5 Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi yang lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat modal kerja, yaitu: 1
faktor-faktor yang mempengaruhi aktiva lancar a
ukuran perusahaan, perusahaan kecil cenderung memiliki modal kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal ini terjadi
mungkin karena perusahaan besar menjadi semakin intensif menggunakan modal, mempunyai skala ekonomi atau aliran kas yang
relatif stabil, dan mempunyai akses yang lebih baik ke pasar uang, b
aktivitas perusahaan, semakin tinggi penjualan akan semakin besar aktiva lancar perusahaan,
2 faktor-faktor yang mempengaruhi utang lancar
a faktor eksternal dari industri real estate dan properti
b faktor internal, manajemen yang agresif akan menggunakan utang yang
lebih tinggi karena akan memberikan profitabilitas yang tinggi, meskipun risiko juga akan semakin meningkat.
2. Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover
Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja, dapat digunakan rasio perputaran modal kerja working capital turnover. ”Rasio perputaran
modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja” Munawir:2004:80.
Semakin tinggi perputaran modal kerja maka semakin kecil dana yang tertanam dalam modal kerja untuk mencapai penjualan, sehingga menunjukkan
bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan modal kerjanya.
3. Rasio Aktivitas
a. Perputaran Piutang Receivable Turnover
Perputaran piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit. Rasio perputaran piutang receivable
turnover – RTO memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio
ini dihitung dengan membagi piutang rata-rata dengan penjualan kredit:
Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau
menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika jika tingkat perputaran rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar.
Universitas Sumatera Utara
b. Perputaran Persediaan Inventory Turnover
Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan, dalam arti berapa kali persediaan yang ada diubah
menjadi penjualan. Dengan mengetahui rasio ini, dapat diketahui likuiditas dari persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio maka
semakin cepat persediaan diubah menjadi penjualan. Rasio perputaran persediaan yang terlalu rendah menunjukkan
lambatnya penjualan atau terlalu banyaknya persediaan yang ada. Sebaliknya, rasio perputaran persediaan yang habis sehingga mengakibatkan
ketidakpuasan.
4. Rasio Solvabilitas