Sementara karir obyektif diakui sebagai komponen utama dalam kehidupan jalur karir rakyat, fungsi signifikan karir subjektif dalam
proses tersebut diperbaiki dan disorot.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Evaluasi Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
Menurut Bernardin dan Russell 1998, pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk
mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya.
Pelatihan berarti suatu perubahan dari perilaku, sikap, skill, dan pengetahuan dari setiap pegawai yang akan meningkat dari waktu
ke waktu agar meningkatkan kinerja mereka. Untuk mengetahui hasil pelatihan terhadap kinerja maka dilakukanlah evaluasi
pelatihan. Terdapat beberapa tahap evaluasi yaitu evaluasi pra pelatihan, evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pasca pelatihan.
Evaluasi ini dilakukan dengan 4 model Kirkpatrick yaitu reaction, learning, behavior, dan result. Dari hasil evaluasi ini dapat
diketahui apakah program pelatihan tersebut berhasil atau tidak. 2.
Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Kaye, Beverly 2010 Career Development Journal, disini
pengembangan karir dilakukan untuk keseimbangan kebutuhan organisasinya. Terdiri dari penilaian kesenggangangap, melihat
kapabilitas untuk adanya timbal balik, kesempatan untuk karir yang lebih baik, dan pengembangan oleh keadaan sekitar, self
marketing dan rencana pengembangan karir. Adanya kebutuhan dan kesempatan pengembangan karir yang regular untuk menaiki
jabatan lebih tinggi yang secara professional membutuhkan kompetensi tinggi demi mencapai tujuan organisasi.
Pengembangan karir dimaksudkan untuk memberikan dorongan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang beban pekerjaannya
semakin besar. 3.
Pengaruh Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai
Pelatihan berarti suatu perubahan dari perilaku, sikap, skill, dan pengetahuan dari setiap pegawai yang akan meningkat dari
waktu ke waktu agar meningkatkan kinerja mereka. Sehingga perlu dilakukan evaluasi pelatihan untuk mengetahui seberapa efektif
program pelatihan yang dilaksanakan sebagai langkah memberikan ilmu untuk meningkatkan kinerja pegawai mencapai tujuan
organisasi. Melalui pengembangan karir yang secara sistematis,
pegawai akan semakin bertambah beban pekerjaan yang membutuhkan pelatihan khusus. Pegawai akan terdorong untuk
mengikuti pelatihan agar meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan. Pegawai akan bekerja sesuai deadline dan sesuai
tuntutan organisasi. Pegawai lebih disiplin dalam bekerja. Dimana itu akan mempengaruhi lingkungan sekitar dan membuat ia
dipercaya kompetensinya. Pegawai mendapat kesempatan pengembangan karir dengan waktu yang sudah ditentukan sesuai
kenaikan golongan atau rotasi regular. Contohnya bila kepala bidang di rotasi ke dinas lain maka bawahannya dan staff lain dapat
melakukan promosi.
D. Paradigma Penelitian