara kas dengan persediaan. Data QAI yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2006. Perhitungan mengenai QAI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

0 23 2

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAPKINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 10