Roman Sebagai Karya Sastra

10 masing fungsi selanjutnya mendiskripsikan hubungan antarfungsi tersebut. Unsur intrinsik dalam sebuah roman adalah :

1. Alur

Alur merupakan unsur intrinsik yang penting dalam suatu karya sastra karena alur adalah rangkaian peristiwa yang menekankan hubungan sebab akibat. Pengertian alur pada umumnya adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Istilah alur sama dengan istilah plot atau struktur cerita. Tahapan peristiwa yang menjalin suatu cerita bisa terbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam Aminnudin, 2014: 83. Saat membaca suatu karya sastra, pembaca sering mengalami kesulitan untuk menentukan sebuah alur karena peristiwa yang terjadi di dalam cerita tidak selalu mendukung pembentukan alur. Alur terdiri dari serangkaian peristiwa yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan cerita yang didasarkan pada satu titik perhatian yang disebut dengan sekuen. Sekuen inilah yang membentuk alur cerita di dalam karya sastra. Pengetahuan tentang sekuen sangat diperlukan karena berfungsi untuk mengetahui bagaimana jalannya cerita dan dapat diketahui latar terjadinya peristiwa dalam cerita. D alam bahasa Prancis, sekuen disebut dengan “séquence”. Schmit dan Viala 1982: 63 menjelaskan tentang pengertian sekuen yaitu “Une séquence est, d’une façon générale, un segment de texte qui forme un tout cohérent autour d’un même centre d’intérêt. Une séquence narrative correspondre à une série de faits représant une étape dans l’évolution de l’action”. 11 “Secara umum, sekuen merupakan bagian dari cerita yang membentuk sebuah hubungan keterkaitan dalam satu titik perhatian. Sekuen berasal dari serangkaian peristiwa yang dihadarkan dalam suatu tahapan dalam perkembangan sebuah cerita”. Penjelasan tentang sekuen diperkuat oleh pendapat Barthes 1966: 13 yang menyatakan bahwa sekuen adalah urutan logis dari cerita yang terbangun karena adanya hubungan saling keterkaitan unsur-unsur pembangun cerita: sekuen terbuka ketika salah satu bagian tidak mempunyai hubungan dan tertutup ketika salah satu bagian lainnya memiliki hubungan akibat. Ada dua kriteria untuk membuat sebuah sekuen yaitu 1 sekuen harus berpusat pada satu titik fokus dan menitikberatkan pada satu objek yang sama baik peristiwa, tokoh, ide, dan pemikiran, 2 sekuen harus membentuk keterkaitan dalam ruang, waktu dan tempat yang sama Schmitt dan Viala, 1982: 27. Menurut Barthes 1966: 9, ia membagi fungsi sekuen ke dalam dua bagian berdasarkan hubungan antarsekuen yaitu fonction cardinales noyaux atau fungsi utama dan fonction catalyses katalisator. Satuan yang berfungsi sebagai fungsi utama dihubungkan berdasarkan hubungan sebab-akibat atau hubungan logis karena satuan ini sangat penting untuk mengarahkan jalannya suatu cerita. Satuan yang mempunyai fungsi katalisator fonction catalyse berfungsi sebagai penghubung antara satuan cerita satu dengan yang lain sehingga membentuk hubungan kronologi dalam pembentukan suatu cerita. Setelah didapatkan satuan isi cerita, unsur tersebut harus dihubungkan untuk mendapatkan fungsi dan kemudian dapat ditentukan alur apa yang digunakan dalam cerita tersebut.