Analisa Mikro
4.2. Analisa Mikro
4.2.1. Analisa Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang diperoleh berdasarkan macam aktivitas pengguna sesuai dengan kelompok aktivitas yang diwadahi Solo Skatepark seperti dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel IV.2 Kelompok aktivitas, pengguna, aktivitas, dan kebutuhan ruang
Kelompok Aktivitas
Pengguna
Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Penerimaan
Pengelola
Datang/Pergi
Side Entrance
Parkir
R. Parkir Pengelola
Memberikan Informasi
R. Informasi
Pengunjung
Datang/Pergi
Main Entrance Side Entrance
Parkir
R. Parkir Pengunjung
Berkumpul/Pengarah
Plaza
Mendapatkan Informasi
R. Informasi
Pengelolaan
Direktur Utama
Masuk/Keluar
Hall
Memimpin pengelolaan Solo Skatepark
R. Direktur
Rapat
R. Rapat
Menerima Tamu
R. Tamu Direktur
Metabolisme
Lavatory
Ibadah
Musholla
Menerima Tamu
Masuk/Keluar
Hall
Mengelola operasional
R. Manajer Operasional
Mengelola prasarana
R. Manajer Prasarana
Mengelola keuangan
R. Manajer Keuangan
Mengelola administrasi
R. Manajer Umum
Rapat
R. Rapat
Kabag/Staf
Masuk/Keluar
Hall
Mengurus pemasaran
R. Bag. Pemasaran
Mengurus hubungan eksternal
R. Bag. Humas
Mengurus pemeliharaan
R. Bag. Pemeliharaan
Mengurus perlengkapan
R. Bag. Perlengkapan
Mengurus keuangan harian
R. Bag. Bendahara Harian
Mengurus anggaran
R. Bag. Anggaran
Mengurus personalia
R. Bag. Personalia
Mengurus administrasi
R. Bag. Administrasi
Rapat
R. Rapat
Menerima Tamu
Masuk/Keluar
Hall
Menjual Tiket
Ticket Box
Mengadakan Pertunjukan/Hiburan
Performing Space/Stage
Persiapan
Backstage
Menyimpan Peralatan
R. Penyimpanan
Mengontrol Lightning, Audio, Dan Visual
R. Master Control
Mengontrol Cctv
R. CCTV
Metabolisme
Lavatory
Masuk/keluar
Memberikan Pertunjukan/Hiburan
Performing Space/Stage
Persiapan/Istirahat
Masuk/Keluar
Gate
Membeli Tiket
Ticket Box
Menyaksikan Pertunjukan/Hiburan
Seat/ Tribun
Metabolisme
Lavatory
Menyuplai listrik
R. Genset
Ground Tank
R. Water Recycling
Menyimpan alat pengatur suhu
R. Chiller
Mengatur sistem utilitas
R. Teknisi
Servis
Pengelola
Menurun/menaikkan barang
R. Loading
Menyimpan Peralatan Pemeliharaan
Gudang
Menyiapkan Makan/Minum
Pantry
Menunggu Instruksi
Menjaga Keamanan
R. Jaga
Menjual Makan/Minum
Cafe & Restoran
Menjual Peralatan Skateboard
Memberikan perawatan kesehatan
Klinik Kesehatan
Menyimpan barang
R. Penyimpanan
Ganti pakaian
R. Ganti
Berlatih Skateboard
Skatepark
Bersantai/istirahat
Taman/Landscape
Makan/minum
Cafe & Restoran
Perawatan Kesehatan
Klinik Kesehatan
Ibadah
Musholla
Transaksi Instan Perbankan
ATM Center
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.2. Analisa Pola Hubungan Ruang
Dalam menganalisa pola hubungan ruang terdapat dua hal yang menjadi dasar pertimbangan yaitu kelompok aktivitas makro dan sub kelompok ruang serta tuntutan ruang dan keterkaitan antar kelompok aktivitas makro sehingga diperoleh tata ruang yang optimal.
Analisa pola hubungan ruang dapat dijelaskan dengan menggunakan model matriks dan model gelembung. Berikut akan dijelaskan cara baca model matriks dan model gelembung serta keterangan berupa notasi.
Tabel IV.3 Notasi analisa model matriks
Nilai
Derajat jauh dekat
Nilai
Derajat jauh dekat
A Harus dekat sekali
0 Tidak ada
B Sangat dekat
1 Fisik
C Dekat
2 Audio Visual
D Kurang dekat
3 Audio
E Tak perlu dekat
4 Visual
F Harus jauh
Sumber : Materi kuliah Metode Perancangan Arsitektur dari Dr. Titis Srimuda Pitana, ST,M.Trop.Arch
Penerimaan Pengelolaan Pertunjukan Servis Penunjang
1.2
Gambar IV.5 Pola hubungan makro Sumber : Analisa Prasidha (2012)
Main entrance Side entrance R. Parkir pengunjung R. Parkir pengelola Plaza
R. Informasi
Gambar IV.6 Pola hubungan mikro kelompok penerimaan Sumber : Analisa Prasidha (2012)
Hall R. Direktur R. Tamu direktur R. Sekretaris R. Manajer operasional R. Manajer prasarana R. Manajer keuangan R. Manajer umum R. Bag. Pemasaran R. Bag. Humas R. Bag. Pemeliharaan R. Bag. Perlengkapan R. Bag. Bendahara harian R. Bag. Anggaran R. Bag. Personalia R. Bag. Administrasi R. Rapat Lobby Lavatory Musholla
Gambar IV.7 Pola hubungan mikro kelompok pengelolaan Sumber : Analisa Prasidha (2012)
Hall Ticket box Performing space/stage Backstage R. Penyimpanan R. Master control R. CCTV Gate Seat/tribun Lavatory
Gambar IV.8 Pola hubungan mikro kelompok pertunjukan
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
R. Pompa R. Chiller R. Teknisi
R. Loading Gudang Pantry R. OB Lavatory Musholla
Ground tank
R. Genset
Gambar IV.9 Pola hubungan mikro kelompok servis Sumber : Analisa Prasidha (2012)
R. Jaga Café & restoran Skateshop Klinik kesehatan R. Penyimpanan R. Ganti Skatepark Lavatory Musholla ATM center
Gambar IV.10 Pola hubungan mikro kelompok penunjang Sumber : Analisa Prasidha (2012)
Tabel IV.4 Notasi analisa model gelembung
Tanda
Uraian pertalian/hubungan
Kode Pergerakan
Langsung
Tak langsung
Jenis hubungan
Fisik
Audio visual
Pendengaran (auditive)
Pandangan (visual)
Kelas hubungan
Manusia dengan manusia
Peralatan dengan peralatan
Hewan dengan tumbuhan
Manusia dengan hewan dan tumbuhan
Manusia dengan peralatan
Jarang
Frekuensi user
Tinggi, padat
Menengah, sedang
Rendah
4.3 Frekuensi waktu
Tetap (permanent)
Sementara (temporary)
Nilai hubungan yang terjadi
Positif
Penting
Saling mengenai
Tak penting
Negatif
Tak diinginkan
Tak dapat diterima
Sumber : Materi kuliah Metode Perancangan Arsitektur dari Dr. Titis Srimuda Tabel IV.5 Notasi warna kelompok aktivitas
AB
Penerimaan Pengelolaan
Servis Penunjang
Pertunjukan
Keterangan Warna Kelompok Kegiatan
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
A 1.4; 2.1; 3.1; 4.2; 5.1 B 5.1; 4.1; 3.1; 2.5; 1.1
A C 1.4; 2.1; 3.3; 4.1; 5.2 5.2; 4.1; 3.3; 2.5; 1.1
A 1.1; 2.5; 3.4; 4.3; 5.2 D 5.1; 4.3; 3.1; 2.2; 1.1
A 1.1; 2.5; 3.1; 4.1; 5.1 E 5.1; 4.1; 3.1; 2.1; 1.1
Gambar IV.11 Pola hubungan kelompok penerimaan dengan kelompok lain Sumber : Analisa Prasidha (2012)
B 1.1; 2.1; 3.3; 4.3; 5.2 C 5.2; 4.3; 3.3; 2.1; 1.3
B 1.3; 2.1; 3.3; 4.3; 5.1 D 5.1; 4.3; 3.2; 2.5; 1.1
B 1.4; 2.1; 3.1; 4.3; 5.1 E 5.1; 4.3; 3.2; 2.1; 1.4
Gambar IV.12 Pola hubungan kelompok pengelolaan dengan kelompok lain Sumber : Analisa Prasidha (2012)
C 1.3; 2.1; 3.3; 4.3; 5.2 D 5.1; 4.3; 3.2; 2.5; 1.1
C 1.1; 2.1; 3.3; 4.1; 5.2 E 5.2; 4.2; 3.3; 2.1; 1.4
Gambar IV.13 Pola hubungan kelompok pertunjukan dengan kelompok lain Sumber : Analisa Prasidha (2012)
D 1.1; 2.3, 2.5; 3.2; 4.3; 5.1 E 5.1; 4.3; 3.3; 2.1; 1.3
Gambar IV.14 Pola hubungan kelompok servis dengan kelompok lain Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.3. Analisa Besaran Ruang
Pada pendekatan studi kapasitas besaran ruang diambil berdasarkan sumber data/literatur bagi aktivitas yang dianggap umum, asumsi, dan perbandingan dengan ruang lain yang tingkat kegunaan dan anggapan/analisanya hampir sama. Pendekatan ini berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu jenis ruang, sifat ruang, aktivitas yang diwadahi, dan pengguna. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang diperhatikan dalam perhitungan besaran ruang, yaitu 1) data obyek; 2) kapasitas disesuaikan dengan kapasitas yang direncanakan dengan prediksi 20 tahun mendatang; 3) standart berdasarkan literatur yang berkaitan dengan ruang yang dihitung, bagi ruang yang dianggap umum, luasan ruang merupakan perkalian dari jumlah kapasitas dengan standart yang sesuai; 4)
Sedangkan ruang umum yang memerlukan gerak bebas, seperti ruang pertunjukan, hall, outdoor skatepark, dan lainnya berkisar 100 %.
Tabel IV.6 Analisis besaran ruang
Penerimaan R. Parkir pengelola
Diasumsikan jumlah parkir pengelola berkapasitas 100 kendaraan bermotor dengan kemungkinan 25% berkendaraan mobil dan 75% berkendaraan sepeda motor.
Mobil 25 buah x 12,5 m 2 = 312,5 m 2
Sepeda motor 75 buah x 2 m 2 = 150 m 2
Luas kendaraan = 462,5 m 2
Sirkulasi 75% = 346,9 m 2
Total luas = 809,4 m 2 = 810 m 2
Volume = 810 x 2,5 = 2.025 m 3
R. Parkir pengunjung Diasumsikan pengunjung berjumlah 1.100 orang dengan kemungkinan 40% berkendaraan mobil @ 4 orang, 50% berkendaraan sepeda motor @ 2 orang, dan
50 orang pejalan kaki.
Mobil 110 buah x 12,5 m 2 = 1.375 m 2 Sepeda motor 275 buah x 2 m 2 = 550 m 2 Luas kendaraan = 1.925 m 2 Sirkulasi 75% = 1.443,75 m 2 Total luas = 3.368,75 m 2 = 3.369 m 2 Volume = 3.369 x 2,5 = 8.422,5 m 3 Plaza Diasumsikan berkapasitas 20% jumlah pengunjung 20% x 1.100 = 220 orang
Modul orang berdiri (membawa barang) 0,64 m 2
220 x 0,64 = 140,8 m 2
Flow 100 % = 140,8 m 2
Total luas = 281,6 m 2 = 282 m 2
Volume = 282 x 5 = 1.410 m 3
R. Informasi Diasumsikan berkapasitas 2 orang.
Luas desk 2 x 0,75 = 1,5 m 2 Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 = 1,6 m 2
Luas = 3,1 m 2
Flow 30% = 0,93 m 2
Total luas = 4,03 m 2 =5m 2 Volume = 5 x 2,5 = 12,5 m 3
Pengelolaan Hall Diasumsikan berkapasitas 30 orang
Modul orang berdiri(membawa barang) 0,64 m 2
30 x 0,64 = 19,2 m 2
Flow 100% = 19,2 m 2
Total luas = 38,4 m 2 = 39 m 2
Volume = 39 x 4 = 156 m 3
R. Direktur Diasumsikan berkapasitas 1 orang direktur dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 1,06 m 2
3 x 1,06 = 3,18 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 1,08 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2 2 rak = 2 x 0,18 = 0,36 m 2
Luas = 5,58 m 2 Flow 40% = 2,23 m 2
Total luas = 7,8 m 2 =8m 2
Volume = 8 x 3 = 24 m 3
R. Tamu direktur Diasumsikan berkapasitas 6 orang
Modul orang duduk 1,06 m 2
6 x 1,06 = 6,36 m 2
Furnitur
1 meja tunggu = 0,32 m 2
Flow 40% = 2,67 m 2
Total luas = 9.35 m2 = 10 m 2
Volume = 10 x 3 = 30 m 3
R. Sekretaris Diasumsikan berkapasitas 1 orang sekretaris dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 0,8 m 2
1 x 0,8 = 0,8 m 2
Modul orang duduk 1,06 m 2
2 x 1,06 = 2,12 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 0,75 m 2
1 almari = 0,32 m 2
1 meja tunggu = 0,32 m 2
R. Manajer operasional Diasumsikan berkapasitas 1 orang manajer dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 1,06 m 2
1 x 1,06 m 2 = 1,06 m 2
Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 m 2 = 1,6 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 1,08 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
1 rak = 0,18 m 2
Luas = 4,88 m 2
Flow 40% = 1,95 m 2
Luas total = 6,83 m 2 =7m 2
Volume = 7 x 3 = 21 m 3
R. Manajer prasarana Diasumsikan berkapasitas 1 orang manajer dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 1,06 m 2
1 x 1,06 m2 = 1,06 m 2
Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 m2 = 1,6 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 1,08 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
1 rak = 0,18 m 2
Luas = 4,88 m 2
Flow 40% = 1,95 m 2
Luas total = 6,83 m 2 =7m 2
Volume = 7 x 3 = 21 m 3
R. Manajer keuangan Diasumsikan berkapasitas 1 orang manajer dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 1,06 m 2
1 x 1,06 m 2 = 1,06 m 2
Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 m 2 = 1,6 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 1,08 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
1 rak = 0,18 m 2
Luas = 4,88 m 2
Flow 40% = 1,95 m 2
Luas total = 6,83 m 2 =7m 2
Volume = 7 x 3 = 21 m 3
R. Manajer umum Diasumsikan berkapasitas 1 orang manajer dan 2 orang tamu
Modul orang duduk 1,06 m 2
1 x 1,06 m 2 = 1,06 m 2
Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 m 2 = 1,6 m 2
Furnitur
1 meja kerja = 1,08 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
1 rak = 0,18 m 2
Luas = 4,88 m 2
Flow 40% = 1,95 m 2
Luas total = 6,83 m 2 =7m 2
Volume = 7 x 3 = 21 m 3
R. Bag. Pemasaran Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan 3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2
4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2
4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2
Volume = 13 x 3 = 39 m 3
R. Bag. Humas Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan
3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2 4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2 4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2 Volume = 13 x 3 = 39 m 3 R. Bag. Pemeliharaan Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan 3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2
4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2
4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
R. Bag. Perlengkapan Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan
3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2 4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2 4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan 3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2
4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2
4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2
Volume = 13 x 3 = 39 m 3
Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan
3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2 4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2 4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2 Volume = 13 x 3 = 39 m 3 R. Bag. Personalia Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan 3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2
4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2
4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2
Volume = 13 x 3 = 39 m 3
R. Bag. Administrasi Diasumsikan berkapasitas 1 orang kabag dan
3 orang staff
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
4 meja kerja = 4 x 0,75 = 4,75 m 2 4 almari = 4 x 0,32 = 1,28 m 2 4 rak = 4 x 0,18 = 0,72 m 2
Luas = 9,95 m 2
Flow 30% = 2,99 m 2
Luas total = 12,94 m 2 = 13 m 2 Volume = 13 x 3 = 39 m 3 R. Rapat Diasumsikan berkapasitas 20 orang
Modul kursi rapat 1,06 m 2
20 x 1,06 = 21,2 m 2
Furnitur
1 meja rapat = 15 m 2
Luas = 36,2 m 2
Flow 30% = 10,86 m 2
Luas total = 47, 06 m 2 = 48 m 2
Volume = 48 x 3 = 144 m 3
Lobby Diasumsikan berkapasitas 15 orang
Modul kursi tamu 1,06 m 2
15 x 1,06 = 15,9 m 2
Furnitur
5 meja tunggu = 5 x 0,32 = 1,6 m 2
Luas = 17,5 m 2
Flow 100% = 17,5 m 2
Luas total = 35 m 2
Volume = 35 x 4 = 140 m 3 Lavatory Pria
2 wc = 2 x 2,25 = 4,5 m 2
4 urinoir = 4 x 1,6 = 6,4 m 2
2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Wanita
4 wc = 4 x 2,25 = 9 m 2
2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Luas = 21,82 m 2
Flow 30% = 6,54 m 2
Luas total = 28,36 m 2 = 29 m 2 Volume = 29 x 2,5 = 72,5 m 3
Musholla Diasumsikan berkapasitas 10 orang jemaah dan 1 orang imam
Modul orang sholat 0,96 m 2 area sholat = 11 x 0,96 = 10,56 m 2
area wudhu = 8 m 2
luas = 18,56 m 2
flow 20% = 3,71 m 2
luas total = 22,27 m 2 = 23 m 2 Volume = 23 x 3 = 69 m 3
Pertunjukan Ticket box Diasumsikan berkapasitas 4 orang
Luas desk 4 x 0,75 = 3 m 2
Modul orang duduk 0,8 m 2
Backstage Diasumsikan berkapasitas 15orang
Modul persiapan 4 m 2 /orang
Luas = 15 x 4 = 60 m 2
Volume = 9 x 2,5 = 22,5 m 3
Performing space/stage
Gambar IV.15 Analisis jarak skateboarder mulai melakukan trik hingga berhenti Sumber : Zalm (2011:35)
Modul lintasan 23 x 6 = 138 m 2
Diasumsikan memiliki 3 set lintasan
4 x 138 = 414 m 2
2N
Gambar IV.16 Analisis jarak tertinggi skateboarder melakukan trik Sumber : Zalm (2011:35)
Diasumsikan quarter pipe (N) tertinggi pada zona pertunjukan 6 m
Volume = 414 x 12 = 4.968 m 3
R. Penyimpanan Luas = 9 m 2
Volume = 9 x 3 = 27 m 3
Seat/tribun Diasumsikan berkapasitas 500 tempat duduk
Modul tempat duduk 0,45 m 2
500 x 0,45 = 225 m 2 Flow 20 % = 45 m 2 Luas total = 270 m 2
Volume = 270 x 3 = 810 m 3 R. CCTV Diasumsikan berkapasitas 4 orang
Modul orang duduk 0,8 m 2
4 x 0,8 = 3,2 m 2
Furnitur
Peralatan = 2 m 2
Luas = 5,2 m 2
Flow 30% = 1,56 m 2
Luas total = 6,76 m 2 =7m 2
R. Master control Diasumsikan berkapasitas 6 orang
Modul orang duduk 0,8 m 2
6 x 0,8 = 4,8 m 2
Furnitur
Panel-panel control = 10 m 2
Luas = 14,8 m 2
Flow 30% = 4,44 m 2
Luas total = 19,24 m 2 = 20 m 2
2 wc = 2 x 2,25 = 4,5 m 2 4 urinoir = 4 x 1,6 = 6,4 m 2 2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Wanita
4 wc = 4 x 2,25 = 9 m 2 2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2 Luas = 21,82 m 2 Flow 30% = 6,54 m 2 Luas total = 28,36 m 2 = 29 m 2
Diasumsikan terdapat 2 buah lavatory
2 x 29 = 58 m 2 Volume = 58 x 2,5 = 145 m 3
Servis R. Genset
Luas = 64 m 2
Volume = 64 x 4 = 256 m 3
Ground tank
Luas = 16 m 2
Volume = 16 x 8 = 128 m 3 R. Pompa Luas = 4 m 2
Volume = 4 x 3 = 12 m 3
Water tower
Luas = 4 m 2
Volume = 4 x 4 = 16 m 3
R. Water recycling Luas = 18 m 2
Volume = 18 x 2,5 = 45 m 3
Ground tank grey water
Luas = 12 m 2
Volume = 12 x 8 = 96 m 3 R. Chiller Luas = 25 m 2
Volume = 25 x 6 = 150 m 3
R. Loading
Luas = 15 m 2
Volume = 15 x 4 = 60 m 3 R. Teknisi Diasumsikan berkapasitas 9 orang
Modul tempat duduk 0,8 m 2
9 x 0,8 = 7,2 m 2
Furnitur
9 Meja kerja = 9 x 0,75 = 6,75 m 2
2 almari = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Luas = 14,91 m 2
Flow 30% = 4,47 m 2
Luas total = 19,38 m2 = 20 m 2
Volume = 20 x 3 = 60 m 3
R. OB Diasumsikan berkapasitas 8 orang
Modul tempat duduk 0,8 m 2
8 x 0,8 = 6,4 m 2
Furnitur
1 meja = 1,6 m 2
1 almari = 0,96 m 2
Luas = 8,96 m 2
Flow 20% = 1,79 m 2
Luas total = 10,75 m 2 = 11 m 2 Volume = 11 x 3 = 33 m 3 Gudang Luas = 30 m 2
Volume = 30 x 3 = 90 m 3
Pantry
Luas = 9 m 2
Volume = 9 x 3 = 27 m 3
Lavatory Diasumsikan terdapat 4 lavatory (2 pria, 2
wanita), @2,25 m 2
4 x 2,25 = 9 m 2
Volume = 9 x 2,5 = 22,5 m 3
Musholla Diasumsikan berkapasitas 4 orang jemaah dan
1 orang imam
Modul orang sholat 0,96 m 2 Area sholat = 5 x 0,96 = 4,8 m 2
Area wudhu = 3 m 2 Luas = 7,8 m 2 Flow 20% = 1,56 m 2
Luas total = 9,36 m 2 = 10 m 2 Volume = 10 x 3 = 30 m 3
Penunjang
2 meja jaga = 2 x 0,45 = 0,9 m 2 Luas = 2,5 m 2 Flow 10% = 0,25 m 2 Luas total = 2,75 m 2 =3m 2 Volume = 3 x 2,5 = 7,5 m 3
Skateshop Luas = 64 m 2
Volume = 64 x 4 = 256 m 3
Taman/landscape 20% luas site = 20% x 7.167,585 = 1.433,51
m 2 = 1.434 m 2
Volume = 1.434 x 10 = 14.340 m 3 Lavatory Pria
2 wc = 2 x 2,25 = 4,5 m 2
4 urinoir = 4 x 1,6 = 6,4 m 2
2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Wanita
4 wc = 4 x 2,25 = 9 m 2
2 wastafel = 2 x 0,48 = 0,96 m 2
Luas = 21,82 m 2 Flow 30% = 6,54 m 2 Luas total = 28,36 m 2 = 29 m 2 Volume = 29 x 2,5 = 72,5 m 3
R. Ganti Diasumsikan berkapasitas 10 orang Modul orang berdiri (membawa barang) 0,64
10 x 0,64 = 6,4 m 2
Flow 30% = 1,92 m 2
Luas total = 7,32 m 2 =8m 2 Volume = 8 x 2,5 = 20 m 3
Klinik kesehatan Diasumsikan berkapasitas 2 orang petugas dan 10 orang pengunjung
Modul orang duduk 0,8 m 2
2 x 0,8 = 1,6 m 2
Furnitur
2 Meja kerja = 2 x 0,75 = 1,5 m 2
2 almari = 2 x 0,32 = 0,64 m 2
2 rak = 2 x 0,18 = 0,36 m 2
5 tempat tidur = 5 x 1,8 = 9 m 2
5 kursi = 5 x 1,06 = 5,3 m 2
Luas = 18,4 m 2
Flow 30% = 5,52 m 2
Luas total = 23,92 m 2 = 24 m 2
Volume = 24 x 3 = 72 m 3
Atm center Diasumsikan berkapasitas 1 orang/unit Modul orang berdiri (membawa barang) 0,64
m 2 Furnitur
Mesin ATM = 0,36 m 2
Luas = 1 m 2
Flow 20% = 0,2 m 2
Luas total = 1,2 m 2
Diasumsikan terdapat 6 unit ATM
6 x 1,2 = 7,2 m 2 =8m 2
Volume = 8 x 2,5 = 20 m 3
Musholla Diasumsikan berkapasitas 10% pengunjung 10% pengunjung = 110 orang
Modul orang sholat 0,96 m 2
Area sholat = 110 x 0,96 = 105,6 m 2
Area wudhu = 8 m 2
Luas = 113,6 m 2
Flow 20% = 22,72 m 2
Luas total = 136,32 m 2 = 137 m 2 Volume = 137 x 3 = 411 m 3
R. Penyimpanan Diasumsikan berkapasitas 50 loker Furnitur
Loker = 0,4 x 1 = 0,4 m 2 50 loker = 50 x 0,4 = 20 m 2
Flow 20% = 4 m 2
Luas total = 24 m 2
Volume = 24 x 2,5 = 60 m 3
Cafe & restoran Area makan Diasumsikan berkapasitas 100 orang
Modul tempat duduk 1,06 m 2 100 x 1,06 = 106 m 2
Furnitur Diasumsikan setiap 1 set meja terdapat 4 tempat duduk
Luas total = 186,55 m2 = 187 m 2
Dapur = 36 m 2
Kasir = 4 m 2
Gudang = 16 m 2 Lavatory = 60 m 2 Total luas keseluruhan = 303 m 2 Volume = 303 x 3 = 909 m 3
Skatepark
Gambar IV.17 Analisis jarak skateboarder mulai melakukan trik hingga berhenti Sumber : Zalm (2011:35)
Modul lintasan 23 x 6 = 138 m 2
Diasumsikan memiliki 2 set lintasan
2 x 138 = 276 m 2
Diasumsikan terdapat 3 tingkat kesulitan
3 x 276 = 828 m 2
2N
Gambar IV.18 Analisis jarak tertinggi skateboarder melakukan trik Sumber : Zalm (2011:35)
Diasumsikan quarter pipe (N) tertinggi pada zona penunjang 3 m
Volume = 828 x 6 = 4.968 m 3
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.4. Analisa Struktur Bangunan
Dasar pertimbangan dalam pemilihan struktur Solo Skatepark yaitu bentuk
Struktur suatu bangunan terdiri dari 3 bagian, yaitu sub struktur, super struktur, dan upper struktur.
1) Upper struktur, merupakan struktur atap atau bagian atas bangunan. Karakter tampilan bangunan yang ingin dimunculkan Solo Skatepark menjadi dasar pertimbangan utama dalam pemilihan upper struktur. Selain itu, kebutuhan bentang ruang dan jenis beban yang ditumpu di atasnya juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan upper struktur.
2) Super struktur, merupakan struktur badan atau bagian tengah. Karakter tampilan bangunan yang ingin dimunculkan Solo Skatepark menjadi dasar pertimbangan utama dalam pemilihan super struktur. Selain itu, kebutuhan bentang ruang, beban manusia, beban peralatan, dan beban upper struktur juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan super struktur.
3) Sub struktur, merupakan struktur bagian paling bawah, yaitu tertanam dalam tanah. Letak site yang berada di tengah kota Surakarta menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan jenis sub struktur pada bangunan sehingga tidak mengganggu kondisi lingkungan. Selain itu, beban pada struktur yang digunakan pada super struktur dan upper struktur juga menjadi aspek pertimbangan dalam pemilihan sub struktur.
4.2.5. Analisa Arena Skateboard
Dasar pertimbangan analisa arena skateboard yaitu aktivitas yang diwadahi, dengan tujuan agar mampu memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna Solo Skatepark.
Arena skateboard terbagi menjadi dua berdasarkan jenis aktivitas olahraga Arena skateboard terbagi menjadi dua berdasarkan jenis aktivitas olahraga
Table IV.7 Analisis layout dasar arena skateboard indoor
Layout arena
Kelebihan
Kekurangan
PERFORMING SPACE
SEAT/TRIBUN
IS
Gambar IV.19 Desain layout 1 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
View pengunjung ke performing
space
lebih variatif
Atraksi skateboarder dapat dipertunjukkan ke pengunjung dari berbagai sudut
Akses pengelola ke performing
space harus
melalui seat /tribun
PERFORMING SPACE
IS
SEAT/TRIBUN
Gambar IV.20 Desain layout 2 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Akses pengelola ke performing
space
langsung
View pengunjung ke performing
space hanya dapat dilihat dari dua sisi
Atraksi skateboarder hanya
dapat dipertunjukkan
ke pengunjung dari dua sisi
PERFORMING SPACE
IS
SEAT/TRIBUN
Gambar IV.21 Desain layout 3 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Atraksi skateboarder dapat dipertunjukkan ke pengunjung dari tiga sisi
Akses pengelola ke performing
space
langsung
View pengunjung ke performing
space dapat dilihat dari tiga sisi
Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Desain seat/tribun untuk pengunjung yang menyaksikan pertunjukan juga merupakan hal penting untuk keamanan dan kenyamanan. Desain untuk seat /tribun terdiri dari dua alternatif yang akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.8 Analisis desain seat/tribun arena skateboard indoor
Desain seat/tribun
Deskripsi
Gambar IV.22 Desain seat/tribun 1
Area performing space untuk skateboarder terletak sejajar dengan seat untuk pengunjung. Keamanan
dan
kenyamanan pengunjung
maupun
skateboarder didesain dengan memberikan pembatas dan space antara
Gambar IV.23 Desain seat/tribun 2 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Seat /tribun untuk pengunjung terletak lebih tinggi dari area performing space untuk skateboarder . Keamanan dan kenyamanan pengunjung maupun skateboarder didesain dengan
meninggikan
seat /tribun dan memberikan space antara performing space dengan seat/tribun.
Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Pada arena outdoor, desain pembatas antara skateboarder yang melakukan aktivitas olahraga skateboard di outdoor skatepark dengan pengunjung umum yang menggunakan fasilitas di Solo Skatepark merupakan hal penting guna keamanan dan kenyamanan penggunanya. Terdapat tiga alternatif desain pembatas yang akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.9 Analisis desain arena skateboard outdoor
Desain
Deskripsi
Gambar IV.24 Desain 1 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Pembatas area pengunjung yang menyaksikan atraksi dengan skateboarder di outdoor skatepark menggunakan perbedaan material perkerasan. Selain itu penutup tanah alami juga dapat menjadi pembatas.
Gambar IV.25 Desain 2 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Pembatas area pengunjung yang menyaksikan atraksi dengan skateboarder di outdoor skatepark menggunakan perbedaan level ketinggian lantai.
Gambar IV.26 Desain 3 Sumber : Analisa Prasidha (2013)
Pembatas area pengunjung yang menyaksikan atraksi dengan skateboarder di outdoor skatepark menggunakan tanaman perdu.
Sumber : Analisa Prasidha (2013)
4.2.6. Analisa Tata Landscape 4.2.6. Analisa Tata Landscape
1) hardscape landscape, bentuk-bentuk street furniture landscape dapat digunakan sebagai obstacle untuk bermain skateboard. Penggunaan perkerasan yang digunakan untuk bermain skateboard dan obstacle bersifat skateable , yaitu permukaannya halus sehingga memudahkan skateboard meluncur dan memiliki tingkat kekuatan yang tinggi agar tidak mudah rusak. Sedangkan penggunaan perkerasaan bagi pengunjung umum menggunakan perkerasan yang tidak skateable sehingga terdapat batasan antara pengunjung umum dengan skateboarder yang sedang bermain skateboard. Selain itu, elemen-elemen alam seperti tanah dan air juga dapat menjadi pembatas. Penggunaan perbedaan material perkerasan ini direncanakan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan aktivitas pengguna Solo Skatepark.
2) Softscape landscape, tata taman direncanakan menggunakan berbagai jenis vegetasi yang mampu menunjang aktivitas pengguna Solo Skatepark.
Tabel IV.10 Jenis dan kriteria vegetasi
Jenis Vegetasi
Kriteria
Pohon
Memiliki ciri lokal Solo untuk menyesuaikan dengan keadaan iklim setempat; disukai burung untuk menjaga keberlanjutan ekosistem; mampu menjaga unsur hara tanah; tidak mengganggu bangunan; berfungsi sebagai barrier kebisingan dan polusi.
Perdu
Berfungsi sebagai pembatas aktivitas latihan dengan aktivitas umum; mudah dalam perawatan; mampu menambah nilai estetika.
Penutup Tanah
Mampu meningkatkan daya serap air ke dalam tanah; mudah dalam perawatan; mampu menambah nilai estetika.
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.7. Analisa Pencahayaan
Dasar pertimbangan analisa pencahayaan yaitu aktivitas yang diwadahi dan kebutuhan penerangan untuk penambah estetika, dengan tujuan memperoleh
Pencahayaan buatan digunakan untuk memberikan penerangan saat kondisi cuaca buruk atau malam, juga digunakan untuk memberikan penerangan ruang-ruang yang membutuhkan pencahayaan khusus sesuai dengan fungsi ruang tersebut.
Tabel IV.11 Kriteria penerangan ruang
Kelompok
Ruang
Kriteria penerangan Penerimaan
R. Parkir Pengelola; R. Parkir pengunjung; R. Informasi
tingkat sedang
Hall; Lobby; Musholla
tingkat sedang estetika
Seluruh ruang kerja; R. Rapat;
tingkat sedang
Lavatory
tingkat rendah
Pertunjukan
Hall
tingkat sedang estetika
Ticket box; Backstage; R. Penyimpanan; R. Master control; R. CCTV; Lavatory
tingkat rendah
Performing space; Seat/tribun
tingkat tinggi estetika
Servis
R. Genset; Ground tank; Water tower; Ground tank grey water; R. Pompa; R. Water recycling; R. Chiller; R. Loading; Gudang; Pantry; R. OB; Lavatory
tingkat rendah
R. Teknisi
tingkat sedang
Penunjang
R. Jaga; R. Penyimpanan; R. Ganti; Lavatory; ATM center
tingkat rendah
Cafe & restoran; Skateshop; Musholla
tingkat sedang estetika
Klinik kesehatan
tingkat sedang
Skatepark
tingkat tinggi estetika
Taman
estetika
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.8. Analisa Penghawaan
Dasar pertimbangan analisa penghawaan yaitu aktivitas yang diwadahi dalam ruang, dengan tujuan memperoleh suhu udara yang stabil di dalam ruangan untuk memberikan kenyamanan pengguna Solo Skatepark.
Penghawaan buatan diaplikasikan pada ruang-ruang dengan aktivitas yang membutuhkan kenyamanan khusus.
Tabel IV.12 Kriteria penghawaan ruang
Kelompok
Ruang
Kriteria penghawaan
Penerimaan
R. Parkir pengelola; R. Parkir pengunjung
Mengeluarkan udara panas dan sirkulasi udara
R. Informasi
Sirkulasi udara
Pengelolaan
Hall; Seluruh ruang kerja; R. Rapat; Lobby; Musholla
Kenyamanan aktivitas
Lavatory
Kenyamanan aktivitas dan mengeluarkan bau
Pertunjukan
Hall; Ticket box; Performing space; Backstage; R. Master control; R. CCTV; Seat/tribun
Kenyamanan aktivitas
R. Penyimpanan
Mengeluarkan udara panas
Lavatory
Kenyamanan aktivitas dan mengeluarkan bau
Servis
R. Genset; R. Pompa; R. Chiller; Gudang; R. OB
Mengeluarkan udara panas
Ground tank; Water tower; Ground tank grey water; R. Water recycling; R. Loading
Sirkulasi udara
R. Teknisi
Kenyamanan aktivitas
Pantry
Mengeluarkan udara panas dan sirkulasi udara
Lavatory
Mengeluarkan bau
Penunjang
R. Jaga; R. Penyimpanan; R. Ganti; Musholla
Sirkulasi udara
Cafe & restoran; Skateshop; Klinik kesehatan; ATM center
Kenyamanan aktivitas
Lavatory
Mengeluarkan bau
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.9. Analisa Sistem Penyediaan Listrik
Dasar pertimbangan sistem penyediaan listrik yaitu pemenuhan kebutuhan listrik (penerangan, penghawaan, alat elektronik, dan lain-lain) serta kelancaran dan efektifitas distribusi dari sumber listrik terhadap bangunan, untuk memperoleh sistem penyediaan pasokan listrik yang menunjang aktivitas
Tabel IV.13 Jenis sumber energi
Sumber energi
Kelebihan
Kekurangan Tenaga sendiri
(sumber tenaga listrik dari generator)
Dapat digunakan kapan saja Tegangan yang digunakan dapat diatur
Biaya pengadaan dan perawatan mahal Daya listrik besar membutuhkan biaya besar
Sumber dari PLN
Perawatan dan operasional mudah Biaya murah Daya listrik besar
Terjadi pemadaman mendadak Voltage tidak stabil
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.10. Analisa Sistem Komunikasi
Dasar pertimbangan penggunaan sistem komunikasi yaitu 1) Kebutuhan akan komunikasi; 2) Tata suara yang menunjang aktivitas; dan 3)Kemudahan perawatan daln operasional peralatan, dengan tujuan memperoleh sistem komunikasi yang dapat menunjang aktivitas pengguna Solo Skatepark
Sistem komunikasi dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut.
1) Sistem Telekomunikasi, terdapat dua sistem telekomunikasi, yakni sebagai berikut.
a) Sistem telekomunikasi internal terbagi menjadi dua. Pertama, intercom, untuk menghubungkan komunikasi antar ruang tertentu dalam bangunan. Kedua , handy talkie (HT), alat komunikasi yang bersifat portable untuk menghubungkan komunikasi perseorangan antar pengelola.
b) Sistem telekomunikasi external yang berupa jaringan dari TELKOM yang menyediakan fasilitas telepon baik lokal, interlokal maupun internasional.
2) Sistem Tata Suara, berupa pengeras suara yang menyuarakan backsound musik, maupun beragam informasi seperti panggilan kepada seseorang, car call , dsb.
4.2.11. Analisa Sistem Peredam Petir
Dasar pertimbangan penggunaan sistem peredam petir pada bangunan ada dua. Pertama, kemampuan untuk melindungi aktivitas pengguna (outdoor) dan bangunan dari sambaran petir. Kedua, tidak menyebabkan efek elektrifikasi atau flashover pada saat penangkal petir mengalirkan arus listrik ke grounding.
Tabel IV.14 Jenis penangkal petir
Sistem penangkal petir
Pengaplikasian mudah
Daya jangkau melindungi rendah sehingga membutuhkan banyak penangkal untuk melindungi bangunan yang luas
Radius
Daya jangkau luas Radius perlindungan dapat diatur
Sistem grounding harus baik Pengaplikasian rumit
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.12. Analisa Sistem Air Bersih
Dalam memperoleh sistem penyediaan air bersih untuk menunjang aktivitas pengguna Solo Skatepark, didasari pada infrastruktur site untuk menyediakan air bersih dan sistem distribusinya. Air bersih yang didapatkan digunakan untuk kegiatan metabolisme, minum, dan masak.
Tabel IV.15 Analisis sistem distribusi air bersih
Sistem distribusi
Kelebihan
Kekurangan
Up feed distribution
Distribusi air melimpah Tekanan air sama untuk setiap lantai
Boros, pompa bekerja terus menerus Jika terjadi kerusakan pada pompa, distribusi terhenti
Down feed distribution
Hemat, pompa air tidak bekerja terus menerus Jika terjadi kerusakan, distribusi air masih berjalan hingga persediaan tangki habis
Tekanan air pada tiap lantai tidak sama
Sumber : Analisa Prasidha (2012)
4.2.13. Analisa Sistem Air Buangan
Dasar pertimbangan analisa sistem air buangan yaitu pembuangan air kotor dan air hujan agar tidak mengganggu kesehatan, lingkungan, dan mengganggu penciuman, serta visual.
Pada perencanaannya, air kotor (bukan dari kloset) dan air hujan dapat diolah menjadi grey water sehingga dapat digunakan lagi untuk pemadam kebakaran dan menyiram taman.
4.2.14. Analisa Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran
Dasar pertimbangan sistem pengamanan bahaya kebakaran yaitu 1) Keselamatan pengguna; 2) Kecepatan evakuasi bangunan; 3) Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran; 4) Pemilihan alat pemadam kebakaran yang efektif, dengan tujuan memperoleh sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran di Solo Skatepark.
Peralatan pemadam kebakaran dapat menggunakan Sistem deteksi awal (fire-alarm system). Sistem ini memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Cara kerjanya dapat secara otomatis atau semi otomatis. Terdiri atas detektor asap (smoke detector) dan detector panas (heat detector ). Smoke detector memiliki kepekaan yang tinggi dalam mendeteksi asap
dalam suatu ruangan. Angka 4% asap/m 2 dalam sebuah ruang akan secara
otomatis membunyikan alarm. Sedangkan alat pendeteksi panas juga akan membunyikan alarm dan sprinkler jika terjadi kenaikan suhu 10% per menit atau
suhu ruang 60 0 . Sistem pengamanan bahaya kebakaran terbagi menjadi dua yakni sebagai
1) Sistem pemadam kebakaran, terdapat tiga peralatan pemadam kebakaran, yakni sebagai berikut.
a) Fire Extinguishe, berupa tabung pemadam kebakaran yang berisi gas CO2, yang diletakkan di tempat-tempat strategis dan mudah dilihat.
b) Hydrant, berupa kran air dan selang panjang yang diletakkan di dekat alarm kebakaran.
c) Sprinkler Otomatis, merupakan alat pemadam kebakaran berupa penyemprot yang memancarkan air dan dipasang di langit-langit ruangan. Memiliki jarak jangkauan + 4,6 m dan bekerja secara otomatis apabila
terjadi suatu tanda kebakaran atau suhu ruangan mencapai 72 0 .
2) Sistem Keamanan Bangunan, terdapat tiga hal yang menjadi rangkaian sistem evakuasi pengguna dalam bangunan, yakni sebagai beriku.
a) Tangga darurat menuju ke luar bangunan,
b) Perletakan area terbuka untuk evakuasi yang mudah diakses kendaraan pemadam kebakaran.
c) Penggunaan tanda kebakaran emergency secara visual.