17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inisiasi Menyusui Dini
2.1.1 Pengertian Inisiasi Menyusui Dini
Inisiasi menyusui dini IMD adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir awal menyusu. Setelah lahir, bayi segera didekatkan kepada
ibu dengan cara ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu, setelah puting
susu ketemu maka bayi menyusu sendiri. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut Roesli, 2012.
2.1.2 Manfaat Inisiasi Menyusui Dini
Manfaat dari Inisiasi Menyusui Dini adalah : 2.1.2.1 Anak yang menyusu dini dapat mudah sekali menyusu
kemudian, sehingga kegagalan menyusui akan jauh sekali berkurang. Selain mendapatkan kolostrum yang
bermanfaat untuk bayi, pemberian ASI ekslusif akan
menurunkan kematian.
2.1.2.2 Inisiasi menyusui dini dapat melatih motorik bayi. Setelah
lahir, bayi segera dikeringkan dan diletakkan di perut ibu dengan kontak kulit ke kulit. Biarkan bayi diatas perut ibu
dan mencari puting susu ibu. Selama diatas perut ibu,
18
dalam 30 menit pertama bayi diam tidak bergerak, sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Kemudian bayi
mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti ingin minum, mencium, dan menjilat tangan. Bayi mencium dan
merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya, bau cairan ketuban sama dengan cairan yang dikeluarkan
payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
Kemudian bayi mulai bergerak kea rah payudara, dengan kaki menekan perut ibu, menjilat-jilat kulit ibu,
menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah
puting susu dan sekitarnya. Lalu bayi menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, dan
melekat dengan baik Roesli, 2012.
2.1.2.3 Sebagai langkah awal untuk membentuk ikatan batin
antara ibu dan anak. Karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur
dalam waktu yang lama Roesli, 2012.
2.1.2.4 Pengisapan bayi pada payudara merangsang pelepasan
hormon oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan
membantu mengendalikan pendarahan.
19
2.1.3 Proses IMD