PENGEMBANGAN E-BOOK BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA MATERI KLASIFIKASI MATERI

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN E-BOOK BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA MATERI KLASIFIKASI MATERI

Oleh Marsiyamsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-book berbasis multipel repre-sentasi pada materi klasifikasi materi dan untuk mendeskripsikan karakteristik

e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi, tanggapan guru dan siswa, faktor-faktor pendukung, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dilakukan sampai pada ta-hap revisi uji coba terbatas. Tanggapan guru pada aspek kesesuaian isi dan aspek grafika sangat baik dengan persentase masing-masing 92% dan 92,5% secara ber-urutan. Tanggapan siswa pada aspek keterbacaan juga sangat baik dengan persen-tase sebesar 85%. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-book ini ada-lah kurangnya fasilitas seperti laptop dan komputer saat uji coba terbatas sehingga siswa hanya dapat melihat dan membaca e-book dengan LCD tanpa mencoba menggunakannya secara langsung.


(2)

PENGEMBANGAN E-BOOK BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MATERI

Oleh MARSIYAMSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

PENGEMBANGAN E-BOOK BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MATERI

Skripsi

Oleh Marsiyamsih

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar ··· Halaman 1. Kerucut pengalaman Edgar dale ... 12 2. Taksonomi fungsi multipel representasi ... 23 3. Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development

(R&D) ... 37 4. Alur Penelitian ... 44


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Cover ... i

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pembelajaran Konstruktivisme ... 9

B. Media Pembelajaran ... 11

C. Bahan Ajar ... 14

D. Buku Elektronik (E-book) ... 19

E. Multipel Representasi ... 21

F. Analisis Konsep ... 24

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 36


(6)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

C. Sumber Data Penelitian ... 38

D. Instrumen Penelitian ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 43

G.Teknik Analisis Data ... 50

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Studi Pendahuluan ... 54

1. Hasil studi pustaka dan kurikulum ... 54

2. Hasil studi lapangan ... 54

B. Hasil Perancangan Produke-Book Berbasis Multipel representasi ... 56

1. Konstruki e-book berbasis multipel representasi ... 56

2. Struktur materi e-book berbasis multipel representasi ... 64

C. Hasil Pengembangan Produk e-Book Berbasis Multipel Representasi .... 64

D. Hasil Uji Coba Terbatas Guru dan Siswa ... 68

1. Hasil tanggapan guru ... 69

2. Hasil tanggapan siswa ... 71

E. Karakteristik Perancangan Produke-Book Berbasis Multipel Representasi ... 81

F. Faktor Pendukung Pengembangan e-Book Berbasis Multipel Representasi pada Materi Kasifikasi Materi ... 82

G. Kendala Pengembangan e-Book Berbasis Multipel Representasi pada Materi Kasifikasi Materi ... 82

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN ... 89


(7)

2. Silabus ... 99

3. RPP ...124

4. Hasil Analisis Kebutuhan Guru ...154

5. Presentase Hasil Analisis Kebutuhan Guru ...157

6. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ...160

7. Presentase Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ...162

8. Hasil Validasi Kesesuaian Isi ...165

9. Presentase Hasil Validasi Kesesuaian Isi ...169

10. Hasil Validasi Konstruksi ...171

11. Presentase Hasil Validasi Konstruksi ...175

12. Hasil Validasi Keterbacaan...177

13. Presentase Hasil Validasi Keterbacaan...184

14. Tabulasi Jawaban Angket Tanggapan Guru Aspek Kesesuaian Isi...189

15. Presentase Hasil Tanggapan Guru Aspek Kesesuaian Isi ...191

16.Tabulasi Jawaban Angket Tanggapan Guru Aspek Grafika...193

17. Presentase Hasil Tanggapan Guru Aspek Grafika Presentase...197

18. Tabulasi Jawaban Angket Keterbacaan Siswa...200

19. Hasil Tanggapan Siswa untuk Keterbacaan...206

20. Persentase Hasil Tanggapan Siswa untuk Keterbacaan...209

21. Perbaikan Produk...212


(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel ··· Halaman

1. Perbedaan buku ajar dengan referensi ... 17

2. Analisis konsep ... 25

3. Skor angket berdasarkan skala Likert ... 51

4. Tafsiran persentase skor jawaban angket ... 53

5. Struktur materi dalam e-book klasifikasi materi ... 64

6. Hasil validasi terhadap e-book berbasis multipel representasi...65


(9)

(10)

(11)

MOTO

Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan pernah memilikinya. Jika kamu tidak bertanya, maka jawabannya adalah tidak.

Jika kamu tidak mengambil langkah maju, maka kamu selalu berada di tempat yang sama

(Nora Roberts)

Tidak ada yang tidak mungkin dengan izin Allah (Marsiyamsih) Lakukan yang terbaik apapun hasilnya (Marsiyamsih)


(12)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, dengan segala puji dan rasa

syukur kepada-Nya. Kupersembahkan karyaku ini Kepada :

Bapak Harun terimakasih untuk semuanya kebahagiaan, kepercayaan,

kesabaran, doa dan tetesan kringat yang engkau cucurkan untuk

memenuhi semua kebutuhanku.

Mamak Natun terimakasih untuk selalu menyayangiku dan setiap doa

yang engkau berikan disetiap langkahku.

Keluargaku tercinta, mbak Sri, mbak Tin dan kang Sutris yang senantiasa

berusaha untuk memberikan segala yang terbaik dalam hidupku,

Terimakasih atas Doa serta dukungannya.


(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang Barat pada tanggal 6 maret 1993 sebagai putri bungsu dari empat bersaudara buah hati Bapak Harun dan Ibu Natun. Pendidikan formal mulai di TK Melati Tirta Kencana pada tahun 1996 diselesai-kan pada tahun 1999, SD Negeri 02 Tirta Kencana tahun 2005, SMP Negeri 04 Tulang Bawang Tengah tahun 2008, SMA Negeri 01 Tumijajar tahun 2011. Tahun 2011 terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui seleksi jalur tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Undangan (SNMPTN Undangan). Selama menjadi mahasiswa pernah menjadi Asisten Praktikum Kimia Anorganik 1. Tahun 2014 mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang terintergrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di SMAN 01 Ngambur Desa Negeri Ratu, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat.


(14)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

e-Book Berbasis Multipel Representasi pada Materi Klasifikasi Materi” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dengan baik. Penulisan Skripsi ini tak lepas dari bimbingan dan bantuan dari benayak pihak. Pada kesempatan ini diterima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA. 3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia, Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesabaran dan kesediannya untuk memberikan saran dan kritik, bimbingan, serta motivasi dalam proses penyelesaian kuliah dan penyusunan skripsi.

4. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., selaku Pembimbing II atas kesediaan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses perbaikan serta penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M. Si., selaku Pembahas atas kesediaannya memberi bimbingan, masukan, kritik dan saran, serta motivasi dalam proses perbaikan serta penyelesaian skripsi ini.


(15)

6. Bapak M. Mahfudz Fauzi S., S.Pd. M.Sc., selaku validator atas masukan, kritik dan saran.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan dosen lain yang telah memfasititasi penulis dalam menuntut ilmu selama lebih dari tiga tahun ini. 8. Segenap civitas akademik Jurusan Pendidikan MIPA.

9. Bapak Suwardi, S.Pd., dan Bapak Suharni, S.Pd. sebagai Guru Mitra. 10. Bapak dan ibu dewan guru, staf TU serta siswa kelas VII SMPN 2 Seputih

Mataram yang membantu penulis selama penelitian.

11. Kedua orang tuaku dan keluargaku tercinta atas segala pengorbanan, dukungan, kasih sayang, perhatian, doa dan semangat yang luar biasa. 12. Mas Hendra untuk dukungan, waktu, motivasi, semangat dan bantuan yang

tidak terbatas untukku.

13. Keluarga Bapak Putu atas dukungan serta seluruh fasilitas yang diberikan guna menyelesaikan penelitian.

14. Teman timku, Ambar, Sayu, dan Amin, sahabat-sahabatku Suci, Dian Tri, Fadilla dan seluruh P.kimia 2011. Teman-teman KKN-PPL Devi, Mb Sefty, Desta, Bertha, Arif dan Pandu buat cerita pendek di Ngambur.

15. Keluarga Bapak Wardani dan keluargaku di pondok tidar mb Reti, mb Vera, Susi, Dian, Fifi, Tia, Lia, Fitri, dan Dewi.

Akhir kata, sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.Aamiin.

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis,


(16)

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang sangat penting dan tidak terbatas waktu. Semua bidang kehidupan manusia tidak terlepas dari peranan pendidikan. Tingkat maju atau tidaknya suatu bangsa bergantung pada kualitas pendidikan negaranya. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Di Indonesia upaya peningkatan mutu pendidikan salah satunya dengan perubahan kulikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi kuriku-lum 2013. Proses pembelajaran pada kurikukuriku-lum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif, mandiri dan berfikir kritis dalam mempelajari setiap bidang ilmu. Dimana semua bidang ilmu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga membutuh-kan metode pembelajaran yang sesuia dengan karakteristiknya. Demikian pula bidang IPA yang mempunyai katakteristik tertentu sehingga membutuhkan metode yang sesuai dalam pembelajarannya.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis, yang tidak hanya menekankan pada penguasaan pengeta-huan namun, juga menekankan pada proses penemuan yaitu bagaimana fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip ditemukan sehingga melatih sikap kerja ilmiah siswa. Hal ini sesuai dengan hakekat IPA yaitu IPA sebagai produk, pro-ses dan sikap (Tim Penyusun, 2006). IPA mempunyai karakteristik, salah satunya


(18)

yaitu mempunyai materi yang bersifat abstrak.

Materi IPA yang bersifat abstrak merupakan salah satu karakteristik IPA yang membedakan IPA dengan cabang Ilmu lainnya. Banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran IPA sebab sifatnya yang abstrak. Siswa kurang tertarik untuk belajar karena beranggapan IPA sulit dan dan membingungkan. Menurut siswa IPA mempunyai rumus-rumus yang banyak, dan siswa dituntut untuk dapat mem-bayangkan serta memahami bentuk dari benda atau zat yang tidak dapat dilihat secara langsung seperti atom, unsur, molekul dan senyawa. Guru IPA di sekolah biasanya hanya menjelaskan materi yang bersifat abstrak dengan ceramah tanpa mengunakan media pembelajaran yang mendukung dengan berbagai alasan. Pem-belajaran IPA seharusnya menggunakan media pemPem-belajaran untuk mempermu-dah serta memperjelas penyampaian materi kepada siswa.

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat, banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat media pem-belajaran yang mendukung proses pempem-belajaran IPA. Saat ini sudah ada buku be-rupa buku digital atau e-book yang dapat menampilkan materi pelajaran, dibuka seperti buku, serta dapat dimasukan gambar dan video animasi yang bisa dimain-kan. e-Book dapat dijadikan sebagai media pembelajaran IPA yang efektif, ter-utama pada materi IPAyang bersifat abstrak.

Salah satu materi IPA di SMP adalah klasifikasi materi, materi ini membahas mengenai unsur dan senyawa yang tidak dapat dilihat secara langsung. Agar siswa dapat dengan mudah memahami materi klasifikasi materi diperlukan penggambaran secara nyata mengenai unsur dan senyawa. Penggambaran


(19)

tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan e-book yang berbasis multipel representasi.

Multipel representasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan suatu materi ataupun konsep dengan penggambaran secara makroskopik, submi-kroskopik dan simbolik, misalnya melalui gambar, teks, diagram, dan persamaan dan lain sebagainya. Multipel representasi membuat siswa dapat mengamati dan mengidentifikasi terhadap aspek makroskopis zat-zat atau benda yang teramati secara nyata dengan mata, mengidentifikasi submikroskopik zat yaitu bagian-bagian penyusunnya yang lebih kecil, serta simbolik yaitu mengetahui lambang, atau persamaan dari zat-zat atau benda yang diamati. Dengan demikian siswa akan mudah memahami materi IPA yang bersifat abstrak seperti materi klasifikasi materi.

Hal ini, didukung oleh penelitian yang menujukkan hasil positif terhadap pembel-ajaran IPA dengan menggunakan multipel representasi yaitu penelitian Herawati dkk (2013), dan Malik (2013) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada pembelajaran multipel representasi lebih tinggi dibandingkan dengan pem-belajaran konvensional. Selanjutnya Oktavianty (2012), menyatakan model pembelajaran dengan pendekatan multipel representasi dapat meningkatkan ke-mampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil positif terhadap penggunakan media yang berbasis multipel representasi yaitu mempermudah pemahaman materi dan menambah motivasi serta memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa. Meskipun


(20)

demikian belum ada yang membuat dan mengunakan media pembelajaran seperti

e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi. Adapun

e-book yang beredar di internet dan sekolah hanya berupa tulisan-tulisan belum berbasis multipel representasi.

Diperkuat dengan penelitian pendahuluan yang dilakukan di 8 SMP di 4 kabupa-ten atau kota di Provinsi Lampung yaitu Bandar Lampung, Kota Metro, Lampung Tengah dan Tulang Bawang Barat. Diperoleh data sebanyak 75% guru sudah membuat bahan ajar sendiri, bahan ajar yang diguna-kan berupa LKS, power point

dan rangkuman materi tentang pembahasan klasifikasi materi. Hal tersebut di karenakan hanya bahan ajar yang mudah dibuat dan digunakan. Namun hanya 16,6% yang sudah multipel representasi yaitu bahan ajar dalam bentuk LKS namun tampilannya belum menarik sebab masih berupa fotokopi.

Sebanyak 75% guru sudah mengetahui mengenai adanya e-book. Meskipun guru sudah tahu e-book namun belum ada guru yang mengembangkan e-book. Hal ini disebabkan karena guru belummengetahui cara untuk membuatnya. Hasil peneli-tian tersebut membuktikan banyak guru belum mengembangkan bahan ajar yang berbasis multipel representasi. Guru belum melibatkan tiga representasi kimia yaitu simbolik, makroskopik dan submikroskopik pada materi klasifikasi materi. Berdasarkan penelitian pendahuluan 100% guru berpendapat perlu dilakukan pengembangan e-book berbasis multipel representsi pada pembelajaran klasifikasi materi. Sedangkan sebanyak 87,5% siswa berpendapat bahwa perlu dilakukan pengembangan e-book berbasis multipel representsi pada pembelajran klasifikasi


(21)

materi. Hal tersebut perlu dilakukan agar siswa lebih tertarik dalam mempelajari klasifikasi materi sehingga diperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Dengan uraian tersebut maka diperlukan e-book klasifikasi materi yang menam-pilkan materi dengan multipel representasi yaitu secara makroskopis, submikro-skopis dan simbolik. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi?

2. Bagaimana tanggapan guru terkait e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi?

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi?

4. Apa faktor pendukung dalam proses pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi?

5. Apa kendala dalam proses pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi?


(22)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

2. Mendeskripsikan karakteristik e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

3. Mendeskripsikan tanggapan guru terhadap e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

4. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

5. Mendeskripsikan faktor pendukung dalam proses pengembangan e-book

berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

6. Mendeskripsikan kendala dalam proses pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi

D. Manfaat Penelitian

Dari pengembangan e-book berbasis multipel representasi yang dihasilkan diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

Penggunaan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan motivasi lebih untuk siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Selain itu, dapat mempermudah siswa memahami materi klasifikasi materi.


(23)

2. Guru

Dengan adanya pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi ini diharapkan dapat menambah referensi guru dalam mengkonstruksi konsep tentang klasifikasi materi yang bersifat abstrak. Serta menambah media pembelajaran guru dalam menyampaikan materi ini dengan multipel representasi..

3. Sekolah

Dengan adanya pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi ini diharapkan dapat menjadi informasi dan sum-bangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Pengembangan adalah proses pengembangan suatu produk pendidikan yang melalui tahapan-tahapan pengujian serta validasi produk oleh ahli yang nantinya dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini produk pendidikan yang dikembangkan adalah media pembelajaran yang berupa buku elektronik (e-book).

2. e-Book yang dikembangkan adalah e-book berbasis multipel representasi dirancang sebagai media yang mempermudah pemahanan siswa dan menambah motivasi belajar siswa.


(24)

3. Materi pada penelitian ini adalah klasifikasi materi yang meliputi unsur, senya-wa, campuran, campuran homogen, campuran heterogen,serta sifat larutan men-cangkup sifat asam, basa dan netral.

4. e-Book berbasis multipel representasi merupakan suatu produk yang berupa bu-ku digital yang di dalamnya terdapat uraian materi yang menyajiakan gambar dan video animasi secara makroskopis, submikroskopis dan simbolik yang dibuat sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan berbasis multipel representasi yang untuk membuat siswa belajar lebih bermakna dengan melihat gambaran secara nyata unsur, senyawa dan campuran.


(25)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Penge-tahuan bukanlah hasil suatu tiruan dari kenyataan yang (realitas). PengePenge-tahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui sese-orang, yakni membentuk skema, kategori,konsep dan struktur yang diperlukan untuk membangun suatu pengetahuan dalam diri (Prastowo,2013).

Menurut Richardson (1997) dalam Wardoyo (2013), menyatakan konstruktivisme merupakan sebuah proses seorang individu memahamani sesuatu berdasarkan pada apa yang mereka ketahui dan percayai, serta ide dan fenomena dimana me-reka berhubungan. Pendapat lain menurutBill dan Fischer (2005) dalam Wardoyo (2013) berpendapat bahwa konstruktivisme memiliki karakteristik adanya

pemahaman pengetahuan sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai konstruktivisme dapat disimpulkan bahwakonstruktivisme merupakan suatu filosofi yang memandang pengetahuan yang diperoleh individu adalah hasil pemahaman dari usaha individu sendiri saat berinteraksi dengan lingkungannya.


(26)

Pendekatan konstruktivisme memiliki beberapa karakter yang dapat dilihat dari proses pembelajarannya. Menurut Wardoyo (2013), karakteristik pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran adalah berpusat pada siswa, ditandai adanya masalah, proses menemukan, interaksi sosial, yang dilakukan oleh siswa danakhirnya diperoleh pengetahuan atau pemahaman baru. Karakteristik pen-dekatan konstruktivisme menurut Hanafiah dan Suhana (2010) dalam Wardoyo (2013), adalah sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Proses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki siswa.

c. Pandangan yang berbeda diantara siswa dihargai sebagai tradisi dalam proses pembelajaran.

d. Dalam proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan menyintesisnya secara integrasi.

e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong siswa dalam proses pencarian (inquir) yang alami.

f. Proses pembelajran mendorong terjadinya kooperatif dan kompetitif di kalangan siswa secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual, yaitu siswa diharapkan kedalam pengalaman nyata.

Pendapat lain dari Driver dan Bell dalam Amri dan Ahmadi (2010), mengajukan karaktreristik konstruktivisme yang berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya adalah sebagai berikut:

a. Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan,

b. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, c. Pengetahuan bukan suatu yang dipandang dari luar melainkan dikonstruksi

secara personal,

d. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas,

e. Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangakat pembelajaran, materi, dan sumber.


(27)

Dari beberapa karakteristi konstruktivisme di atas dapat disimpulkan karakteristik Konstruktivismeadalah pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa diarahkan agar dapat berfikir kritis, kreatif dan inovatif dengan adanya permasa-lahan

sehingga dapat diperoleh pemahanan yang baru dan bermakna bagi individu yang mempelajarinya.

Von Glasersfeld dalam Prastowo (2013), membedakan adanya tiga taraf konstruk-tivisme, yaitu konstruktivisme radikal, ralisme hipotesis dan konstruktivisme bi-asa. Konstruktivisme radikal berpegang bahwa kita hanya dapat mengetahui apa yang dibentuk atau dikonstruksi oleh pikiran kita. Realisme hipotesis berkeya-kinan bahwa pengetahuan (ilmiah) kita dipandang sebagai suatu hipotesis dari suatu struktur kenyataan dan berkembang menuju suatu pemahaman untuk mem-bangun pengetahuan. Konstruktivisme yang biasa berpandangan bahwa pengeta-huan kita merupakan gambaran dari realitas, pandangan siswa dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek yang dibangun dirinya sendiri.

B. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara berarti „tengah‟,‟per -antara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahas arab, media adalah perantara atau peng-antar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana harus terdapat aktifitas nyata antara seorang yang menyampaikan informasi dengan media sehingga pembelajaran dapat terjadi(Arsyad,

2005).Sedangkan menurut Widodo dan Jasmadi (2008), media berasal dari bahasa latin, yaitu “mediumi” yang artinya perantara (between), yang bermakna alat atau


(28)

apa saja yang dapat mempermudah penyampaian informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.

Menurut Arsyad (2005), media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar mengajar .

Media pendidikan adalah salah satu sumber belajar yang ikut membantu guru memperkaya wawasan siswa. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa . Media dianggap sebagai alat bantu mengajar guru yang mempermudah guru menyam-paikan materi kepada siswa. Alat bantu yang dipakai biasanya adalah alat-alat yang dapat memberikan pengalaman konkrit, sehingga memotivasi belajar siswa, dan membuat belajar menjadi bermakna serta meningkatkan kualitas bejar siswa. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu Edgar dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit kepaling abstrak, yang digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerucut pengalaman Edger dale (Sadiman dkk, 2007) Verbal

Simbol visual Visual

Radio Film

Tv Wisata Demonstrasi

Partisipasi Observasi Pengalaman Langsung

abstrak


(29)

Ada prinsip-prinsip dalam pemilihan media agar sesuai dengan kebutuhan. Menu-rut Sudirman dalam Djamarah dan Aswan (2010), beberapa prinsip pemilihan media pengajaran dibagi kedalam tiga kategori sebagai berikut:

1. Tujuan pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksut dan tujuan pemi-lihan yang jelas. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Karakteristik media pengajaran

Karakteristik media yang akan digunakan harus sesuai dengan daya dukung dan tujuan penggunaannya sehingga tidak menyulitkan saat digunakan.

3. Alternatif pilihan

Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media pengajaran dan bila hanya ada satu, maka guru tidak bisa

memilih, tetapi menggunakan apa adanya.

Susilana dan Cepi dalam Sadiman dkk (2007), menyatakan dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:

1. Penggunaan media pembelajaran berfungsi sebagai sarana mempermudah proses belajar mengajar.

2. Media pembelajaran merupakan bagian dari keseluruahan prosespembelajaran .

3. Media pembelajaran dalam kegunaannya harus relevan dengan kopetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran.


(30)

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, namun sebagai pemotivasi semangat siswa saat proses belajar.

5. Media pembelajaran bisamempermudah pembelajaran sehingga berfungsi mempercepat proses belajar.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, sebab membuat belajar menjadi bermakna.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Dengan uraian di atas diharapkan guru dapat memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran, sehingga media pembelajaran dapat meningkatkan mutupembelajaran sehingga menjadi efektif dan bermakna yang kemudian akan meningkatkan kwalitas pembelajaran. C. Bahan Ajar

Widodo dan Jasmadi (2008), mengemukakan bahan ajar adalah seperangkat sara-na atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau sub-kompetensi dengan segala kekompleksitasannya. Dampak positif dari bahan ajar adalah guru akan mempunyai lebih banyak waktu untuk membimbing siswa da-lam proses pembelajaran, membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan baru dari segala sumber atau referensi yang digunakan dalam bahan ajar sehingga tidak terpaku hanya pada satu sumber belajar dan mempermudah penyampaian materi.


(31)

Lestari (2013), mengemukan bahan ajar adalah sumber belajar yang sampai saat ini memiliki peranan penting untuk menunjang proses pembelajaran. Bahan ajar sebaiknya mampu memenuhi syarat sumber belajar yang baik yaitu sesuai dengan tujuan dan isi materi pembelajaran karena banyak bahan ajar yang digunakan da-lam kegiatan pembelajaran, umumnya cenderung berisi informasi bidang studi saja dan tidak terorganisasi dengan baik. Kualitas bahan ajar yang rendah dengan pembelajaran yang konvensional akan berakibat rendahnya perolehan prestasi belasar siswa.

Berdasarkan dua pendapat tersebut bahan ajar merupakan salah satu sumber bela-jar yang dibuat secara sistematis mengenai materi pembelabela-jaran yang bertujuan menjadikan proses pembelajaran semakin mudah dan menarik.Bahan ajar yang baik harus dirancang dan ditulis sesuai dengan kaidah instruksional. Hal ini diper-lukan karena bahan ajar akan digunakan sebagai pendidik untuk membantu tugas mereka dalam proses belajar-mengajar. Pendidik akan sangat terbantukan dengan adanya bahan ajar karena kegiatan belajar-mengajar diharapkan akan dapat berlangsung lebih efektif (dalam hal waktu dan ketersampaian materi) kepada peserta didik .

Menutut Widodo dan Jasmadi(2008), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperolehketuntasan alam proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka men-dukung pemaparan materi pembelajaran.

2) memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan balik atau mengukur penguasaanya terhadap materi yang diberikan dengan memberi-kan soal-soal latihan,tugas dan sejenisnya.


(32)

3) Konstekstual yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau kon-teks tugas dan lingkungan siswa.

4) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.

Selain itu bahan ajar harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah

pengembangan bahan ajar. Rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam pembuatan bahan ajar adalah:

1) Bahan ajar harus disesuaikan dengan peserta didik yang sederhana mengikuti proses belajar mengajar.

2) Bahan ajar diharapakan mampu mengubah tingkah laku peserta didik. 3) Bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik diri.

4) Program belajar-mengajar yang akan dilangsungkan.

5) Didalam bahan ajar telah mencangkup tujuan kegiatan pembelajaran yang spesifik.

6) Untuk mendukung ketercapainya tujuan, bahan ajar harus memuat materi pembelajaran secara rinci, baik untuk kegiatan dan latihan.

7) Terdapat evaluasi sebagai umpan balik dan alat untuk mengubah tingkat keberhasilan peserta didik (Widodo dan Jasmadi, 2008).

Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi- kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu me-nguasai semua kompetensi secara utuh berurutan dan tidak terpecah-pecah. Sebu-ah bSebu-ahan ajar yang baik harus mencangkup:(1) petunjuk belajar (petunjuk guru dan siswa) sehingga tidak menyulitkan pengunaannya; (2)kompetensi yang akan dicapai; (3) informasi pendukung agar informasi dapat diperoleh lebih lengkap; (4) latihan-latihan untuk melatih pemahaman materi; (5) petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK); (6) evaluasi sebagai alat ukur tingkat pemahaman de-ngan menggunakan bahan ajar tersebut(Lestari,2013).

Bahan ajar atau buku ajar memiliki perbedaan dengan buku refrensi. Adapun perbedaannya dijelaskan dalam Tabel1.


(33)

Tabel 1. Perbedaan buku ajar dengan buku referensi

Buku Ajar Buku Referensi

Menimbulkan niat pembacanya Mengansumsikan minat dari pembacanya

Ditulis dan dirancang untuk digunakan peserta didik

Ditulis terutama untuk digunakan pengajar

Dirancang untuk lingkungan sendiri Dirancang untuk dipasarkan secara luas Berdasarkan kompetensi Tidak berdasarkan kompetensi

Disusun berdasarkan pola”belajar yang

fleksibel” Disusun secara linear

Strukturnya berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kompetensi akhir yang akan di capai

Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content)

Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta didik untuk latihan

Belum tentu memberikan latihan Mengakomondasikan kesukaan belajar

peserta didik

Tidak mengantusipasi kesukaan belajar perserta didik

Selalu member rangkuman Belum tentu member rangkuman Gaya penulisan komunikatif Gaya penulisan naratif tapi tidak

komudikatif Kepadatan berdasarkan kebutuhan

peserta didik

Sangat padat Dikemas dan digunakan dalam proses

pembelajaran

Dikemas untuk acuan penelitian dan pembelajaran

Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta didik

Tidak mempunyai mekanise untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai

Menjelaskan cara mempelajari buku ajar

Tidak manyajikan saran-saran cara mempelajari buku tersebut

Menurut Prastowo (2013), berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan fungsi bahan ajar dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi dalam pem-belajaran klasial, pempem-belajaran individual, dan pempem-belajaran kelompok.

1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:

a. Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepata siswa dalam belajar).

b. Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan. 2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:

a. Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.

b. Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses pendidikan dalam memperoleh informasi.


(34)

c. Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya. 3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:

a. Sebagai bahan yang terrintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.

b. Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang sedemikina rupa, maka dapat meningkatkan motifsi belajar siswa. Menurut Mulyasa 2006 dalam Lestari (2013) ada beberapa keunggulan dari ba-han ajar. Di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakikatnya siswa memiliki kemampuan untuk berkerja sendiri dan lebih tanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

b) Adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standar kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus dicapai oleh siswa. c) Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara

penca-paiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperoleh.

Sedangkan keterbatasan dari penggunaaan bahan ajar antara lain:

a) Penyusunan bahan ajar yang baik membutuhkan keahlian tertentu. Sukses atau gagalnya bahan ajar tergantung pada penyusunannya.

b) Sulit menentukan lamanya kegiatan belajar mengajar, karena setiap siswa menyelesaikan tugas dalam bahan ajar dalam waktu yang berbeda-beda, bergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing.


(35)

c) Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup mahal sebab biasanya membutuhkan media elektronik sebagai penunjang penggu-naannya.

D. Buku Elektronik (e-Book)

Seiring perkembangan teknologi, berkembang pula aplikasi untuk menunjang ke-giatan pendidikan, berbagai aplikasi dapat digunakan untuk membuat bahan ajar yang baik. Sekarang sudah dikenal e-book yang mudah digunakan siswa.e-book

adalah buku tanpa kertas.e-book dapat dilengkapi dengan aplikasi multimedia yang memungkinkan teks materi dilengkapi dengan visualisasi dan suara penulis-nya. e-Book sering juga disebut sebagai green textbook, karena tidak mengguna-kan kertas yang berasal dari serat pohon(Oetomo,2002).

E-Book dalam bahasa Indonesia sering disebuut Elektronik Book, merupakan versi digital dari sebuah buku. Jika biasanya pada buku berupa tumpukan kertas yang halamannya berisi teks, dan gambar, maka e-book berisi informasi digital yang tentunya berisi teks, gambar, juga dapat berupa video dan dikemas dalam sebuah file (Megabella,2010).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan e-book merupakan suatu buka dalam bentuk digital yang dibuka dengan sebuah alat tekhnologi, dengan berbagai kelebihan yang tidak diperoleh dalam buku cetak yaitu dapat dimasukkan video, animasi dan suara yang dikembangkan untuk menunjang proses pembelajaran. Menurut Megabella (2010) e-book terdiri dari beberapa format beberapa format dari e-book antara lain:


(36)

1. DOC dan RTF (rich text format)

DOC dan RFT adalah standar word prosesor yang banyak digunakan di seluruh dunia, karena sangat kompatibel dengan sistwm oprasi windows. 2. HTML (Hypertext Mark-up Language)

HTML merupakan format yang bisa digunakan untuk menampilkan hala-man web. Untuk membacanya dibutuhkan aplikasi browser seperti Inter-net Explorer, Mozilla FireFox, Opera, Safari dan lain-lain.

3. PDF (Portable Dokument Format)

PDF merupakan sebuah format file yang dibuat oleh Adobe Sytem pada tahun 1993 yang pada saat ini digunakan untuk pertukaran dokumen. Format jenis ini nyaman untuk digunakan sebab ada fasilitas navigasi hala-man, thumbnail, zoom teks, fasilitas pencarian, dan masih banyak lagi. Menurut Megabella (2010) e-book mempunyai kelebihan dan kekurang. Kelebihan e-book antara lain:

1. Mudah dalam pendistribusian

Pendistribusian dapat menggunakan media seperti internet. 2. Interaktif

e-book mampu menyampaikan informasi yang interaktif bagi pembacanya. 3. kecepatan publikasi

3-Rata-rata buku memerlukan waktu 1-3 bulan untuk terbit dan dijual kepasar-an, namun e-book hanya memerlukan waktu beberapa jam saja. 4. Ragam e-reader

Banyak sekali e-book reader yang tersedia di pasaran , baik melalui PC, gadget e-reader dan lainya.

5. Mendukung penghijauan

Menurut Cindy katz dan Junifer Wilkov dalam bukunya dengan judul “How

to Go Green Books” bahwa jika suatu penerbit menjual 1 juta kopi buku de-ngan masing-masing 250 lembar perhalaman per copy-nya untuk satu judul buku, maka hal itu berarti diperlukan sebanyak 12.000 pohon untuk mem-produksi 1 judul buku saja.

Kekurangan e-book antara lain: 1. Resiko pembajakan yang besar

Jujur memang diakui bahwa e-book memiliki resiko pembajakan yang lebih besar jika dibandingkan dengan buku cetak, karena mudah dikopi dan di edarkan kembali.


(37)

2. Keterbatasan bahasa

Pada saat ini e-book yang tersedia kebanyakan masih menggunakan bahasa asing, bila berbahasa Indonesia hanya membahas hal-hal tertentu saja misalnya blog monetize dan tema-tema internet.

3. Resiko kehilangan data

Resiko kehilangan data masih ada karena berupa file dalam PC, jika tidak mera-wat PC dengan baik misalnya saja file terkena virus atau terhapus sehingga file

dapat hilang.

Sedangkan keunggualan dan kekurangan menurut Putra (2012), menyatakan keunggulan e-book yaitu (1) mengklik (membukanya) lebih mudah dibandingkan

p-book; (2) pembaca dapat sesuka hati menyesuaikan format (memperbesar ukuran font dan style, merubah orentasi pada perangkat, memodifikasi kontras layar); (3) potensi untuk menambahkan multimedia (Grafis, audio, video) dan Hyperlink keinformasi lain termasuk bahan referensi;(4) apa yang di inginkan dapat dengan mudah dicari ( misalnya, istilah khusus, definisi, bab), sering dengan hanya mengeklik pada kata kunci dalam teks. (5)pembaca mudah mendapatkan judul hampir seketika melalui internet, termasuk yang backlisted atau out-of-print, dan ribuan yang berada dalam ranah publik;(6) usai dibaca mudah disimpan, dan (7) dapat dibaca dalam gelap.

Sementara itu, kekurangan e-book antara lain:(1) tergantung pada alat (Kompu-ter, laptop, jaringan internet); (2) cenderung menjadi milik personal;(3) tidak mudah dibawa ke mana-mana, misalnya ke pantai dan kolam renang, 4) mele-lahkan mata dan (5) kurang praktis karena tidak dapat dipajang dan dilihat orang. E. Multipel Representasi

Haveleun dan zou dalam Sunyono (2013), representasi dapat di kategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu representasi internal dan eksternal. Representasi in-ternal didefinisikan sebagai konfigurasi kognitif individu yang diduga berasal dari perilaku manusia yang menggambarkan beberapa aspek dan proses fisik dan pemecahan masalah. Di sisi lain, representasi eksternal dapat digambarkan


(38)

sebagai situasi fisik yang terstruktur yang dapat dilihat dengan mewujutkan ide-ide fisik.

Menurut Jhonstone dalam Jansoon dkk (2009), menyatakan kimia terdiri dari kon-sep dan topik-topikabstrak. Ahli kimia biasanya menjelaskan konkon-sep kimia de-ngan tiga tingkat representasi pengetahuan yaitu makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Tingkat makroskopik adalah tingkat sesuai dengan objek yang di-amati. Pada tingkatan ini, siswa mengamati fenomena kimia dalam percobaan atau eksperimen mereka. Tingkat submikroskopis adalah tingkat yang mejelaskan konsep abstrak, tetapi sesuai dengan fenomena yang diamati ditingkatmakrosko-pik contohnya menggunakan hal-hal seperti gerakan elektron, molekul, atau atom. Tingkat simbolik, digunakan untuk menjelaskan fenomena makroskopik dengan penggunaan persamaan kimia, persamaan matematika, grafik, mekanisme reaksi, dan analogi dan model.

Pentingnya representasi menurut Norman dalam Sunyono (2013),ini menunjukkan bahwa memori, pikiran, dan penalaran tanpa bantuan eksternal, semuanya akan terbatas dan sulit untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan. Sebuah representasi eksternal adalah jenis bantuan eksternal kepada seseorang sehingga dia dapat membantu orang lain dalam memecahkan masalah. Representasi eksternal biasanya mengacu pada (1) simbolik fisik; objek, atau dimensi dan (2) atau eksternal, kendala, atau hubungan yang berkait dengan konfigurasi fisik (misalnya hubungan spasial dari bilangan dengan digit tertentu, kendala fisik pada alat bantu belajar, dan lain-lain). Jadi, tidak mungkin kehidupan manusia modern dapat terwujud tanpa bantuan representasi eksternal.


(39)

Multipel representasi merupakan, suatu cara yang digunakan untuk memperlihat-kan suatu materi ataupun konsep dengan cara yang berbeda-beda, baik itu melalui gambar, teks, diagram, persamaan, dan lain sebagainya.

Ainsworth dalam Sunyono (2013), multipel representasi memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pelengkap, pembatas interpretasi, dan pembangun pemaha-man. Pertama, multipel representasi digunakan untuk memberikan representasi yang berisi informasi pelengkap atau melengkapi proses kognitif. Kedua, satu re-presentasi digunakan untuk membatasi kemungkinan kesalahan menginterpretasi representasi yang lain dan sebab di menampilkan materi dengan berbagai bentuk makan akan semakin membangun pemahaman. Ketiga, dapat dipakai untuk mendorong siswa membangun pemahaman terhadap situasi secara mendalam. Ketiga fungsi tersebut dapat dibagi menjadi bagian-bagian lebih rinci seperti Gambar 2. berikut ini:

Fungsi Multi Representasi

Fungsi Pelengkap

Melengkapi Proses

Tugas Perbedaan

Individual Strategi Melengkapi

Informasi

Informasi yang Berbeda

Informasi yang dibagi

Membatasi Interpresentasi

Membatasi melalui keakraban

Membatasi melalui Sifat

Inheren

Membangun Pemahaman

Abstraksi

Perluasan Hubungan

Gambar 2. Taksonomi fungsi multipel representasi (diterjemahkan dari Ainsworth:2008 )


(40)

Penelitan yang dilakukan oleh Herawati dkk(2013),dan Malik (2013) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada pembelajaran multipel re-presentasi lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, selanjutnya Oktavianty (2012), menyatakan model pembelajaran dengan pendekatan multipel representasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa.Multipel representasi membuat siswadapat mengamati dan mengidentifikasi terhadap aspek makroskopis, simbolik dari zat-zat atau benda yang diamati.

F. Analisis konsep

Menurut pendapat Herron et al. dalam Fadiawati (2011) bahwa belum ada definisi tentang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep di-samakan dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati (2011) mendefinisikan konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun definisi yang dapat mengungkapkan arti dari konsep tersebut. Untuk dapat men-definisikan konsep, maka diperlukan suatu analisis konsep yang dapat menghu-bungkan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya. Herron et al. dalam Fadiawati (2011) menjelaskan bahwa analisis konsep adalah suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan penga-jaran bagi pencapaian konsep. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variable, posisi konsep, contoh, dan non contoh. Analisis konsep dapat dilihat pada Tabel 2.


(41)

25 Tabel 2. (Lanjutan)

TABEL 2. ANALISIS KONSEP

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Kelas : VII

Kompetensi Inti :

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, gotong royong ) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan ( faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

Nama/Label Definisi Konsep Jenis Konsep

Atribut Konsep Posisi Konsep

Contoh Non contoh Kritis Variabel Super

Ordinat Ordinat

Sub Ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Materi tak hidup

Sesuatu yang mempunyai massa dan dapat

Konktet Zat tunggal dan

campuran

 Penyusun materi tak hidup

Materi Materi hidup Zat tunggal dan campuran Besi, tembaga, air, gula. Kucing, ayam, kelinci,. menempati sebuah ruang yang terdiri dari zat tunggal dan/


(42)

26 Tabel 2. (Lanjutan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

atau campuran dengan tidak menunjukan adanya ciri-ciri kehidupan. Zat tunggal Materi yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah dirubah dan memiliki

komposisi yang tetap yang terdiri atas unsur atau senyawa

Konkret  Unsur  Senyawa

Jenis unsur atau senyawa Partikel penyusun unsur atau senyawa Materi tak hidup

Campuran Unsur dan Senyawa Besi, karbon, tembaga, air Udara, air sungai, air sirup Unsur

Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa, Yang partikel terkecilnya tersusun oleh atom logam ataupun atom non logan

Konkret  Atom logam  Atom non logam

Jenis unsur Zat tunggal

Senyawa Atom Natrium Besi Silikon Tembaga Belerang NaCl (Natrium Klorida) Air Karbon dioksida Karbon monoksida


(43)

27 Tabel 2. (Lanjutan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

dengan memper-tahankan

karak-teristik asli dari unsur tersebut Atom logam Partikel terkecil penyusun dari suatu unsur logam

Abstrak - Jenis atom Unsur Atom

non logam

_ Atom besi, atom tembaga Atom oksigen, atom belerang Atom non logam Partikel terkecil penyusun dari suatu unsur non logam

Abstrak -  Jenis atom Unsur Atom

logam

- Atom

oksigen, atom belerang Atom besi, atom tembaga Senyawa

Zat tunggal yang partikel

terkecilnya adalah molekul yang tersusun atas dua buah unsur atau lebih yang masih dapat diuraikan menjadi unsur

Konkret Molekul Jenis senyawa

Zat tunggal

Unsur Molekul Natrium Klorida (NaCl), air (H2O) , karbon dioksida, karbon monoksida Hidrogen Litium Belerang Silikon Natrium unsurnya yang lebihsederhana dengan cara kimia.


(44)

28 Tabel 2. (Lanjutan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Molekul Partikel terkecil penyusun suatu senyawa yang terdiri dari molekul unsur dan molekul senyawa

Abstrak  Molekul Unsur  Molekul

Senyawa

Jenis molekul

Senyawa Atom Molekul Unsur dan Molekul Senyawa

Molekul oksigen (O2), molekul hydrogen (H2), H2O (air), karbon dioksida (CO2)

Atom besi (Fe), atom tembaga (Cu) Molekul Unsur Molekul yang hanya terdiri atas satu jenis

Abstrak Jenis

molekul unsur

Molekul Molekul Senyawa

_ Molekul

O2

Molekul

Molekul H2O, Molekul

atom penyusun N2Moleku

l H2

CO2

Molekul Senyawa

Molekul yang tersusun lebih dari satu jenis atom penyusun

Abstrak Jenis

molekul senyawa

Molekul Molekul Unsur

- Molekul

H2O, Molekul CO2 Molekul O2 Molekul N2 Molekul H2 Campuran Materi yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih

Konkret  Campuran Homogen Campuran Heterogen Komposisi campuran Jenis campuran Klasifikasi

Materi Zat tunggal Larutan Koloid Suspensi

Larutan gula, air kopi, larutan Unsur natrium, unsur kalium,


(45)

29 Tabel 2. (Lanjutan)

mempunyai sifat zat asalnya serta dapat dipisahkan dengan cara sederhana, dapat garam, campuran garam dengan pasir, air unsur belerang berupa

campur-an homogen dcampur-an campuran heterogen susu Campuran Homogen Campuran yang zat-zat yang tercampur di dalamnya tidak dapat dibedakan zat penyusunnya

Konkret - Komposisi

campuran homogen Jenis

campuran homogen

Campuran Campura n

Heteroge n

Larutan Larutan garam Larutan basa Larutan asam Campuran pasir dengan batu Larutan Suatu campuran yang terdiri dari zat pelarut

(solvent) dan zat terlarut (solute), yang sifatnya dapat diketahui melalui

penggunaan indikator

konkret  Larutan yang bersifat asam  Larutan yang bersifat basa  Larutan yang bersifat netral

 Sifat dari larutan  Perubahan warna indikator buatan (kertas lakmus)  Perubahan warna indikator alami Campuran homogen  Asam  Basa  Netral Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air jeruk nipis, air sabun, air belimbing wuluh, air campuran garam dengan pasir, campuran pasir dengan air


(46)

30 Tabel 2. (Lanjutan)

Indikator asam basa asam jawa, air soda kue, air tomat, aquades, larutan asam sulfat, larutan natrium klorida, dan seterusnya Larutan Asam Suatu campuran homogen yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sifat, antara lain memiliki rasa asam, dapat menimbulkan korosif, dan dapat mengubah kertas lakmus

konkret  Korosif  Jenis-jenis larutan asam  Larutan berdasarka n tekstur rasa (masam)  Contoh dari larutan asam Campuran homogen (larutan)  Larutan basa  Larutan netral  Contoh larutan yang bersifat asam  Ciri-ciri larutan yang bersifat asam Air jeruk nipis, air belimbing wuluh, air asam jawa, air tomat, larutan asam sulfat, dan seterusnya Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air sabun, air soda kue, aquades, larutan natrium klorida,


(47)

31 Tabel 2. (Lanjutan)

biru menjadi merah. larutan kalium klorida, larutan ammonim hidroksida, dan seterusnya Korosif

Suatu sifat yang dimiliki oleh larutan asam, dimana larutan tersebut dapat merusak logam (membuat karat)

Konkret   Larutan

yang bersifat asam

  Perkaratan

pada besi

Merusak kulit jika berlebihan pemakaiann ya dan tidak cocok dengan kulit (gatal-gatal) Larutan Basa Suatu campuran

homogen yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sifat, antara lain memiliki rasa pahit, kausatik, berasa licin di

Konkret Kausatik  Jenis-jenis larutan basa  Larutan berdasarka n tekstur rasa (pahit)  Contoh dari larutan basa Campuran homogen (larutan)  Larutan yang bersifat asam  Larutan yang bersifat netral  Contoh larutan yang bersifat basa  Ciri-ciri larutan yang bersifat basa Air sabun, air soda kue, larutan ammonim hidroksida dan seterusnya . Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air jeruk nipis, air belimbing

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

tangan, dan dapat mengubah

wuluh, air asam


(48)

32 Tabel 2. (Lanjutan)

kertas lakmus merah menjadi biru. jawa, air tomat, aquades, larutan asam sulfat, larutan natrium klorida, larutan kalium klorida, dan sete-rusnya. Kausatik Salah satu sifat

yang dimiliki oleh larutan basa, dimana dapat merusak kulit bila tidak memiliki kecocokan dengan kulit (gatal-gatal)

Konkret  Larutan

yang bersifat basa

  Sabun

kecantikan yang jus-tru menimbul kan jerawat Perkaratan besi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Larutan netral

Suatu campuran homogen yang

Konkret  Contoh

dari larutan Campuran homogen  Larutan yang  Contoh larutan Larutan garam, Larutan gula dalam air panas, air


(49)

33 Tabel 2. (Lanjutan)

dapat ditemukan dalam kehidupan yang bersifat netral

(larutan) bersifat asam yang bersifat netral aquades, larutan natrium. kopi, air susu, air sehari-hari, yang merupakan larutan hasil reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa, dan yang tidak dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru maupun kertas lakmus biru menjadi merah Larutan yang bersifat basa  Ciri-ciri larutan yang bersifa t netral klorida, larutan kalium klorida, dan seterusnya jeruk nipis, air sabun, air belimbing wuluh, air asam jawa, air soda kue, air tomat, larutan asam sulfat, larutan ammoniu m hidroksida , dan seterusnya Indikator Suatu senyawa

yang

menunjukkan perubahan

konkret  Indikator alami  Indikator buatan  Perubahan warna pada indikator alami  Larutan yang bersifat asam

  Kunyit,

bunga mawar, kubis Asam klorida, asam sulfat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

warna apabila bereaksi  Perubahan warna pada  Larutan yang merah, kubis


(50)

34 Tabel 2. (Lanjutan)

dengan asam, basa, ataupun netral, yang terdiri dari indikator alami dan indikator buatan. indikator buatan  Contoh dari indikator alami Contoh dari indikator buatan bersifat basa Larutan yang bersifat netral ungu, bunga kembang sepatu, kertas lakmus, phenolptal ein, metal orange, bromtimol biru dan sebagainy Indikator alami

Indikator asam basa yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan, dimana yang termasuk indikator alami ini akan menunjukkan perubahan

warna pada larutan asam, basa, maupun netral

Konkret   Perubahan

warna pada indikator alami  Contoh dari indikator alami  Indikato r asam basa  Indikat or buatan  Contoh indikator alami Kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga kembang sepatu, dan sebagainy a Kertas lakmus,ph enolptalei n, metal orange, bromtimol biru, dan sebagainy a.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Indikator buatan

Indikator asam basa yang dibuat

konkret Perubahan

warna pada

 Indikator

asam basa  Indikator  Contoh indikator

Kertas lakmus,

Kunyit, bunga


(51)

35 Tabel 2. (Lanjutan)

dari

persenyawaan kimia, dalam bentuk padat ataupun cair, dimana yang termasuk indikator buatan ini akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam, basa, maupun netral indikator buatan  Contoh dari indikator buatan

alami buatan phenolptal ein, metal orange, bromtimol biru dan sebagainya. mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga kembang sepatu, dan sebagainya. Campuran Heterogen Campuran yang zat-zatnya tidak bercampur satu dengan yang lain sehingga dapat dikenali zat penyusunnya

Konkret - Komposisi

campuran heterogen Jenis

campuran heterogen

Campuran Campura n Homogen Koloid dan suspensi Campuran pasir dengan batu, Larutan gula, larutan garam


(52)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode peneli-tian dan pengembangan menurut Borg dan Gall 1989 (dalam Sukmadinata, 2011) ada sepuluh langkah dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menu-rut Borg dan Gall dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) penelitian dan pengumpu-lan data (research and information) yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan dari segi nilai; 2)peren-canaan (planning) dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi kemampu-an ykemampu-ang diperlukkemampu-an dalam pelakskemampu-anakemampu-an penelitikemampu-an, rumuskemampu-an tujukemampu-an ykemampu-ang hendak dicapai, desain penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup yang terba-tas; 3) pengembangan draf produk (develop preliminary form of product) meliputi pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi; 4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), melakukan uji coba di lapa-ngan pada 1 sampai 3 sekolah delapa-ngan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru) dan se-lama uji coba diadakan wawancara dan pengedaran angket; 5) merevisi hasil uji coba (main product revision) dengan memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba; 6) uji coba lapangan (main field testing) dengan melakukan uji coba secara


(53)

lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba; 7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision) de-ngan menyempurnakan produk hasil uji lapade-ngan; 8) uji pelaksanaan lapade-ngan (operational field testing), pengujian dilakukan melalui pengisian angket, wawan-cara, dan observasi terhadap 10 sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek; 9) penyempurnaan produk akhir (final product revision), penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan; 10) diseminasi dan implemen-tasi (dissemination and implementation) dengan melaporkan hasilnya dalam per-temuan profesional dan dalam jurnal. Langkah-langkah tersebut digambarkan dalam Gambar 3 berikut ini:

Gambar 3. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) Penelitian &

pengumpulan data

Perencanaan

Pengembangan draft produk

Uji coba lapangan awal

Merevisi hasil uji coba Uji coba

lapangan Penyempurnaan

produk hasil uji lapangan Uji

pelaksanaan lapangan

Penyempurnaa n produk akhir

Deseminasi dan implementasi


(54)

Penelitian yang dilakukan, langkah-langkah penelitian dan pengembangan hanya dilaksanakan sampai langkah kelima yaitu revisi hasil uji coba produk (main pro-duct revision) setelah divalidasi oleh ahli serta setelah mendapat tanggapan guru dan siswa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian pada tahap studi lapangan adalah 7 SMP Negeri dan 1 SMP swasta yang ada di 4 kabupaten atau kota di provinsi Lampung yaitu SMPN 2 Bandar Lampung, SMPN 4 Bandar Lampung, SMPN 1 Kota Metro, SMPN 4 Terbanggi Besar, SMPN 3 Kota Metro, SMPN 4 Tulang Bawang Tengah, SMPN 1 Bandar Lampung, dan SMP 3 Muhammadiyah Metro. Subjek penelitian adalah

e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi. Sedangkan subjek uji coba adalah guru mata pelajaran IPA kelas VII dan siswa kelas VII di SMPN 2 Seputih Mataram Lampung Tengah.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data pada penelitian pendahuluan berasal dari 8 guru bidang studi IPA dan 24 siswa SMP kelas VII yang telah mempelajari klasifikasi materi di 7 SMPN dan 1 SMP Swasta di empat kabupaten atau kota yang ada di provinsi Lampung. Sedangkan pada tahap uji coba terbatas data diperoleh dari dua guru IPA kelas VII dan 20 siswa kelas VII di SMP Negeri 02 Seputih Mataram Lampung Tengah.


(55)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul da-ta untuk melaksakan tugasnya mengumpulkan dada-ta (Arikunto, 2008). Menurut Sugiyono (2008), pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur tersebut dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas instrumen pada studi pendahuluan, instrumen pada validasi ahli, dan instrument uji coba terbatas. Berikut ini merupakan penjelasan dari instrumen-instrumen yang digunakan. 1. Instrumen pada studi pendahuluan

Instrumen pada studi pendahuluan pada penelitian ini berupa pedoman wawancara dan angket analisis kebutuhan yang digunakan untuk memperoleh data dan infor-masi mengenai bahan ajar yang dibuat sendiri oleh guru, apakah sudah ada yang menggunakan e-book atau belum dibeberapa sekolah. Instrumen analisis kebutuh-an ini juga digunakkebutuh-an untuk memperoleh informasi mengenai kekurkebutuh-angkebutuh-an-keku- kekurangan-keku-rangan yang ada dalam bahan ajar yang digunakan, sehingga menjadi referensi untuk mengembangkan e-book berbasis multipel representasi.

1. Instrumen pada validasi ahli

Instrumen untuk validasi ahli digunakan angket untuk menguji aspek kesesuaian isi materi pada e-book berbasis multipel representasi. yang terdiri dari kesesuaian isi materi dengan KI-KD , keterbacaan e-book serta yang terakhir untuk menguji


(56)

terhadap aspek konstruksi e-book berbasis multipel representasi hasil pengem-bangan terhadap penilaian validator.

a. Angket validasi kesesuaian isi materi

Angket validasi kesesuaian isi materi disusun untuk mengetahui kesesuaian isi materi e-book dengan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator agar materi yang disampaikan sesuai dengan konsep pada materi klasifikasi ma-teri. Hasil dari validasi kesesuaian isi ini akan berfungsi sebagai masukan dalam pengembangan atau tepatnya revisi pada e-book berbasis multipel representasi. b. Angket validasi aspek konstruksi

Angket ini digunakan untuk mengetahui e-book yang dikembangkanpada materi klasifikasi materi sudah menyajikan materi dengan multipel representasi yaitu se-cara makroskopis, submikroskopis dan simbolik. Hasil dari validasi aspek kon-struksi ini akan berfungsi sebagai masukan dalam pengembangan yaitu untuk re-visi pada e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi.

c. Angket validasi aspek keterbacaan

Angket ini disusun untuk mengetahui apakah e-book berbasis multipel represen-tasi dapat terbaca dengan baik dari aspek ukuran huruf, pemilihan jenis huruf, warna huruf, besar spasi, dan tata letak. Instrumen ini juga dilengkapi dengan ko-lom untuk menuliskan kata atau kalimat yang sulit dipahami. Hasil dari validasi keterbacaan ini akan berfungsi sebagai informasi masukan dalam pengembangan atau tepatnya revisi pada e-book berbasis multipel representasi.


(57)

2. Instrumen pada uji coba terbatas

Instrumen yang digunakan pada uji coba terbatas berupa angket yang disusun untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap produk yang dihasilkan. a. Angket tanggapan guru

Angket tanggapan guru ini digunakan untuk mengetahui tangapan guru terhadap aspek grafika dan kesesuaian isi materi pada e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.

Angket tanggapan guru ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terkait dengan aspek grafika, dan kesesuaian isi materi dengan kurikulum dalam e-book yang dikem-bangkan. Angket ini dilengkapi dengan kolom komentar atau kritik untuk menu-liskan tanggapan, saran, maupun masukan terhadap perbaikan e-book. Sehingga dapat menjadi masukan untuk memperbaiki e-book berbasis multipel representasi sesuai dengan bahan ajar yang diharapkan.

b. Angket tanggapan siswa

Respon siswa digunakan angket tanggapan siswa untuk mengetahui tangapan sis-wa mengenai aspek keterbacaan. Angket tanggapan sissis-wa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terkait dengan aspek keterbacaan e-book yang dikembangkan. Instru-men ini dilengkapi dengan kolom kritik untuk siswa Instru-menuliskan tanggapan atau saran, maupun masukan yang dapat membangun dan menyempurnakan e-book

yang dikembangkan.

Agar data yang diperoleh dapat dipercaya, maka instrumen yang digunakan harus valid dan bersifat reliabel atau ajeg. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian


(58)

terhadap instrumen yang akan digunakan. Dalam konteks pengujian instrumen dapat dilakukan dengan dua jenis cara, yaitu judgment atau penilaian dan peng-ujian empirik. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan validasi isi. Kevalidan isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapun pengujian va-liditas isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan penguku-ran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila diantara unsur-unsur ini terda-pat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wa-wancara dan angket (kuisioner). Menurut Arikunto (2008), wawa-wancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Menurut Sugiyono (2008), kuisoner merupakan teknik pengum-pulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada tahap studi lapangan dan uji coba terbatas Pada studi lapangan, dilakukan wawancara terhadap 8 guru mata pelajaran IPA dan pengisian angket oleh 24 siswa kelas VII pada 7 SMP Negeri dan 1 SMP Swasta di empat kabupatean di provinsi lampung pada bulan


(59)

November 2014. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pengisian angket ini dila-kukan untuk mendapatkan masukan dalam pengembangan e-book berbasis multi-pel representasi pada materi klasifikasi materi. Pada uji coba terbatas, pengum-pulan data dilakukan dengan cara pengisian angket oleh tiga guru dan 20 siswa untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap e-book berbasis multipel representasi yang telah dikembangkan.

Kuisoner (angket) juga dilakukan pada validasi e-book berbasis multipel repre-sentasipada materi klasifikasi materi. Pada validasi kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan pengumpulan data dilakukan dengan menunjukan e-book , kemu-dian meminta validator untuk mengisi angket validasi kesesuaian isi, konstruksi dan keterbacaan e-book yang dikembangkan. Pada tanggapan guru dan siswa, pe-ngumpulan data dilakukan dengan menunjukkan e-book, kemudian meminta guru dan siswa mengisi angket yang telah disediakan.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan metode penelitian dan pe-ngembangan menurut Borg dan Gall (dalam Sukmadinata 2011). Pepe-ngembangan ini dilakukan hanya sampai pada langkah atau tahap kelima yaitu: (1) Penelitian dan Pengumpulan Data; (2) Perencanaan; (3) pengembangan draf produk; (4) uji coba lapangan tahap awal; (5) revisi terhadap produk utama atau revisi hasil uji coba labangan awal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti yang belum cukup untuk melakukan tahap selanjutnya. Rancangan alur penelitian dan pengembangan e-book yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.


(60)

Gambar 2. Alur pengembangan e-book berbasis multipel representasi b. Studi Lapangan

Analisis bahan ajar yang

digunakan oleh guru dan siswa di delapan SMP Negeri/Swasta di empat Kabupaten di provinsi lampung mengenai penggunaan bahan ajar yang dibuat sendiri oleh guru.

b. Validasi Ahli

c. Revisi e-book hasil validasi

Penyusunan Rancangan e-book Berbasis Multipel 3a.Pengembangan e-book Berbasis Multipel Representasi

d. e-book Berbasis Multipel Representasi hasil revisi I

Tanggapan guru dan siswa

5a.Revisi e-book hasil tanggapan guru dan siswa

b. e-book berbasis multipel representasi hasil revisi 2

3.Pengembangan draf awal

1.Penelitian dan

Pengumpu-lan Data

2.Perencanaan

4.Uji coba lapangan awal

5.Revisi hasil uji coba - Analisis KI dan KD

- Pengambangan Silabus - Pembuatan Analisis

Konsep

- Pembuatan RPP - Literatur e-book

- Literatur Multipel Representasi

a. Studi Pustaka & Kurikulum


(61)

Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan data

Tahap awal atau persiapan untuk penelitian dan pengembangan adalah penelitian dan pengumpulan data yang terdiri atas studi pendahuluan. Tujuan dari studi pen-dahuluan adalah mengumpulkan data tentang bahan ajar yang dibuat sendiri oleh guru sebagai pendukung untuk produk yang dikembangkan yaitu e-book berbasis multipel representasi. Studi pendahuluan terdiri dari:

a. Studi pustaka dan kurikulum

Studi pustaka yaitu studi literatur dan studi kurikulum dilakukan untuk mengum-pulkan data yang berhubungan dengan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi. Studi literatur dilakukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi. Dalam penelitian pengem-bangan e-book berbasis multipel representasi ini diperkuat dengan teori-teori ten-tang media pembelajaran , multipel representasi serta hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengembangan e-book berbasis multipel representasi. Dalam studi kurikulum,yang dilakukan adalah menganalisis materi SMP tentang klasifikasi materi dengan cara mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan kurikulum 2013. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji silabus IPA SMP ten-tang Klasifikasi materi yaitu, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang meliputi kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum 2013.


(62)

b. Studi lapangan

Studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran klasifikaisi materi sudah berbasis multipel repre-sentasi dan menganalisis kebutuhan siswa terhadap e-book berbasis multipel re-presentasi pada materi klasifikasi materi . Studi lapangan dilakukan di 7 SMP Negeri dan 1 SMP Swasta di empat kabupaten provinsi lampung pada bulan No-vember 2014 menggunakan pedoman wawancara dan angket analisis kebutuhan. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap e-book yang telah beredar.

Sekolah yang digunakan dalam penelitian pendahuluan adalah SMPN 2 Bandar Lampung, SMPN 4 Bandar Lampung, SMPN 1 Kota Metro, SMPN 4 Terbanggi Besar, SMPN 3 Kota Metro, SMPN 04 Tulang Bawang Tengah, SMPN 1 Bandar Lampung, dan SMP 3 Muhammadiyah Metro . Wawancara dilakukan kepada satu orang guru bidang studi khususnya IPA yang mengajar di kelas VII, sedangkan pengisian angket oleh tiga orang siswa yang telah mempelajari materi klasifikasi materi pada dari masing-masing sekolah. Pengambilan sampel sekolah yang digu-nakan melalui tehnik purposive sampling yaitu dengan pertimbangan letak geo-grafis sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti.

2. Perencanaan

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, maka dilakukan perenca-naan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi. Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan adalah:


(63)

a) Menganalisis materi atau standar kompetensi lulusan yang akan dijadikan bahan pengembangan e-book dengan multipel representasi.

b) Mengumpulkan berbagai macam sumber yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan e-book multipel representasi.

c) Menentukan gambar dan animasi multipel representasi yang akan ditam-pilkan seperti, animasi unsur, senyawa, perubahan warna lakmus serta perubahan warna indikator alami.

3. Pengembangan draf awal

Pengembangan draf awal (Develop preliminary form of product) merupakan tahap mengusunan atau pembuatan produk awal sesuai dengan rancangan produk yang telah dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan terdiri atas:

a. Pengembangan e-book berbasis multipel representasi

Pengembangan poduk e-book berbasis multipel representasi pada materi klasi-fikasi materi dilakukan setelah diketahui kebutuhan siswa dan guru melalui data pada tahap studi pendahuluan. Pengembangan poduk e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi dilakukan dengan langkah membuat komponen-komponen e-book yang dibuat sesuai dengan kriteria bahan ajar yang baik. Komponen yang dibuat antara lain (1) Covere-book; (2) kata pengantar; (3) daftar isi; (4) petunjuk penggunaan e-book; (5) isi materi yaitu bahasan mengenai klasifikasi materi; (6) gambar atau video animasi dari unsur dari arang, senyawa dari air, garam, dan perubahan warna lakmus serta perubahan warna indikator alami; (7) latihan soal. Pada tahap ini dihasilkan draf 1.


(64)

b. Validasi ahli

Setelah rancangan dan pengembangan e-book sudah selesai diperoleh draf awal atau draf 1, kemudian draf 1 e-book berbasis multipel representasi tersebut diva-lidasi oleh validator ahli atau pakar dibidang kimia. Vadiva-lidasi yang dilakukan merupakan proses penilaian e-book mengenai kesesuaian isi materi dengan KI-KD, kesesuai materi dengan multipel repreentasi, keterbacaan e-book serta yang terakhir untuk menguji terhadap aspek konstruksi e-book berbasis multipel repre-sentasihasil pengembangan.

c. Revisi e-book hasil validasi

Setelah divalidasi oleh ahli, kemudian produk tersebut direvisi sesuai dengan sa-ran yang diberikan oleh validator ahli. Setelah e-book berbasis multipel represen-tasi pada materi klasifikasi materi sudah direvisi dan hasilnya sudah dikonsulrepresen-tasi- dikonsultasi-kan, maka produk merupakan e-book berbasis multipel representasi hasil revisi I atau draf 2 yang dapat di uji cobakan.

4. Uji coba lapangan awal

Pada tahap ini merupakan uji coba terbatas, langkah yang dilakukan adalah penyu-sunan instrument uji coba yaitu angket tanggapan guru dan siswa. Uji ini dilaku-kan pada produk hasil revisi I (draf 2). Uji coba ini dilakudilaku-kan dengan menampil-kan e-book berbasis multipel representasi di laptop kepada guru dan siswa kemu-dian dilakukan penilaian oleh guru dan siswa dengan mengisi angket tanggapan guru dan siswa.


(65)

Hal ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap e-book yang dikem-bangkan, yaitu untuk mengetahui tanggapan guru terhadap aspek kesesuaian isi dan aspek grafika seperti kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi, dan berbagai hal yang berkaitan dengan materi. Selain itu digunakan untuk mengetahui aspek keterbacaan seperti keefektifen bahasa dan kekomuni-katifan bahasa yang digunakan menurut tenggapan siswa.

Tanggapan terhadap e-book berbasis multipel representasi hasil pengembangan draf 2 dilakukan oleh 20 siswa kelas VII dan dua orang guru di SMPN 2 Seputih Mataram Lampung Tenggah .

5. Revisi produk hasil uji coba

Setelah dilakukan uji coba terbatas, kemudian dilakukan revisi pada draf 2 e-book

berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi berdasarkan analisis angket tanggapan guru dan siswa. Berdasarkan tanggapan kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi, dan tingkat kemenarikan, keterbacaan, kon-struksi, serta kesesuaian isi materi terhadap e-book yang dikembangkan. Tang-gapan guru serta aspek keterbacaan desain produk menurut tangTang-gapan siswa. Ha-sil revisi kemudian dikonsultasikan dan haHa-silnya merupakan produk akhir atau draf 3 pengembangan e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi.


(66)

G.Teknik Analisis Data

1. Mengolah data angket analisis kebutuhan

Adapun pengolahan data angket analisis kebutuhan pengembangan e-book berbasis multipel representasi adalah sebagai berikut :

a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan yang terdapat pada angket analisis kebutuhan.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih siswa dalam setiap pertanyaan angket.

d. Menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya per-sentase setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persen-tase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

% 100

% 

N J

Jin i (Sudjana, 2005)

Keterangan : %Jin= Persentase pilihan jawaban-i pada e-book Berbasis multipel representasi

Ji= Jumlah responden yang menjawab jawaban-i N = Jumlah seluruh responden


(1)

g. Menafsirkan persentase skor jawaban setiap pernyataan dan rata-rata persentase skor jawaban setiap angket dengan menggunakan tafsiran presentase skor jawa-ban angket menurut Arikunto (2008), dijelaskan dalam Table 4.

Tabel 4. Tafsiran jawaban angket

Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat baik 60,1%-80% baik

40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat rendah


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik ke- simpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi

e-Book berbasis multipel representasi yang dikembangkan untuk membantu siswa dalam belajar materi klasifikasi materi dan dikembangkan untuk men-capai indikator proses yang telah dikembangkan. Tersusun atas 5 sub bagian materi, tampilan warnanya menarik, dilengkapi dengan gambar, video dan animasi yang berbasis multipel representasi, dilengkapi pula dengan pertanya-an dpertanya-an jawabpertanya-an ypertanya-ang dapat diketik secara lpertanya-angsung dpertanya-an bahasa ypertanya-ang diguna-kan komunikatif sehingga mudah dipahami siswa SMP.

2. e-Book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi yang te-lah dikembangkan berdasarkan hasil uji coba terbatas terhadap guru mem-punyai kesesuaian isi dengan kurikulum dan grafika yang sangat baik yaitu sebesar 92% dan 92,5%. Berdasarkan hasil uji coba terbatas siswa, e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi mempunyai tingkat keterbacaan yang sangat baik yaitu sebesar 85%.

3. Berdasarkan uji terhadap beberapa aspek yang dilakukan oleh validator, guru dan siswa, dapat diketahui e-book berbasis multipel representasi pada materi


(3)

klasifikasi materi yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai bahan belajar siswa disekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian, yaitu penelitian ini hanya menghasilkan suatu produk berupa e-book pembelajaran namun baru sampai pada tahap mere-visi hasil uji coba. Oleh karena itu penelitian lanjutan diharapkan dapat dilakukan tahap penelitian selanjutnya berupa uji coba lapangan, penyempurnaan produk dan lain-lain. Penelitian lanjutan juga disarankan untuk mengembangkan e-book berbasis multipel representasi pada materi kimia yang lain.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S, dan Ahmadi, K. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Arikunto, S. 2008. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Aksara. Jakarta.

Arsyad, A. 2005. Media pembelajaran. PT Raja Grafindi Persada. Jakarta. Asyhar, R.2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Referensi.

Jakarta.

Bayu. 2010. 101 Tip & Trik Flash 8. Pt. Alex Media Komputindo. Jakarta. Djamarah, S.B., dan Aswan Z. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pelajar Tentang Struktur Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. Bandung. UPI.

Fitria, Tomo, dan Haratua. 2013. Penggunaan Model Problem Based Learning dengan Multipel representasi pada Usaha dan Energi di SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 2 No. 10, 1-10.

Herawati, R.F., Sri M., dan Tri R. 2013. Pembelajaran Kimia Berbasis Multipel Representasi Ditinjau dari Kemampuan Awal Terhadap Prestasi Belajar Laju Reaksi Siswa SMA Negeri I Karangayar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Ilmu Pendidikan.Vol. 2 No. 2, 38-43.

Jansoon,N.,Richard K.C., and Ekasith S.. 2009. Understanding Mental Models of Dilution in Thai Students. International Journal of Environmental &

Science Education. Vol. 4 No. 2, 147-168.

Putra, R. M. S. 2012. Print e-Book Vs e-Book Bukan Sekedar Persaingan Desain dan Tata Letak. Jurnal Ilmu Seni dan Desain. Vol. 5 No. 1, 34-39.

Lestari, I. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai KTSP. Akademi Permata. Padang.


(5)

Malik, A. 2013. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multipel Representasi pada Materi Pokok Laju reaksi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang. Megabella, A. 2010. Berbisnis E-book di Kala Krisis. Pt.Elek Media

Komputindo. Jakarta.

Oetomo, B. S. D. 2002. E-education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. AdiYogyakarta. Yogyakarta.

Oktavianty, E. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Pendekatan Multipel Representasi pada Topik Fluida Statistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Konitif dan Keterampilan Berfikir Kritis. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. DIVA Press. Yogyakarta.

Sadiman, A. S., R. Rahardjo, Anung H., dan Rahardjito . 2007. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya. PT. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.

Sudjana, N. 2005.Metode Statistika Edisi keenam.PT.Tarsit:Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Suhardi, Suratno, dan Pera T.H. 2009.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Konstektual VII. Jakarta. Pusat Perbukuan.

Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sunyono. 2013. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multiple Representasi (Model SiMaYang). AURA Publishing. Bandar Lampung.

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP. Jakarta. Wardoyo, S. M. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme teori dan Aplikasi

Pembelajran dalam Pembentukan Karakter. Alfabeta. Bandung.

Winarsih, A., Agung N., dan Sulistyoso. 2008. Ipa Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan.

Widodo, C.S., dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.


(6)

Widodo, W.,Fida R., dan Siti S. H. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Ilmu Kebudayaan.