KOMPONEN 3: PENYEDIAAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI
3.3 KOMPONEN 3: PENYEDIAAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI
Komponen 3 akan membantu masyarakat berupa penyediaan sarana air minum tingkat desa dan peri-urban, serta sarana sanitasi sekolah melalui pendekatan berbasis masyarakat: (i) pembiayaan infrastruktur disesuaikan dengan rencana yang dikembangkan oleh masyarakat, (ii) masyarakat yang memilih opsi teknologi untuk infrastruktur air minum, (iii) masyarakat yang mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, serta operasional dan pemeliharaan sarana, (iv) masyarakat berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur dan bertanggung- jawab penuh terhadap biaya operasional dan pemeliharaan, dan (v) penerapan pendekatan berbasis gender dan penanggulangan kemiskinan secara konsisten untuk mencapai output dan hasil.
Tujuan Komponen ini adalah untuk menambah jumlah penerima manfaat akses layanan air minum layak dan pemanfaat sarana sanitasi sekolah untuk mendukung pencapaian akses universal air minum dan sanitasi tahun 2019.
Komponen ini menyediakan bantuan pengembangan infrastruktur air minum untuk desa-desa yang mendapatkan bantuan Pamsimas dalam tiga pilihan kegiatan, yaitu pembangunan baru, perluasan dan peningkatan.
1) Pembangunan baru, yaitu pembangunan baru SPAM karena belum ada SPAM eksisting, atau pembangunan baru SPAM karena sistem yang ada tidak berfungsi total (100%) dari produksi sampai dengan distribusi;
2) Perluasan, yaitu pengembangan SPAM (jaringan distribusi) untuk menambah jumlah layanan, atau pembangunan tambahan SPAM baru (dari mulai produksi sampai dengan distribusi) dengan tujuan menambah jumlah layanan;
3) Peningkatan, yaitu pemulihan dan pengembangan kinerja SPAM (termasuk penggantian sebagian komponen atau perbaikan komponen utama) dengan tujuan meningkatkan kinerja SPAM serta penambahan jumlah layanan dari jumlah layanan semulai. Minimal tambahan jumlah layanan adalah 30% dari jumlah layanan semula.
Terkait dengan penyediaan sarana sanitasi, sarana sanitasi yang dimaksud dalam komponen ini adalah sarana penunjang perubahan PHBS yang disediakan di sekolah dasar. Contoh sarana yang dapat dibangun dalam komponen ini yaitu jamban siswa dan tempat cuci tangan.
Komponen ini menyediakan pilihan teknis terhadap penyediaan prasarana air minum dan sanitasi (informed choice). Pilihan yang diinformasikan tersebut menyangkut seluruh aspek, seperti aspek teknologi, pembiayaan, lingkungan, sosial dan budaya serta kelembagaan pengelolaan. Setiap pilihan prasarana dilengkapi dengan penjelasan aspek keuntungan dan kerugiannya.
Dalam kaitannya dengan pilihan teknologi, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah:
1) Ketersediaan jenis sumber air baku yang akan dimanfaatkan oleh desa terkait dan desa-desa sekitarnya; Kriteria persyaratan untuk usulan multi-desa (multi- villages) dengan mempertimbangkan keberadaan sumber daya air yang memadai diatur dalam petunjuk pelaksanaan;
2) Jumlah biaya yang dibutuhkan, kemampuan dan kemauan masyarakat untuk memberikan kontribusi pembangunan;
3) Kompleksitas teknologi dan kesiapan masyarakat untuk mengelola SPAMS dengan teknologi yang ada, terutama kesiapan pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam mendukung dan memfasilitasikan keberadaan dan pengembangan kelompok pengelola multi-desa.
4) Nilai manfaat, kemudahan, dan kesinambungan penggunaan terhadap opsi teknis yang dipilih.
Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi didasarkan pada usulan yang diajukan dan disepakati oleh masyarakat secara partisipatif dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
RKM akan membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan sarana sanitasi sekolah dan pembangunan sarana air minum. RKM dibiayai oleh Pamsimas (porsi APBN), porsi pemerintah desa (APBDesa) dan kontribusi masyarakat atau Pamsimas (porsi APBD), porsi pemerintah desa dan kontribusi masyarakat. Porsi dana APBN atau APBD diberikan melalui mekanisme Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).
Alokasi BLM Pamsimas untuk setiap desa akan bervariasi disesuaikan dengan rancangan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang dievaluasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa berdasarkan kriteria tertentu misal: jenis kelayakan pilihan teknologi infrastrukur air minum, jumlah pemanfaat, pilihan sanitasi sekolah, serta nilai kontribusi masyarakat.
Porsi pembiayaan RKM untuk pembangunan infrastruktur air minum, pembangunan sarana sanitasi sekolah adalah sebagai berikut:
Sumber Dana RKM [%]
RKM]
APBDes Masy Desa APBN
APBN
APBD
10% 20% Desa APBD
Kontribusi masyarakat sebesar 20% tersebut di atas terdiri dari kontribusi dalam bentuk uang tunai (in-cash) sebesar 4% dan material/tenaga kerja (in-kind) sebesar 16%. Selain itu, kontribusi dari Pemerintah Desa (APBDesa) sebesar minimal 10% dari total nilai RKM dalam bentuk fisik untuk penambahan layanan SPAM.
Pemerintah Desa dapat melaksanakan kegiatan yang dibiayai melalui porsi APBDesa pada tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran berikutnya, sepanjang tidak melebihi satu tahun anggaran setelah kegiatan konstruksi selesai.
Kontribusi swadaya masyarakat dimaksudkan sebagai wujud dari komitmen membangun rasa memiliki dan rasa tanggungjawab terhadap program. Dana bantuan Pamsimas sebagai insentif atas tumbuhnya kepedulian dan inisiatif
masyarakat terhadap pelayanan air minum dan sanitasi di wilayahnya
Pamsimas dapat dilaksanakan dalam skema multi-desa, tergantung kepada kapasitas produksi sumber air dan potensi cakupan atau jumlah pemanfaat serta opsi teknologi dan selama RKM memuat rancangan sistem penyediaan air untuk beberapa desa.
DPMU dan Pakem dapat memberikan rekomendasi untuk skema multi-desa dan dikonsultasikan secara bersama dengan desa-desa yang terlibat. Desa-desa yang terlibat bertanggung-jawab terhadap operasional dan pemeliharaan sistem DPMU dan Pakem dapat memberikan rekomendasi untuk skema multi-desa dan dikonsultasikan secara bersama dengan desa-desa yang terlibat. Desa-desa yang terlibat bertanggung-jawab terhadap operasional dan pemeliharaan sistem