Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

Tabel 4.14. Hubungan Antara Kelembaban Dengan Kepuasan Pasien Di IGD RSUD Kota Langsa Kelembaban Total Tidak Sesuai Sesuai Kepuasan n n n P value Tidak puas 5 10.4 43 89.6 48 100 X2 = 61.120 Puas 44 89.8 5 10.4 49 100 P = 0.000 Total 49 50.5 65 67.0 97 100

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan mengetahui variabel dependen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen FKM UI, 2006. Pada penelitian ini analisis multivariat dapat dilakukan oleh karena memenuhi syarat. Adapun syarat untuk lanjut ke analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda adalah memiliki nilai hubungan uji chi square p 0,25 Yasril, 2009. Pada Tabel 4.15 menunjukkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji statistik regresi logistik berganda diperoleh dari empat variabel yang diteliti meliputi suhu, cahaya, suara dan kelembaban hanya variabel kelembaban yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasaan pengguna eksternal di IGD Universitas Sumatera Utara RSUD Kota Langsa dengan nilai p = 0,000 ataup 0,05 dan nilai  = -4,092 dengan exp  = 0,017. Hal ini mempunyai arti peluang kelembaban udara mempengaruhi kepuasan pengguna eksternal di IGD RSUD Kota langsa dikurangi sat satuan sebesar 0,017 kali. Tabel 4.15. Hasil Regresi Pada Pengaruh Desain Fisik Terhadap Kepuasan Pasien Di IGD RSUD Kota Langsa Variabel  Exp  Sig Constant 7.449 1717.531 0.000 Suhu - 0.765 0.465 0.325 Cahaya 0.172 1.187 0.817 Suara - 0.162 0.851 0.816 Kelembaban - 4.092 0.017 0.000 Overall percentage = 89,9 Berdasarkan tabel di atas, maka rumus persamaan regresi logistik berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : P z = kelembaban 4,092 - suara 0,162 - cahaya 0,172 suhu 0,765 - 7,477 1 1    e Pada penelitian ini, dari seluruh variabel yaitu suhu, cahaya, suara dan kelembaan hanya kelembaban yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan di ruang IGD dengan nilai Exp B = 0,017, artinya pengguna eksternal yang merasa kelembaban di ruang IGD sesuai 0,017 kali lebih puas yang dirasakan pasien Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan pasien yang merasa kelembaban tidak sesuai. Secara keseluruhan variabel penelitian ini dapat menjelaskan dari nilai overal persen sebesar 89,9 yang artinya variabel suhu, cahaya, suara dan kelembaban mampu menjelaskan kepuasan pasien eksternal sebesar 89,9 dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Suhu Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang IGD RSUD Kota

Langsa Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara suhu terhadap kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD Kota Langsa dengan nilai p 0,05. Penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wardani 2003 bahwa penyelidikan terhadap ergonomi lingkungan fisik salah satunya adalah suhu. Suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh, sedangkan suhu yang terlalu dingin membuat gairah kerja menurun. Kemampuan adaptasi manusia dengan temperatur luar adalah jika perubahan suhu luar tersebut tidak melebihi 20 untuk kondisi panas dan 35 untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh. Dalam kondisi normal, suhu tiap anggota tubuh berbeda-beda. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan. Pada penelitian ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan Beny Pokman di RS Honoris Jakarta, dimana kebutuhan pelanggan akan psyical comport yang salah satunya meliputi kenyamanan temperatur. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

1 43 181

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD JOGJA

0 10 160

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Ny. G Dengan Stroke Hemoragik Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen.

0 6 4

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. Y DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II (HIPOGLIKEMI) DI INSTALASI GAWAT Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II (Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen.

1 5 13

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny. P DENGAN ASMA BRONCHIALE Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan Asma Bronchiale Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Sragen.

0 1 12

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan Asma Bronchiale Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Sragen.

0 2 4

PENELITIAN Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan Asma Bronchiale Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Sragen.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP

0 2 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA WAKTU TANGGAP DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

2 10 8