Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk dihargai selayaknya perempuan secara umumnya. Dan dalam kedudukan masyarakat sosial mereka pun berhak merasakan kehidupan yang selayaknya dirasakan perempuan lain pada umumnya pula. Tanpa menciptakan anggapan yang kurang baik dalam masyarakat terhadap mereka. b. Metode Deskriptif: Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan berupa angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap obyek yang sudah diteliti. Data yang mungkin berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumen dan sebagainya tersebut dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas. 26 Metode ini digunakan dalam skripsi mengenai “Transformasi Sosial Studi Kasus Perempuan Urban Bercadar Perspektif Perubahan Eksistensialisme Søren Kierkegaard”, untuk mengambarkan baik kehidupan dari tokoh dalam teori ini yaitu Søren Kierkegaard maupun gambaran mengenai kehidupan kedua informan yang merupakan perempuan urban bercadar. c. Analisis Historis: metode ini bermaksud untuk menggambarkan sejarah biografi Søren Kierkegaard yang meliputi riwayat hidup, pendidikan, serta pengaruh-pengaruhnya. Serta nalisis Historis juga dilakukan terhadap sejarah perubahan yang dialami oleh kedua informan, dari sejarah awal tidak memakai cadar sampai memakai cadar. 26 Ibid., 66. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

J. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, penulis menyusun sistematika pembahasan terdiri atas lima bab, dengan sub bab yang menjadi pembahasannya, adapun rinciannya sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, yang berisikan tentang; Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Judul, Telaah Pustaka, Metode Penelitian, Sistmatika Pembahasan. BAB II : Kajian Teori, Søren Kierkegaard yang meliputi; Biografi Søren Kierkegaard, Karya-karya Søren Kierkegaard, dan Tahap-tahap Perubahan Eksistensialisme Søren Kierkegaard. BAB III : Penyajian data mengenai, Fenomena Perempuan Urban Bercadar yang meliputi; Definisi Perempuan Bercadar, Landasan Teologi Pemakaian Cadar, dan Kesaksian Perempuan Urban Bercadar. BAB IV : Penyajian analisis data dari bab II dan bab III berkaitan dengan Transformasi Perempuan Urban Bercadar. BAB V : Penutup, meliputi; Kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh dan saran-saran. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 30

BAB II SØREN KIERKEGAARD

A. Biografi Søren Kierkegaard

Kierkegaard memiliki nama asli Søren Aabye Kierkegaard yang lahir dan besar di Kopenhagen, Denmark pada 1813-1855. Ia merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Michael Pedersen Kierkegaard. Sedangkan ibunya bernama Anne Sørensdater Lund Kierkegaard. Dulunya ibunya merupakan pembantu yang bekerja di rumah Michael, ketika istri pertama Michael meninggal ia langsung menikahi Anne Lund. Kierkegaard kecil memiliki kekurangan fisik yaitu dibagian punggungnya memiliki semacam punuk, dan kakinya panjang sebelah yang mempersulit ketik ia berjalan. 1 Michael menghubung-hubungkan hal tersebut dengan dosa yang telah dilakukannya yang sangat terbekas selama kehidupannya. Ketika masih anak-anak Michael hidup dalam kemiskinan yang pahit. Suatu hari ia mengembala domba di padang tandus tepatnya di Jutland. Dengan menghayati kepedihan hidupnya tiba-tiba ia memandang ke langit dan menyatakan kekesalan dan amarahnya terhadap Tuhan. 2 Dosa selanjutnya yang ia perbuat ialah melakukan hubungan diluar nikah dengan Anne Lund ibu Kierkegaard kejadian tersebut dilakukan tidak lama setelah kematian istri pertamanya. Kemudian ia menikahi Anne Lund dan memiliki tujuh 1 Homas Hidya Tjaya, Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri, Jakarta: KPG, 2004, 24. 2 Fuad Hassan, Berkenalan Dengan Eksistensialisme, Jakarta: Pustaka Jaya, 1989, 17. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id orang anak, anak yang pertama lahir hanya lima bulan setelah pernikahannya dengan Anne Lund. Lalu istri dan lima anaknya meninggal secara beruntut. Michael pun berpikir bahwa hidup Kierkegaard juga tidak akan lama lagi, karena kekurangan fisik yang dimilikinya. Maka dari kejadian tersebut Michael merasa berdosa dan melankolia sepanjang hidupnya. Ketika Kierkegaard beranjak dewasa, ayahnya menceritakan semua kejadian-kejadian tersebut kepadanya dan secara tidak disadari bahwa sifat melankolis Michael ini telah diwariskan kepada anaknya sendiri yaitu Kierkegaard. 3 Hal itu juga memberikan dampak bagi kelangsungan hidup seorang Kierkegaard. Kierkegaard dan ayahnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ia dididik dalam lingkungan yang religius dan sangat terpengaruh dengan pengalaman keagamaan ayahnya. Ayahnya telah memberikan doktrin keagamaan yang sangat kuat terhadap Kierkegaard. Ketika usianya menginjak 18 tahun, dengan tujuan menyenangkan ayahnya Kierkegaard melanjutkan pendidikannya di Universitas Copenhagen dalam bidang teologi. Meskipun ia tidak meminatinya, dan ia lebih menyukai mempelajari filsafat, sastra, dan sejarah. 4 Kierkegaard memanfaatkan keadaan yang jauh dari ayahnya untuk menempuh pendidikan di Universitas Copenhagen juga dijadikan sebagai pelampiasan emosinya terhadap tekanan yang telah dilakukan oleh ayahnya. Ia ingin hidup bebas tanpa adanya aturan-aturan agama. Ia mulai mengambil jarak terhadap keyakinannya, 3 F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran Yang Membentuk Dunia Modern Dari Machiavelli Sampai Nietzche, Jakarta: Erlangga, 2002, 212-213. 4 Homas Hidya Tjaya, Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri, 24.