Nilai Nilai Pendekatan Nilai Moral Terhadap Wu Wei Dalam Karya Laozi Says

Lao Zi 2006:64 mengatakan: “…Mau berdiam di tempat yang paling rendah, ketenangannya amat dalam, murah memberi dengan penuh cinta kasih, ucapannya bisa dipercaya, mengatur dirinya secar benar, bekerja sesuai dengan kemampuannya, bergerak sesuai dengan waktunya.” Renungan ini mengajarkan kerendahan hati terhadap sesama, yang dimana inti dari renungan ini adalah manusia yang memiliki segala kelebihan apapun haruslah merendah di depan orang seperti air yang selalu berada di tempat yang rendah.

2. Nilai

Wu Wei yang Bersifat Lemah Lembut Setelah dilakukan analisis terhadap 25 butir nilai Wu Wei yang berhubungan dengan rendah hati, ditemukan 2 butir yang berhubungan dengan etika normatif sosial dalam masyarakat. Berikut renungan di bawah ini. 1. Butir ke-62 道者,万物之奥,善人之宝,不善人之所保。美言可以市尊,美行可以加 人。 Dào zh ě, wànwù zhī ào, shànrén zhī bǎo, bùshàn rén zhī suǒ bǎo. Měi yán kěyǐ shì z ūn, měi xíng kěyǐ jiā rén. 老子说:“道是天下万物的主宰者,是善人的法宝,也是不善人借以安身 的东西。美好的言词可以获取别人的尊敬,漂亮的行为可以出人头地。 L ǎozi shuō:“Dào shì tiānxià wànwù de zhǔzǎi zhě, shì shànrén de fǎbǎo, yěshì bùshàn rén jièy ǐ ānshēn de dōngxi. Měihǎo de yáncí kěyǐ huòqǔ biérén de zūnjìng, piàoliang de xíngwéi k ěyǐ chūréntóudì.” Lao Zi 2006: 32 mengatakan: “…Dao mempunyai arti yang amat dalam bagi semua ciptaanya. Dao adalah harta karun bagi orang baik. Dao adalah juru selamat bagi orang yang tidak baik. Kata-kata yang baik baru bisa dihargai orang, kelakuan yang baik bisa dijadikan teladan.” Universitas Sumatera Utara Renungan ini mengajarkan bahwa Dao itu bersifat sangat universal. Ajaran Dao tersebut merupakan pedoman untuk orang yang baik untuk menjadi lebih baik lagi dan pedoman untuk yang orang tidak baik menjadi baik. Ajaran Dao mengajarkan bertutur kata yang lembut akan dihargai orang, tingkah laku yang baik tanpa kekerasn akan menjadi teladan bagi semua orang. 2. Butir ke-28 . 知其荣,守其辱,为天下谷。 Zhī qí róng, shǒu qí rǔ, wéi tiānxià gǔ. 老子说:“知道什么是荣耀,却安守卑 辱的地位,其胸怀如同川谷一样博 大。 L ǎozi shuō:“Zhīdào shénme shì róngyào, què ān shǒu bēi rǔ dì dìwèi, qí xiōnghuái rútóng chuāngǔ yīyàng bódà” Lao Zi 2006: 176 mengatakan: “…Sudah tahu apa itu kehormatan, bersedialah menerima, kalau dapat penghinaan, baru bisa menjadi lembah di dunia ini.” Renungan ini mengajarkan pada saat seseorang mengerti akan artinya sebuah kehormatan, maka harus mempersiapkan diri untuk menerima penghinaan dari orang-orang disekitar kita yang iri kepada kita. Dengan demikian, baru bisa menjadi teladan bagi orang lain.

3. Nilai

Wu Wei yang Bersifat Penyangkalan Diri Setelah dilakukan analisis terhadap 45 butir nilai Wu Wei yang bersifat penyangkalan diri dalam karya Lao Zi Says, ditemukan 11 butir yang berhubungan dengan etika normatif masyarakat. Berikut renungan di bawah ini. 1. Butir ke-9 持而盈之,不如其已;摧而锐之,不可常保。 Chí ér yíng zh ī, bùrú qí yǐ; cuī ér ruì zhī, bùkě chángbǎo. Universitas Sumatera Utara 老子说:“办事要求过分圆满完美,不如停止不干;刀刃捶锻得太锋利,锋 刃不能保持长久。” L ǎozi shuō:“Bànshì yāoqiú guòfèn yuánmǎn wánměi, bùrú tíngzhǐ bù gān; dāorèn chuí duàn de tài f ēnglì, fēng rèn bùnéng bǎochí chángjiǔ.” Lao Zi 2006: 12 mengatakan: “…Sebuah wadah bila diisi terus akan luber, lebih baik dihentikan saja pada waktu yang tepat; Pedang yang diasah sampai terlampau tajam, ketajamannya tidak bisa bertahan lama.” Renungan ini mengibaratkan kekayaan emas dan giok yang ditimbun tidak akan bertahan lama, membanggakan kekayaan dan kedudukan alam hanya akan mengundang bahaya bagi diri sendiri. Nilai moral yang dapat kita petik dari renungaan di atas adalah janganlah suka menyombongkan diri dan memupuk kata “aku” dalam diri kita, janganlah membiarkan arogansi terus berlanjut. Karena itu hanya akan mengundang bahaya atau kerugian bagi dirinya sendiri. Orang sombong seperti ini akan dijatuhkan oleh orang yang lebih kuat dan unggul darinya. Orang yang arogan tidak akan mampu bertahan lama seperti halnya pedang yang diasah terlampau tajam akan menjadi terlalu tipis dan mudah patah bila membentur benda keras. Hal ini perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian kehadiran kita akan mudah diterima orang lain. 2. Butir ke-13 宠辱若惊,贵大患若身。 Ch ǒng rǔ ruò jīng, guì dàhuàn ruò shēn. 老子说:“受宠、受辱都会惊慌失措,这是把祸患看得像生命一样重要。” L ǎozi shuō:“Shòu chǒng, shòurǔ dūhuì jīnghuāng shīcuò, zhè shì bǎ huòhuàn kàn de xiàng sh ēngmìng yīyàng zhòngyào.” Lao Zi 2006: 13 mengatakan: “…Pujian dan penghinaan dapat membuat orang takut dan risau, itu diibaratkan seperti nyawa yang sangat berharga.” Universitas Sumatera Utara Pada umumnya orang suka dipuji atau disanjung. Sebaliknya, orang bisa terkejut dan sangat benci bila dikritik dan dihina. Hal ini disebabkan karena pujian diposisikan di paling atas dan penghinaan di paling bawah. Keduanya bisa membuat orang terkejut. Begitu pula saat orang tiba-tiba mendapat rezeki atau saat mengalami kehilangan atau kerugian besar dalam bisnisnya. Hal ini disebabkan karena kita sering merasakan sang “Aku” ini dipuji atau dihina, sedang mendapat atau kehilangan, sedang tertimpa malapetaka atau tidak. Bila sang “Aku” sudah tidak melekat pada dirinya, maka orang tidak akan merasakan dipuji atau dihina,mendapat atau kehilangan. Oleh karena itu, orang yang telah sungguh-sungguh menjalankan ajaran Dao tidak akan merasa terlalu gembira bila ada yan memujinya, tidak akan merasa kaget dan marah bila ada orang yang menghina dan menghujatnya. Renungan ini mengajarkan saat menghadapi hal-hal yang dapat membuat diri senang sampai lupa diri dan hal yang dapat membuat kita menderita, yaitu dengan melepaskan ke “Aku” an. Dengan demikian, akan mendapat kemudahan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan baik dalam keluarga maupun masyarakat. 3. Butir ke-18 大道废,有仁义。智慧出,有大伪。六亲不和,有孝慈。国家昏乱,有忠 臣。 Dàdào fèi, y ǒu rényì. Zhìhuì chū, yǒu dà wěi. L iùqīn bù hé, yǒu xiàocí. Guójiā hūnluàn, yǒu zhōngchén. 老子说:”大道废弃,才有所谓仁义。智慧出现,才有所谓诈伪。家庭不和 睦,才有所谓 孝慈。国家政治混乱,才有所谓忠臣出现。” L ǎozi shuō:” Dàdào fèiqì, cái yǒu suǒwèi rényì. Zhìhuì chūxiàn, cái yǒu suǒwèi zhà w ěi. Jiātíng bù hémù, cái yǒu suǒwèi xiàocí. Guójiā zhèngzhì hǔnluàn, cái yǒu su ǒwèi zhōngchélan chūxiàn.” Universitas Sumatera Utara Lao Zi 2006: 16 mengatakan: “…Bila Maha Dao diabaikan, timbul gagasan kemanusiaan dan keadilan. Bila intelegensia dan kepandaian mulai ditonjolkan, maka timbul kemunafikan besar. Bila hubungan enam relasi keluarga tidak harmonis lagi, baru ada keinginan berbakti pada orangtua dan rasa kasih sayang. Bila negara sedang dalam keadaan kacau dan bahaya, maka akan ada pejabat setia yang berani membela negaranya.” Pada zaman dahulu kala, orang yang berjiwa Dao tidak menonjolkan intelegensia atau kepandaiannya di depan orang, melainkan mengasihi dan memberi keadilan kepada semua orang. Oleh karena itu, tidak ada yang merasa paling paling pintar dan arif. Mereka selalu menunjukkan kesederhanaan dan kerendahan hati, maka kemunafikan tidak dikenal pada masa itu. Namun, seiring perkembangan zaman, manusia mulai tergoda dengan banyaknya keinginan duniawi. Renungan di atas telah menyebutkan enam relasi keluarga yang berarti orang tua, anak, kakak, adik, dan suami-istri. Lao Zi mengatakan bahwa kalau hubungan keluarga di antara enam relasi itu tidak rukun dan tidak harmonis lagi, sehingga membuat orang tua merasa prihatin dan bersedih. Hal ini membuat anak-anaknya sadar dan tergugah untuk rukun kembali sehingga orangtua mereka tidak menderita lagi. Renungan tersebut mengajarkan bahwa semua hal yang tidak baik dapat kita ubah menjadi baik, tergantung bagaimana kita menanggapinya. Dengan demikian, kehidupan yang dijalani akan terasa mudah dan ringan. Hal ini mesti kita terapkan dalam kehidupan sehari- hari, agar semua masalah yang dihadapi dapat terkontrol dan membuat kita selalu berpikir positif terhadap masalah yang kita hadapi. 4. Butir ke-1 道可道,非常道;名可名,非常名。 Dào k ě dào, fēicháng dào; míng kě míng, fēicháng míng. Universitas Sumatera Utara 老子说:“可以说得出具体形态的道,就不是永恒不变的道了;可以叫得出 具体特性的名,就不是永恒不变的名了。” L ǎozi shuō:“Kěyǐ shuō dé chū jùtǐ xíngtài de dào, jiù bùshì yǒnghéng bù biàn de dàole; k ěyǐ jiào dé chū jùtǐ tèxìng de míng, jiù bùshì yǒnghéng bù biàn de míngle.” Lao Zi 2006: 26 mengatakan: “…Dao yang bisa dikatakan Dao bukanlah Dao yang kekal. Nama yang bisa disebut nama bukanlah nama yang abadi.” Renungan ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan baik yang telah dilakukan dan dapat diutarakan lewat kata-kata bukanlah suatu perbuatan baik yang memang tulus. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak bisa diutarakan lewat kata-kata, karena apabila sudah menuturkannya, maka itu sudah melanggar prinsip Dao dan melekat pada ke”Aku”-an. Tujuan dipaparkannya tak lain adalah agar mendapat pujian dari orang lain, setelah mendapat pujian kita akan merasa senang dan menjadi sombong. Oleh karena itu, janganlah suka memaparkan segala perbuatan baik yang pernah dilakukan kepada orang lain, bukan akan dinilai baik, malah akan dinilai sombong oleh orang lain. 5. Butir ke-40 反者道之动。弱者道之用。天下万物生于有,有生于无。 F ǎn zhě dào zhī dòng. Ruòzhě dào zhī yòng. Tiānxià wànwù shēng yú yǒu, yǒu shēng yú wú. 老子说:“向着相反的方向变化,是道的运行规律。保持着柔弱的状态,是 道的作用。天下万物生于可见的具体事物,可见的具体事物都是从看不见的 道中产生。” L ǎozi shuō:“Xiàngzhe xiāngfǎn de fāngxiàng biànhuà, shì dào de yùn háng guīlǜ. B ǎochízhe róuruò de zhuàngtài, shì dào de zuòyòng. Tiānxià wànwù shēng yú kějiàn de jùtǐ shìwù, kějiàn de jùtǐ shìwù dōu shì cóng kàn bùjiàn de dào zhōng ch ǎnshēng.” Lao Zi 2006: 34 mengatakan: “…Suatu siklus yang berbalik pada kebalikannya adalah Dao yang menggerakkannya. Mempertahankan yang lemah adalah kegunaan dari “Dao”. Semua yang dilahirkan di muka bumi ini bersumber dari yang tidak kelihatan.” Universitas Sumatera Utara Renungan ini mengajarkan bahwa hidup dalam kehidupan ini seharusnya diseimbangkan seperti Dao yang telah menghasilkan dua pola yang berlawanan yaitu yin dan yang. Keduanya berbeda dan berlawanan, namun saling menggerakkan secara dinamis dan harmonis melalui satu siklus yang akan berbalik ke asalnya lagi. Begitu juga dalam kehidupan ini harus saling melengkapi satu dengan yang lainnya tanpa membeda-bedakan, dengan demikian akan tercipta keharmonisan dan kedamaian antar sesama. 6. Butir ke-27 善人者不善人之师,不善人者善人之姿。不贵其师 ,不爱其姿 ,虽智大 迷。是谓要妙。 Shànrén zh ě bùshànrén zhī shī, bùshàn rén zhě shàn rén zhī zī. Bù guì qí shī, bù ài qí z ī, suī zhì dà mí. Shì wèi yào miào. 老子说:“善人是不善 人的老师,不善人是善人的鉴戒 。如果不尊重老 师,不爱惜鉴戒,即使是智慧者也会大迷不悟。这就是为人处事微妙的要 道。” L ǎozi shuō: “ Shànrén shì bùshànrén de l ǎoshī, bùshàn rén shì shàn rén de jiànjiè. Rúgu ǒ bù zūnzhòng lǎoshī, bù àixī jiànjiè, jíshǐ shì zhìhuì zhě yě huì dà mí bù wù. Zhè jiùshì wéirén ch ǔshì wéimiào de yāo dào. ” Lao Zi 2006: 88 mengatakan: “…Orang baik adalah guru bagi orang yang tidak baik, orang tidak baik adalah cermin bagi orang yang baik. Bila tidak menghargai orang baik sebagai guru, berarti dia tidak suka pada perbuatan yang baik, meskipun dia anggap dirinya orang pintar dan arif juga bisa melakukan kekeliruan yang besar. Ini mengandung arti yang amat dalam dan penting.” Renungan ini mengajarkan tentang keseimbangan dalam kehidupan, dimana ada orang yang baik juga terdapat orang yang tidak baik, yang dimana keduanya saling berlawanan namun saling melengkapi, seperti yin dan yang. Begitu juga dalam kehidupan ini, dengan penyangkalan diri yang dilakukan maka akan bisa membantu yang membutuhkan. 7. Butir ke-2 天下皆知美之为美 ,斯恶已;皆之善之为善,斯不善已。 Tiānxià jiē zhīměi zhī wèi měi, sī è yǐ; jiē zhī shànzhī wéi shàn, sī bùshàn yǐ. Universitas Sumatera Utara 老子说: “天下人都知道美的东西为美,就是已经有丑的东西了;天下人都 知道善之为善,就是已有不善存在了 .” L ǎozi shuō:“Tiānxià rén dōu zhīdào měi de dōng xī wéi měi, jiùshì yǐjīng yǒu ch ǒu de dōngxi le; tiānxià rén dōu zhīdào shànzhī wéi shàn, jiùshì yǐ yǒu bùshàn cúnzàile.” Lao Zi 2006: 130: “…Bila orang sudah menganggap yang cantik adalah cantik, berarti orang yang sudah tahu apa yang jelek; Bila orang sudah menganggap yang baik adalah baik, berati orang sudah mengenal apa yang tidak baik .” Renungan tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang sudah tahu cantik, maka secara umum dia juga mengetahui apa itu jelek. Oleh karena itu masyarakat akan mulai membanding-bandingkan sesuatu secara sepihak dan subjektif, sehingga masyarakat mulai terperangkap dalam “suka and tidak suka “ . Akibatnya, manusia tergoda untuk menghakimi secara sepihak dan membuat manusia tidak menjadi objektif dalam penilaian. Oleh karena itu, tetaplah berpegang pada prinsip Dao yang menyatakan bahwa semua itu tidak kekal dan tidak bertahan lama. 8. Butir ke-16 知常容,容乃公,公乃王,王乃天,天乃道,道乃久,殁身不殆。 Zhī cháng róng, róng nǎigōng, gōngnǎi wáng, wángnǎitiān, tiānnǎi dào, dào nǎi ji ǔ, mò shēn bù dài. 老子说:“懂得这个永远不变的道理就能包容一切,能够包容一切就能够公 正对待一切。能够公正对待一切 就能懂得治国的原则,懂得了治国的原则, 进而就能了解自然规律。了解了自然规律,进而就能掌握道。掌握了道,就 能长久生存,终身不会遇到危险. ” L ǎozi shuō: “ D ǒngde zhège yǒngyuǎn bù biàn de dàolǐ jiù néng bāoróng yīqiè, nénggòu b āoróng yīqiè jiù nénggòu gōngzhèng duìdài yīqiè. Nénggòu gōngzhèng duìdài y īqiè jiù néng dǒngde zhìguó de yuánzé, dǒngdéliǎo zhìguó de yuánzé, jìnér jiù néng li ǎojiě zìrán guīlǜ. Liǎojiě Le zìrán guīlǜ, jìnér jiù néng zhǎngwò dào. Zh ǎngwòle dào, jiù néng chángjiǔ shēngcún, zhōngshēn bù huì yù dào wéixi ǎn. ” Lao Zi 2006: 172 mengatakan: “…Mengikuti hukum alam berati mau menampung semuanya, mau menampung semuanya baru bisa berbuat adil. Jika Universitas Sumatera Utara sudah berbuat adil baru bisa melayani semuanya. Mau melayani semuanya berati sudah berbakti kepada Tian Langit. Mau melayani berarti sudah mengikuti prinsip Dao. Bila mengikuti prinsip Dao baru mampu bertahan lama, selama hidupnya tidak akan mengalami bahaya.” Renungan ini mengajarkan agar berlapang dada terhadap sesama seperti luasnya lembah, bisa menampung semua tanpa membeda-bedakan asal-usulnya, dari situlah baru bisa berbuat adil kepada semua. Kalau sudah berbuat adil, maka akan mau melayani semua orang tanpa pamrih. Dengan demikian akan terbebas dari bahaya karena sudah berjiwa Dao. 9. Butir ke-54 以身观身,以家观家,以乡观乡,以邦观邦,以天下观天下。 Y ǐ shēn guān shēn, yǐ jiā guān jiā, yǐ xiāng guān xiāng, yǐ bāng guān bāng, yǐ tiānxià guān tiānxià. 老子说:“用修身的原则来观察个人,用齐家的原则观察全家,用理乡的原 则观察全乡,用治国的原则观察全家,用平天下的原则观察天下。” L ǎozi shuō:“Yòng xiūshēn de yuánzé lái guānchá gèrén, yòng qí jiā de yuánzé guānchá quán jiā, yòng lǐ xiāng de yuánzé guānchá quán xiāng, yòng zhìguó de yuánzé gu ānchá quán jiā, yòng píng tiānxià de yuánzé guānchá tiānxià.” Lao Zi 2006: 154 mengatakan: “…Bercermin pada diri sendiri dulu, baru menilai orang lain. Bercermin pada keluarga sendiri dulu, baru melihat keluarga orang. Bercermin pada desa sendiri dulu, baru mengomentari desa orang. Bercermin pada negara sendiri dulu, baru membandingkan negara orang. Bercermin pada rakyat sendiri dulu, baru membandingkan rakyat orang.” Renungan ini mengajarkan agar jangan menilai sesuatu tanpa melihat diri sendiri. Karena belum tentu apa yang kita nilai itu benar dan lebih baik dari kita. Oleh karena itu lebih baik mengintropeksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum menilai orang lain. 10. Butir ke-51 生而不有,为而不恃,长而不宰,是谓玄德。 Shēng ér bù yǒu, wéi ér bù shì, cháng ér bù zǎi, shì wèi xuán dé. Universitas Sumatera Utara 老子说:“道生养了万物却不将万物据为已有,抚育了万物却不居功恃能 , 成就了万物而 不做它们的主宰,这才是最高尚的品德。” L ǎozi shuō:“Dào shēngyǎngle wànwù què bù jiāng wànwù jù wéi yǐ yǒu, fǔyùle wànwù què bù j ūgōng shì néng, chéngjiùle wànwù ér bù zuò tāmen de zhǔzǎi, zhè cái shì zuìg āo shàng de pǐndé. Lao Zi 2006: 102 mengatakan: “…Setelah diciptakan tidak ada keinginan untuk memiliki, setelah berhasil tidak menuntut jasa, membesarkan tidak ingin menguasai, inilah kebajikan yang punya arti sangat dalam.” Renungan ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus tanpa pamrih. Dengan demikian, kebajikan yang didapat akan lebih besar daripada perbuatan yang dilakukan dengan mengharapkan imbalan. 11. Butir ke-16 知常容,容乃公,公乃王,王乃天,天乃道,道乃久,殁身不殆。 Zhī cháng róng, róng nǎigōng, gōngnǎi wáng, wángnǎitiān, tiānnǎi dào, dào nǎi ji ǔ, mò shēn bù dài. 老子说:“懂得这个永远不变的道理就能包容一切,能够包容一切就能够公 正对待一切。能够公正对待一切 就能懂得治国的原则,懂得了治国的原则, 进而就能了解自然规律。了解了自然规律,进而就能掌握道。掌握了道,就 能长久生存,终身不会遇到危险. ” L ǎozi shuō: “ D ǒngde zhège yǒngyuǎn bù biàn de dàolǐ jiù néng bāoróng yīqiè, nénggòu b āoróng yīqiè jiù nénggòu gōngzhèng duìdài yīqiè. Nénggòu gōngzhèng duìdài y īqiè jiù néng dǒngde zhìguó de yuánzé, dǒngdéliǎo zhìguó de yuánzé, jìnér jiù néng li ǎojiě zìrán guīlǜ. Liǎojiě Le zìrán guīlǜ, jìnér jiù néng zhǎngwò dào. Zh ǎngwòle dào, jiù néng chángjiǔ shēngcún, zhōngshēn bù huì yù dào wéixi ǎn. ” Lao Zi 2006: 172 mengatakan: “…Mengikuti hukum alam berati mau menampung semuanya, mau menampung semuanya baru bisa berbuat adil. Jika sudah berbuat adil baru bisa melayani semuanya. Mau melayani semuanya berati sudah berbakti kepada Tian Langit. Mau melayani berarti sudah mengikuti prinsip Dao. Bila mengikuti prinsip Dao baru mampu bertahan lama, selama hidupnya tidak akan mengalami bahaya.” Renungan ini mengajarkan agar berlapang dada terhadap sesama seperti luasnya lembah, bisa menampung semua tanpa membeda-bedakan asal-usulnya, dari situlah baru bisa Universitas Sumatera Utara berbuat adil kepada semua orang. Kalau sudah berbuat adil, maka akan mau melayani semua orang tanpa pamrih. Dengan demikian, akan terbebas dari bahaya karena sudah berjiwa Dao.

4.2.2.2 Etika Normatif Sosial dalam Negara

Negara dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 2005: 348 adalah persekutuan bangsa dalam satu daerah tertentu batas-batasnya yang diperintah dan diurus oleh badan pemerintah yang teratur; daerah dalam lingkungan satu pemerintahan yang teratur. Sifat negara secara umum adalah bersifat memaksa guna mencapi ketertiban dalam masyarakat, bersifat monopoli guna menetapkan tujuan bersama, dan bersifat mencakup semua untuk memberlakukan undang-undang kepada semua orang tanpa terkecuali.

1. Nilai