commit to user
21
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
Perancangan dalam sebuah komik sangat perlu menentukan konsep sebagai dasar acuan berkarya sehingga sistematis, konsep karya tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan Tema
Tema yang diangkat oleh penulis dalam komik ”Kisah Madukara dan Putri
Asri Ningrum ” adalah tema cerita petualangan dan kisah asmara. yang mampu
menyuguhkan cerita yang menarik dan mengajak pembacannya ke dunia imajinasi sehingga mampu menjadi bacaan yang sangat menghibur.
2. Menentukan Gaya Gambar Ilustrasi
Menentukan gaya gambar ilustrasi dalam pembuatan komik dapat menjadi produk tambahan dari usaha seorang komikus sebagai tampilan dunia dari sudut
pandangnya dan menangkap dari beberapa aspek komik yang menarik perhatian mereka sebagai pembaca.
Di foto pada tanggal 8 September 2011
commit to user
Komikus dapat menggunakan gaya gambarnya untuk mengajak pembaca ke dunia imaginasi
Gaya gambar dalam pembuatan komik tentang cerita Kisah Madukara dan Putri Asri Ningrum menggunakan jenis gambar kartun Chibi Super Deform yang
dipadukan Semi 3D dan diperkuat dengan detail-detailnya. alasan menggunakan gaya gambar diatas adalah untuk memperkuat gagasan dalam konsep dan sasaran
yang akan dituju.
Di foto pada tanggal 8 September 2011
karena pemilihan gaya tersebut, penulis mampu memberikan warna dalam proses membaca dan dapat mengembangkan gaya ilustrasinya menjadi suatu
kekhasan dari seorang cergamis dalam pembuatan karyanya.
commit to user
3. Menentukan Ide Cerita
Menentukan ide cerita adalah tahapan awal dalam perancangan komik. Ide yang didapat oleh penulis terinspirasi dari drama kolosal ”Asal Usul Terjadinya
Madu Asri ” yang pernah penulis buat. Drama tersebut penulis buat karena memenuhi permintaan dari lingkungan penulis yang menginginkan remaja
membuat suatu drama untuk mengisi acara pentas seni dalam memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Dengan terciptanya drama tersebut penulis terinspirasi
untuk menjadikannya sebuah cerita baru dalam bentuk komik yang bertemakan cerita kolosal yang berisi cerita petualangan dan kisah asmara. Cerita yang telah
dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut : Dahulu kala disuatu kerajaan hiduplah seorang putri cantik jelita yang
bernama Asri Ningrum. Dia adalah anak dari Raja Bandakalanegara dari Kerajaan Dharmasukma. Suatu hari Putri Asri Ningrum berjalan-jalan ke hutan untuk
mencari obat-obatan. Lalu dia bertemu dengan sesosok makhluk bebadan besar dan penuh bulu yang berjalan tertatih-tatih sambil membawa makanan berupa
buah-buahan. Karena takut, Putri Asri Ningrum bersembunyi dan mengintip makhluk tersebut. Tidak tahu sebabnya tiba-tiba makhluk tersebut terjatuh. Putri
yang merasa takut hanya mengintip dari balik pohon saja. Ternyata makhluk tersebut berjenis kelamin perempuan. Dia sedang terluka parah. Putri Asri
Ningrum merasa iba, lalu dia memantabkan hatinya dan menolong makhluk tersebut.
commit to user
Putri Asri Ningrum membawa makhluk tersebut ke sarangnya.Ternyata makluk yang ditolong Putri Asri Ningrum bernama Gendruweni, suaminya
bernama Genderuwo dan anak-anaknya bernama Mindruwo dan Nindruwo. Genderuwo dan anak-anaknya Mindruwo dan Nindruwo berterima kasih kepada
Putri Asri Ningrum karena telah menyelamatkan istrinya Gendruweni. Putri Asri Ningrum yang setengah ketakutan menerima terima kasih dari Genderuwo dan
terus merawat istrinya yang sedang terluka.
Di lain tempat tepatnya di lereng gunung Merapi terdapat seorang pemuda bertapa untuk mendapatkan kesaktian, pemuda tersebut bernama Madukara.
Setelah mendapatkan ilmu yang menggetarkan bumi dan langit. Madukara pergi kemana saja untuk bertindak semena-mena dan menghajar siapa saja yang
ditemuinya. Suatu ketika Madukara berjalan untuk mencari musuh yang lebih kuat darinya. Dia menemukan sebuah gua yang disana terlihat sesosok makhluk
besar yang sedang duduk di mulut gua. Lalu Madukara pergi berniat untuk menantangnya berkelahi. Tanpa berpikir panjang Madukara menghampiri
makhluk tersebut dan langsung menghajarnya.
Di waktu yang bersamaan, disaat Putri Asri Ningrum masih merawat Gendruweni wanita, terdengar suara gemuruh dari luar gua. Putri Asri Ningrum
menyuruh anak-anak Gendruwo pergi keluar untuk melihatnya. Anak-anak Genderuwo tersebut melihat ayahnya sedang berkelahi dengan seorang pemuda.
Pertarungan tersebut diceritakan kepada Putri Asri Ningrum yang berada didalam
commit to user
gua. Putri Asri Ningrum keluar untuk melerai perkelahian tersebut. Tetapi pemuda tersebut menghiraukan Putri Asri Ningrum dan terus menghajar hingga
Genderuwo terhempas kebebatuan. pemuda tersebut yang hendak menghabisi Genderuwo tersebut dihalang-halangi oleh Putri Asri Ningrum. Pemuda tersebut
menanyakan apa sebab Putri Asri Ningrum menghalang-halanginya menghabisi Genderuwo. Lalu Putri Asri Ningrum menceritakan sebab Putri Asri Ningrum
berada disitu. Pemuda tersebut terdiam dan merasa bersalah. Putri Asri Ningrum menyakan nama pemuda tersebut, Ternyata pemuda tersebut tidak lain adalah
Madukara yang bertapa di lereng gunung Merapi. Putri Asri Ningrum menyuruh Madukara untuk pergi. Lalu Putri Asri Ningrum membawa Genderuwo tersebut
masuk ke dalam gua. Madukara yang merasa bersalah ikut masuk kedalam gua dan meminta maaf kepada Putri Asri Ningrum. Putri Asri Ningrum akan memberi
maaf kepada Madukara dengan syarat dia mau merawat Genderuwo dan Gendruweni hingga sembuh dan merawat anak-anaknya, karena Putri Asri
Ningrum ingin kembali ke kerajaan. Madukara memenuhinya, dan Putri Asri Ningrum kembali ke Kerajaan Dharmasukma.
Madukara merawat keluarga Genderuwo dan juga mencarikan buah-buahan untuk makanan. Madukara menanyakan beberapa hal tentang Putri Asri Ningrum
kepada Genderuwo. Ternyata Madukara jatuh hati kepada Putri Asri Ningrum. Setelah 1 bulan Genderuwo telah sehat dan sudah bisa mencari makan, Madukara
hendak mencari Putri Asri Ningrum. Tiba-tiba salah satu anak Genderuwo yang bermain di luar berlari masuk ke dalam gua dengan tergesa-gesa. Anak-anak
commit to user
Genderuwo tersebut menceritakan bahwa dia sedang bermain sangat jauh. Dia melihat ada dua orang pasukan yang sedang berjalan sambil mengobrol. Dia
penasaran dengan apa yang sedang dibicarakan oleh kedua pasukan tersebut, ternyata kedua orang tersebut adalah pasukan dari Kerajaan Wisanggeni. Mereka
membicarakan tentang sebuah serangan besar-besaran ke Kerajaan Dharmasukma yang dibantu oleh para Buto Ijo dari Gunung Lawu dan dibantu juga oleh Raja
bangsa buaya yang bernama Bajul Sanggara. Dia yang menguasai Tigomili. Mendengar berita tersebut Madukara hendak pergi membantu Kerajaan
Dharmasukma. Tetapi Genderuwo tidak mengizinkan Madukara pergi. Genderuwo menyarankan Madukara untuk mencari pasukan lebih. Karena
kekuatan ketiga raja tersebut sangatlah dahsyat. Genderuwo memberitahu kepada Madukara bahwa ada pasukan yang mendiami hutan di daerah Ungaran. Mereka
telah kehilangan rajanya dan Genderuwo menyarankan Madukara untuk membawa pasukan tersebut ikut serta membantuu dan Madukara setuju dengan
saran itu. Berangkatlah Madukara dan Genderuwo yang bersama anak-anaknya menuju hutan di daerah Ungaran.
Sesampainya di tengah-tengah hutan Madukara menemukan sebuah Kerajaan Gaib. Genderuwo membenarkan tempat tersebut adalah tempat dimana
pasukan tersebut berada. Madukara berteriak-teriak memanggil pasukan tersebut. Tiba-tiba datanglah suara gemuruh dan teriakan-teriakan mengerikan. Munculah
pasukan yang sangat banyak yang memiliki tangan panjang. Madukara menanyakan kepada mereka tentang kebenaran mereka adalah pasukan yang
commit to user
mendiami hutan. Tiba-tiba muncul sesosok makhluk yang tangannya lebih panjang meloncat dan menyerang Madukara sambil berteriak membenarkan kata-
kata Madukara. Madukara menangkis serangan tersebut dan membalik serangan tersebut dengan kesaktiannya. Sesosok makhluk itu terjatuh lalu kembali berdiri
dengan perlahan sambil menanyakan maksud dan tujuan Madukara menemuinya. Lalu Genderuwo menyahut pembicaraan dengan menjelaskan maksud dan tujuan
Madukara menemuinya. Ternyata sosok tersebut bernama Jelangkung. Dia adalah teman dari Genderuwo. Tetapi Jelangkung tetap menolak permintaan dari
Madukara dan Genderuwo untuk membantu Kerajaan Dharmasukma melawan Kerajaan Wisanggeni. Karena pasukannya tidak ada alasan untuk membantu
Kerajaan Dharmasukma ataupun melawan Kerajaan Wisanggeni. Madukara menanyakan siapa raja dari Jelangkung yang telah meninggal. Jelangkung
memberitahu kepada Madukara bahwa dahulu rajanya bernama Sulanggi Angkara. Madukara terkejut, lalu Madukara memperlihatkan sesuatu kepada
Jelangkung. Sebuah mutiara yang bersinar terlihat di telapak tangan Madukara. Tiba-tiba Jelangkung dan seluruh pasukan berlutut. Ternyata Sulanggi Angkara
adalah kakak kandung Madukara, rohnya dimasukkan kedalam mutiara tersebut agar abadi. Madukara berjanji akan memberikan mutiara tersebut jika mereka
bersedia membantu Kerajaan Dharmasukma melawan Kerajaan Wisanggeni.
Di Kerajaan Dharmasukma Raja Bandakala Negara dan pasukannya sudah bersiap menghadapi serangan dari Kerajaan Wisanggeni. Terlihat dari timur
Kerajaan Dharmasukma pohon-pohon di hutan rubuh satu-persatu. Derap langkah
commit to user
pasukan yang sangat banyak terdengar bergemuruh semakin keras. Munculah para pasukkan dari Kerajaan Wisanggeni yang sangat banyak bergerak mendekat.
Tiba-tiba kurang dari 100 meter terdengar suara yang menghentikan seluruh pasukkan Wisanggeni. Nampak sosok yang menunggangi kuda hitam terus
berjalan berada di depan Pasukan Wisanggeni. Sosok tersebut tidak lain adalah raja dari Wisanggeni bernama Naga Martapati. Dia memberikan aba-aba untuk
menyerang Kerajaan Dharmasukma. Dimulailah peperangan antara Kerajaan Wisanggeni dengan Kerajaan Dharmasukma. Pasukan Wisanggeni memulai
serangan dengan ketapel raksasa yang dibantu oleh pasukan Buto Ijo. Serangan ketapel tersebut membuat Kerajaan Dharmasukma porak-poranda. Raja
Bandakala Negara memberi perintah kepada pasukan pemanah untuk menyerang balik serangan dari Kerajaan Wisanggeni. Raja Naga Martapati memberi aba-aba
untuk menjebol gerbang Kerajaan Dharmasukma. Serangan demi serangan dilancarkan oleh Pasukan Wisanggeni. Karena pasukan Dharmasukma yang tidak
kuat menahan, akhirnya pintu gerbang Kerajaan Dharmasukma jebol dan pasukan Wisanggeni berhasil masuk.
Terjadilah peperangan yang sangat dahsyat. Pasukan Buto Ijo dari Gunung Lawu dan Pasukan bangsa buaya membuat Pasukan Dharmasukma gemetar. Raja
Bandakalanegara mengeluarkan kesaktiannya dan membuat Pasukan Wisanggeni kalang kabut. Tetapi karena Pasukan Dharmasukma kalah jumlah, akhirnya
Pasukan Dharmasukma terpojok juga. Tiba-tiba Raja Naga Martapati menghentikan peperangan dan berjalan mendekati Raja Bandakala Negara. Raja
commit to user
Naga Martapati yang didampingi oleh pemimpin Buto Ijo dan Raja Bajul Sanggara menawarkan Raja Bandakala Negara untuk menyerah dan pergi dari
kerajaan. Tetapi penawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Raja Bandakala Negara. Jawaban dari Raja Bandakalanegara membuat Raja Naga Martapati
marah dan meyerang Raja Bandakala Negara. Terjadilah pertarungan tiga lawan satu. Raja Bandakalanegara terluka parah akibat serangan-serangan dari Raja
Naga Martapati, pemimpin Buto Ijo dan Raja Bajul Sanggara. Putri Asri Ningrum menghalang-halangi Raja Naga Martapati yang hendak membunuh Raja
Bandakala Negara. Tiba-tiba dari arah barat terdengar suara yang mengambil perhatian semuanya.
Madukara telah datang bersama Genderuwo dengan anak-anaknya dan Jelangkung bersama pasukannya. Lalu Madukara memberi aba-aba kepada
semuanya untuk membantu Raja Bandakala Negara. Sebelum terjadi peperangan yang sangat besar Raja Bandakala Negara. menyuruh Putri Asri Ningrum untuk
menyelamatkan diri. Terjadilah pertarungan tiga lawan tiga yang sangat dahsyat antara Genderuwo melawan pemimpin Buto Iijo, Jelangkung melawan Raja Bajul
Sanggara dan Madukara melawan Raja Naga Martapati. pertarungan tersebut membuat Kerajaan Dharmasukma hancur lebur. Dan akhirnya setelah pertarungan
yang sangat panjang pemimpin Buto Ijo kalah dengan Genderuwo, disusul terbunuhnya Raja Bajul Sanggara oleh Jelangkung dan peperangan selesai setelah
tewasnya Raja Naga Martapati ditangan Madukara. Sebelum tewas Raja Naga
commit to user
Martapati mengeluarkan kutukan yang ditujukan kepada Putri Asri Ningrum. Bahwa Putri Asri Ningrum akan terkurung selamanya dalam duri dan rumput.
Setelah perang berakhir Madukara menghampiri Raja Bandakala Negara untuk memeriksa keadaannya. Raja Bandakala Negara terluka parah akibat
serangan-serangan dari Raja Naga Martapati, pemimpin Buto Ijo dan Raja Bajul Sanggara. Karena terluka parah Raja Bandakala Negara meninggal dunia dan
dimakamkan saat itu juga. Sebelumnya Raja berpesan kepada Madukara untuk mencari dan bila dia sanggup melepas kutukan dari Raja Naga Martapati, Raja
Bandakala Negara akan merestui Madukara untuk menikahi anaknya. Kerajaan Dharmasukma hancur lebur dan tidak ada yang tersisa akibat peperangan. Perang
telah usai, Jelangkung menagih janjinnya kepada Madukara. Madukara menepati janjinya dan memberikan mutiara yang berisi roh kakaknya kepada Jelangkung.
Jelangkung berterima kasih dan berpamitan untuk kembali ke hutan Ungaran. Demikian juga dengan Genderuwo yang berpamitan untuk kembali tempat
tinggalnya. Tinggalah Madukara sendirian, dia berniat untuk menepati janjinya kepada Raja Bandakala Negara dan mencari Putri Asri Ningrum.
Madukara mencari keberbagai penjuru dan menanyakan tentang Putri Asri Ningrum, tetapi tidak ada yang mengetahuinya. Suatu hari Madukara kelelahan,
sambil memikirkan kebenaran kutukan Raja Naga Martapati dia beristirahat di tepi sungai. Dalam tidurnya dia bermimpi dan bertemu dengan rumput ilalang
yang sangat panjang dan dibawahnya tumbuh rumput berduri. Tiba-tiba terdengar
commit to user
suara yang menyuruh Madukara untuk menembus rumput ilalang tersebut. Terbangunlah Madukara dari tidurnya. Sambil melanjutkan perjalanan menyusuri
sungai, Madukara terus memikirkan tentang mimpinya tersebut. Lalu dia beristirahat kembali sambil mencuci muka. Madukara yang melamun memandang
ke seberang sungai. Madukara melihat terdapat rumput ilalang yang sangat panjang dan lebat. Madukara yang merasa tidak asing dengan rumput tersebut
penasaran, dan menyeberangi sungai untuk melihatnya dari dekat. Madukara mengelilingi rumput ilalang tersebut dan merasa aneh. Madukara merasakan
bahwa rumput ilalang tersebut seperti menyebunyikan sesuatu. Madukara mencoba masuk melewati rumput ilalang tersebut. Tiba-tiba Madukara terpental
keluar dan kakinya terluka penuh darah. Ternyata terdapat duri yang sangat tajam, tumbuh dengan tiba-tiba bila ada orang yang berniat memasukinya. Lalu
Madukara mengeluarkan kesaktiannya untuk menghilang dan menembus rumput ilalang tersebut. Madukara yang berhasil menembus rumput ilalang tersebut
dikejutkan dengan sosok wanita yang berada didalamnya.
Madukara sangat gembira karena wanita tersebut adalah Putri Asri Ningrum. Lalu Madukara berlutut dan memberitahukan kepada Putri Asri
Ningrum bahwa ayahnya telah tewas dalam peperangan melawan Kerajaan Wisanggeni. Madukara juga menyampaikan pesan ayah Putri Asri Ningrum,
bahwa Madukara disuruh mencarinya dan menikahinya bila Madukara bisa melepaskan kutukan Raja Naga Martapati. Putri Asri Ningrum akan memenuhi
permintaan ayahnya, karena Putri Asri Ningrum juga telah jatuh cinta kepada
commit to user
Madukara. Lalu Putri Asri Ningrum memberi tahu kepada Madukara bahwa dia juga telah terkena kutukan dari Raja Naga Martapati karena telah masuk ke dalam
rumput ilalang tersebut dan tak akan pernah bisa keluar kembali. Madukara tidak percaya, dan mencoba membawa Putri Asri Ningrum menembus rumput ilalang
tersebut dengan ilmu menghilangnya, seperti cara Madukara masuk ke dalam. Tetapi Madukara dan Putri Asri Ningrum terpental masuk ke dalam lagi. Putri
Asri Ningrum menyuruh Madukara untuk membinasakan rumput ilalang yang mengelilinginya dari akarnya. Madukara mengeluarkan ilmu-ilmunya tetapi
rumput ilalang sangat kuat, karena rumput itu terus-menerus tumbuh. Lalu Madukara mengeluarkan seluruh kesaktiannya untuk melenyapkan rumput ilalang
tersebut. Hingga Seluruh kesaktiannya lenyap bersama rumput ilalang tersebut. Putri Asri Ningrum berterima kasih kepada Madukara yang telah
menyelamatkanya dan membantu ayahnya melawan Kerajaan Wisanggeni. Akhirnya Madukara dan Putri Asri Ningrum sepakat untuk hidup bahagia di
tempat tersebut dan memberikan nama tempat tersebut dengan gabungan nama mereka yaitu “MADU ASRI”.
Cerita tentang Kisah Madukara dan Putri Asri Ningrum merupakan sebuah cerita kolosal yang di buat berdasarkan referensi data dari Drama kolosal Asal-
Usul Terjadinya Madu Asri, Saur Sepuh, Tutur Tinular dan Lord Of The Ring.
commit to user
4. Menentukan Konsep Karakter