Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data

d. Uji Autokorelasi

Masalah autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah data runtut waktu timeseries. “Autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya merupakan fungsi dari data sebelumnya atau data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data runtut waktu dan besaran data sangat tergantung pada tempat data tersebut terjadi.”Hadi, 2006 : 175 Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson DW. Deteksi autokorelasi dengan cara ini dimulai dengan menghitung nilai d, setelah nilai d diketemukan maka tahapan berikutnya adalah menentukan nilai du dan dl dengan menggunakan tabel Durbin Watson. Ketentuan : d u d 4-d u Tidak ada autokorelasi d d l Terdapat autokorelasi positif d 4-d l Terdapat autokorelasi negatif d l d d u Tidak ada keputusan tentang autokorelasi 4-d u d 4-d l Tidak ada keputusan tentang autokorelasi Hadi, 2006 : 176 “Salah satu cara untuk mengatasi adanya masalah autokorelasi bila ada adalah dengan cara menambahkan satu variabel baru, yaitu variable lag -1.” Hadi, 2006 : 176

2. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh DAU, PAD, dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah secara parsial terhadap belanja daerah digunakan analisis regresi linier sederhana dengan uji t. Cara yang digunakan adalah Universitas Sumatera Utara dengan cara membandingkan nilai probabilitas masing-masing variabel dengan besarnya nilai α = 5 . Adapun aturan yang digunakan adalah jika probabilitas variabel probabilitas 5 maka H diterima, dan jika probabilitas variabel probabilitas 5 maka H ditolak dan terima H a . Untuk mengetahui bagaimana pengaruh DAU, PAD, dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah secara bersama terhadap belanja daerah digunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F. Model regresi berganda untuk menguji hipotesis sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + e Dimana : Y = Total Belanja Daerah a = konstanta b 1 , b 2 = koefisien regresi X 1 = Pendapatan Asli Daerah PAD X 2 = Dana Alokasi Umum DAU X 3 = Dana Alokasi Khusus DAK X 4 = Lain-lain pendapatan yang sah e = Tingkat kesalahan pengganggu Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Secara Statistik

Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistik harus terlebih dahulu memperhatikan data kabupaten kota yang telah ditentukan sebagai sampel. Adapun kabupaten kota yang terpilih menjadi sampel penelitian berdasarkan pertimbangan yang ditentukan oleh penulis pada halaman 18 adalah sebanyak 12 sampel untuk setiap tahunnya. Kabupaten kota yang dimaksud adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Daftar Kabupaten Kota Sampel NO NAMA KABUPATEN KOTA KRITERIA SAMPEL 1 2 3 1. Kota Medan √ x √ - 2. Kota Binjai √ √ √ Sampel 1 3. Kota Pematang Siantar √ x √ - 4. Kota Sibolga √ √ √ Sampel 2 5. Kabupaten Tapanuli Selatan √ x √ - 6. Kabupaten Batubara x x x - 7. Kota Tanjung Balai √ √ √ Sampel 3 8. Kota Tebing Tinggi √ √ √ Sampel 4 9. Kabupaten Humbang Hasundutan √ √ √ Sampel 5 10. Kabupaten Asahan √ x x - 11. Kabupaten Dairi √ x √ - 12. Kabupaten Tapanuli Tengah √ x √ - 13. Kabupaten Toba Samosir √ √ √ Sampel 6 14. Kabupaten Pakphak Barat √ x √ - 15. KabupatenTapanuli Utara √ √ √ Sampel 7 16. Kabupaten Nias Selatan √ x x - 17. Kabupaten Deli Serdang √ √ √ Sampel 8 18. Kabupaten Karo √ √ √ Sampel 9 19. Kabupaten Serdang Bedagai √ x √ - Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Otonomi Daerah - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 1 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 9

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12