Bacalah teks di bawah ini dengan sak- sama!
A. Bacalah teks di bawah ini dengan sak- sama!
Meski demikian, kata dokter yang biasa di- panggil “Paul” oleh mahasiswa maupun sejawatnya,
Menyembuhkan Luka dengan Gula
hanya luka bernanah, baik skala besar maupun ke-
Pasir
cil saja yang bisa diberi gula pasir. Itu pun sebaiknya dilakukan setelah memeriksa dan memastikan je-
Andai relawan medis yang berangkat ke nis infeksi, sebagaimana tertuang dalam prosedur Nangroe Aceh Darussalam dibekali pengetahuan
perawatan luka bernanah.
praktis mengenai pencegahan pembusukan organ tubuh akibat luka bernanah dengan menaburkan
Ahli bedah yang berhasil melakukan operasi gula pasir, mungkin ribuan korban dapat ditolong
implantasi alat pacu jantung pada pasien tertua usia tanpa harus diamputasi. Padahal, pengetahuan itu
90 tahun dan operasi pengikatan pembuluh darah sudah coba disosialisasikan Paul Tahalele, Guru
yang menghubungkan aorta dengan arteri paru pada Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
bayi usia lima hari ini awalnya ingin menjadi pilot. Surabaya.
Pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, Profesor Dr. dr. Paul Tahalele memang identik
4 Maret 1948, ini mengaku menjadi dokter karena dengan gula pasir. Di tangan Kepala Laboratorium
kebetulan. Saat itu ia diterima di tiga Universitas, Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Su-
yaitu Universitas Gajah Mada, Universitas Uda- rabaya ini gula pasir digunakan untuk memperlam-
yana, dan Universitas Airlangga (Unair), namun bat pembusukan luka, khususnya luka bernanah.
pilihan jatuh pada Unair.
“Gula pasir sangat efektif menyembuhkan luka Mantan Ketua Program Studi Ilmu Bedah yang bernanah karena bersifat hyperosmol dan higros-
sekarang menjadi penguji nasional dokter spesialis kopis yang berfungsi menarik bakteri agar luka tidak
bedah umum Indonesia itu menyelesaikan sekolah membengkak,” ujar Tahalele saat ditemui di ruang
dasar di Bogor tahun 1960, sekolah lanjutan perta- kerjanya.
manya di Mataram, dan SLTA di Malang, Jawa Timur.
Dikatakan bersifat hyperosmol karena gula mampu menyerap air sehingga bakteri yang terkan-
Tahun 1967, ia masuk Fakultas Kedokteran dung pada luka itu otomatis ikut terserap. Bersifat
Unair dan menyelesaikan studi tahun 1975 dilan- higroskopis karena mampu menarik dan membu-
jutkan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) nuh bakteri. Perpaduan kinerja kedua zat ini mam-
bagian ilmu bedah dan lulus tahun 1981. Baru tahun pu menghilangkan bakteri penghambat proses
1987, Tahalele yang mengambil spesialisasi jan- penyembuhan pada luka bernanah.
tung dengan alasan organ tubuh tersebut sangat vital bagi kehidupan itu melanjutkan studi pasca-
Perkenalan Tahalele yang ahli bedah jantung sarjana di Jerman program ilmu bedah jantung de- dan pembuluh darah dengan gula pasir (sukrosa)
ngan judul disertasi Verhanten der Haemostase ia peroleh dari dosennya saat menimba ilmu di Uni-
Unter Extrakoporale Zirkulation. versitas Friederich Alexander Erlangen, Nurenberg,
Jerman, 23 tahun lalu. Suami drg. Kustiani Hartiningsih itu mengambil gelar Doktor di Unair. Disertasinya tentang Model
Menurut dokter yang hobi renang dan aerobik Pendidikan Pra Bedah Terpadu kini menjadi acuan
ini, ilmu kedokteran zaman Mesir Kuno sudah me- pendidikan ilmu bedah. Tidak heran, saat dikukuh- ngenal pengobatan menggunakan sukrosa. “Nenek
kan menjadi guru besar, anggota Tim Kerja Persiap- moyang kita mengenal pula pengobatan madu
an UU Praktik Kedokteran ini banyak menyoroti untuk mengeringkan luka,” jelasnya.
penurunan kualitas dokter bedah akibat kurangnya Tahalele yang menjabat Ketua Umum
tatap muka dosen dengan mahasiswa. Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Bedah
Kritik tajam terhadap perkembangan pendi- Indonesia menerapkan metode itu kepada sebagian
dikan kedokteran pernah dilontarkan mantan aktivis besar pasien penyakit jantung yang dia operasi,