Riwayat Pendidikan

3.2 Riwayat Pendidikan

Di Medan Nur ‘Ainun melanjutkan pendidikanya di sekolah terpopuler pada zaman itu, yaitu sebuah sekolah yang didirikan oleh Inggris. Nama sekolah tersebut adalah Khalsa Inggris School. Di sekolah ini, murid-muridnya hanyalah orang-orang yang berketurunan bangsawan saja . Nur ‘Ainun pun pindah ke sekolah ini bukan hanya karena waknya sebagai teman dekat dari Sultan Deli, melainkan juga memang Nur ‘Ainun punya “keistimewaan intelektual.” Sebelum masuk sekolah, Nur ‘Ainun Di Medan Nur ‘Ainun melanjutkan pendidikanya di sekolah terpopuler pada zaman itu, yaitu sebuah sekolah yang didirikan oleh Inggris. Nama sekolah tersebut adalah Khalsa Inggris School. Di sekolah ini, murid-muridnya hanyalah orang-orang yang berketurunan bangsawan saja . Nur ‘Ainun pun pindah ke sekolah ini bukan hanya karena waknya sebagai teman dekat dari Sultan Deli, melainkan juga memang Nur ‘Ainun punya “keistimewaan intelektual.” Sebelum masuk sekolah, Nur ‘Ainun

Lebih lanjut Nur ‘Ainun mengatakan pada penulis, pada saat itu dia satu sekolah dengan anak Sultan Deli yang bernama Azmi Perkasa Alam, namun tidak

sekelas. Nur ‘Ainun mangatakan di sekolah ini tetap saja ada pengelompokan strata sosialnya, yang dapat dilihat dari interaksi pergaulan sesame mereka.

Uang sekolah di sini cukup mahal, yaitu berjumlah 25 perak. Makanya karena itu Nur ‘Ainun tidak sampai tamat hanya kelas 5 saja, berikut penuturanya:

Memang nak, nenek dulu disekolah itu nggak tamat cuma sampe kelas 5 aja. Soalnya biayanya mahal. Kalau minta sama wak nenek, nenek segan nggak berani. Terus, karena nenek sering dipanggil nyanyi, jadinya nenek sering nggak datang, gitu lah nak. Makanya nenek nggak tamat, hanya sampai kelas 5 aja (wawancara 21 Juni 2010)

Setelah ia keluar dari sekolah tersebut karena ketiadaan uang sekolah, Nur ‘Ainun pun melanjutkan kursus bahasa Inggris. Namun dalam prosesnya, ia juga tidak menyelesaikan kursusnya ini. Menurut penjelasan beliau, sebabnya adalah banyak orang-orang yang iri sama dia, karena ia termasuk murid yang pandai dalam berbahasa Inggris. Pada saat dia pulang kursus, ada orang yang sering mencegatnya, atau memberhentikannya di tengah jalan —terutama perempuan. Kalau perempuan umumnya iri dengan dia, berbeda dengan laki-laki. Mereka ini sangat suka pada Nur ‘Ainun sehingga mereka pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para wanita tersebut, yaitu mencegat Nur ‘Ainun di tengah jalan. Inilah yang memebuat Nur ‘Ainun menjadi takut, sehingga dia memutuskan tidak mau Setelah ia keluar dari sekolah tersebut karena ketiadaan uang sekolah, Nur ‘Ainun pun melanjutkan kursus bahasa Inggris. Namun dalam prosesnya, ia juga tidak menyelesaikan kursusnya ini. Menurut penjelasan beliau, sebabnya adalah banyak orang-orang yang iri sama dia, karena ia termasuk murid yang pandai dalam berbahasa Inggris. Pada saat dia pulang kursus, ada orang yang sering mencegatnya, atau memberhentikannya di tengah jalan —terutama perempuan. Kalau perempuan umumnya iri dengan dia, berbeda dengan laki-laki. Mereka ini sangat suka pada Nur ‘Ainun sehingga mereka pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para wanita tersebut, yaitu mencegat Nur ‘Ainun di tengah jalan. Inilah yang memebuat Nur ‘Ainun menjadi takut, sehingga dia memutuskan tidak mau

Sehingga Nur ‘Ainun pun bisa dikatakang kurang baik dalam dunia pendidikan, tetapi bukan Nur ‘Ainun tidak pandai dalam berpikir dan belajar, melainkan ada hal-hal

yang membuat dia tidak menyelesaikan pendidikanya dengan baik. Salah satu faktor pnyebab utamanya adalah biaya dan masalah interaksi sosial.

Di saat Nur ‘Ainun fokus terhadap bernyanyinya, dia pun diajak bergabung masuk di sebuah grup musik yang bernama Sukma Murni. Kelompok musik ini, pada saat itu di bawah kepemimpinan ketuanya yang bernama Muhammad Ilyas. Grup ini terbentuk dan bermarkas di kota Medan. Nur ‘Ainun juga sudah tidak mengingat siapa pendiri Sukma Murni terdahulu, sebelum dipimpin Muhammad Ilyas. Berikut gambar-gambar Nur Ainun menjadi penyanyi pada waktu berusia muda.

Gambar 3.2: Nur ‘Ainun sebagai Penyanyi Saat Berusia 20 Tahun

Sumber: Koleksi Nur ‘Ainun

Gambar 3.3:

Nur ‘Ainun sebagai Penyanyi Saat Berusia 30 Tahun

Sumber: Koleksi Nur ‘Ainun