Autokorelasi Teknik Analisis Data

1. Menentukan formulasi hipotesis uji F: a H : β 1 dan β 2 = 0 artinya, tidak ada pengaruh Capital Adequacy Ratio. Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional secara simultan terhadap Return On Assets perusahaan perbankan. b H a : β 1 dan β 2 ≠ 0 artinya, ada pengaruh pengaruh Capital Adequacy Ratio. Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional secara simultan terhadap Return On Assets perusahaan perbankan. 2. Pengambilan keputusan uji F: a Jika keputusan signifikansi lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan , Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return On Assets perusahaan perbankan. b Jika keputusan signifikansi lebih kecil dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return On Assets perusahaan perbankan. B. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Nilai R 2 mengukur kebaikan pada seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 merupakan ukuran ikhtisar yang menunjukkan seberapa baik garis regresi sampel cocok dengan data populasinya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Dimana nilai R 2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, namun jika nilai R 2 besar atau mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan dari penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti akan meningkat tanpa melihat apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dalam penelitian digunakan adjusted 2 sebagai ukuran koefisien determinasi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK.

0 1 135

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK

0 0 10