Definisi bidan Lisensi Bidan

22

2.2 Bidan

2.2.1 Definisi bidan

Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives ICM adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar register atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik bidan Depkes RI, 2007. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggungjawab, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk member dukungan, asuhan, dan nasehat selama hamil, masa persalinan, dan masa nifas, memimpin proses persalinan atas pertanggungjawaban sendiri dan memberi asuhan kepada bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lainnya yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan. Selain itu, bidan juga memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu dan membentu ibu untuk memenuhi pemberian ASI Depkes 2001 dalam Vera 2012. . 2.2.2 Pendidikan Bidan Perkembangan pendidikan bidan www.ibi.or.id 2013 : 2.2.2.1 Tahun 1851 pendidikan bidan bagi wanita pribumi tidak berlangsung lama. 23 2.2.2.2 Tahun 1902 pendidikan bidan bagi wanita pribumi dibuka kembali. 2.2.2.3 Tahun 1950 pendidikan bidan, SMP + 3 tahun. 2.2.2.4 Tahun 1954 dibuka sekolah guru bidan. 2.2.2.5 Tahun 1975-1984 sekolah bidan ditutup, IBI terus berjuang agar sekolah bidan dibuka kembali. 2.2.2.6 Tahun 1985 dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya. 2.2.2.7 Tahun 1989 Crash Program Pendidikan Bidan dan penempatan bidan di desa. 2.2.2.8 Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan B, Akper 1 tahun hanya dua angkatan. 2.2.2.9 Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 tahun. 2.2.2.10 Tahun 1994 Program Bidan PTT. 2.2.2.11 Tahun 1996 dibuka DIII Kebidanan. 2.2.2.12 Tahun 2000 dibuka Program D-IV Bidan Pendidik 2.2.2.12Tahun tahun 2008 dibuka S2 kebidanan.

2.2.3 Lisensi Bidan

Lisensi adalah pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan IBI. Tujuan lisensi adalah: 2.2.3.1 Memberikan kejelasan batas wewenang 2.2.3.2 Menetapkan sarana dan prasarana 24 2.2.3.3 Meyakinkan klien Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB Surat Izin Praktik Bidan. SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes RI kepada tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB, yang diperoleh dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: fotokopi SIB yang masih berlaku, fotokopi ijasah bidan, surat persetujuan atasan, surat keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari organisasi profesi, pas foto. Rekomendasi yang telah diberikan organisasi profesi setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode etik serta kesanggupan melakukan praktik bidan. Bentuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang diaplikasikan dengan rencana diselenggarakannya Uji Kompetensi bagi bidan yang mengurus SIPB atau lisensi. Meskipun Uji Kompetensi sekarang ini baru pada tahap uji coba dibeberapa wilayah, termaksud Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. SIPB berlaku sepanjang SIB belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui kembali. Syarat Lisensi : 2.2.3.1 Fotokopi SIB yang masih berlaku 2.2.3.2 Fotokopi ijasah bidan 2.2.3.3 Surat keterangan sehat 25 2.2.3.4 Rekomendasi dari organisasi profesi 2.2.3.5 Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 dua lembar

2.2.4 Peran bidan dalam IMD