Peran Komunitas Angklung Yogyakarta Dalam Interaksi Sosial Remaja

37 c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat Soerjono Soekanto, 2002 : 246.

2. Peran Komunitas Angklung Yogyakarta Dalam Interaksi Sosial Remaja

Soekanto menjelaskan bahwa tidak semua himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial atau komunitas, melainkan diperlukan beberapa syarat untuk dapat disebut sebagai kelompok sosial. Syarat tersebut adalah: a. Adanya kesadaran dari anggota kelompok sebagai bagian dari kelompok tersebut. b. Adanya hubungan timbal balik antara satu anggota dengan anggota lainnya. c. Adanya faktor yang dimiliki bersama, yang menyebabkan hubungan di antara mereka semakin erat. Faktor tersebut dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, nasib yang sama, ideologi politik, dan sebagainya. Adapun status dan peranan dari komunitas itu sendiri adalah untuk membentuk suatu kelompok yang sama-sama mempunyai tujuan atau kesamaan dalam bidang tertentu untuk mencapai tujuan itu bersama- sama Soerjono Soekanto, 1975 : 94-95. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Soekanto mengenai adanya faktor yang dimiliki bersama, dalam hal ini berupa kepentingan bersama yaitu pelestarian budaya angklung maka dapat dipastikan bahwa 38 keberadaan komunitas angklung ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi setiap perilaku anggotanya dalam arti setiap interaksi sosial yang terjadi dipengaruhi oleh norma-norma yang berjalan di komunitas tersebut. Komunitas community dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat yang didasarkan pada perasaan yang sama, sepenanggungan, dan saling membutuhkan serta bertempat tinggal disuatu wilayah tempat kediaman tertentu Soekanto, 1985 : 79. Sebuah komunitas dapat didefinisikan baik sebagai suatu kelompok kesatuan manusia kota kecil, kota, atau desa, maupun sebagai seperangkat perasaan rasa keikatan, kesetiaan. Namun demikian tidak terdapat keseragaman dalam penggunaan istilah tersebut. Salah satu definisi yang banyak digunakan berbunyi “komunitas adalah suatu kelompok setempat lokal dimana orang melaksanakan segenap kegiatan aktivitas kehidupannya” Ram, 1984 : 129. Menurut M. Noor Poedjajani Poedjajani, 2005 : 56, peran komunitas antara lain: 1. Tempat coming out Coming out berarti siap keluar, maksudnya bahwa setiap anggota yang telah tergabung berarti telah siap untuk coming out, minimal didalam komunitasnya, meskipun belum didalam masyarakat. Berkumpul dengan komunitasnya secara tidak langsung akan coming out dengan lingkungan luar komunitasnya. 39 2. Tempat tukar informasi Komunitas merupakan tempat menginformasikan isu, berita, gosip, gaya hidup, menyampaikan pesan, dan sebagainya, juga sebagai tempat untuk memperkenalkan teman baru. Apapun dapat diinformasikan dalam komunitas. 3. Menunjukkan eksistensi Dengan adanya komunitas, anggotanya berusaha menunjukkan identitas diri dan eksistensi di lingkungannya. 4. Tempat untuk saling menguatkan Maksud dari hal ini adalah komunitas merupakan tempat untuk saling menguatkan, bahwa apa yang mereka jalani itu sesuatu yang rasional, normal, bahwa mereka tidak sendiri, ada banyak orang- orang yang sehati dengan lingkungannya. Apabila komunitas ini mendapat tekanan dari pihak lain, maka anggotanya akan saling membantu dan mendukung. Komunitas Angklung Yogyakarta merupakan kelompok seni musik tradisional dimana didalamnya terdapat individu-individu yang memiliki kesamaan tujuan dalam menghidupkan, melestarikan, mempertahankan dan memperkaya kesenian tradisional yang ada di Indonesia khususnya kesenian musik angklung. Tujuan dari Komunitas Angklung Yogyakarta ini didasari pada kecintaan dari seni musik tradisional yang dianggap semakin jarang bermunculan di kalangan remaja. Kecintaan akan seni musik tradisional 40 itu bukan hanya datang dari satu individu saja tetapi juga adanya pengaruh dan ajakan dari individu yang lain sehingga muncullah rasa saling berinteraksi diantara individu dalam Komunitas Angklung Yogyakarta. Dengan didasari rasa cinta akan kesenian tradisional tersebut maka komunitas ini mampu mempertahankan dan melestarikan serta mengajarkan pada siapapun yang ingin belajar dan melestarikan kesenian musik tradisional melalui pelatihan musik tradisional angklung. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa Komunitas Angklung Yogyakarta memiliki peran dalam membentuk suatu kelompok seni musik tradisional dengan kesamaan pemikiran demi tercapainya satu tujuan yang sama. Dari segi interaksi sosial remaja yang ada di komunitas angklung ini dapat dilihat dari komunikasi, kekompakan, kerjasama, gotong royong yang terjadi antar anggotanya. Oleh sebab itu Komunitas Angklung Yogyakarta memiliki peran dalam mewujudkan tujuan yang sama yaitu bersama-sama menjaga, merawat dan melestarikan kesenian musik tradisional dengan cara belajar dan mengajarkannya kepada orang lain.

F. Hasil Penelitian yang Relevan