berganda. Uji T telah digunakan untuk menilai apakah dihitung korelasi dan koefisien regresi signifikan atau tidak. Semua perhitungan statistik dilakukan
menggunakan SPSS.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :
Gbr 2.1 Kerangka Konseptual
Perputaran Piutang X
2
Profitabilitas Y
Perputaran modal kerja X
1
Perputaran Persediaan
Return on Equity
Debt to Equity Ratio
Debt to Asset Ratio
Universitas Sumatera Utara
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan investasi perusahaan.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan
lainnya. “Modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar
atau aktiva jangka pendek seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan” Kasmir:2008:250. Semakin tinggi perputaran modal kerja working capital turnover menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal kerjanya, sehingga semakin besar peluang perusahaan dalam mendapatkan laba atas dana yang ditanam.
Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya penjualan kredit. Periode perputaran
piutang tergantung dari panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Perputaran piutang yang tinggi
menunjukkan cepatnya pengembalian dana yang tertanam dalam piutang menjadi kas kembali.
Inventory turnover adalah rasio antara harga pokok penjualan terhadap persedian rata-rata yang menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut
dijual. Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal.
Universitas Sumatera Utara
Return on Equity ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap modal dari pemilik. Semakin
tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada pemegang saham.
Rasio hutang atas modal Debt to Equity Ratio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.
Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.
Rasio hutang atas aktiva Debt to Asset Ratio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh hutang. Dengan semakin kecilnya nilai rasio DAR menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri.
2. Hipotesis Penelitian