14 4 Latihan mengajar Micro Teaching
Sebelum melaksanakan PPL, mahasiswa diberi bekal pengetahuan, khususnya mengenai PPL. Bekal tersebut diberikan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pengajaran mikro pada semester VI Maret-Juni 2016 dan wajib lulus dengan nilai minimal B serta
pembekalan KKN-PPL baik itu berupa pembekalan tingkat fakultas, jurusan maupun pembekalan yang dilakukan oleh DPL KKN-PPL
masing-masing. Sebelum itu, dilaksanakan identifikasi dan pengelompokkan berdasarkan rasio mahasiswa, dosen, serta sekolah
tempat PPL oleh program studi yang dikoordinasikan dengan PPL.
b. Pelaksanaan Kegiatan 1 Pelaksanaan PPL
Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok dari PPL. Kegiatan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu praktik mengajar
terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Perbedaan kedua jenis praktik mengajar ini adalah pada praktik mengajar terbimbing
mahasiswa ditunggu oleh guru pamong pada saat kegiatan, sementara pada praktik mengajar mandiri mahasiswa tidak ditunggu
guru pamong. Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing dan mandiri sifatnya
kondisional atau tidak terpaku pada jadwal. Seluruh kegiatan praktik mengajar untuk masing-masing pertemuan dikonsultasikan
kepada guru pamong. Konsultasi ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakan pembelajaran. 2 Kegiatan kelembagaan
Kegiatan kelembagaan sekolah merupakan kegiatan penunjang disamping mengajar sebagai tugas utama guru. Kegiatan
kelembagaan antara lain adalah sebagai berikut. a Piket Lobby
b Mengikuti upacara bendera c Piket perpustakaan
15 c. Evaluasi
1 Penyusunan laporan PPL Laporan PPL harus disusun sebagai tugas akhir dari praktek
pengalaman lapangan yang telah dilakukan. Mahasiswa diwajibkan menyusun sebuah laporan PPL sebagai wujud pertanggungjawaban
dan evaluasi atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan.penyusunan laporan ini dilakukan seawal mungkin saat mahasiswa telah
melaksanakan kegiatan PPL. Hasilnya dikumpulkan sebelum mahasiswa ditarik dari lokasi PPL.
2 Penarikan Penarikan mahasiswa PPL merupakan penanda bahwa masa
PPL sudah berakhir. Penarikan PPL dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2016. Penarikan PPL UNY 2016
dilaksanakan di ruang sidang SMA N 1 Wates. Acara dihadiri oleh Dosen Pamong PPL, Bapak Adi Cilik Pierewan, Ph.D., Kepala
SMA N 1 Wates Bapak Drs. Slamet Riyadi, Guru Koordinator PPL UNY sekaligus Wakasek Kesiswaan Bapak Sugeng, S.Pd., serta 6
orang guru pembimbing lapangan PPL UNY 2016.
16
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Langkah pertama yang dilakukan oleh seorang mahasiswa PPL adalah melakukan persiapan pembelajaran di kelas. Diharapkan dengan melakukan
persiapan yang matang maka kegiatan praktik pembelajaran di kelas menjadi lebih maksimal. Adapun persiapan yang dilakukan dalam akan dilaksanakannya
Praktik Pengalaman Lapangan PPL tahun 2014 adalah:
1. Pengajaran Mikro Micro teaching
Micro teaching merupakan latihan mengajar yang termasuk mata kuliah pada semester 6. Pelaksanaan micro teaching dilakukan selama
semester 6 Februari-Juni 2014, mengikuti jadwal kuliah masing-masing. Persiapan ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh
oleh seluruh mahasiwa semester 6. Micro teaching ini dapat menentukan berhak atau tidak mahasiswa menempuh PPL.
Pengajaran Mikro biasanya dilakukan di kelas yang kecil. Di dalam pengajaran mikro, mahasiswa diharuskan praktik melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas dengan menggunakan peer teaching, dimana mahasiswa lain sebagai peserta didik. Selama pengajaran mikro mahasiswa
diwajibkan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk selanjutnya menjadi pegangan pada saat berlatih mengajar. Dalam pengajaran
mikro, lama waktu mengajar berkisar 20-25 menit. Di dalam pengajaran ini mahasiswa mendapat beberapa keterampilan
pembelajaran yaitu: 1 Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi rancangan
program pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, program semester, program tahunan dan jam efektif.
2 Praktik kegiatan pembelajaran yang meliputi membuka pelajaran, apersepsi, menyampaikan materi, menutup pelajaran serta
keterampilan bertanya 3 Penggunaan metode yang berbeda sesuai dengan materi dan kondisi
kelas 4 Manajemen pengelolaan kelas
17
2. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum mahasiswa diterjunkan kelokasi PPL yaitu tanggal 20 Juni 2016 di Ruang Seminar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Maksud dan tujuan dari pembekalan ini adalah agar mahasiswa mendapatkan
gambaran tentang segala kegiatan dan perangkat yang akan digunakan saat PPL. Pembekalan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang akan
melaksanakan PPL dan setelah pembekalan tersebut, mahasiswa diharapkan bisa melaksanakan PPL dengan hasil yang memuaskan dan baik.
3. Observasi Fisik dan non fisik
Observasi fisik dan non fisik dilakukan sebelum dan sesudah penerjunan. Sebelum penerjunan dilakukan pada tanggal 2 Maret 2016.
Sementara sesudah penerjunan dilakukan saat KBM berlangsung. Observasi fisik meliputi fasilitas dan sarana prasarana yang ada di SMA N 1 Wates
yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Observasi non fisik meliputi potensi peserta didik, potensi guru dan karyawan, kegiatan ekstrakurikuler
dan kegiatan kurikuler lainnya.
4. Observasi Pembelajaran
Observasi pembelajaran dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tujuan dari observasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
kondisi kelas dan peserta didik, bagaimana cara guru mengajar dan materi apa yang akan diajarkan. Sehingga, praktikan dapat membuat rencana seperti
apa saat pelaksanaan PPL berlangsung. Kegiatan observasi pembelajaran dilaksanakan di kelas X MIA 2, X
MIA 6, XI MIA 4, dan XI MIA 5. Berdasarkan hasil observasi, penyampaian materi oleh Guru Mata Pelajaran Kimia, Bapak Agus Cadika Sri Prawoto,
S.Pd. sudah cukup baik. Di setiap awal pembelajaran, guru membuka pembelajaran dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik, melakukan
apersepsi, dan memotivasi peserta didik. Cara penyampaian materi yang berurutan sehingga peserta didik tidak kebingungan mengikuti pembelajaran.
Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sedikit menggunakan bahasa Jawa dengan maksud agar lebih akrab dengan
peserta didik. Teknik bertanya yang digunakan baik yaitu dengan menanyakan pertanyaan ke seluruh peserta didik terlebih dahulu kemudian
meminta salah satu peserta didik menjawab dan meminta peserta didik lain