Keterkaitan antarunsur Karya Sastra

25 INTERPRÉTANT I image «mentale» associée avec ou sans mot Rhème, dicisigne, argument perceptible, Objek O sesuatu yang mengacu kepada hal lain referential, dan interpretan I sesuatu yang dapat diinterprestasi interpretable. Semuanya terangkum dalam segitiga triadik di bawah ini. Gambar. 2 : Struktur Triadik Peirce 1978: 138 membagi tanda sesuai dengan tiga trikotomi Pertama, tanda yang mempunyai kualitas sederhana representamen. Kedua, hubungan antara tanda dan objeknya objek. Ketiga adalah interpretantnya menunjukkan tanda sebagai alasan atau fakta interpretan. Masing-masing ketiga tanda tersebut masih terbagi menjadi 3 macam sesuai dengan jenis-jenis tanda.

1. Representamen

Dalam pandangan Peirce, sesuatu menjelma menjadi sebuah representamen melalui berbagai latar ground. Ada tiga kemungkinan hubungan representamen dan latar Tommy 2004: 119. Une signification reçue qui détermine ou complete une signification Indéterminée ou incomplète REPRESENTAMEN R Image sonore ou visuelle d’un mot Qualisigne, sinsigne, légisigne OBJET O «réel, imaginable ou inimaginable» Icône, Indice, Symbole ayant ayant 26 Gambar 3: Hubungan Representamen dengan Latar a. Qualisign adalah tanda yang menggunakan representamen berbentuk kualitas. Contohnya adalah warna merah dalam bunga mawar hanyalah sebuah warna yang secara potensial mampu menjadi tanda tanpa harus dikaitkan dengan hal di luar dirinya. Setelah itu, sebuah tanda potensial t ersebut mungkin mengambil sebuah “bentuk” tertentu dari luar dirinya. b. Sinsign adalah tipe tanda yang memanfaatkan sebuah peristiwa atau objek sebagai wahana tanda sign vehicle. Contohnya adalah bunyi alarm kebakaran di gedung bertingkat tinggi berdering karena mendeteksi suhu panas. Alarm merupakan suatu tanda karena dipantik oleh kehadiran adanya asap atau suhu panas yang tinggi di gedung itu. Bunyi alarm menjadi representasi atas adanya panas. Akan tetapi, sesuatu menjadi wahana tandarepresentamen tidak selalu karena dipicu oleh fenomena aktual atau eksternal seperti bunyi alarm kebakaran. Pada kesempatan lain, kehadiran asap, yang semula “bersebelahan” dengan api, ditransformasikan sedemikian rupa sehingga asap itu tidak lagi menjadi tanda untuk api, tetapi sebuah tanda yang menunjukkan kehadiran pendemo di sebuah perempatan jalan Tommy 2004: 120. Gambar 4: Hubungan Antar tanda Representamen Ground atas dasar apa sesuatu menjadi tanda Asap Pendemo