Reproduksi pada Tumbuhan

D. Reproduksi pada Tumbuhan

Bagi tumbuhan berbunga, reproduksi seksual mensyaratkan dihasilkannya spora- spora, seperti halnya gamet. Spora-spora ini terbentuk di dalam struktur reproduksi khusus yang dinamakan bunga. Dalam berbagai spesies, bunga dibantu oleh serangga, burung, dan binatang-binatang dalam proses yang membantu polinasi (penyerbukan) dan penyebaran biji.

Struktur bunga jantan menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang menjadi gametofit jantan yang belum dewasa (butir serbuk sari). Sperma terbentuk di dalam butir-butir serbuk sari. Struktur bunga betina memproduksi megaspora haploid yang berkembang menjadi gametofit betina. Telur terbentuk di dalam gametofit betina. Butir serbuk sari dikeluarkan dari tumbuhan induk dan beradaptasi untuk mengadakan perjalanan menuju telur. Gametofit betina tetap melekat pada tumbuhan induk dan diberi nutrisi olehnya.

Setelah terjadi fertilisasi, biji-biji berkembang. Masing-masing biji terdiri atas sporofit embrio dan jaringan-jaringan yang berfungsi untuk menutrisi, melindungi, dan membantu penyebarannya.

52 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

1. Model-model Reproduktif

Meskipun kita mungkin tidak terlalu sering memikirkannya, tumbuhan berbunga (tumbuhan tingkat tinggi) terlibat dalam hubungan seksual. Sebagaimana halnya pada manusia, tumbuhan ini memiliki sistem reproduksi lengkap yang menghasilkan sperma dan susu, menutrisi, dan melindunginya. Sebagaimana halnya pada manusia, struktur betina dari tumbuhan berbunga mengandung embrio pada masa awal perkembangannya. Bunga berfungsi sebagai pengundang pihak ketiga, yaitu penyerbuk, yang berfungsi dalam menyatukan sperma dan telur. Jauh sebelum manusia memikirkan hal tersebut, tumbuhan-tumbuhan berbunga telah menggunakan warna-warni dan wewangian yang memikat untuk meningkatkan kesuksesan hubungan seksual.

Banyak tumbuhan dapat melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, mereka dapat berkembang biak secara aseksual. Ingat kembali bahwa reproduksi seksual mensyaratkan pembentukan gamet yang diikuti oleh pembuahan (fertilisasi). Hal ini berarti dua perangkat instruksi genetik dari dua gamet hadir di dalam telur yang dibuahi. Reproduksi aseksual berlangsung melalui mitosis sehingga individu-individu dari generasi yang baru adalah klon, yakni identik secara genetik dengan tumbuhan induknya.

Apa yang biasa kita sebut tumbuhan sebenarnya adalah sporofit, badan vegetatif yang berkembang setelah telur yang telah dibuahi (zigot) menjalani serangkaian pembelahan dan diferensiasi sel secara mitosis. Tumbuhan lobak, kaktus, dan pohon mangga adalah contoh-contoh sporofit. Pada suatu tahap masa pertumbuhan dan perkembangan, sporofit memproduksi tunas-tunas reproduksi yang dinamakan bunga. Beberapa sel dalam bunga membelah diri secara meiosis dan berkembang menjadi gametofit yang akan memproduksi sel-sel seks haploid, yaitu gamet. Gametofit jantan menghasilkan sperma dan gametofit betina menghasilkan telur.

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 53

Gambar 2.36. Siklus hidup tumbuhan berbunga pada umumnya.

Gametofit betina biasanya berbentuk badan-badan multisel kecil yang melekat pada jaringan bunga. Gametofit jantan yang belum dewasa dilepaskan dari bunga dalam bentuk butir-butir serbuk sari; yang seperti peti dalam kapal bagi sel-sel yang memproduksi sperma sampai pada akhirnya mereka mendarat di bagian bunga betina.

Pemandu kimiawi dan molekular memandu pertumbuhan gametofit jantan yang menyerupai tabung dalam menuruni jaringan bunga betina, menuju kamar telur dan takdir seksualnya.

Sporofit dapat juga mereproduksi diri sendiri secara aseksual melalui beberapa cara. Tumbuhan strawberi menjulurkan batang-batangnya horisontal di atas tanah, sementara akar serta tunas-tunasnya berkembang di setiap bintil di sepanjang batang. Batang yang pendek di bawah tanah seperti yang dimiliki bawang-bawangan atau lili mengeluarkan kuncup yang tumbuh menjadi tumbuhan baru. Di musim kemarau, ketika kita menduga bahwa ia tidak melakukan apapun selain dorman, rumput teki sebenarnya tengah melahirkan tumbuhan-tumbuhan kecil baru pada bintil-bintil di sepanjang batang horisontalnya yang berada di bawah tanah. Reproduksi aseksual juga berlangsung dengan bantuan manusia. Keseluruhan kebun buah yang terdiri dari pohon pir, misalnya, ditumbuhkan dengan cara memotong kuncup dari sebuah tumbuhan induk. Dengan kata lain, reproduksi sosial mendominasi siklus hidup tumbuhan bunga dan ini akan menjadi fokus pembahasan kita di sini.

54 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

Gambar 2.37. Susunan bagian-bagian bunga dengan putik tunggal.

2. Pembentukan Gamet pada Bunga

Sebuah bunga berkembang pada ujung tunas (Gambar 2.37). Selama perkembangannya, sel-sel berdiferensiasi dan jaringan mengatur diri ke dalam bagian-bagian nonfertil (daun kelopak dan daun mahkota) dan bagian-bagian yang fertil (benang sari dan putik). Bagian-bagian khusus ini tumbuh dari ujung tunas bunga yang termodifikasi, yaitu penyangga atau dasar bunga (receptaculus).

Bagian terluar, sekelompok daun kelopak (sepal) yang menyerupai daun bersama-sama membentuk kelopak bunga (calyx). Biasanya, kelopak bunga melingkupi bagian-bagian lainnya, sebagaimana terdapat di dalam bunga mawar sebelum kuncup terbuka (Gambar 2.38). Di bagian yang lebih dalam, setelahnya, adalah bunga mahkota (petal), juga menyerupai daun, yang melingkari bagian jantan dan betina. Bersama-sama, daun mahkota bergabung membentuk mahkota bunga. Mahkota biasanya memiliki warna pola, dan bentuk yang menarik, yang berfungsi untuk menarik perhatian lebah dan penyerbuk lainnya.

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 55 BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 55

kelopak bunga (kombinasi semua sepal)

dasar bunga

Gambar 2.38. Tempat beberapa bagian bunga mawar.

Di bagian dalam mahkota terdapat benang sari, yaitu bagian reproduktif jantan. Dalam hampir seluruh spesies hidup, benang sari terdiri dari tangkai yang ramping yang dimahkotai oleh kepala sari. Kepala sari adalah struktur bercuping dua yang mengandung empat kantung serbuk sari, kamar-kamar di mana butir- butir serbuk sari berkembang.

Bagian dalam yang berada di tengah-tengah sebuah bunga terdiri dari satu putik atau lebih, yaitu bagian reproduktif betina. Sebuah putik bagaikan sebuah kapal tanpa bukaan, sebuah rumah tanpa pintu. Bagian bawah dari putik adalah indung telur. Indung telur adalah tempat di mana telur dikembangkan, dibuahi, dan di mana biji menjadi matang. (Angiospermae merujuk pada putik; namanya diambil dari kata bahasa Yunani, angeion, yang berarti sebuah bejana, dan sperma, yang berarti biji). Banyak jenis bunga memiliki sekelompok putik yang berkumpul bersama sedemikian rupa sehingga mereka membentuk indung telur.

Biasanya, bagian atas dari putik menyempit, membentuk lajur ramping (tangkai putik) yang berujung pada sebuah kepala putik, tempat mendarat serbuk sari. Putik yang berkumpul bersama dapat berbagi kepala putik dan tangkai putik atau memiliki kepala dan tangkai putik yang terpisah.

56 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

Yang disebut sebagai bunga sempurna memiliki bagian reproduktif jantan dan betina. Bunga yang tidak sempurna dapat memiliki bagian reproduktif jantan atau betina saja, tidak kedua-duanya. Beberapa spesies, termasuk jagung, memiliki bunga jantan dan betina pada tumbuhan yang sama. Spesies-spesies lain, termasuk pohon melinjo, memiliki bunga jantan dan betina pada tumbuhan yang berbeda.

3. Mikrospora menuju Serbuk sari

Mari kita beralih pada pembentukan serbuk sari. Serbuk sari adalah gametofit jantan yang belum dewasa dan terdiri dari dua sel. Gambar 2.39 menunjukkan beberapa contoh serbuk sari. Dalam hampir seluruh kasus, satu keluarga tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan pahatan dinding dari serbuk sarinya, juga jumlah pori-pori di dindingnya. Dinding-dinding tersebut cukup keras untuk melindungi sel-sel sperma selama perjalanan berbahaya dari kepala sari ke kepala putik. Mereka juga cukup keras untuk menahan dekomposisi. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa serbuk sari dapat menjadi fosil yang baik dan dapat menjadi petunjuk yang baik mengenai evolusi tumbuhan berbunga.

Serbuk sari mulai terbentuk ketika kepala sari tumbuh di dalam kuncup bunga. Sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 2.40, setiap mikrospora di dalam kepala sari mengalami pembelahan sel mitosis untuk menghasilkan empat sel induk. Beberapa lapisan sel membentuk kamar berdinding di sekeliling masing- masing massa sel. Ini adalah kantung di mana serbuk sari akan berkembang. Masing-masing sel di dalam sebuah kantung serbuk sari mengalami meiosis dan pada akhirnya empat sel haploid akan terbentuk. Sel-sel haploid yang dihasilkan melalui meiosis ini bukanlah gamet, tetapi sejenis spora. Sel-sel yang dihasilkan dalam kantung serbuk sari adalah calon mikrospora.

Gambar 2.39. Skaning mikrograf serbuk sari a. ros, b. rumput, c. jenis lain dari serbuk sari.

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 57

Gambar 2.33. Tahap merkembangan gametofit jantan

Gambar 2.40. Tahap perkembangan gametofit jantan.

Masing-masing mikrospora mengalami pembelahan sel mitosis yang hasilnya adalah badan haploid bersel ganda. Inilah serbuk sari. Selanjutnya, setelah serbuk sari mendarat pada kepala putik, satu sel akan berkembang menjadi sel-sel sperma sedangkan yang lain menjadi buluh serbuk sari yang akan tumbuh melalui jaringan putik dan dengan demikian mengangkut sperma ke indung telur.

4. Megaspora menuju Telur

Sementara itu, dalam putik sebuah bunga, salah satu massa sel berbentuk lonceng telah berkembang di bagian dalam dari dinding indung telur. Masing- masing massa adalah awal dari sebuah bakal biji yang bila segala sesuatunya berjalan dengan baik, akan berkembang menjadi biji. Hanya satu massa berbentuk lonceng terbentuk dalam putik sebuah bunga mangga dalam satu waktu. Ratusan atau bahkan ribuan terbentuk dalam putik bunga lain. Cobalah Anda potong sebuah pepaya matang dan banyaknya biji yang terdapat di dalamnya akan membuat Anda berpikir tentang rupa dinding ovari bunga pepaya tersebut terbentuk pada suatu waktu.

Sejalan dengan tumbuhnya massa sel, beberapa sel ini membentuk sebuah tangkai. Sisanya berkembang menjadi jaringan bagian dalam (nuselus) dan satu atau dua lapisan pelindung (integumen) terbentuk di sekelilingnya. Hanya

58 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

Di dalam bakal biji, keempat sel haploid yang terbentuk setelah meiosis disebut sebagai megaspora. Biasanya, tiga dari empat megaspora terdisintegrasi. Sisanya, yang satu, mengalami mitosis tiga kali tanpa pembelahan sitoplasma sehingga pada awalnya ia menjadi sel tunggal dengan delapan inti sel. Sitoplasma terpisah hanya ketika tiap inti sel bermigrasi menuju lokasi khusus di dalam sel tersebut. Hasilnya adalah kantung embrio bersel tujuh, yaitu gametofit betina. Salah satu selnya adalah telur. Sel lainnya, adalah sel induk endospermae memiliki dua inti sel. Sel ini akan membantu terbentuknya endosperma yang merupakan, jaringan nutrisi di sekitar embrio yang akan terbentuk.

Sebuah bakal biji adalah struktur serupa tangkai yang berkembang di dinding ovari pada sebuah putik. Ia tersusun atas sebuah sel telur di dalam kantung embrio (gametofit betina), sebuah jaringan yang mengelilinginya (nuselus), dan satu atau dua lapisan pelindung (integumen). Ketika telah dewasa, sebuah bakal biji akan menjadi biji.

5. Penyerbukan dan Pembuahan

a. Penyerbukan

Perpindahan serbuk sari ke kepala putik disebut sebagai penyerbukan. Angin, serangga, burung, atau agen-agen lain membantu perpindahan tersebut. Hubungan di antara tumbuhan berbunga (tumbuhan tingkat tinggi)dan penyerbuknya adalah salah satu kisah yang paling menarik dalam kisah evolusi.

Berbagai variasi tumbuhan berbunga (tumbuhan tingkat tinggi)dapat ditemukan hampir di mana saja, dari daerah bersalju hingga pegunungan dan ke gurun pasir, dari air tawar ke permukaan laut. Bagaimanakah distribusi dan keanekaragaman ini terjadi, padahal tumbuhan (tidak seperti hewan) tidak dapat begitu saja berpindah tempat?

Untuk menjawabnya, kita harus kembali ke 430 juta tahun yang lalu ketika tumbuhan mulai menginvasi daratan. Serangga yang dapat hidup dari

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 59 BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 59

Tumbuhan penghasil biji pertama memasuki hutan pinggir pantai yang lembap sekitar 395 juta tahun yang lalu. Mereka adalah nenek moyang dari Gimnospermae dan tumbuhan berbunga. Seringkali, bakal biji dan kantung serbuk sari terletak di dalam formasi daun yang berbentuk kerucut yang telah termodifikasi dan tampaknya serbuk sari dapat mencapai bakal biji hanya dengan bantuan aliran air.

Serbuk sari adalah sumber protein yang kaya. Seandainya beberapa serangga datang dan mengasosiasikan kerucut dengan sumber makanan, mereka akan mulai berperan sebagai agen penyerbuk. Beberapa serbuk sari yang menyerupai debu dapat dimakan, namun sebagian akan menempel pada badan serangga dan diangkut ke bakal biji. Serangga-serangga yang memanjat di sekitar kerucut reproduktif mungkin bukan agen penyerbuk dengan presisi tinggi, namun mereka lebih efektif daripada aliran air semata (yang tidak banyak terdapat di hutan yang lebat). Serbuk sari akan dikirimkan tepat di depan pintu rumah. Semakin lezat serbuk sari, semakin banyak kiriman yang datang, dan semakin banyak biji yang terbentuk. Dan semakin banyak biji yang terbentuk, semakin besar sukses reproduktif.

Yang kita deskripsikan di sini adalah kasus koevolusi, yang berarti evolusi dua atau lebih spesies yang berhubungan dan berinteraksi erat dalam lingkungan ekologis. Ketika satu spesies berevolusi, perubahan tersebut mempengaruhi tekanan seleksi yang beroperasi di antara kedua spesies tersebut. Begitu pula ketika spesies yang lain berevolusi. Dalam kisah evolusioner kita, terdapat seleksi alam terhadap variasi tumbuhan yang mampu menarik serangga yang berguna. Di waktu yang sama, terdapat seleksi terhadap serangga penyerbuk. Karena kemampuan mereka untuk mengenali

60 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

Perubahan lain patut disebutkan. Kumbang pemakan serbuk sari yang masih ada hingga saat ini, memiliki bagian mulut yang kuat dan banyak yang mengunyah bakal biji yang mereka bantu penyerbukannya. Perilaku mengunyah mungkin berperan sebagai kekuatan selektif dalam evolusi struktur bunga. Bakal biji tumbuhan berbunga (tumbuhan tingkat tinggi) saat ini terlindung di dalam putik yang tertutup, yang dapat menyediakan perlindungan dari serangga-serangga yang lapar.

Banyak aspek struktur bunga dapat dikorelasikan dengan penyerbuk tertentu. Daun kelopak dari bunga-bunga yang berwarna merah membentuk tabung untuk nektar. Warna itu tidak menarik kumbang atau lebah madu secara visual maupun mendeteksi panjang gelombang merah (disamping itu, pada bunga dengan tabung yang dalam dan besar, serangga juga menghadapi kemungkinan tenggelam di dalam nektar.) Burung-barung, di sisi lain, memiliki daya visual (pandang) yang baik dan dapat mendeteksi bunga dengan komponen merah dan kuning. Beberapa jenis burung memiliki paruh yang sama panjangnya dengan tabung bunga. Kepala benang sari dan kepala putik bunga terletak di tempat paruh burung yang akan menyenggol mereka. Karena burung mengunjungi cangkir nektar tumbuhan yang sama spesiesnya, burung mendorong terjadinya penyerbukan silang. Bunga-bunga yang dikunjungi oleh burung biasanya tidak memiliki bau yang kuat. Burung memiliki daya penciuman yang lemah, jadi bau yang menarik akan sia-sia untuk menarik. Sebaliknya, beberapa bunga yang dibantu penyerbukannya oleh kumbang dan lalat memiliki bau yang kuat yang menyerupai daging busuk atau tinja lembap. Mungkin bau tersebut pada awalnya menyerupai bau bahan-bahan yang sedang membusuk di tempat sampah hutan, di mana kumbang pertama kali berevolusi.

Bunga-bunga yang biasanya dibantu penyerbukannya oleh lebah memiliki bau yang kuat dan manis dan mengandung komponen warna kuning terang, biru, ungu, atau ultraviolet. Rambut yang menyerupai bulu pada sebagian besar lebah tertempeli serbuk sari dari bunga yang mereka kunjungi. Landasan pendaratan dari beberapa bunga yang penyerbukannya dibantu oleh

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 61 BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 61

Kupu-kupu mencari makan pada siang hari dan seringkali tertarik pada bunga-bunga yang berbau manis, berwarna merah, dan bunga-bunga tegak yang memiliki landasan pendaratan horisontal. Sebagian besar ngengat mencari makan di malam hari. Mereka membantu penyerbukan bunga yang berbau kuat, manis, yang berkelopak berwarna putih atau pucat, yang lebih terlihat di kegelapan. Kupu-kupu memiliki bagian tubuh yang panjang dan sempit, yang berkorelasi dengan tabung atau taji bunga yang sempit. Ketika, bagian mulut ngengat Madagaskar diuraikan, bagian ini dapat mencapai panjang 22 cm, sama dengan panjang tabung bunga pada anggrek (Angraecum sesquipedale)! Ngengat ini tidak memerlukan landasan pendaratan, mereka terbang di depan tabung bunga.

Gambar 2.41.

Beberapa tahap perkembangan tumbuhan dikotil

a. Organisasi internal zigot b-d. Embrio

e. Embrio yang telah berdiferensiasi dengan baik

f. Embrio yang matang

62 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

6. Pembentukan Biji dan Buah

a. Pembuahan dan Pembentukan Endosperma

Begitu serbuk sari mendarat di kepala putik, ia mulai berkecambah. Sebuah tabung serbuk sari berkembang dari salah satu sel-selnya dan memulai perjalanan menuju bakal biji. Sebelum atau pada saat pertumbuhan tabung melalui kepala putik dan tangkai putik berlangsung, sel penghasil sperma serbuk sari mengalami mitosis, membentuk dua inti sel sperma. Apa yang terjadi ketika tabung serbuk sari mencapai indung telur? Ia tumbuh menjadi bakal biji. Ketika ia mempenetrasi kantung embrio, ujungnya pecah dan kedua sperma tersebut dilepaskan.

Pembuahan secara umum berarti penggabungan inti sel sperma dan inti sel telur. Pembuahan ganda berlangsung dalam tumbuhan berbunga (tumbuhan tingkat tinggi). Satu inti sel sperma bergabung dengan inti sel telur dan membentuk zigot diploid (2n). Sementara itu, inti sel sperma yang lainnya dan kedua inti sel dari sel induk endosperma bergabung dan membentuk sel dengan inti sel triploid (3n). Jaringan-jaringan yang dihasilkan dari sel 3n tersebut disebut endosperma. Mereka akan menutrisi embrio dan sporofit muda (semaian bibit) sampai daun-daun terbentuk dan fotosintesis dapat dilakukan.

Endosperma terbentuk hanya pada tumbuhan berbunga. Evolusinya berbarengan dengan reduksi gametofit betina, sumber nutrisi bagi sporofit embrio dari tumbuhan darat lainnya.

b. Pembentukan Biji

Ketika zigot terbentuk pertama kali, bakal biji masih melekat pada tumbuhan induk (pada tangkai yang berkembang dari dinding indung telur). Sebelum menjadi embrio dewasa, zigot mengalami sejumlah perkembangan bahkan sebelum dimulai pembelahan mitosis. Sebagai contoh, amati Gambar 2.42, bagaimana sebagian besar organel, termasuk inti sel, terletak pada setengah puncak dari zigot Capsella. Begitu pembelahan dimulai, beberapa sel anak tumbuh menjadi embrio dewasa yang terdiri dari beberapa sel.

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 63

Kotiledon

atau daun biji

berkembang sebagai bagian dari embrio (Gambar

2.42). Banyak

tumbuhan memiliki kotiledon besar yang menyerap endosperma dan berfungsi

sebagai

tempat

penyimpanan makanan. Tumbuhan lain memiliki kotiledon yang tipis yang dapat memproduksi enzim untuk mencerna dan mengangkut makanan yang disimpan di endosperma menuju tempat

perkecambahan.

Seiring

dengan berkembangnya

intergumen bakal biji mengeras. Intergumen ini akan menjadi selaput Gambar 2.42. Irisan membujur biji

jagung

biji. Dalam pembuahan ganda, satu inti sel sperma bergabung dengan inti

sel telur dan menghasilkan zigot diploid. Inti sperma yang lain bergabung dengan dua inti sel dari sel induk endosperma yang menghasilkan jaringan cadangan makanan/nutritif triploid (3n).

c. Pembentukan Buah dan Penyebaran Biji

Sebuah indung telur yang mengandung bakal biji (atau beberapa bakal biji) berkembang menjadi buah. Buah adalah indung telur yang dewasa atau matang, bersama-sama dengan bagian-bagian bunga. Banyak buah, termasuk apel dan tomat, mengandung banyak air dan daging. Buah dari jenis lainnya, termasuk biji-bijian dan kacang-kacangan, bersifat kering. Dinding buah dari kacang polong bersifat kering dan keras pada saat dewasa. Berbagai jenis bunga tetap bergabung bersama membentuk buah ganda, misalnya nanas. Gambar 2.43 menunjukkan contoh-contoh buah.

64 BERMUTU

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

a. b.

Gambar 2.43. Berbagai jenis buah; a. Nanas, buah majemuk, b. Mahoni, buah

kering, c. Strawberi, buah agregat

Buah berfungsi untuk melindungi dan menyebarkan bibit dalam lingkungan yang spesifik. Sebagai contoh, buah mahoni memiliki perpanjangan seperti sayap. Ketika buah jatuh, sayap menyebabkannya berputar. Dengan putaran tersebut, biji dapat disebarkan ke lokasi-lokasi baru yang cocok untuk pertumbuhannya jauh dari induknya. Hal ini terjadi untuk menghindari persaingan. Banyak buah memiliki kait, tangkai, rambut, dan permukaan yang lengket. Buah-buah ini dapat tersebar ke lokasi-lokasi baru ketika menempel pada bulu atau rambut binatang yang bersinggungan dengan buah-buah tersebut..

Buah-buah berdaging, seperti bluberi dan ceri dapat menyesuaikan diri untuk bertahan dari enzim-enzim pencernaan dalam saluran pencernaan binatang. Enzim-enzim yang terdapat di saluran pencernaan dapat menghilangkan selaput biji yang keras, sehingga memudahkan perkecambahan biji-biji ketika keluar dari tubuh binatang.

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 65 BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN BERMUTU 65

Reproduksi seksual merupakan reproduksi yang terjadi pada tumbuhan berbunga. Tumbuhan dapat pula berkembang biak secara aseksual. Reproduksi aseksual adalah perkembangbiakkan tumbuhan tanpa teradinya pembuahan. Pada reproduksi aseksual perbanyakan terjadi dari organ-organ vegetatif tumbuhan. Oleh karena itu, reproduksi aseksual dinamakan juga reproduksi vegetatif.

Sebagai contoh, strawberi menjulurkan batang yang menjalar di atas tanah, dikenal sebagai geragih. Di sepanjang geragih tersebut, akar dan tunas- tunas baru dapat berkembang. Jeruk bereproduksi dengan partogenesis; perkembangan embrio dari telur yang tidak dibuahi. Dalam beberapa jenis tumbuhan, partogenesis dirangsang ketika serbuk sari melakukan kontak dengan kepala putik meskipun buluh serbuk dari tidak menuruni tangkai putik. Hormon, baik yang dibentuk di kepala putik maupun yang diproduksi oleh serbuk sari, tampaknya berdifusi masuk ke dalam telur yang tidak dibuahi dan menstimulasi pembentukan embrio. Embrio menjadi 2n melalui fusi produk mitosis telur. Sel 2n di luar gametofit dapat dirangsang untuk membentuk embrio.

Reproduksi vegetatif terkadang berlangsung secara alami di antara tumbuhan-tumbuhan yang terluka. Sebagai contoh, ketika sebuah daun jatuh atau robek dari pohon cocor bebek, tumbuhan yang baru dapat tumbuh dari daun.

Reproduksi vegetatif juga dapat dilakukan dengan mengkulturkan jaringan tumbuhan di laboratorium. Pengembangan kultur jaringan dapat mengarah pada perbanyakan ratusan dan bahkan ribuan tumbuhan identik berasal hanya dari satu spesimen. Teknik ini telah digunakan untuk memperbaiki bahan pangan utama, seperti jagung, gandum, beras, dan kedelai. Teknik ini juga digunakan untuk meningkatkan anggrek hibrida, lili, dan tumbuhan hias lainnya.