3.4.5. Metode Analisis Data
Metode dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini adalah analisis framing model Robert N. Entman. Ini adalah sebuah metode penelitian kualitatif dengan
paradigma konstruktivis sebagai pendekatan dalam analisisnya. Analisis framing dari Entman ini digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan
penonjolan aspek tertentu dari sebuah realitas atau isu dari sebuah media. Framing dapat dipandang sebagai penempatan atau pembingkaian informasi, fakta, realitas dalam konteks yang
khas, sehingga isu tertentu mendapat alokasi yang lebih besar daripada isu yang lain. Framing memberikan tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan, dan
pada bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting oleh wartawan. Kata penonjolan itu sendiri bisa ditafsirkan dengan membuat informasi terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih
mudah diingat oleh khalayak. Menurut Entman terdapat dua dimensi besar dalam framing, yaitu seleksi isu selection
dan penekanan atau penonjolan aspek tertentu salience.
Tabel 1. Aspek Penting Dalam Framing
Seleksi Isu
Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam, aspek
mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada
bagian fakta yang dimasukkan included dan bagian yang dihilangkan excluded. Tidak semua
aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan atau gatekeepers memilih aspek tertentu dari isu
tersebut.
Penonjolan Aspek Tertentu dari Isu
Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari peristiwa isu telah
dipilih, bagaimana aspek tersebut dipilih? Hal ini
Universitas Sumatera Utara
Dari dua dimensi yang telah dijelaskan di atas, selanjutnya Entman mengkonsepsikan dua dimensi besar tersebut bahwa framing sebagaimana yang tertuang dalam dua dimensi tersebut,
merujuk kepada sebuah konsepsi atau perangkat yang selalu ada dalam sebuah berita. Konsepsi dan perangkat tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Perangkat Analisis Framing Robert Entman Defenisi Masalah
Defining Problems
Bagaimana suatu peristiwa dilihat? Sebagai apa?
Atau sebagai masalah apa?
Memperkirakan Sumber Masalah Diagnoses Causes
Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu
masalah? Siapa aktor yang dianggap sebagai penyebab
masalah?
Membuat Keputusan Moral Make Moral Judgement
Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah?
Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi mendelegitimasi suatu tindakan?
Menekankan Penyelesaian Treatment Recommendation
Penyelesaian apa yang ditawarkan media untuk mengatasi masalah itu?
Jalan yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasinya?
Sumber: Eriyanto. Analisi Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Empat perangkat framing di atas merupakan pisau analisis framing yang akan digunakan untuk mengolah dan penganalisa frame pemberitaan dalam penelitian ini. Berita yang akan
sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan
kepada khalayak.
Universitas Sumatera Utara
diteliti dengan analisis framing tersebut, dianalisis dengan mengacu pada kode-kode atau parameter yang ada defenisi masalah, penyebab masalah, membuat keputusan moral, dan
penyelesaian sebagaima diuraikan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan kerangka kerja analisis framing dengan memakai konsep Robert N. Entman dalam menganalisis setiap subjek penelitian. pendekatan ini menggunakan
empat perangkat unit analisis untuk melihat bagaimana sebuah media membingkai suatu masalah: pendefenisisan masalah define problem, memperkirakan sumber masalah diagnoses
causes, membuat keputusan moral make moral judgement, dan menekankan penyelesaian treatment recommendation.
Sepanjang kasus terjadinya penyerbuan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten tanggal 6 Februari 2011 lalu, majalah Tempo mengangkat kasus
ini dalam tiga edisi. Edisi pertama langsung diangkat sebagai laporan utama, yaitu pada edisi 14- 20 Februari 2011. Pada edisi ini, Tempo mengupas tuntas kronologi penyerbuan terhadap Jamaah
Ahmadiyah dan reaksi pemerintah terhadap kasus ini. Selanjutnya pada edisi 21-27 Februari Tempo kembali mengangkat berita seputar
Ahmadiyah ini dalam rubrik laporan utama. Sedikit berbeda dari edisi sebelumnya, dalam edisi ini titik sasaran pemberitaan Tempo adalah tentang Front Pembela Islam FPI. Namun demikian,
Tempo masih mengaitkan kasus yang terjadi di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang tanggal 6 Februari silam dengan FPI.
Berita tentang Jamaah Ahmadiyah kembali diangkat Tempo pada edisi 7-13 Maret 2011. Dalam edisi kali ini Tempo tertarik untuk membahas seputar aksi sejumlah kepala daerah yang
melarang aktivitas Ahmadiyah di wilayah mereka. Dijelaskan kepala-kepala daerah yang turun tangan tersebut antara lain gubernur Jawa Timur, walikota Samarinda, dan gubernur Jawa Barat.
Universitas Sumatera Utara