2.1.3.1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motivation yang berarti dorongan seseorang untuk berperilaku mencapai tujuan tertentu Arifin dan Rivai, 2009. Motivasi berasal
dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan, mengerahkan, atau dalam bahasa Inggris to move. Winardi 2004 mengemukakan bahwa motivasi untuk
bekerja adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri individu, yang menimbulkan arah, tingkat, dan persistensi upaya dalam bekerja.
Zainal dkk 2014, h.61 8 memiliki pandangan bahwa “motivasi meliputi
perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan hubungan internal dan eksternal.” Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai yang
mempengaruhi individu dalam mencapai hal tertentu, yang sesuai dengan tujuannya. Sikap dan nilai ini berupa kekuatan untuk mendorong individu
berperilaku. Terdapat dua komponen dorongan, yaitu arah perilaku dan kekuatan perilaku. Arah perilaku adalah kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan kekuatan
perilaku adalah seberapa kuat usaha individu dalam bekerja. Motivasi adalah proses intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam
mencapai tujuannya Robbins dan Judge, 2008. Intensitas berhubungan pada seberapa giat seseorang berusaha. Lalu yang dimaksud arah adalah tujuan
pencapaian. Kemudian ketekunan berarti ukuran seberapa lama seseorang mampu mempertahankan usahanya. Sedangkan menurut Gomes 2003, motivasi
dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mengejar tujuan-tujuan yang diharapkan.
Motivasi dirumuskan oleh Sastrohadiwiryo 2005 sebagai perasaan, keinginan, kehendak yang akan mempengaruhi kemauan individu dan
perilakunya. Perilaku tersebut terbentuk atas kekuatan berupa dorongan dan juga kejadian. Keseluruhan kegiatan ini adalah proses dalam rangka memenuhi tujuan
individu. Manullang 2006 secara ringkas menjelaskan bahwa motivasi kerja merupakan sesuatu hal yang akan mendorong semangat kerja seseorang.
2.1.3.2. Faktor Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik