C. Kerangka Pikir
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan ROA
CAR adalah rasio kinerja bank yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dalam rangka menunjang aset yang
mengandung atau menghasilkan risiko. Semakin besar Capital Adequacy Ratio CAR, maka kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan modal
juga semakin baik. Semakin besar modal yang dimiliki bank, maka bank mampu memberikan pinjaman kepada nasabah dalam jumlah yang besar.
Dari dana yang dipinjamkan kepada nasabah tersebut, maka bank akan mendapatkan bunga pinjaman. Bunga merupakan salah satu faktor untuk
menghasilkan profitabilitas bank, dengan demikian semakin tinggi bunga maka semakin tinggi profitabilitas. Dari pembahasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan.
2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan ROA
Loan to Deposit Ratio LDR digunakan sebagai salah satu indikator likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh
tempo. Berdasarkan ketentuan BI, rasio LDR yang dianjurkan adalah berkisar antara 85 - 100, dengan tujuan agar bank tidak hanya
mengandalkan pendapatan dari bunga obligasi rekapitalisasi, SBI dan instrumen investasi lainnya, tetapi juga menjalankan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi. Kenaikan LDR diartikan sebagai meningkatnya ekspansi kredit bank yang diimbangi dengan pengumpulan dana pihak
ketiga, sehingga dana pihak ketiga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang menghasilkan laba. Semakin tinggi LDR semakin tinggi
profitabilitas perbankan, maka dapat disimpulkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap ROA.
3. Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan ROA
Rasio NPL merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kualitas assets sebuah bank. Rasio NPL juga menunjukkan kemampuan
manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Meningkatnya rasio NPL akan mengurangi jumlah modal bank,
karena pendapatan yang diterima bank digunakan untuk menutupi NPL yang tinggi. Hal ini terjadi karena jumlah modal berkurang, sehingga
dana yang akan disalurkan pada periode berikutnya ikut turun. Keadaan seperti ini akan menghambat kegiatan bank itu sendiri dan juga
menurunkan pendapatan bank, sehingga semakin tinggi NPL, semakin rendah profitabilitas perbankan. Dari pembahasan tersebut dapat
t
4
disimpulkan bahwal NPL berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perbankan.
4. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan ROA
Bank yang efisien adalah bank yang mampu menekan biaya operasi dan meningkatkan pendapatan operasi untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi serta terhindar kondisi bank bermasalah. Semakin kecil BOPO, maka kinerja bank dalam menjalankan segala
aktivitas sudah dikategorikan efisien. Dari analisis di atas menggambarkan bahwa biaya operasional yang harus dikeluarkan akan
mengurangi profit yang didapatkan oleh Bank, maka dapat dianalisiskan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
D. Paradigma Penelitian
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan:
Pengaruh secara parsial variabel CAR, LDR, NPL dan BOPO terhadap ROA
t
1
t
3
t
2
CAR LDR
BOPO ROA
NPL