C. Perubahan Entalpi Standar
ΔH
°
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi selalu dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Apabila suhu zat semakin tinggi, perubahan entalpinya semakin besar.
Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada tekanan 1 atm dan suhu 25°C. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi standar. Oleh karena itu, penentuan perubahan
entalpi ΔH juga ditukar pada kondisi standar dan dikenal dengan perubahan entalpi standar. Berdasarkan jenis reaksinya, perubahan entalpi standar dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
ΔH
f
Perubahan entalpi pembentukan standar, ΔH
f
suatu zat adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya diukur
pada keadaan standar. Contoh:
Perubahan entalpi pembentukan AgCl adalah perubahan entalpi dari reaksi:
Perubahan entalpi pembentukan KMnO4 adalah perubahan entalpi dari reaksi:
ΔH
f
bergantung pada wujud zat yang dihasilkan, misalnya:
ΔH
f
air dalam wujud cair berbeda dengan DHf air dalam wujud padat.
Berdasarkan perjanjian, DHf unsur = 0 pada semua temperatur, misalnya:
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar
ΔH
d
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan.
ΔH
d
suatu zat adalah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsur pada keadaan
standar. Contoh:
Marquis de Laplace dari Prancis dalam penelitiannya menemukan bahwa jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya
sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Laplace.
Contoh:
c. Perubahan Entalpi Pembakaran
ΔH
c
Perubahan entalpi pembakaran, ΔH
c
adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol unsur atau senyawa pada keadaan standar.
Contoh:
D. Penentuan Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk perubahan entalpi. Kalorimeter yang biasa
digunakan adalah kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom. Berikut penjelasan selengkapnya. Perubahan entalpi dapat diukur menggunakan kalorimeter sederhana
dan kalorimeter bom.
1. Kalorimeter Sederhana
Kalorimeter sederhana dapat diibuat dari gelas atau wadah yang bersifat
isolator, misalnya gelas styrofoam atau plastik yang bersifat isolator. Dengan demikian, selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada kalor yang diserap
maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan, sehingga:
q
reaksi
+ q
kalorimetr
+ q
laruatan
= q
sistem
q
reaksi
+ q
kalorimetr
+ q
laruatan
= 0
atau
q
reaksi
= -q
kalorimeter
+ q
larutan
Jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimetr dapat
diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimetr.
q
reaksi
= -q
larutan
q
larutan
= m x c x ∆T
dengan q = kalor reaksi J atau kJ m = massa g atau kg
c = kalor jenis Jg
o
C atau Jkg K ∆T = perubahan suhu
o
C atau K
2. Kalorimeter Bom
Alat yang lebih teliti untuk mengukur perubahan
kalor adalah kalorimeter
bom ,
yaitu suatu
kalorimeter yang dirancang khusus
sehingga sistem
benar –
benar dalam
keadaan terisolasi.
Umumnya digunakan untuk menentukan
perubahan entalpi dari reaksi – reaksi
pembakaran yang
melibatkan gas. Di dalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus tempat berlangsungnya reaksi yang di
sekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor.