Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

17 Budaya 2012, surat atau pesan singkat melalui media sosial yang dilakukan oleh pasangan berbeda budaya, serta notulensi - notulensi rapat yang dimiliki oleh Lembaga Kemahasiswaan beserta foto - foto.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penulis sudah melakukan dengan cara pengamatan observasi, wawancara serta dokumenter. Karena dalam mengumpulkan data historis yang tidak bisa ditemukan dengan observasi, tetapi bisa dimungkinkan dengan dokumenter dan wawancara serta menyalin data sekunder atau dokumenter. Penulis sudah “terjun langsung” dan mengamati secara langsung komunikasi antarbudaya mahasiswa UKSW Salatiga. Penulis menjadi partisipan penuh dalam pengamatan. Dalam artian menyamakan diri dengan mahasiswa yang sering berkumpul dengan budaya mereka masing - masing, supaya dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati serta dirasakan oleh responden. Tentu adanya proses dalam melakukan pengamatan langsung ke lingkungan tersebut, yaitu; 1 Persiapan termasuk latihan, mengetahui norma-norma dan nilai-nilai, kebiasaan perilaku setiap budaya yang terdapat di mahasiswa USKW, sehingga penulis dapat diterima baik oleh masing - masing kelompok atau komunitas budaya tersebut. 2 Memasuki lingkungan penelitian, 3 Memulai interaksi, interaksi yang terjalin antara penulis dengan mahasiswa yang tergabung dalam komunitas budaya tersebut harus baik, agar dari interaksi tersebut penulis bisa diterima. 4 langkah berikutnya mulai melakukan pengamatan melihat pola umum komunikasi, khususnya etnosentrisme yang dibangun oleh masing - maisng komunitas. Mencatat kejadian-kejadian yang penting, atau mencatat kegiatan perilaku komunikasi antar budaya mahasiswa tersebut. 5 Menyelesaikan tugas lapangan, dimana memperdalam hasil pengamatan dan pencatatan. 1 Wawancara 18 Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata verbal. Wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan. Menurut Mohamad Ali, keunggulan dari wawancara sebagai alat untuk meneliti adalah, 1 Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi oleh factor usia maupun kemampuan membaca. 2 Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka. 3 Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga sebagai sumber data dibandingkan dengan angket yang mempunyai kemungkinan diisi oleh orang lain. 4 Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh baik melalui observasi terhadap objek manusia ataupun angket. 5 Pelaksaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakan dengan hubungan langsung, sehingga memungkinkan diberikannya penjelasan oleh responden bila suatu pertanyaan kurang dapat dimengerti. W Gulo; 2002 Keunggulan dari metode wawancara inilah yang sudah penulis gunakan untuk menggali informasi lebih dalam dan sekaligus memperkuat hasil observasi yang penulis lakukan. Wawancara yang sudah penulis lakukan adalah campuran, dimana bentuk ini campuran antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur. Dimana penulis menjadwalkan wawancara dengan beberapa informan kunci. Wawancara yang sudah dilakukan penulis dengan beberapa orang yang dianggap sebagai informan kunci key informan yakni , sie. acara penyelenggara dan salah seorang yang tergabung dalam komunitas etnis yang sekaligus menjadi peserta terlibat langsung dikegiatan 19 Pentas Seni dan Budaya UKSW tahun 2012, kedua pasangan teman yang sering bertemu dan tinggal dalam satu atap yakni di kos putri KFC, dan ketua BPMU UKSW. 2 Pengamatan Observasi Pengamatan observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kaloboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksiaan terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat se-obyektif mungkin. Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang diamati, yaitu; 1 Partisipan penuh, dimana menyamakan diri dengan orang yang diteliti. 2 Partisipan pengamat, dimana masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati, menyadari peranannya. 3 Pengamat sebagai partisipan, dimana peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitiannya. 4 Pengamat sempurna complete observer, dimana peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Dalam artian ia mempunyai jarak dengan responden yang diamati. W Gulo; 2002 Penulis melakukan pengamatan pada kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan khususnya Senat Mahasiswa Universitas UKSW, dimana acara tersebut merupakan Pentas Budaya dan Seni PBSI yang telah diikuti oleh berbagai komunitas etnis yang ada di UKSW dari tanggal 24 Juni 2012 sampai 28 Juni 2012. Dalam mencermati kegiatan ini penulis standby sejak acara ini mulai berlangsung sampai pada hari terakhirnya dan melakukan pencatatan tentang hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis. 20 Selanjutnya dalam keseharian penulis juga mengamati pola komunikasi antar pasangan yang berbeda budaya. Pasangan yang dimaksud oleh penulis bukan berarti pacar tetapi komunikasi interpersonal yang dilakukan dengan intensif. Penulis mengamati sekelompok individu yang tinggal satu atap yakni di kost putri KFC Salatiga. Dimana penghuni kost putri KFC sebagian besar mahasiswi di UKSW Salatiga, dan berasal dari berbagai daerah. Penulis memilih mengamati kost putri KFC, karena kebetulan tanggal 29 Maret 2012 terdapat status di media online, yakni facebook yang saling menyindir antar anak kost putri KFC. Ketika melihat status tersebut, penulis mengamati secara langsung kejadian tersebut dan terjun kelapangan untuk mengamati bagaimana komunikasi antarbudaya yang dibangun oleh anak kost putri KFC. Selain itu, penulis juga mengamati komunikasi antarbudaya dalam struktural seperti Lembaga Kemahasiswaan UKSW yang didalam struktur tersebut terdiri dari mahasiswa yang berbeda etnis. Penulis lebih mengkhususkan pengamatan kepada Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas BPMU UKSW. Mengapa hanya BPMU ? Cara perekrutan BPMU berbeda dengan Senat Mahasiswa Universitas SMU, cenderung perwakilan yang dikirim ke BPMU berasal dari berbagai etnis, sehingga rapat BPMU terkadang dapat dibilang lebih seru dibandingkan dengan rapat - rapat yang ada di SMU ataupun Lembaga Kemahasiswaan tingkat Fakultas. Selain itu keanggotaan dari BPMU tidak tetap, dimana seringkali dapat menarik dan mengganti - ganti utusan yang dikirim oleh LK Fakultas melalui mekanisme yang ada. Penulis mengamati bagaimana rapat - rapat yang dilakukan oleh BPMU UKSW periode 2011 - 2012. Namun tidak semua rapat penulis dapat amati secara langsung. 21 3 Dokumen Dimana dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang saya lakukan akan dicatat sebagai sumber informasi. Jadi tiga metode tadi, yaitu 1 observasi atau pengamatan, 2 wawancara, 3 dokumen. Dimana ketiga metode ini saling melengkapi dan memperkuat hasil pengamatan yang akan saya lakukan. Tentunya dengan harapan dapat menghasilkan penelitian yang se-obyektif mungkin dengan data-data yang lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan. W Gulo; 2002. Dari tiga kasus yang penulis ambil, penulis menggunakan beberapa dokumen yakni ; 1 kasus PSBI tahun 2012, dokumen yang digunakan adalah proposal kegiatan, laporan pertanggungjawaban kegiatan, foto - foto waktu kegiatan berlangsung, 2 kasus kost putri KFC, dokumen yang digunakan adalah foto lokasi, status facebook beserta tanggal dan waktu terbitnya, 3 kasus BPMU UKSW periode 2011- 2012 adalah beberapa notulensi rapat, foto. Penulis menggunakan dokumen - dokumen ini untuk melengkapi dan memperkuat data - data yang didapat dari hasil wawancara maupun pengamatan yang sudah dilakukan oleh penulis.

3.8. Teknik Analisa Data