BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode explanatory yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh disain fisik suhu, pencahayaan, suara,
kelembaban terhadap kepuasan pengguna IGD di RSUD Kota Langsa melalui hipotesa Singarimbun, 1989.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di RSUD Kota Langsa, dengan waktu penelitian
selama 5 bulan sejak April sampai dengan Agustus 2010.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek
yang karakteristiknya hendak diuji. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pengguna eksternal IGD RSUD
Kota Langsa yang berjumlah 3.364 orang. Pengguna eksternal dalam penelitian ini adalah pasien.
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diuji. Pengukuran sampel pada penelitian ini menggunakan pendapat Slovin dalam
Suliyanto 2006 yaitu :
33
Universitas Sumatera Utara
2
1 e
N N
n
Keterangan : n
= Jumlah sampel N
= Jumlah populasi pengguna eksternal IGD RSUD Kota Langsa pada tahun 2008
e = Kesalahan pengambilan sampel
Diketahui : N
= 3.364 orang e =
0,1
2
1 ,
364 .
3 1
364 .
3
n
= 64
, 34
364 .
3
= 97,11 dibulatkan menjadi 97 orang maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak
97 orang Penentuan
sampling dilakukan
dengan sampling incidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulanincidental bertemu dengan peneliti digunakan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden melalui pengisian angket yang telah disediakan, kuesioner angket dibuat berdasarkan variabel yang
diteliti. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan arsip rumah sakit mengenai data-data yang diperlukan berkaitan dengan penelitian ini.
3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas instrumen diperlukan
untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur penelitian yang dapat mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pada uji validitas suatu instrumen dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson
product moment corelation coefident r , dengan ketentuan : a Bila r
hitung
r
tabel
maka dinyatakan valid dan b Bila r
hitung
r
tabel
maka dinyatakan tidak valid. Dengan rumus
2 1
2 2
2 2
y .
y N
. x
x N
y x
xy N
r
Keterangan: x
= skor tiap-tiap variabel
y =
skor total tiap responden N = jumlah
responden
Universitas Sumatera Utara
Pengujian reliabilitas
menunjuk suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau dalam arti lain akan terdapat antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Arikunto, 2002 Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Dalam
penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha
, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan: a jika nilai r
alpha
r
tabel
maka dinyatakan reliabel dan b jika nilai r
alpha
r
tabel
maka dinyarakan tidak reliabel. Arikunto, 2002
Dengan rumus:
2 1
2 b
11
1 1
k k
r
Keterangan: r
11
= reliabilitas
instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= jumlah varians butir
2 1
= varians
total Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Rumah Sakit Umum yang
terdekat dari Kabupaten, mempunyai kriteria yang sama pada penelitian. Rencana uji coba dilakukan di RSUD Aceh Timur. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Pertanyaan CorrectedI Item Total
Corelation Croncach’s Alpha
Iftem Delated Valid dan Reliabel
Suhu 1 0.969
0.941 Valid dan reliabel
Suhu 2 0.667
0.946 Valid dan reliabel
Suhu 3 0.969
0.941 Valid dan reliabel
Suhu 4 0.969
0.941 Valid dan reliabel
Suhu 5 0.636
0.946 Valid dan reliabel
Cahaya 1 0.846
0.943 Valid dan reliabel
Cahaya 2 0.481
0.948 Valid dan reliabel
Cahaya 3 0.556
0.947 Valid dan reliabel
Cahaya 4 0.556
0.947 Valid dan reliabel
Cahaya 5 0.868
0.943 Valid dan reliabel
Suara 1 0.913
0.942 Valid dan reliabel
Suara 2 0.422
0.949 Valid dan reliabel
Suara 3 0.822
0.944 Valid dan reliabel
Suara 4 0.399
0.940 Valid dan reliabel
Suara 5 0.531
0.948 Valid dan reliabel
Kelembaban 1 0.531
0.948 Valid dan reliabel
Kelembaban 2 0.847
0.943 Valid dan reliabel
Kelembaban 3 0.950
0.941 Valid dan reliabel
Kelembaban 4 0.799
0.966 Valid dan reliabel
Kelembaban 5 0.969
0.941 Valid dan reliabel
Kepuasan 0.969
0.941 Valid dan reliabel
Pada Tabel 3.1. menunjukkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada setiap item pertanyaan adalah valid dan reliabel oleh karena nilai r tabel = 0,222 lebih kecil
dengan nilai r hasil dan nilai alpha cronbach.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel bebas adalah fisik Instalasi Gawat Darurat yang akan di ukur dengan
menggunakan teori Evaluasi Pasca Huni EPH.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Variabel terikat
Kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD Kota Langsa.
3.5.3. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Variabel dan Definisi Operasional
PENGUKURAN No
Variabel Definisi operasional
Cara ukur Alat ukur
Hasil ukur Skala
1 Evaluasi Pasca Huni
Suatu proses evaluasi secara sistematis
seteleh bangunan tsb dihuni beberapa saat
Observasi Kuesioner - Baik
- Sedang - Rendah
Ordinal
2 Disain Fisik
IGD Rancangan bangunan
suatu unit di dalam Rumah Sakit yang
merupakan pintu gerbang pertama bagi
pasien yang masuk kedalam Rumah Sakit
Dengan mengamati
dan membandi
ng kan kondisi
yang ada dengan
pedoman, peraturan
dan standar Pedoman,
Peraturan dan
Standar Pelayanan
Depkes dan
Kepustaka an
- Sesuai - Tidak
sesuai Ordinal
3 Suhu Ukuran
terhadap rasa
panas dan dingin yang dapat diukur dengan
menggunakan termometer maupun
hanya dirasakan perubahannya oleh
tubuh Observasi Termomet
er Ruang - Sesuai
- Tidak sesuai
Ordinal
4 Pencahayaan Pencahayaan yang ada
di dalam ruangan IGD yang dirasakan oleh
pengguna IGD Observasi
Lux Meter- - Sesuai - Tidak
sesuai Ordinal
5 Suara Bunyi yang di
dengarkan oleh pengguna dari dalam
ruangan IGD Observasi Sound
Level Meter
- Sesuai - Tidak
sesuai Ordinal
6 Kelembaban Arah
dan dimensi
bukaan bangunan dan pengaturan peralatan
Observasi Hygromete r
- Sesuai - Tidak
sesuai Ordinal
7 Kepuasan pengguna
Tingkat persepsi seseorang terhadap
nilai guna suatu benda atau jasa dengan
harapan yang ingin di capainya
Kuesioner Kuesioner - Puas
- Tidak puas Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran
3.6.1. Variabel Bebas
Pengukuran variabel bebas untuk pengukuran IGD secara fisika akan dilakukan dengan mengunakan lux meter, sounda level meter, thermometer suhu
ruangan dan hygrometer. Pengukuran menggunakan skala ukur nominal dengan option
jawaban dicocokan dengan nilai standar. Jika sesuai bobot nilai 1, tidak sesuai bobot nilai 2.
3.6.2. Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk menganalisa bagaimana pengaruh disain fisik terhadap kepuasan pengguna eksternal
IGD. Pengukuran menggunakan skala ukur nominal. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan dengan option jawaban jika ya bobot nilai 1 dan jika tidak bobot nilai 2.
Kemudian di total skor kalau dikategori menjadi puas dan tidak puas.
Tabel 3.2. Pengukuran Variabel Indikator, Skor Maksimum, Hasil Ukur dan Skala Ukur Penelitian
No Variabel Indikator
Skor Maksimum
Hasil Ukur Skala Ukur
1 Suhu
5 5
Baik : 2 Tidak baik : 2
Ordinal 2
Pencahayaan 5
5 Sesuai = 1
Tidak sesuai = 0 Ordinal
3 Suara
5 5
Sesuai = 1 Tidak sesuai = 0
Ordinal 4
Kelembaban 5
5 Sesuai = 1
Tidak sesuai = 0 Ordinal
5 Kepuasan pasien
1 1
Puas rata-rata Tidak puas = rata-rata
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data, data primer dan data sekunder terlebih dahulu diproses melalui proses pengolahan data, yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut : 1.
Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan agar
memudahkan proses entry data. 2.
Entry data, setelah proses coding dilakukan pemasukan dan ke komputer dengan
menggunakan program komputer. 3.
Cleaning, sebelum analisis data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap
data yang sudah masuk. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dan diolah kemudian dianalisis dengan
menggunakan Social Product and Service Solution SPSS versi 15. Analisis data yang digunakan Indriantoro, 2002 adalah :
1. Analisis univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan distribusi
data dari satu variabel yang diteliti. Analisis yang digunakan analisis deskriptif dengan bentuk penyajian data menggunakan distribusi frekwensi dengan
persentase proporsi. 2.
Analisis bivariat adalah analisis yang mempunyai tujuan untuk menguji perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel penelitian yaitu antara
variabel independen dengan variabel dependen. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis multivariat adalah analisis yang bertujuan untuk menguji hubungan atau
lebih dari dua variabel. Dengan menggunakan teknik analisis dapat mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen serta mengetahui
variabel domain yang memengaruhi. Pada penelitian ini analisis multivariat yang digunakan adalah uji regresi logistik berganda, dengan derajat kemaknaan dengan
nilai = 0,05 atau nilai p 0,05.
Rumus regresi logistik berganda : P z =
2
1 1
e
P z =
..... 2
4 4
1 1
1 1
X X
e
Keterangan :
e : perpangkatan eksponen dari variabel yang diteliti
1 : nilai ketetapan
1
-
4
: koefisien beta variabel yang diteliti x
1
– x
4
: variabel yang diteliti
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Kota Langsa
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa didirikan pada tahun 1915 oleh Pemerintah Kolonial Belanda diatas areal tanah seluas + 35.800 m
2
, yang merupakan Rumah Sakit Rujukan atas mata rantai sistim kesehatan di Pemerintah Kota Langsa.
Berdasarkan SK Menkes Republik Indonesia No. 51Men.KesSKII1979 tanggal 22 Februari 1979 diberikan status menjadi Rumah Sakit dalam klasifikasi type C,
kemudian pada tahun 1997 ditingkatkan klasifikasinya menjadi Rumah Sakit type B Non pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 479Men.KesSKV1997 tanggal 20 Mei 1997. Kemudian berdasarkan Kepres No. 40 tahun 2001 berubah status menjadi Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Langsa dan telah juga ditetapkan dengan Qanun Pemerintah Kota Langsa No 5 Tahun 2005.
4.1.2. Letak Geografis
Kota Langsa merupakan bagian dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terletak pada 04
24’35,68” – 04 33’27,03” Lintang Utara dan 97
53’14,59” – 98
04’42,16” Bujur Timur. Luas wilayah keseluruhan 262,41 km
2
, panjang garis pantai 16 km dengan batasan wilayah kota Langsa.
42
Universitas Sumatera Utara