HASIL PENELITIAN Perbedaan kekuatan tarik perlekatan permukaan internal restorasi onlay resin komposit indirek pada gigi pasca endodonti dengan dan tanpa silanisasi.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap 16 gigi Premolar maksila yang dibagi dalam dua kelompok perlakuan dimana masing-masin kelompok terdiri atas delapan sampel. Kelompok pertama adalah gigi dengan kavitas klas I dengan perlekatan yang menggunakan silanisasi. Kelompok kedua adalah gigi dengan kavitas klas I dengan perlekatan tanpa menggunakan silanisasi. Hasil penelitian pengujian kekuatan tarik pada restorasi onlay resin komposit indirek pada kedua kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1.Data hasil pengukuran kekuatan tarik Kelompok I Silanisasi Load kgf Newton N Kelompok II Tanpa Silanisasi Load kgf Newton N 1 34,7 340,06 1 15,3 149,94 2 12,7 124,46 2 17,5 171,5 3 35,7 349,86 3 24,7 242,06 4 23,9 234,22 4 8,3 81,34 5 24,9 244,02 5 21,5 210,7 6 14,4 141,12 6 15,9 155,82 7 42,5 416,5 7 36,5 357,7 8 44,6 437,08 8 32,7 320,46 Rata-rata 29,175 285,915 Rata-rata 21,55 211,190 Pada tabel 1 menunjukkan rerata daya tarik fraktur kelompok I 285,915 N lebih besar daripada rerata daya tarik fraktur pada kelompok II 211,190 N. Fraktur yang terjadi setelah proses uji tarik diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi fraktur. Identifikasi pola fraktur dapat dilihat pada tabel 2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Identifikasi pola fraktur setelah proses uji tarik. No. Sampel Kelompok Cohesive Adhesive Adhesive - Cohesive I 1  2  3  4  5  6  7  8  Jumlah 7 1 - II 1  2  3  4 - 5  6  7  8  Jumlah 7 - - Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pada kelompok I ada sebanyak 87,5 7 sampel fraktur pada onlay dan 12,5 1 sampel fraktur pada perlekatan onlay-gigi, sedangkan pada kelompok II sebanyak 87,5 7 sampel fraktur pada onlay dan 12,5 1 sampel tidak terjadi fraktur, namun onlay terlepas dari akrilik. Pada kedua kelompok, tidak satu pun terjadi fraktur pada gigi. Gambar 20. Pola fraktur sampel pada kelompok I dan kelompok II Universitas Sumatera Utara Gambar 21. Pola fraktur kelompok I sampel 2 dan kelompok II sampel 4 Data pengukuran kekuatan tarik antara kelompok I dan kelompok II dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh. Hasil menunjukkan bahwa distribusi data adalah normal. Hasil Kolmogorov-Smirnov ini dapat terlihat pada lampiran 4. Setelah itu data diuji secara statistik menggunakan uji t t- test dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Tabel 3 Hasil uji t berpasangan dari kelompok I dengan silanisasi dan kelompok II tanpa silanisasi Kelompok Δ kisaran T Df p rerata ± SB Silanisasi 285,91 ± 41,91 118,55 2,578 7 0,037 Tanpa silanisasi 211,19 ± 32,63 92,28 Berdasarkan data pada tabel diatas, secara statistik terlihat ada perbedaan yang bermakna pada restorasi dengan silanisasi dan tanpa silanisasi t = 2,578 ; p = 0,037. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN