Pekerjaan Dinding dan Lantai

4.4. Pekerjaan Dinding dan Lantai

4.4.1. Pasang Dinding Batu Tela 1Pc : 4 Psr

Dinding pasangan batu ini menggunakan bahan utama batu tela dan akan dipasang setinggi 95 cm dari sloof.

Metode Pengerjaan Pasang Dinding Batu:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang batu tela  Approval material yang akan digunakan

 Persiapan lahan kerja  Pengukuran dengan menggunakan alat ukur seperti waterpass  Lokasi ditentukan dan ditandai yang akan dipasang batu  Batu yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air  Buat Adukan sebagai pasangan yang digunakan seperti yang diperintahkan

adalah 1:4  Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding  Pasang dan susun batu pada area yang telah diberi tanda marking dengan

menggunakan perekat adukan  Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah terpasang dan

pastikan semua pasangan batu dalam keadaan rata.  Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingkat

berikutnya.  Harus dipastikan ketebalan mortar harus tetap sama dan demikian juga

pengisian mortar antar batu harus sama  Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian batu, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung batu dengan

pelan sampai batu tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah.

 Jika adukan/mortar sudah kering maka mortar harus diambil dan diganti dengan

adukan baru  Jika batu sudag diapsangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan ada yang berlebih atau sampai meleleh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika

itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata. Hang biarkan sempat mongering karena hal ini sangan mempegaruhi kerapaian dan kerataan

 Jika pemasangan batu sudah selesai sampai level yang diinginkan (sesuai dengan gambar kerja), pasangan harus dipelihara dari benturan atau pembebanan sampai kondisi ikatan sudah benar benar kering.

 Jika ada bekas adukan dibawah pasangan yang menumpuk harus segera

dibersihkan  Jika pemasangan baru selesai dilakukan, perlu juga membuat pengaman atau

tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur  Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.  Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas  Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung

4.4.2. Dinding Papan Kayu Uk. 2 x 20 cm + Lis 2 x 4 cm, kayu kelas II

Dinding papan satu bidang dari kayu kelas II dengan ukuran 2/20 cm dipasang vertical / tegak secara teratur mulai dari balok bawah / balok penutup sampai balok Dinding papan satu bidang dari kayu kelas II dengan ukuran 2/20 cm dipasang vertical / tegak secara teratur mulai dari balok bawah / balok penutup sampai balok

Metode Pengerjaan Dinding Papan Kayu:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Potong lembaran papan sesuai dengan ukuran di dalam shopdrawing. Harus

dipastikan bahwa sudut pemotongan bersih  Pastikan terlebih dahulu permukaan rangka yang akan dipasangkan papan sudah bersih dan halus dan siap dipasangkan papan dinding  Papan di pakau ke rangka dinding yang sudah tersedia

 Pasangkan dinding papan serapi mungkin untuk menghindari celah yang

terlampau besar  Lis papan sebesar 2/4 disiapkan untuk menutupi setiap celah hasil pertemuan

antar papan  Lis papan harus dihaluskan dan harus dipastikan tidak memiliki retakan yang

dapat memperburuk tampak dinding  Pasang lis papan untuk menutupi tiap celah yang diciptakan oleh pertemuan

dua dinding papan  Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.  Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas  Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung

4.4.3. Top Geuvel papan ukuran 2/20, kayu kelas II

Papan yang digunakan sebagai top geuvel adalah papan kayu kelas II dengan ukuran 2/20 cm.

Metode Pengerjaan Top Geuvel:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Papan yang akan digunakan sebagai top geuvel di bersihkan dan di potong sesuai dengan ukuran yang di butuhkan (sesuai dalam gambar kerja)  Bagian bekas potongan di amplas untuk mejaga kerapian papan

 Pemakuan dinding top geuvel dilakukan pada setiap balok kuda-kuda dengan menggukan paku dengan ukuran minimal 5 cm dan dengan ketentuan minimal 2

buah paku pada setiap pertemuan  Pastikan pemasangan dinding top geuvel ini rapi dan bersih

 Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.

 Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas

 Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung

4.4.4. Plester Dinding, campuran 1PC : 4Psr, tebal 1,5 cm (Bag Dlam Rumah & KM/WC)

Dinding batu tela di plester pada kedua sisinya. Campuran yang digunakan untuk pekerjaan plester ini adalah 1PC : 4Psr, dengan ketebalan plesteran 1,5 cm.

Metode Pengerjaan Plester Dinding:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Menyiram permukaan batu dengan air sampai basah secara merata  Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu  Melakukan kamprotan pada bidang yang telah di basahkan dengan jarak

lemparan ± 50 Cm dari permukaan yang di kamprot dengan ketebalan 15- 20mm. setelah bidangn yang dikamprot kering, lakukan penyiraman selama 3 hari

 Setelah itu mulailah membuat adukan 1 Pc : 3 Psr, gunakan pasir yang diayak

(halus)  Memasang plesteran pada bidang dinding

 Menggunakan jidar untuk meratakan permukaan  Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk menggosok permukaan

dinding sampai halus & rata  DIlanjutkan dengan penyiraman selama 7 hari sampai permukaan plesteran

benar-benar basah seluruhnya  Setelah cukup usia penyiraman, keringkan bidang tersebut selama 1 hari

 Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus  Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.  Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas  Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung

4.4.5. Cor Lantai, Beton Tumbuk 1PC : 3Ps : 5 Kr (Beton K 100) tebal 3,5cm

Lantai pada rumah sederhana ini terbuat dari beton tumbuk setebal 35mm dengan adukan 1PC : 3Psr : 5 Kr.

Metode Pengerjaan Cor Lantai:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Memeriksa kebersihan laha cor lantai, tidak boleh ada serbuk kayu, akar-akar,

dan sampah lainnya  Dilakukan pengukuran untuk menentukan leveling lantai  Jika belum rata, maka dilakukan perataan dengan tanah urug yang harus

dipadatkan dan diratakan setelahnya  Buat adukan untuk lantai dengan campuran adukan 1Pc : 3 Psr : 5 Krl

 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepaaan

dengan jar per 1 m untuk leveling lantai  Tuangkan adukan lantai ke area melalui talang cor atau emberk

 Adukan lantai diratakan dengan menggunakan raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu

dengan yang lainnya  Hasil coran ini akan di curing (siram) selama beberapa hari setiap pagi dan sore

dan dilindungi dari sinar matahari  Lantai untuk kamar mandi akan di buat kedap air

 Permukaan semua lantai harus benar-benar rata, dan pada permukaan lantai kamar mandi/WC dibuat kemiringan sesuai dengan shopdrawing kea rah pembuangan air yang telah disiapkan.

 Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.  Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas  Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung

4.4.6. Acian Lantai

Lantai yang sudah dicor akan di aci untuk memberikan tampilan yang lebih rapid an lebih indah.

Metode pengerjaan Acian Lantai:  Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus disediakan di

lokasi pekerjaan terlebih dahulu  Peralatan yang diperlukan pun harus dipersiapkan di lokasi kerja.

 Setelah lantai agak mongering, anda bisa memulai pekerjaan pengacian  Oleskan semen yang sudah diencerkan ke permukaan bidang lantai tersebut

dengan merata  Haluskan dengan jidar panjang  Ketebalan acian yang disarankan berkisar antara 2-3mm tetapi kembali harus

mendapat persetujuan dari direksi  Untuk mendapat hasil terbaik, gunakan roskam yang terbuat dari steel atau pvc

untuk penghalusan permukaan acian  Proses pengeringan lantai acian ini biasanya memakan waktu sekitar seminggu

 Selama proses pengeringan lantai akan mengeluarkan air yang terkandung di

dalamnya

 Keringkan lantai tersebut secara berkala  Pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan

kerja.  Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan Pengawas  Dokumentasi pekerjaan dilakukan sebelum, selama dan sesudah pekerjaan

berlangsung