2.1.3.3. Nilai atau Keyakinan
Nilai adalah keyakinan-keyakinan dasar yang menyatakan bahwa sesuatu dianggap benar secara pribadi atau sosial. Nilai mengandung unsur pertimbangan
dimana individu akan mengembangkan gagasannya mengenai apa yang benar, baik, dan diinginkan oleh dirinya maupun sosial Sofyandi dan Garniwa, 2007.
Nilai mencakup segala hal yang berhubungan dengan objek, aktivitas, atau orientasi yang dianggap begitu penting bagi kehidupan individu. Menurut Al-
Hafidz 2005 keyakinan adalah kepercayaan kepada sesuatu, yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengannya, dan membentuk sikap manusia,
sehingga nilai dapat juga dianggap sebagai kepercayaan. Nilai sangat penting ketika digunakan untuk mempelajari perilaku, karena
nilai merupakan pondasi awal untuk memahami sikap dan motivasi. Selain itu, nilai mempengaruhi persepsi individu dalam melihat situasi Sofyandi dan
Ganiwa, 2007. Nilai bersifat tidak tetap, tetapi perubahan terhadap nilai cenderung sangat lambat.
Nilai sangat berhubungan dengan motivasi. Menurut Zainal, dkk 2014 motivasi adalah serangkaian nilai dan sikap yang mempengaruhi individu untuk
dapat mencapai tujuan individu yang spesifik. Nilai dan sikap ini kemudian memberikan dorongan atau kekuatan bagi individu, sehingga dorongan ini
kemudian menjadi arah dan kekuatan perilaku. Nilai individu merupakan penentu terbesar dari perilaku kerjanya. Nilai dapat
dipengaruhi dan bersumber dari lingkungan dimana individu tersebut tinggal dan bekerja. Nilai yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan atau usaha disebut
dengan nilai kerja. Menurut Muhammad 2004, gaya hidup yang diadopsi oleh
individu merupakan refleksi nilai kuat yang kemudian berimbas pada motivasi kerja. Nilai kerja seseorang dapat terlihat dari:
1. Tingkah laku dan hasil karyanya,
2. Persepsi seseorang terhadap lingkungan serta pandangan hidupnya,
3. Pengalaman hidup dan kebiasaan,
4. Interdependensi lingkungan sosial dan nonsosial.
Kemudian keempat ciri diatas dispesifikasi lagi menjadi 34 ciri nilai kerja. Nilai kerja tersebut yaitu: komitmen, konsistensi, kewenangan, tanggung jawab,
keikhlasan, kejujuran, kreativitas, kepekaan, kepemimpinan, keteladanan, kebersamaan, dinamis, keakuratan, kecepatan, rasional, kecerdasan emosi,
keteguhan, ketegasan, disiplin, teratur dalam bekerja, keberanian, kearifan, dedikasi, loyalitas, semangat, motivasi, ketekunan, kesabaran, keadilan,
keterbukaan, serta penguasaan ilmu dan teknologi. Nilai kerja dibagi kedalam 4 orientasi nilai, yaitu nilai moral-spiritual, nilai
personal, nilai sosial, dan nilai ekonomis, sebagaimana yang dijelaskan oleh Harefa 2007 berikut:
1. Nilai moral-spiritual
Bekerja adalah bagian dari ibadah. Bekerja memungkinkan manusia untuk mengakui kekuasaaan Tuhan dan menyadari perannya sebagai makhluk
Tuhan. Bekerja digunakan untuk memanusiawikan manusia demi kebaikan bersama, baik untuk diri sendiri maupun sesama. Pekerjaan dilakukan dengan
menganggap bahwa alam sebagai karunia pemberian dari Tuhan, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
2. Nilai personal
Kerja diartikan sebagai sarana untuk merealisasikan dan mengembangkan talenta, bakat, pengetahuan, serta keterampilan yang telah diberikan Tuhan
kepada manusia,
agar dipergunakan
untuk mendewasakan
serta kemandiriannya.
3. Nilai sosial
Bekerja dapat memberikan makna atas kehadiran individu di dalam suatu komunitas atau lingkungannya, dimana manusia adalah makhluk sosial yang
saling bergantung kepada sesama. 4.
Nilai ekonomis Bekerja dilakukan untuk mencari nafkah dengan mendapatkan uang dalam
rangka mempertahankan hidup dan memenuhi segala kebutuhan pribadi maupun keluarganya.
2.1.3.4. Persepsi