Analisis konsep TINJAUAN PUSTAKA

27 Tabel 2. Lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dengan memper- tahankan karak- teristik asli dari unsur tersebut Atom logam Partikel terkecil penyusun dari suatu unsur logam Abstrak -  Jenis atom Unsur Atom non logam _ Atom besi, atom tembaga Atom oksigen, atom belerang Atom non logam Partikel terkecil penyusun dari suatu unsur non logam Abstrak -  Jenis atom Unsur Atom logam - Atom oksigen, atom belerang Atom besi, atom tembaga Senyawa Zat tunggal yang partikel terkecilnya adalah molekul yang tersusun atas dua buah unsur atau lebih yang masih dapat diuraikan menjadi unsur Konkret Molekul  Jenis senyawa Zat tunggal Unsur Molekul Natrium Klorida NaCl, air H 2 O , karbon dioksida, karbon monoksida Hidrogen Litium Belerang Silikon Natrium unsurnya yang lebihsederhana dengan cara kimia. 28 Tabel 2. Lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Molekul Partikel terkecil penyusun suatu senyawa yang terdiri dari molekul unsur dan molekul senyawa Abstrak  Molekul Unsur  Molekul Senyawa  Jenis molekul Senyawa Atom Molekul Unsur dan Molekul Senyawa Molekul oksigen O 2 , molekul hydrogen H 2 , H 2 O air, karbon dioksida CO 2 Atom besi Fe, atom tembaga Cu Molekul Unsur Molekul yang hanya terdiri atas satu jenis Abstrak  Jenis molekul unsur Molekul Molekul Senyawa _ Molekul O 2 Molekul Molekul H 2 O, Molekul atom penyusun N 2 Moleku l H 2 CO 2 Molekul Senyawa Molekul yang tersusun lebih dari satu jenis atom penyusun Abstrak  Jenis molekul senyawa Molekul Molekul Unsur - Molekul H 2 O, Molekul CO 2 Molekul O 2 Molekul N 2 Molekul H 2 Campuran Materi yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih Konkret  Campuran Homogen  Campuran Heterogen  Komposisi campuran  Jenis campuran Klasifikasi Materi Zat tunggal Larutan Koloid Suspensi Larutan gula, air kopi, larutan Unsur natrium, unsur kalium, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 29 Tabel 2. Lanjutan mempunyai sifat zat asalnya serta dapat dipisahkan dengan cara sederhana, dapat garam, campuran garam dengan pasir, air unsur belerang berupa campur- an homogen dan campuran heterogen susu Campuran Homogen Campuran yang zat-zat yang tercampur di dalamnya tidak dapat dibedakan zat penyusunnya Konkret -  Komposisi campuran homogen  Jenis campuran homogen Campuran Campura n Heteroge n Larutan Larutan garam Larutan basa Larutan asam Campuran pasir dengan batu Larutan Suatu campuran yang terdiri dari zat pelarut solvent dan zat terlarut solute, yang sifatnya dapat diketahui melalui penggunaan indikator konkret  Larutan yang bersifat asam  Larutan yang bersifat basa  Larutan yang bersifat netral  Sifat dari larutan  Perubahan warna indikator buatan kertas lakmus  Perubahan warna indikator alami Campuran homogen  Asam  Basa  Netral Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air jeruk nipis, air sabun, air belimbing wuluh, air campuran garam dengan pasir, campuran pasir dengan air 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 Tabel 2. Lanjutan  Indikator asam basa asam jawa, air soda kue, air tomat, aquades, larutan asam sulfat, larutan natrium klorida, dan seterusnya Larutan Asam Suatu campuran homogen yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sifat, antara lain memiliki rasa asam, dapat menimbulkan korosif, dan dapat mengubah kertas lakmus konkret  Korosif  Jenis-jenis larutan asam  Larutan berdasarka n tekstur rasa masam  Contoh dari larutan asam Campuran homogen larutan  Larutan basa  Larutan netral  Contoh larutan yang bersifat asam  Ciri-ciri larutan yang bersifat asam Air jeruk nipis, air belimbing wuluh, air asam jawa, air tomat, larutan asam sulfat, dan seterusnya Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air sabun, air soda kue, aquades, larutan natrium klorida, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 31 Tabel 2. Lanjutan biru menjadi merah. larutan kalium klorida, larutan ammonim hidroksida, dan seterusnya Korosif Suatu sifat yang dimiliki oleh larutan asam, dimana larutan tersebut dapat merusak logam membuat karat Konkret   Larutan yang bersifat asam   Perkaratan pada besi Merusak kulit jika berlebihan pemakaiann ya dan tidak cocok dengan kulit gatal-gatal Larutan Basa Suatu campuran homogen yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sifat, antara lain memiliki rasa pahit, kausatik, berasa licin di Konkret Kausatik  Jenis-jenis larutan basa  Larutan berdasarka n tekstur rasa pahit  Contoh dari larutan basa Campuran homogen larutan  Larutan yang bersifat asam  Larutan yang bersifat netral  Contoh larutan yang bersifat basa  Ciri-ciri larutan yang bersifat basa Air sabun, air soda kue, larutan ammonim hidroksida dan seterusnya . Larutan gula dalam air panas, air kopi, larutan garam, air susu, air jeruk nipis, air belimbing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tangan, dan dapat mengubah wuluh, air asam 32 Tabel 2. Lanjutan kertas lakmus merah menjadi biru. jawa, air tomat, aquades, larutan asam sulfat, larutan natrium klorida, larutan kalium klorida, dan sete- rusnya. Kausatik Salah satu sifat yang dimiliki oleh larutan basa, dimana dapat merusak kulit bila tidak memiliki kecocokan dengan kulit gatal-gatal Konkret  Larutan yang bersifat basa   Sabun kecantikan yang jus- tru menimbul kan jerawat Perkaratan besi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Larutan netral Suatu campuran homogen yang Konkret  Contoh dari larutan Campuran homogen  Larutan yang  Contoh larutan Larutan garam, Larutan gula dalam air panas, air 33 Tabel 2. Lanjutan dapat ditemukan dalam kehidupan yang bersifat netral larutan bersifat asam yang bersifat netral aquades, larutan natrium. kopi, air susu, air sehari-hari, yang merupakan larutan hasil reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa, dan yang tidak dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru maupun kertas lakmus biru menjadi merah  Larutan yang bersifat basa  Ciri- ciri larutan yang bersifa t netral klorida, larutan kalium klorida, dan seterusnya jeruk nipis, air sabun, air belimbing wuluh, air asam jawa, air soda kue, air tomat, larutan asam sulfat, larutan ammoniu m hidroksida , dan seterusnya Indikator Suatu senyawa yang menunjukkan perubahan konkret  Indikator alami  Indikator buatan  Perubahan warna pada indikator alami  Larutan yang bersifat asam   Kunyit, bunga mawar, kubis Asam klorida, asam sulfat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 warna apabila bereaksi  Perubahan warna pada  Larutan yang merah, kubis 34 Tabel 2. Lanjutan dengan asam, basa, ataupun netral, yang terdiri dari indikator alami dan indikator buatan. indikator buatan  Contoh dari indikator alami Contoh dari indikator buatan bersifat basa Larutan yang bersifat netral ungu, bunga kembang sepatu, kertas lakmus, phenolptal ein, metal orange, bromtimol biru dan sebagainy Indikator alami Indikator asam basa yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan, dimana yang termasuk indikator alami ini akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam, basa, maupun netral Konkret   Perubahan warna pada indikator alami  Contoh dari indikator alami  Indikato r asam basa  Indikat or buatan  Contoh indikator alami Kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga kembang sepatu, dan sebagainy a Kertas lakmus,ph enolptalei n, metal orange, bromtimol biru, dan sebagainy a. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator buatan Indikator asam basa yang dibuat konkret Perubahan warna pada  Indikator asam basa  Indikat or  Contoh indikator Kertas lakmus, Kunyit, bunga 35 Tabel 2. Lanjutan dari persenyawaan kimia, dalam bentuk padat ataupun cair, dimana yang termasuk indikator buatan ini akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam, basa, maupun netral indikator buatan  Contoh dari indikator buatan alami buatan phenolptal ein, metal orange, bromtimol biru dan sebagainya. mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga kembang sepatu, dan sebagainya. Campuran Heterogen Campuran yang zat-zatnya tidak bercampur satu dengan yang lain sehingga dapat dikenali zat penyusunnya Konkret -  Komposisi campuran heterogen  Jenis campuran heterogen Campuran Campura n Homogen Koloid dan suspensi Campuran pasir dengan batu, Larutan gula, larutan garam

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Pada penelitian ini menggunakan metode peneli- tian dan pengembangan menurut Borg dan Gall 1989 dalam Sukmadinata, 2011 ada sepuluh langkah dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menu- rut Borg dan Gall dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 penelitian dan pengumpu- lan data research and information yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan dari segi nilai; 2peren- canaan planning dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi kemampu- an yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai, desain penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup yang terba- tas; 3 pengembangan draf produk develop preliminary form of product meliputi pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi; 4 uji coba lapangan awal preliminary field testing, melakukan uji coba di lapa- ngan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba guru dan se- lama uji coba diadakan wawancara dan pengedaran angket; 5 merevisi hasil uji coba main product revision dengan memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba; 6 uji coba lapangan main field testing dengan melakukan uji coba secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba; 7 penyempurnaan produk hasil uji lapangan operational product revision de- ngan menyempurnakan produk hasil uji lapangan; 8 uji pelaksanaan lapangan operational field testing, pengujian dilakukan melalui pengisian angket, wawan- cara, dan observasi terhadap 10 sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek; 9 penyempurnaan produk akhir final product revision, penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan; 10 diseminasi dan implemen- tasi dissemination and implementation dengan melaporkan hasilnya dalam per- temuan profesional dan dalam jurnal. Langkah-langkah tersebut digambarkan dalam Gambar 3 berikut ini: Gambar 3. Langkah-langkah metode Research and Development RD Penelitian pengumpulan data Perencanaan Pengembangan draft produk Uji coba lapangan awal Merevisi hasil uji coba Uji coba lapangan Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Uji pelaksanaan lapangan Penyempurnaa n produk akhir Deseminasi dan implementasi Penelitian yang dilakukan, langkah-langkah penelitian dan pengembangan hanya dilaksanakan sampai langkah kelima yaitu revisi hasil uji coba produk main pro- duct revision setelah divalidasi oleh ahli serta setelah mendapat tanggapan guru dan siswa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian pada tahap studi lapangan adalah 7 SMP Negeri dan 1 SMP swasta yang ada di 4 kabupaten atau kota di provinsi Lampung yaitu SMPN 2 Bandar Lampung, SMPN 4 Bandar Lampung, SMPN 1 Kota Metro, SMPN 4 Terbanggi Besar, SMPN 3 Kota Metro, SMPN 4 Tulang Bawang Tengah, SMPN 1 Bandar Lampung, dan SMP 3 Muhammadiyah Metro. Subjek penelitian adalah e-book berbasis multipel representasi pada materi klasifikasi materi. Sedangkan subjek uji coba adalah guru mata pelajaran IPA kelas VII dan siswa kelas VII di SMPN 2 Seputih Mataram Lampung Tengah.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data pada penelitian pendahuluan berasal dari 8 guru bidang studi IPA dan 24 siswa SMP kelas VII yang telah mempelajari klasifikasi materi di 7 SMPN dan 1 SMP Swasta di empat kabupaten atau kota yang ada di provinsi Lampung. Sedangkan pada tahap uji coba terbatas data diperoleh dari dua guru IPA kelas VII dan 20 siswa kelas VII di SMP Negeri 02 Seputih Mataram Lampung Tengah.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul da- ta untuk melaksakan tugasnya mengumpulkan data Arikunto, 2008. Menurut Sugiyono 2008, pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur tersebut dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas instrumen pada studi pendahuluan, instrumen pada validasi ahli, dan instrument uji coba terbatas. Berikut ini merupakan penjelasan dari instrumen-instrumen yang digunakan. 1. Instrumen pada studi pendahuluan Instrumen pada studi pendahuluan pada penelitian ini berupa pedoman wawancara dan angket analisis kebutuhan yang digunakan untuk memperoleh data dan infor- masi mengenai bahan ajar yang dibuat sendiri oleh guru, apakah sudah ada yang menggunakan e-book atau belum dibeberapa sekolah. Instrumen analisis kebutuh- an ini juga digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kekurangan-keku- rangan yang ada dalam bahan ajar yang digunakan, sehingga menjadi referensi untuk mengembangkan e-book berbasis multipel representasi. 1. Instrumen pada validasi ahli Instrumen untuk validasi ahli digunakan angket untuk menguji aspek kesesuaian isi materi pada e-book berbasis multipel representasi. yang terdiri dari kesesuaian isi materi dengan KI-KD , keterbacaan e-book serta yang terakhir untuk menguji