50
melakukan pekerjaan secara otonom da dia mengabdikan diri pada pengguna jasa disertai dengan rasa tanggung jawab atas kemaampuan profesionalnya itu.
65
Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa profesional adalah suatu keahlian skill dan kewenangan dalam suatu jabatan
tertentu yang mensyaratkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tertentu secara khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif agar
seseorang dapat mengembangkan diri baik kompetensi maupun sikap professional sehingga
dapat mencapai
keberhasilan yang
diharapkan. Sedangkan
profesionalitas adalah sikap seseorang untuk bertindak secara profesional untuk bekerja dan mengerjakan sesuatu sesuai bidangnya.
Professional development was never intended to trigger such pessimistic reactions. Even critics of the
professional development movement admit that all forms of teacher development, whether effective or not, have at their core the noble intention of improving
student learning.
66
Semua usaha yang dilakukan dalam hal pengembangan profesionalitas guru adalah bentuk usaha guru dalam peningkatan kemampuannya
baik paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional agar dapat memberikan pelayanan belajar pada siswa dengan lebih maksimal.
2. Guru Profesional
Menurut PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Bab I menyatakan bahwa: ”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan me nengah”.
67
Menurut Moh. Uzer Usman, guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Orang yang disebut guru adalah orang
yang memiliki kemampuan merangsang program pembelajaran serta mampu
65
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru Dari Pra-Jabatan, Induksi, ke Profesional Madani Jakarta: Prenada Media Grup, 2015, cet. 3, h. 103.
66
Gabriel Diaz Maggiolie, Teacher-Centered; Professional Development USA: ASCD, 2004, h. 1.
67
PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
51
menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
68
Guru adalah padanan dari pendidik, yang menurut Pasal 39 Ayat 2 Undang Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, guru dipandang hanya menjadi bagian kecil dari istilah “pendidik”, dinyatakan dalam
Pasal 39 Ayat 2 pengertian tentang pendidik adalah “pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
Dalam hal ini, ketentuan umum pasal 1 butir 5 menyatakan pengertian pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong pelajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai
dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan
pendidikan. Berdasarkan ketentuan umum tersebut, pengertian guru ternyata telah
menjadi sempit karena hanya menjadi bagian dari pendidik. Dalam pandangan yang berbeda, guru seharusnya memiliki peran tidak saja hanya sebagai pendidik,
tetapi juga sebagai pengajar, dan sekaligus sebagai pelatih. Dalam pandangan yang berbeda itu, maka dosen, widyaiswara, pamong pelajar, dan lain-lainnya
sesungguhnya juga dapat disebut guru.
69
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru merupakan tenaga profesional yang memiliki kemampuan merangsang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
68
Moh. Uzer Usman, Menjadi., h.5.
69
Suparlan, Menjadi Guru Efektif Yogyakarta: Hikayat, 2005, h. 15.
52
akhir dari proses pendidikan, guru juga memiliki tugas mendidik, mengajar, membimbing, dan melatih peserta didik, serta melakukan penelitian dan
bertanggung jawab secara professional untuk meningkatkan kemampuannya dalam dunia pendidikan.
Guru profesional menurut Kunandar adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran. Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan professional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis.
70
Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman, guru profesional adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
71
Dari beberapa pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan atau kompetensi
khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun
akademis dengan maksimal.
3. Guru dalam Perspektif Islam