31
yang maksimal. Penggerakan memiliki tujuan untuk mendorong dan memotivasi pekerja agar dapat mengerjakan tugas sesuia dengan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan dan mengarahkan anggota untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias. Menggerakkan merupakan
kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
d. Controlling Pengawasan
Pengawasan merupakan tindakan terkahir yang dilakukan para manajer daam suatu organisasi. Pengawasan diartian sebagai salah satu kegiatan untuk
mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehenndaki, kemudian
dari hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan.
30
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pandangan Islam, pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan
yang hak.
31
Sementara itu dikemukakan oleh Handoko dalam Rohman dan Amri, bahwa:
Manajemen pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi yang umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya dipergunakan dengan cara yang paling
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
32
Dengan demikian, pengawasan adalah upaya mengawasi yang dilakukan oleh pimpinan guna untuk melihat sejauh mana pelaksanaan dalam sebuah
manajemen terlaksana sesuai dengan perencanaan awal atau sudah tidak sesuai
30
Syaiful Sagala, Administrasi., h. 59.
31
Didin Hafifuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Praktik Bandung: Gema Insani, 2010, h.156.
32
Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan Analisis dan Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang Efektif Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2012, h. 28.
32
dengan visi misi yang telah menjadi tujuan awalnya. Apabila terjadi ketidaksesuaian dengan perencanaan awal, maka disinilah tugas seorang
pemimpin, agar mampu memberikan arahan kembali, meluruskan tujuan yang belum sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Menurut Engkoswara dan Aan
Komariah bahwa pengawasan sesungguhnya bertujuan untuk: 1
Membuat pihak yang diawasi merasa terbantu sehingga dapat mencapai visi dan misinya secara lebih efektif dan efisien
2 Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan
akuntabilitas 3
Menimbulkan suasana saling percaya dalam dan diluar lingkungan operasi organisasi
4 Meningkatkan akuntabilitas organisasi
5 Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6 Menggolong terwujudnya good governance.
33
Tugas manajemen yang diarahkan untuk melakukan pengawasan atas apa yang telah direncanakan dan bagaimana langkah-langkah koreksinya. Jika suatu
rencana tidak berjalan dengan semestinya, maka fungsi pengawasan dalam hal ini manajer melakukan proses untuk mengoreksi kegiatan yang sedang berjalan agar
tetap mencapai apa yang telah direncanakan. Fungsi pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan, mengoreksi kegagalan, dan memberikan solusi untuk
mengatasi kegagalan tersebut. Agar tujuan fungsi pengawasan dapat tercapai, maka berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan proses pengawasan.
Mockler dalam Engkoswara dan Aan Komariah, menyusun pengawasan menjadi 4 langkah kegiatan seperti dalam gambar berikut ini:
34
33
Engkoswara dan Aan Kommariah, Administrasi., h. 221.
34
Ibid., h. 220. Tetapkan
standar dan metode
mengukur prestasi kerja
Mengukur prestasi kerja
Ambil tindakan korektif dan
evaluasi ulang standar
Apakah prestasi kerja
sesuai dengan standar
Tidak melakukan apa-apa
33
a Menetapkan standard dan metode megukur prestasi kerja; menetapkan
standar dimulai dari menetapkan tujuan atau sasaran spesifik dan mudah diukur. Tujuan atau sasaran dan cara mencapai tujuan tersebut
merupakan standar dan metode kerja yang dapat digunakan untul mengukur prestasi kerja.
b Pengukuran prestasi kerja; kegiatan yang dijalankan untuk mencapai
sasaran terus diukur keberhasilannya secara berulang bisa pengamatan langsung atau melalui penggunaan instrument survey berisi indicator
efektifitas kerja. c
Membandingkan kinerja dengan standar, menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar; hasil pengukuran menjadi bahan informasi
antara standar dengan keadaan nyata lapangan. d
Mengambil tindakan korektif; setelah membandingkan kinerja dengan standar yang bisa ditetapkan, maka manajer dapat memebrikan
penilaian atas kinerja tersebut. Apabila kinerja baik maka tujuan akan tercapai, namun ketika terjadi masalah kinerja buruk, manajer harus
mengoreksi masalah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengawasan atau pengendalian merupakan
proses untuk mengamati secara terus menerus berkesinambungan pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun mengadakan koreksi perbaikan terhadap
penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan standar kerja yang jelas. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan alat ukur apakah
implementasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Peningkatan Mutu Pendidikan 1. Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu