Tinjauan Kawasan Senjoyo sebagai Kawasan Lindung

54 b. Datang untuk memanfaatkan mata air. Pengunjung yang datang biasanya berasal dari daerah sekitar lokasi. Mereka datang untuk tujuan mandi dan mencuci ataupun keperluan akan air bersih lainnya. c. Datang untuk tujuan ritual tertentu. Pengunjung yang datang untuk melakukan ritual tertentu biasanya datang pada hari-hari tertentu seperti malam Selasa dan Jum’at kliwon, malam ke 21 bulan Ramadhan selikuran, malam 1 Syuro. Pengunjung yang datang berasal dari daerah sekitar sampai dari luar Kabupaten Semarang.

3.3 Tinjauan Kawasan Senjoyo sebagai Kawasan Lindung

Dalam kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Semarang tahun 19992000 – 20092010 telah ditetapkan bahwa Kawasan Senjoyo masuk sebagai kawasan lindung yaitu kawasan perlindungan sekitar mata air meliputi wilayah dalam dengan jarak 200 m di sekeliling mata air dan kawasan perlindungan resapan air yang meliputi wilayah tempat cekungan air tanah yaitu ruang pembentukan dan pengaliran air tanah. Kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kawasan Senjoyo harus memperhatikan kaidah-kaidah kawasan yang dilindungi. Hal ini disebabkan di Kawasan Senjoyo ini terdapat sumber mata air dengan debit yang cukup besar. Karena debitnya yang besar menjadikan air dari mata air Senjoyo menjadi sumber air bersih bagi PDAM Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, PT Damatex serta Yonif 411 Salatiga. Kegunaan lain untuk irigasi yang mencakup wilayah yang luas di Kabupaten Semarang serta wilayah Kota Salatiga. 55 Lahan-lahan disekitar sumber mata air ini masih berupa hutan ataupun tanah dengan pohon-pohon besar yang berfungsi menahan dan meresapka air pada waktu hujan. Pohon-pohon besar di perbukitan sekitar Kawasan Senjoyo yang berfungsi sebagai penahan air Sehingga kawasan ini difungsikan sebagai daerah tangkapan air dan resapan air Sumber: Hasil Observasi, 2007 GAMBAR 3.2 KAWASAN SENJOYO SEBAGAI KAWASAN RESAPAN AIR Sebagai kawasan lindung secara fisik lingkungan Kawasan Senjoyo sudah mengalami penurunan. Selain sampah yang tidak terkelola dengan baik, embung yang ada di Kawasan Senjoyo juga sudah mengalami pendangkalan karena sedimentasi yang berasal dari bukit diatas lokasi area mata air. Adanya sedimentasi yang berasal dari hulu dan membentuk delta pada aliran sungai di sekitar mata air. Delta yang ditumbuhi semak di embung dan sungai Senjoyo akibat sedimentasi Sumber: Hasil observasi, 2007 GAMBAR 3.3. SEDIMENTASI DI EMBUNG SENJOYO 56 Penurunan kualitas lingkungan yang lain adalah debit air dari mata air Senjoyo walaupun masih tergolong besar tetapi sudah mengalami penurunan. Berdasarkan data dari DPU Pengairan Kabupaten Semarang, debit dari mata air Senjoyo pada tahun 2000 sebesar 1.334 literdetik, sedangkan tahun 2004 sebesar 1.156 literdetik. Dari angka tersebut dapat diperkirakan penurunan debit air yang terjadi adalah 178 literdetik selama kurun waktu 4 tahun.

3.4 Tinjauan Kawasan Senjoyo dijadikan Tempat Rekreasi dan Ritual Kungkum