SOLO SKATEPARK YANG DIRENCANAKAN

BAB III SOLO SKATEPARK YANG DIRENCANAKAN

3.1. Esensi Solo Skatepark

Solo Skatepark merupakan sebuah bagian dari langkah pengembangan sektor olahraga khususnya olahraga skateboard sebagai salah satu potensial kota Surakarta. Pada hakikatnya, tujuan Solo Skatepark adalah mewadahi aktivitas olahraga skateboard melalui wadah berupa skatepark yang mampu mendukung potensi skateboard di Surakarta yang belum terpenuhi secara optimal.

3.2. Lingkup Pelayanan

Terdapat dua sasaran lingkup pelayanan Solo Skatepark, yakni sebagai berikut. Pertama, sasaran skala pelayanan, Solo Skatepark yang direncanakan di arahkan mampu mencakup acara (event) dalam skala lokal dan nasional.

Kedua , sasaran pengguna, Solo skatepark pada umumnya ditujukan bagi masyarakat perkotaan yang menghadapi tuntutan gaya hidup perkotaan, namun secara lebih khusus, Solo Skatepark yang direncanakan ditujukan bagi para skateboarder yang membutuhkan wadah untuk melakukan aktivitas olahraga skateboard .

3.3. Aktivitas

Terdapat dua aktivitas yang diwadahi Solo Skatepark. Pertama, aktivitas utama, merupakan aktivitas olahraga skateboard meliputi latihan, kompetisi, skatedemo , dan checkspot. Kedua, aktivitas pendukung, merupakan aktivitas yang mendukung aktivitas utama meliputi penyegaran, penjualan peralatan, dan

Aktivitas yang diwadahi Solo Skatepark dikelompokkan menjadi lima, yakni sebagai berikut.

1) Penerimaan, merupakan aktivitas menyambut pengguna Solo Skatepark.

2) Pengelolaan, merupakan aktivitas mengendalikan, mengurus, dan menjalankan aktivitas yang diwadahi Solo Skatepark.

3) Pertunjukan/hiburan, merupakan aktivitas memberikan pertunjukan/hiburan berupa kompetisi dan skatedemo yang menjadi prioritas utama di Solo Skatepark .

4) Servis, merupakan aktivitas membantu kelancaran operasional aktivitas Solo Skatepark .

5) Penunjang, merupakan aktivitas yang mendukung aktivitas utama Solo Skatepark .

3.4. Pengguna

Pengguna Solo Skatepark yang direncanakan terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut.

1) Pengunjung Pengunjung yang menggunakan Solo Skatepark terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut.

a) Pengunjung umum, merupakan pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas di Solo Skatepark. Pengunjung umum yang dimaksud antara lain pengunjung yang menggunakan fasilitas ini untuk latihan, checkspot, bersantai, menonton, belanja, makan/minum, dan lain- lain.

b) Pengunjung khusus, merupakan pengunjung yang datang untuk memberikan suatu pertunjukan dan/atau hiburan. Pengunjung khusus yang dimaksud adalah pengunjung yang bertugas sebagai entertainer dalam acara seperti skateboarder yang melakukan perform pada saat kompetisi maupun skatedemo.

2) Pengelola Pengelola yang menggunakan Solo Skatepark terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut.

a) Pengelola umum, merupakan penyelenggara yang mengendalikan, mengurus, dan menjalankan aktivitas yang diwadahi Solo Skatepark.

b) Pengelola Khusus, merupakan penyelenggara yang mengendalikan, mengurus, dan menjalankan acara (event) yang bersifat temporer di Solo Skatepark .

3.5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pengelola umum pada Solo Skatepark yang direncanakan dibagi dalam beberapa personil yang masing-masing memiliki fungsi dan tugas yang berbeda, yakni sebagai berikut.

1) Direktur, merupakan penanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan Solo Skatepark .

2) Sekretaris, merupakan pengurus administrasi direktur Solo Skatepark.

3) Manajer, merupakan penanggung jawab kelancaran aktivitas operasional, prasarana, keuangan, dan umum, untuk dipertanggungjawabkan kepada direktur Solo Skatepark.

4) Kepala Bagian, merupakan kepala pelaksana aktivitas operasional. Prasarana, keuangan, dan umum. Dalam pelaksanaannya, kepala bagian ini dibantu dan membawahi beberapa staff untuk masing-masing sub divisi sesuai dengan bidangnya. Terdapat delapan bagian sub divisi, yakni sebagai berikut.

a) Bagian Pemasaran

b) Bagian Humas

c) Bagian Pemeliharaan

d) Bagian Perlengkapan

e) Bagian Bendahara Harian

f) Bagian Anggaran

g) Bagian Personalia

h) Bagian Administrasi

MANAJER OPERASIONAL

KABAG PEMASARAN

KABAG HUMAS

KABAG BENDAHARA

KABAG PEMELIHARAAN

KABAG PERLENGKAPAN

KABAG ANGGARAN

KABAG PERSONALIA

KABAG ADMINISTRASI

MANAJER PRASARANA

MANAJER KEUANGAN

MANAJER UMUM

Gambar III.1 Skema struktur organisasi Solo Skatepark

Sumber : Analisa Prasidha (2012)

3.6. Gambaran Umum Solo Skatepark yang Direncanakan

Solo Skatepark mempunyai fungsi utama sebagai wadah aktivitas olahraga skateboard di Surakarta. Pada pengembangannya, Solo Skatepark memiliki fungsi penunjang sebagai ruang publik dan taman kota di Surakarta. Solo Skatepark direncanakan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna yang beraktivitas di dalam wadah ini.

Solo Skatepark sebagai sarana pertunjukan/hiburan merupakan sebuah

maupun skatedemo yang dipertontonkan kepada pengunjung. Wadah ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada para skateboarder untuk melakukan atraksi serta memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pengunjung yang menikmati pertunjukan tersebut. Oleh karena itu, wadah yang direncanakan ini menggunakan area indoor dimana terdapat performing space untuk para skateboarder maupun entertainer dan tribun untuk para pengunjung. Sarana ini juga diharapkan mampu dijadikan sebagai wadah untuk event entertainment sejenis lain yang bersifat temporer seperti aggresive inline skate, freestyle BMX, dan parkour guna memberikan keuntungan lain dalam sektor ekonomi. Pada pengembangannya, wadah ini mampu mengadakan pertunjukan secara rutin dan terjadwal.

Solo Skatepark sebagai sarana latihan merupakan wadah untuk mengasah kemampuan para skateboarder. Wadah latihan direncanakan menggunakan area luar (outdoor) dengan menggunakan elemen street furniture landscape sebagai obstacle yang menyatu dengan desain landscape bangunan para skateboarder dapat merasakan street style skating di area skatepark. Obstacle pada Solo Skatepark direncanakan memiliki berbagai tingkat kesulitan dan areanya disesuaikan dengan tingkat kesulitannya masing-masing.

Di sisi lain, fungsi Solo Skatepark memberikan sebuah konsep baru dalam perancangan bangunan di kota Surakarta, dimana Solo Skatepark direncanakan menjadi ruang publik kota. Solo Skatepark sebagai ruang publik kota ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk penyegaran dan relaksasi pengunjung Solo Skatepark. Konsep Solo Skatepark sebagai ruang publik kota merupakan Di sisi lain, fungsi Solo Skatepark memberikan sebuah konsep baru dalam perancangan bangunan di kota Surakarta, dimana Solo Skatepark direncanakan menjadi ruang publik kota. Solo Skatepark sebagai ruang publik kota ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk penyegaran dan relaksasi pengunjung Solo Skatepark. Konsep Solo Skatepark sebagai ruang publik kota merupakan

Dalam perancangan sebuah desain arsitektur, aspek yang perlu diperhatikan tidak hanya aktivitas obyek manusianya saja, tetapi juga interaksinya terhadap alam. Kota Surakarta, terutama di site perencanaan yang terletak di pusat kota, merupakan kawasan padat dan minim ruang terbuka hijau (RTH). Solo Skatepark direncanakan sebagai desain arsitektur dengan pengembangan RTH publik di Surakarta berupa taman kota. Taman kota ini terwujud dalam desain tata landscape Solo Skatepark. Penggunaan elemen-elemen landscape pada area bermain skateboard yang direncanakan mampu mengatur aktivitas olahraga skateboard sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna Solo Skatepark .

Dengan demikian, kolaborasi antara fungsi utama Solo Skatepark sebagai wadah latihan olahraga skateboard dengan Solo Skatepark sebagai ruang publik dan taman kota menghasilkan sebuah wadah yang berkonsep skate plaza.

Perancangan Solo Skatepark direncanakan mampu memunculkan pemikiran desain dalam perspektif berbeda, memunculkan interpretasi baru, dan memunculkan sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya sehingga menghasilkan konsep baru substansial yang berkaitan dengan keaslian bangunan. Desain pada perancangan Solo Skatepark juga diharapkan mampu mempengaruhi timbulnya suatu interpretasi bagi masyarakat maupun kritikus. Oleh karena itu, Solo

Skatepark direncanakan

menggunakan

pendekatan

metafora yang

menganalogikan permainan olahraga skateboard dan peralatan skateboard sebagai