Renungan ini mengajarkan kepada setiap orang agar mempunyai hati yang seperti air. Sifat air yang selalu mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah,
mempunyai makna seseorang haruslah selalu rendah hati tanpa mempedulikan ejekan orang lain dan juga selalu melakukan hal yang benar tanpa harus bersaing dengan orang lain
4.1.1.2 Nilai Wu Wei yang Bersifat Lemah Lembut
Lemah lembut yang berarti selalu menjauhi kekerasan dan selalu menggunakan kelemah-lembutan untuk mengatasi masalah. Setelah dilakukan analisis terhadap 25 butir nilai
Wu Wei yang bersifat lemah lembut dalam karya Lao Zi Says, ditemukan 13 butir yang
berhubungan dengan etika normatif individu. Berikut renungan di bawah ini. 1. Butir ke-42
道生一,一生二,二生三,三生万物。万物负阴而抱阳,冲气以为和。 Dàosh
ēng yī, yīshēng èr, èr shēng sān, sān shēng wànwù. Wànwù fù yīn ér bào yáng, ch
ōng qì yǐwéi hé
.
老子说:“道”产生一,一产生二,二产生三,三产生万物。万物皆包含着 阴阳两个相反的方面,阴阳二气互相激荡得到统一。
L ǎozi shuō:
“
Dào” ch ǎnshēng yī, yī chǎnshēng èr, èr chǎnshēng s ān, sān
ch ǎnshēng wànwù. Wànwù jiē bāohánzhe yīnyáng liǎng gè xiāngfǎn de fāngmiàn,
yīnyáng èr qì hùxiāng jīdàng dédào tǒngyī.
”
Lao Zi 2006: 28 mengatakan: “…Dao melahirkan satu, satu melahirkan dua, tiga
melahirkan segala yang lebih banyak lagi. Semua makhluk mengandung yin dan memeluk yang, bila yin dan yang menyatu maka keadaan akan harmoni.”
Angka “satu“ di sini merupakan representasi dari Maha Dao, yang menyatakan bahwa Dao melahirkan “satu”, itu berarti Dao menciptakan alam semesta sebelum ada yang
diciptakan sama sekali. Angka “satu” melahirkan angka “dua”, ini berarti alam semesta melahirkan dua unsur yaitu yin dan yang. Selanjutnya kedua unsur tersebut menyatu lalu
Universitas Sumatera Utara
melahirkan angka “tiga”, yaitu: langit, bumi, dan manusia. Kemudian angka “tiga” melahirkan lebih banyak lagi.
Renungan di atas mengatakan bahwa dalam hidup ini kadang kala ada orang yang merasa dirinya dirugikan padahal justru sedang diuntungkan. Ada juga yang merasa
diuntungkan, padahal tanpa sadar sedang dirugikan. Misalnya, orang yang dikritik secara kritis. Kritik itu dirasakan sangat merugikan dirinya karena dia merasa dipermalukan di depan
umum. Namun, andaikata dia mau introspeksi dan memperbaiki kesalahannya, kritik itu justru menguntungkan baginya. Sebaliknya, ada pemimpin yang dipuji dan disanjung setinggi langit
oleh penjilat. Dia merasa dirinya sudah sempurna dan pantas menjadi pemimpin sehingga lalai memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Pada titik inilah, puji-
pujian yang tidak berguna itu justru merugikannya. Oleh karena itu, jangan pernah bersikap arogan dan keras kepala, karena akan dikalahkan oleh kelemah-lembutan dan akan mengalami
kesulitan. 2. Butir ke-6
谷神不死,是谓玄牝。玄牝之门,是谓天地之根。 G
ǔ shén bùsǐ, shì wèi xuán pìn. Xuán pìn zhī mén, shì wèi tiāndì zhī gēn. 老子说:“道的神妙作用永不会消失,它好像一个玄妙的母体。玄
妙母性之 门,是产生天地万物的根源。”
L ǎozi shuō:“Dào de shénmiào zuòyòng yǒng bù huì xiāoshī, tā hǎoxiàng yīgè
xuánmiào de m ǔtǐ. Xuánmiào mǔ xìng zhī mén, shì chǎnshēng tiāndì wànwù de
gēnyuán. “ Lao Zi
2006: 40 mengatakan: “…Semangat lembah tidak pernah mati, dia dijuluki feminim yang misterius. Pintu gerbang feminim itu adalah akal sumbernya.”
Universitas Sumatera Utara
Renungan ini mengajarkan bahwa sikap kelemah-lembutan dapat menenangkan keadaan yang sedang panas. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sikap kelemah-lembutan
dalam diri guna melatih diri mencapai kesempurnaan. 3. Butir ke-69
抗兵相加,衰 者胜矣。
Kàng b īng xiàng jiā, shuāi zhě shèng yǐ.
老子说:“两军对阵兵力相当,受压抑而奋起反抗的一方必定胜利。” L
ǎozi shuō:“Liǎng jūn duìzhèn bīnglì xiāngdāng, shòu yāyì ér fènqǐ fǎnkàng de yīfāng bìdìng shènglì.”
Lao Zi 2006: 68 mengatakan: “…Maka bila ada dua kelompok tentara saling
berhadapan pihak yang memiliki rasa welas asih akan meraih kemenangan.” Renungan in bahwa kelemah-lembutanlah yang akan mengalahkan kekerasan. Begitu
juga dengan dua orang yang saling berhadapan, dan yang memiliki rasa welas asihlah yang akan menang, bukan karena memenangkan pertandingan dengan beradu kekuatan, namun
menang dalam mengontrol emosinya. 4.
Butir ke-22 曲则金,枉则直;洼则盈,敝
则新。 Qū zé jīn, wang zé zhí; wā zé yíng, bì zé xīn.
老子说:“委曲可以保全,弯曲可以伸直;低洼之处可以盈满,破败陈旧可 以更新。”
L ǎozi shuō:“Wěiqū kěyǐ bǎoquán, wānqū kěyǐ shēn zhí; dīwā zhī chù kěyǐ yíng
m ǎn, pòbài chénjiù kěyǐ gēngxīn.“
Lao Zi 2006: 80 mengatakan: “…Orang yang mau mengalah bisa selamat, ada
yang bengkok baru ada yang mau diluruskan, ada wadah yang kosong baru ada yang bisa diisi.”
Renungan di atas mengajarkan agar tidak selalu membesar-besarkan masalah, karena hal itu hanya akan membawa kerugian. Oleh karena itu, ubahlah masalah besar menjadi kecil,
Universitas Sumatera Utara
masalah kecil menjadi tidak ada masalah, dan jika tidak ada masalah janganlah kita mencari masalah. Dengan demikian kita akan terbebas dari kesulitan.
5. Butir ke-78
弱之胜强 ,柔之升刚,天下莫不知,莫能行。 Ruò zh
ī shèng qiáng, róu zhī shēng gāng, tiānxià mò bùzhī, mò néng xíng. 老子说
:“弱胜强,柔克刚,天下没有人不知道这个道理,但就是没有人实行 它
。” L
ǎozi shuō:“Ruò shèng qiáng, róu kè gāng, tiānxià méiyǒu rén bù zhīdào zhège dàol
ǐ, dàn jiùshì méiyǒu rén shíxíng tā.
“
Lao Zi 2006: 86 mengatakan: “…Yang lemah mampu mengalahkan yang kuat,
yang lembut mampu menaklukkan yang keras. Di dunia ini tidak yang tahu kebenaran itu, namun tidak ada yang mampu mempraktekkan “
Renungan ini mengajarkan bahwa batu yang keras dan kuat juga bisa terkikis oleh air yang lemah lembut, begitulah seharusnya sifat manusia yang harus dikembangkan. Sifat
kelemah lembutan yang dimiliki akan mampu menyelesaikan segala sesuatu tanpa menggunakan kekerasan. Dengan demikian, tidak ada lagi masalah yang tak dapat
diselesaikan di muka bumi ini. 6.
Butir ke-28 知其白,守其黑,为天下式。
Zhī qí bái, shǒu qí hēi, wéi tiānxià shì. 老子说:“心里非常明白,却安于暗昧状态,以做天下人的榜样。”
L ǎozi shuō:
“
Xīnlǐ fēicháng míngbái, què ān yú ànmèi zhuàngtài, yǐ zuò tiānxià rén de b
ǎngyàng.
”
Lao Zi 2006: 174 mengatakan: “…Sudah tahu apa artinya putih itu, simpanlah
yang hitam di dalam hati, baru bisa menjadi contoh teladan di dunia ini.” Renungan ini mengingatkan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti
mempunyai hubungan timbal-baliknya, seperti orang yang lemah lembut pasti diliputi oleh
Universitas Sumatera Utara
sedikit kekerasan hati di benaknya. Namun, pada saat seseorang sudah mampu mengontrol diri sendiri, maka kekerasan hati tersebut akan terkikis secara perlahan-lahan seiiring
pengolahan diri yang dilakukan. Orang yang sudah mampu mengontrol diri dengan mengubah kekerasan menjadi kelemah-lembutanlah yang pantas dijadikan sebagai contoh yang teladan
bagi semua orang. 7.
Butir ke-28 知其雄,守其雌,为天下溪。
Zhī qí xióng, shǒu qí cí, wéi tiānxià xī. 老子说:“知道什么是雄强 ,却安守雌柔的地位,其胸怀像沟溪一样宽
广。” L
ǎozi shuō:“Zhīdào shénme shì xióng qiáng, què ān shǒu cí róu dì dìwèi, qí xiōnghuái xiàng gōu xī yīyàng kuānguǎng.”
Lao Zi 2006: 178 mengatakan: “…Sudah tahu sifat maskulin yang keras itu,
simpanlah sifat feminim yang lemah lembut ini.” Renungan ini mengajarkan bahwa seseorang yang mempunyai watak yang keras
kepala, seharusnya belajar untuk memupuk sifat lemah lembut agar menjadi sosok yang lebih baik. Orang yang sudah memupuk kelemah-lembutan dalam dirinya akan lebih mudah
menerapkan ajaran Dao dalam kehidupannya. 8.
Butir ke-30 物壮则老,是谓不道,不道早已。
Wù zhuàng zé l ǎo, shì wèi bù dào, bù dào zǎoyǐ.
老子说:“事物强盛到极点就会走向衰败,一味强行使事物强盛起来,这样 不遵循
“道”的原则,反而会使它过早地走向衰亡。” L
ǎozi shuō:
“
Shìwù qiángshèng dào jídi ǎn jiù huì zǒuxiàng shuāibài, yīwèi qiáng
xíngsh ǐ shìwù qiángshèng qǐlái, zhèyàng bù zūnxún dào de yuánzé, fǎnér huì shǐ
tāguò zǎo de zǒuxiàng shuāiwáng.
”
Lao Zi 2006: 144 mengatakan: “…Kekuatan yang sudah mencapai pada titik
puncaknya,akan berangsur menjadi lemah dan masuk ke proses penuaan. Inilah
Universitas Sumatera Utara
yang tidak sesuai dengan prinsip Dao. Jika melanggar prinsip Dao akan mati sebelum waktunya.”
Renungan di atas mengatakan bahwa seberapa kaya atau kuatnya seseorang akan lemah sendiriya jika sudah mencapai masanya. Hal ini diibaratkan pohon yang tumbuh besar
dan kuat akan rubuh jika sudah mencapai masanya. Inti renungan tersebut mengajarkan bahwa seseorang yang terlalu menonjolkan diri dan melakukan hal yang tidak sesuai ajaran
Dao akan kehilangan segalanya sebelum sempat menikmatinya.
9. Butir ke-43
天下之至柔, 驰骋天下之至坚 。
Tiānxià zhī zhì róu, chíchěng tiānxià zhī zhì jiān. 老子说:“天下最柔弱的东西,能够穿行于最坚硬的东西里面。”
Tiānxià Lǎozi shuō:“Tiānxià zuì róuruò de dōngxi, nénggòu chuānxíng yú zuì jiānyìng de dōng xī lǐmiàn.”
Lao Zi 2006: 132 mengatakan: “…Sesuatu yang paling lunak di dunia ini
mampu menaklukkan yang paling keras di dunia ini.” Renungan ini mengajarkan bahwa pohon yang besar dan kuat akan tumbang bila
diterpa angin topan, sedangkan rumput yang lunak mampu menahan hembusan angin yang kuat. Begitu juga dalam kehidupan ini, orang yang lemah lembut pasti bisa mengalahkan
orang yang keras dan kuat. Hal ini dikarenakan orang yang lemah lembut mempunyai hati yang tenang dan pikiran yang jernih dalam menyelesaikan masalah, sehingga membuahkan
hasil yang menguntungkan. Sebaliiknya, orang yang selalu menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah tidak akan mampu menggunakan hati yang tenang dan pikiran yang
jernih untuk menyelesaikannya, sehingga membuahkan hasil yang tidak menguntungkan
Universitas Sumatera Utara
baginya. Oleh karena itu, kembangkanlah sifat kelemah-lembutan dalam diri kita, agar bisa menempuh hari yang lebih cerah.
10. Butir ke-69
用兵有言 :吾不敢为主而为客,不敢选寸而退尺 。
Yòngb īng yǒu yán: Wú bù gǎn wéi zhǔ ér wéi kè, bù gǎn xuǎn cùn ér tuì chǐ
。
古时善于用兵的人说过 :“我不敢取攻势而宁愿取守势,你不敢轻易冒进
一寸却宁愿后退一尺。” G
ǔ shí shànyú yòngbīng de rén shuōguò:
“
W ǒ bù gǎn qǔ gōngshì ér nìngyuàn qǔ
sh ǒushì, nǐ bù gǎn qīngyì màojìn yīcùn què nìngyuàn hòutuì yī chǐ.
”
Ada pepatah dalam ilmu perang 2006: 158 yang mengatakan: “…Aku lebih baik bertahan daripada menyerang terlebih dahulu, aku lebih baik mundur dua langkah
daripada maju selangkah.”
Renungan ini menjelaskan seorang yang dipenuhi kebijaksanaan dan kelemah lembutan tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Orang tersebut akan memilih
untuk bertahan sampai menemukan cara yang bijaksana dan cara yang dapat dilakukan tanpa menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, daripada terburu-buru dan
pada akhirnya tidak akan mendapatkan apapun. 11.
Butir ke-73 天网恢恢,疏而不失。
Tiānwǎnghuīhuī, shū ér bù shī. 老子说:
“天网广大无边,网孔虽稀疏却不会有所漏失。” L
ǎozi shuō:“Tiān wǎng guǎngdà wúbiān, wǎng kǒng suī xīshū què bù huì yǒu suǒ lòush
ī.” Lao Zi
2006: 124 mengatakan: “…Gawang langit amat luas dan tanpa batas, meskipun jaringannya ada celah, tak ada yang bisa lolos.”
Gawang langit yang dimaksud di atas adalah perangkat lunak hukum karma. Renungan ini mengatakan meskipun mempunyai banyak celah, tidak seorang pun mampu
Universitas Sumatera Utara
lolos dari jaringan-Nya hukum karma. Inti ajaran ini mengajarkan kita untuk selalu bebuat baik dan bersikaplah lembut, serta mengingatkan bahwa hukum karma akan selalu mengitari
setiap perbuatan yang kita lakukan.
12. Butir ke-78
天下莫柔弱于水,而攻坚强者莫之能胜,其无以易之。 Tiānxià mò róuruò yú shuǐ, ér gōngjiān qiáng zhě mò zhī néng shēng, qí wú yǐ yì
zhī. 老子说:“天下最柔弱的东西莫过于水,但攻破坚强的东西却没有能胜过
水的,也没有一种东西可以替代它的。”
L ǎozi shuō:“Tiānxià zuì róuruò de dōngxi mò guòyú shuǐ, dàn gōngpò jiānqiáng
de dōngxi què m éiyǒu néng shēng guò shuǐ de, yě méiyǒu yī zhǒng dōngxi kěyǐ tìdài t
ā de.” Lao Zi
2006: 128 mengatakan: “…Di dunia ini tidak ada yang lebih lembut daripada air, namun dalam hal kemampuan menerjang benda yang kuat dan
kokoh, tidak ada yang mampu mengalahkannya, dan tidak ada yang bisa menggantikannya.”
Renungan ini mengajarkan agar belajar seperti air yang memiliki sifat lembut. Tidak ada hal yang mampu menang dari sifat kelemah lembutan, karena sifat lemah lembut mampu
beradaptasi dengan segala hal dan situasi. Ibarat sifat air yang selalu berubah bentuk sesuai dengan wadahnya. Lao zi sering mengatakan bahwa yang lemah mampu mengalahkan yang
kuat dan yang lembut mampu menaklukkan yang keras. 13.
Butir ke-36 将欲歙之,必固张之;将欲弱之,必固强之;将欲废之,必固形之;将欲
夺之,必固与之恶。 Jiāng yù shè zhī, bì gù zhāng zhī; jiāng yù ruò zhī, bì gù qiáng zhī; jiāng yù fèi zhī,
bì gùxíng zh ī; jiāng yù duó zhī, bì gù yǔ zhī.
老子说:“要想使其收缩,必先使之扩张;要想削弱它,必先要强它;要 想废除它,必先振兴它;要想夺取它,必先给予它。”
Universitas Sumatera Utara
L ǎozi shuō:“Yào xiǎng shǐ qí shōusuō, bì xiān shǐ zhī kuòzhāng; yào xiǎng
xuēruò tā, bì xiān yàoqiáng tā; yào xiǎng fèichú tā, bì xiān zhènxīng tā; yào xiǎng duóq
ǔ tā, bì xiān jǐyǔ tā.” Lao Zi
2006: 60 mengatakan: ”…Bila ingin membuatnya menciut, biarkanlah dia membesarkan dirinya terlebih dahulu; Bila ingin membuatnya lemah
biarkanlah dia menjadi kuat terlebih dahulu; Bila ingin jatuh biarkanlah dia mengangkat dirinya setinggi mungkin; Bila ingin merebut sesuatu darinya,
berilah sedikit keuntungan kepadanya terlebih dahulu.”
Renungan ini mengajarkan bagaimana dapat mengalahkan lawan tanpa perlu mengeluarkan banyak energi dan tanpa pengerasan. Apa yang diinginkan akan diperoleh jika
selalu mengikuti alur Dao yang sangat menjunjung tinggi perilaku lemah lembut daripada perilaku kekerasan.
4.1.1.3 Nilai Wu Wei yang Bersifat Penyangkalan Diri