Gambar 11. Bahan-bahan penelitian : A. GIC; B. Bahan cetak; C. Resin Komposit; D. Luting agent; E.Silane; F. Etsa; G. Wax
4.10.2 Penentuan warna gigi
Warna gigi untuk setiap sampel ditentukan dengan menggunakan shade guide. Warna gigi yang dipilih adalah warna yang mendekati warna gigi asli masing-masing
sampel. Penentuan warna dilakukan di bawah sinar matahari untuk mendapatkan warna yang benar-benar sesuai dengan warna gigi asli.
4.10.3 Perawatan Endodonti
Setiap sampel diukur panjang gigi untuk menentukan panjang kerja yaitu sesuai dengan panjang gigi masing-masing sampel. Preparasi akses dilakukan dengan
menggunakan high speed bur intan bulat 12. kemudian kavitas akses dipreparasi dengan menggunakan bur intan fissure 12 untuk mendapatkan akses yang lurus ke
Universitas Sumatera Utara
saluran akar. Dinding kamar pulpa dibuat sejajar dengan aksis panjang gigi. Kemudian lakukan ekstirpasi jaringan pulpa dengan jarum ekstirpasi, kemudian
diirigasi dengan larutan NaOCl 2,5. Orifisi diperbesar dengan bur gates gliden 2, diirigasi kembali dan
dikeringkan dengan menggunakan paper point. Orifisi saluran akar ditutup dengan GIC. Selama dan setelah prosedur penelitian, gigi tetap direndam.
4.10.4 Preparasi Kavitas
Dilakukan preparasi kavitas klas I dengan menggunakan high speed bur menggunakan bur intan fissure 12. Dinding bukal dan palatal dipreparasi sejajar
dengan aksis panjang gigi dan tonjol gigi dikurangi 2 mm dari puncak gigi sehingga permukaan oklusal dan dinding bukal dan palatal membentuk sudut 90 derajat.
Gambar 12. Desain preparasi kavitas klas I dari arah mesial
4.10.5 Pencetakan dan pembuatan die
Sampel yang telah dipreparasi ditanam pada die-lock dengan menggunakan wax yang dicairkan sampai ke cemento enamel junction. Setelah mengeras, bagian
tepi cetakan wax dibuatkan step sebagai stopper sendok cetak fisiologis.
Universitas Sumatera Utara
Untuk membuat sendok cetak fisiologis, seluruh gigi ditutupi dengan wax bertujuan untuk mendapatkan ruangan saat pencetakan dilakukan. Setelah itu, dengan
selembar wax gigi tersebut ditutupi mengikuti kontur gigi yang telah ditanam tersebut. Kemudian dengan menggunakan self curing acrylic, wax ditutupi sampai
batas step yang telah dibuat sebelumnya dan akrilik tersebut dibiarkan mengeras sambil dipertahankan agar bentuknya tidak berubah. Setelah mengeras sendok cetak
fisiologis diberi lubang-lubang untuk tempat mengalirnya bahan cetak. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan bahan cetak double impression
putty dan soft injection. Kemudian cetakan diisi dengan bahan gips stone, setelah mengeras cetakan dikeluarkan.
Gambar 13. Pencetakan dan pembuatan die : A. Penanaman gigi pada die lock; B. Sendok cetak fisiologis; C. Cetakan sampel; D.Die
Universitas Sumatera Utara
4.10.6 Built-up onlay resin komposit