Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian

tergolong kecil 10-15 persen dari jumlah halaman, namun Sabili memiliki pembaca yang jelas yakni aktivis kampus, dakwah, pelajar dan kelompok pengajian. Menurut Zainal, Sabili bahkan pernah mencapai angka 135 ribu eksemplar pada pertengahan 2000. Angka yang besar ini dikarenakan materi informasi yang disajikan Sabili berbeda dengan media-media yang lain. Sabili hadir dengan judul-judul cover yang sangat tegas. Hampir setiap edisi judul Sabili langsung menyentuh emosi pembaca. Terlepas dari kisah sukses Sabili minimal mampu membuka mata banyak orang betapa pembaca muslim sebetulnya tidak bisa dianggap remeh. Baik dari segi politik maupun ekonomi. “Ketika yang lain kadang-kadang Islami, Sabili tetap konsisten.” Kalimat tersebut merupakan tagline Sabili dengan mengklaim majalahnya sebagai majalah yang berani mengambil sikap. Sabili juga mengaku kekonsistenannya dalam menyarakan kepentingan Islam sejak dulu menjadi nilai plus yang akan terus dipertahankan untuk sebuah misi awal dalam pembentukan kharakteristik majalah Sabili. 3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Tipe Penelitian Penelitan ini menggunakan paradigma konstruktivis. Konstruktivis merupakan salah satu cara pandang dalam menganalisis media, yang merupakan lawan dari paradigma positivis. Secara ontologis, paradigma konstruktivis melihat kehadiran realitas sebagai hasil konstruksi mental yang difahami secara beragam berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang bersangkutan. Secara epistemologis, peneliti dan realitas yang diteliti dalam Universitas Sumatera Utara paradigma konstruktivis menyatu sebagai satu entitas, temuan penelitian merupakan hasil interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Kemudian, secara metodologis, konstruksi mental individu dalam paradigma konstruktivis digali dan dibentuk secara hermeunetik. Analisis media dengan menggunakan paradigma konstruktivis dapat dikategorikan ke dalam penelitian interpretatif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peluang dalam membuat interpretasi-interpretasi alternatif sangat besar dan penelitian ini akan bersifat subyektif. Subyektivitas akan mengandalkan kemampuan peneliti dalam menafsirkan makna teks berita dengan melihat koherensi antar teks dan koherensi teks dengan konteksnya. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing versi Robert N. Entman. Dalam kerangka kerja yang disusunnya, terdapat empat dimensi yang menjadi pusat penafsiran teks secara kontekstual, yaitu: • Define problems pendefenisian masalah, merupakan bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda. • Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah, merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, namun bisa juga berarti siapa who. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. • Make moral Judgement membuat pilihan moral, adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan memberi argumentasi pada pendefenisian masalah Universitas Sumatera Utara yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefenisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal orang banyak. • Treartment recommendation menekankan penyelesaian, elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa saja yang dipandang sebagai penyebab masalah.

3.4.2. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Tempo

3 23 130

Konstruksi Pemberitaan Tentang Ahmadiyah (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Pada Majalah Gatra Edisi Bulan Juli s/d Agustus 2005)

7 59 101

PENDAHULUAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 5 30

KESIMPULAN DAN SARAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 4 49

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011).

0 1 102

Analisis Wacana Kritis Kasus Penyerangan Terhadap Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik

0 0 8

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN WARGA DENGAN JAMAAH AHMADIYAH DI PANDEGLANG, BANTEN (Studi Analisis Framing Kerusuhan Warga Dengan Jamaah Ahmadiyah Pada Situs Berita Vivanews.com dan Okezone.com Periode 06 Februari s.d 09 Februari 2011)

0 0 20

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BUDI GUNAWAN DALAM MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO

0 1 17