Penelitian yang Relevan PENDAHULUAN

45

C. Kerangka Berpikir

Pemain yang kurang terampil dalam bermain bulutangkis memiliki koordinasi gerakan yang kaku dan pukulan yang sering keluar. Sedangkan pemain bulutangkis yang telah mahir dapat menguasai teknik dasar bermain bulutangkis dengan benar, misalnya dapat melakukan servis dengan baik dan terarah secara berulang-ulang ke suatu sasaran. Tetapi biasanya untuk para pemain bulutangkis usia 11-13 tahun, dalam melakukan servis pendek pada umumnya ditandai dengan gerakan lambat, kaku, ragu-ragu, dan terputus- putus. Melatih pukulan servis atlet usia 11-13 tahun harus dengan baik, teratur, dan perlu mendapatkan perhatian dari pelatih. Sehingga pemain dapat benar- benar menguasai teknik pukulan servis b a ckh a n d pendek ini dengan baik. Namun kenyataannya di lapangan banyak pelatih tidak memberikan perhatian khusus kepada para anak latihnya untuk melatih dan menguasai teknik servis b a ckh a n d pendek ini. Padahal dalam permainan bulutangkis, penguasaan servis sangat penting bagi para pemain. Pukulan servis merupakan serangan pertama bagi lawan. Apabila penguasaan servis ini tidak baik berarti pemain itu tidak akan mendapatkan poin dalam memulai pertandingan. Pemain yang telah mahir biasanya dapat melakukan pukulan servis b a ckh a n d pendek yang mengecoh dengan melihat posisi lawan, selanjutnya pemain tersebut dapat mengendalikan jalannya pertandingan. Mengembangkan latihan servis b a ckh a n d pendek yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan metode latihan repetisi tetap set meningkat dan repetisi meningkat set tetap. Sehingga dengan menggunakan metode 46 latihan repetisi tetap set meningkat dan repetisi meningkat set tetap, diharapkan pemain dapat meningkatkan ketepatan pukulannya dalam melakukan servis b a ckh a n d pendek. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pengaruhan latihan servis pendek dengan repetisi tetap set meningkat dan latihan servis dengan repetisi meningkat set tetap terhadap keterampilan servis pendek. Kerangka berpikir di atas diperjelas dengan bagan kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar 7. Bagan Kerangka Berpikir Bulutangkis Fisik Teknik Taktik Mental Lob Dropshot Servis Smash Netting Pendek Panjang Forehand Backhand Metode Latihan Repetisi Tetap Set Meningkat Repetisi Meningkat Set Tetap 47

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ada pengaruh latihan dengan repetisi tetap set meningkat terhadap keterampilan servis b a ckh a n d pendek pemain bulutangkis putra usia 11-13 tahun di PB. Rajawali Yogyakarta. 2. Ada pengaruh latihan dengan repetisi meningkat set tetap terhadap keterampilan servis ba ckh a n d pendek pemain bulutangkis putra usia 11-13 tahun di PB. Rajawali Yogyakarta 3. Latihan servis pendek dengan repetisi meningkat set tetap lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan servis b a ckh a n d pendek pemain bulutangkis putra usia 11-13 tahun di PB. Rajawali Yogyakarta. 48 . n n t . 2002: 272 + , - ”two groups pre-test-post-test design”, pretest posttest . , . 2007: 64. : 1 2

8. Two Group Pretest-Postest Design

. 34456 32 Keterangan: 78 : Matched Subject Ordinal Pairing Pre-test : 9 : ; 10 - . 9 testee treatment = : 8 treatment ; = : 8 treatment ; Post-test : 9 ; 10 - . 9 treatment 16 Tes awal pretest Kelompok A Kelompok B Tes akhir posttest MSOP

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Incline Press Beban Tetap Set Meningkat dan Beban Meningkat Set Tetap Terhadap Hasil Tolak Peluru siswa kelas 1 putera SMP Negeri 10 Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2005 2006

0 3 63

Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga dengan Beban Tetap Waktu Meningkat terhadap Power Tungkai pada Pemain Bola Voli Putra Usia 16 19 Tahun Klub Patriot Semarang Tahun 2011

1 19 111

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL MENINGKAT SET TETAP DENGAN LATIHAN INTERVAL TETAP SET MENINGKAT TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PUTRA K.U 12-15 TAHUN PADA ATLET TIRTA PRIMA MEDAN 2016.

0 3 19

Pelatihan Footwork Bulutangkis 10 Repetisi 2 Set Lebih Baik Dibandingkan 5 Repetisi 4 Set Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan.

0 1 18

Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga dengan Beban Tetap Waktu Meningkat terhadap Power Tungkai pada Pemain Bola Voli Putra Usia 16-19 Tahun Klub Patriot Semarang Tahun 2011.

0 0 1

PERBEDAAN METODE LATIHAN BEBAN DENGAN ANGKAT PELURU ANTARA BEBAN TETAP SET MENINGKAT DAN BEBAN MENINGKAT SET TETAP TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 2 93

(ABSTRAK) PERBEDAAN METODE LATIHAN BEBAN DENGAN ANGKAT PELURU ANTARA BEBAN TETAP SET MENINGKAT DAN BEBAN MENINGKAT SET TETAP TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI KEPANDEAN 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 1

Perbedaan Latihan Incline Press Beban Tetap Set Meningkat dan Beban Meningkat Set Tetap Terhadap Hasil Tolak Peluru siswa kelas 1 putera SMP Negeri 10 Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2005/2006.

0 0 1

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DENGAN METODE SET MENINGKAT REPETISI TETAP DAN SET TETAP REPETISI MENINGKAT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN GERAK SHADOW 6 TITIK DALAM BULUTANGKIS ATLET USIA 11-13 TAHUN DI PB. JOGJARAYA YOGYAKARTA.

8 87 124

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI-SKILL DAN 20-YARD SQUARE TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN BULUTANGKIS (Eksperimen pada Pemain Putra Usia 11-13 Persatuan Bulutangkis Mustika Kab. Pekalongan Tahun 2015) -

0 0 42