Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskipsikan dan memahami pola-pola pikir yang terbentuk dari anak-anak korban prostitusi. yang membutuhkan perlindungan serta anak-anak sekolah yang memberikan aspirasi pada pengembangan diri sesuai dengan kebut

ABSTRACT

The purpose of this study is mendeskipsikan and understand the thought patterns that
form of child victims of prostitution. who need protection as well as school children who
provide self-development aspirations in accordance with their needs and their relation
with the process of realization of child rights. protected. The specific objective is to
describe how prevention and control to negate the impact of the activities and / or
commercial

sexual

exploitation

through

prostitution

and

child


trafficking.

The rise of the sex industry in Indonesia has been hit almost on the lives of children and
adults both men and women since the age they were still under age until they become
adults and even old age. They were forced by circumstances and living conditions and
kehiduapn them to become commercial sex workers. Work they do tend to as one form of
work belonging to the worst, especially for children who are still minors, both male and
female. Children experiencing discriminatory in his life, both economically and sexually
exploited, and treated inhumanely so that the rights they need to get protection.

Keywords: sexual exploitation, child commercial, economic income

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskipsikan dan memahami pola-pola pikir
yang terbentuk dari anak-anak korban prostitusi. yang membutuhkan perlindungan serta
anak-anak sekolah yang memberikan aspirasi pada pengembangan diri sesuai dengan
kebutuhan dan keterkaitannya dengan proses terwujudnya hak asasi anak. yang terlindungi.
Adapun tujuan spesifik adalah mendeskripsikan cara pencegahan dan penanggulangan untuk
meniadakan kegiatan dan atau dampak kegiatan eksploitasi seksual komersial yang dilakukan
melalui prostitusi dan perdagangan anak.


Maraknya industri seks di Indonesia telah melanda hampir pada kehidupan anak-anak maupun
dewasa laki-laki maupun perempuan sejak usia mereka masih di bawah umur sampai menjadi
dewasa bahkan sampai usia tua. Mereka dipaksa oleh keadaan dan kondisi hidup dan kehiduapn
mereka untuk menjadi pekerja seks komersial. Pekerjaan yang mereka lakukan cenderung sebagai
salah satu bentuk pekerjaan yang tergolong paling buruk, terutama bagi anak-anak yang masih di
bawah umur, baik laki-laki maupun perempuan. Anak mengalami deskriminasi dalam hidup-nya,
dieksploitasi baik ekonomi maupun seksual, serta diperlakukan tidak manusiawi sehingga hakhak mereka perlu mendapatkan perlindungan.

Kondisi yang tidak memadai ini menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anak-anak yang
dieksploitasi seks secara komersial. Kekerasan yang terjadi pada anak meliputi kekerasan
fisik, psikhis, seksual, dan ekonomi. Konvensi Hak-hak anak yang telah disetujui oleh PBB,
tanggal 20 Nopember 1989 dalam Pasal-pasalnya telah menyebutkan bahwa anak
mempunyai hak untuk secara bebas menyatakan pendapat untuk menerima kehidupannya
namun hak ini dapat disertai juga dengan pembatasan-pembatasan tertentu yang ditetapkan
oleh Undang-undang.

Diterbitkannya Undang-undang No. 4 tahin 1979 tentang Kesejahteraan anak dan Undangundang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak merupakan salah satu bukti
kepedulian pemerintah terhadap nasib anak sebagai generasi penerus. Permasalahannya
adalah setelah diketahui situasi, kondisi dan latar belakang anak korban eksploitasi seks

secara komersial serta faktor-faktor yang memberikan kontribusi dan penyebab yang
mendorong terjadinya eksploitasi seks.