25
2.2.3.4 Rekomendasi dari organisasi profesi
2.2.3.5 Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 dua lembar
2.2.4 Peran bidan dalam IMD
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan dalammelaksanakan IMD karena ibu tidak dapat melakukan IMD tanpa
bantuan dan fasilitasi dari bidan. Bidan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana IMD dan laktasi yang baik dan benar, bidan tersebut
diharapkan selalu mempunyai sikap yang positif terhadap IMD Setiarini, 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD oleh bidan :
2.2.4.1 Faktor Internal 2.2.4.1.1 Usia
Usia menurut KBBI adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan yang dihitung dalam tahun. Secara fisiologi pertumbuhan dan
perkembangan seseorang dapat digambarkan dengan pertambahan usia, peningkatan usia diharapkan terjadi peningkatan kemampuan motorik
sesuai dengan tumbuh kembangnya. Usia lanjut umumnya lebih bertanggung jawab dan lebih teliti dibanding dengan usia muda, hal ini
terjadi kemungkinan usia yang lebih muda kurang berpengalaman Setiarini, 2012 dalam Robbins 2003. Pernyataan ini sesuai dengan hasil
penelitian dari Mardiah tahun 2011, bahwa bidan yang memiliki kinerja baik yaitu lebih dari separuh berusia tua atau sebanyak 54,7.
2.2.4.1.2
Pendidikan
26
Pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan ; proses, cara, perbuatan mendidik. Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan
individu, berrupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal Sunaryo, 2004. Pendidikan formal adalah
segenap bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik yang bersifat umum maupun yang
bersifat khusus. Pendidikan kebidanan formal terakhir yang diselesaikan
adalah SPK + 1 tahun, Diploma DIII dan DIV, dan S2 Kebidanan.
2.2.4.1.3
Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi menurut KBBI adalah dorongan yang timbul
pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki.
Hirarki kebutuhan dari Maslow adalah salah satu teori pendekatan motivasi oleh Maslow, yaitu :
2.2.4.1.3.1 Teori motivasi kebutuhan
Teori ini menitikberatkan pada pengenalan rangsangan dari dalam atau kebutuhan individu. Jenjang kebutuhan manusia
meliputi: kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
27
akan dicintai dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
2.2.4.1.3.2 Teori motivasi dorongan
Teori ini menyebutkan bahwa tingkah laku individu didorong ke arah suatu tujuan tertentu, karena adanya kebutuhan. Dorongan
tersebut, dibawa sejak lahir atau bersifat intrinsik. 2.2.4.1.3.3 Teori motivasi keadilan
Teori ini berprinsip bahwa individu akan termotivasi, bila individu mengalami kepuasan dan diterima dari upaya proporsi
atau usaha yang dilakukan. 2.2.4.1.3.4
Teori motivasi harapan Teori ini berpikir atas dasar harapan hasil prestasi valensi dan
harapan prestasi usaha. Teori lain adalah teori faktor ganda Herzberg. Teori faktor ganda
merupakan identifikasi dari dua dimensi pekerjaan dasar : 2.2.4.1.3.1 Kondisi luar extrinsic condition yang kurang penting, bukan pemuas.
Didalamnya tercakup kebijakan administratif perusahaan, kebersihan kondisi tempat kerja, hubungan antar pegawai, manfaat sampingan,
dan peningkatan dalam penggajian biaya hidup. Herzberg menamakan kondisi itu sebagai faktor higienis, karena meskipun merupakan
prasyarat penting bagi kepuasan bekerja, kondisi tersebut tidak membangkitkan performa tinggi. Faktor higienis lebih berpengaruh
dalam menghilangkan halangan dalam lingkungan pekerjaan daripada
28
terkait langsung dengan motivasi dalam pekerjaan sehingga disebut juga faktor pemelihara maintenance factor.
2.2.4.1.3.2 Kondisi tugas itu sendiri intrinsic condition atau motivator. Apakah tugas itu memberikan perasaan telah mencapai sesuatu
prestasiachievement dan pengakuan recognition atas pencapaian tersebut. Apakah tugas itu sendiri the work it self cukup menarik,
merupakan sesuatu yang ingin dikenang setelah selesai bekerja. Apakah tugas itu memberikan rasa keterlibatan dalam lingkungan
pekerjaannya dan menimbulkan dorongan tanggung jawab untuk menyelesaikannya responsibility. Apakah tugas memberikan suatu
tantangan sehingga memberikan adanya rasa pertumbuhan kemampuan advancement.
Motivasi dalam hubungan seseorang dengan pekerjaannya itu merupakan hal yang mendasar Fithananti, 2013. Semakin baik motivasi maka semakin baik
kinerja seseorang. Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Padmi Suparti tahun 2010 yang menyatakan bahwa ada hubungan antar motivasi dengan
kinerja bidan. Motivasi yang muncul dari dalam diri bidan berhubungan dengan rasa tanggungjawab, aktualisasi diri, dan kesadaran.
2.2.4.1.4
Pengalaman
Pengalaman adalah proses pembentukan, pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan
individu dalam pelaksanaan tugas pekerjaan Manulang, 1984.
29
Pengalaman menurut KBBI adalah yang pernah dialami dijalani, dirasai, ditanggung. Pengalaman seseorang dapat diukur dari masa
kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman kerja seseorang sangat ditentukan oleh rentan waktu
lamanya seseorang menjalani pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang bekerja, maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki.
Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian dari Faizin tahun 2008, bahwa ada hubungan lama kerja perawat terhadap kinerja. Pengalaman
juga bisa didapat dengan mengikuti pelatihan. Hasil penelitian Mardiah tahun 2011, menyatakan bahwa pelatihan merupakan variabel yang
paling dominan mempengaruhi kinerja bidan dalam mendukung program IMD di kota Pekanbaru.
2.2.4.2 Faktor Eksternal
2.2.4.2.1 IBI Ikatan Bidan Indonesia
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi untuk para anggotanya. Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam kongres
IBI. Dari 7 bab kode etik, salah satu kode etik bidan yaitu kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat yang isinyasetiap bidan dalam
menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat, setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan
30
menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya,
setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong
partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
2.2.4.2.2 Fasilitas
Fasilitas menurut KBBI adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi. Ketersediaan sumber daya kesehatan yang
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau saran-sarana yang merupakan sumber daya untuk
menunjang perilaku. Produktifitas kerja dan kualitas kerja yang baik sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana yang baik
Setiarini, 2012.
2.2.4.2.3 Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem
pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan antara tim kesehatan yang satu
dengan yang lain saling menunjang nursingppni. Dalam rangka
31
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, arah kebijakan pemerintah diprioritaskan pada
Pratiwi, 2010 : 2.2.4.2.3.1
Meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat
2.2.4.2.3.2 Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan 2.2.4.2.3.3
Mengembangkan sistem jaminan kesehatan bagi masyarakat
2.2.4.2.3.4 Meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan pada
pola hidup sehat 2.2.4.2.3.5
Meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini
2.2.4.2.3.6 Meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas
kesehatan dasar
32
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi bidan dalam pelaksanaan inisiasi menyusui dini, Faktor Internal
Usia, Pendidikan, Motivasi, Pengalaman dan Faktor Eksternal IBI, Fasilitas, Sistem pelayanan kesehatan. Dalam kerangka konsep ini dijelaskan bahwa hanya
faktor internal yang dapat diteliti, sedangkan faktor eksternal diabaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bidan dalam pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini di gambar ilustrasi pada gambar 1 berikut ini :
Keterangan : …….. = tidak diteliti
= diteliti
Gambar 1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi bidan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
3.2 Defenisi operasional
Tabel 3.2.1 : Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Faktor Internal : - Usia
- Pendidikan - Motivasi
- Pengalaman
Faktor Eksternal : - IBI
- Fasilitas - Sistem Pelayanan
Kesehatan Pelaksanaan
IMD