Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .1 Analisis Statistik Deskriptif .174 15.03

beverages, chemical and allied products, cement, electronic and office equipment, pharmaceutical, credit agencies other banks, hotel and travel services dan holding and other investment companies masing-masing sebanyak 2 perusahaan atau dengan persentase 3; dan yang menjadi sampel paling sedikit dari sektor tobacco manufacturers, paper and allied products, plastics and glass products, metal and allied products, photographic equipment, consumer goods dengan masing-masing jumlah perusahaan yaitu sebanyak 1 perusahaan atau hanya 1 . Lain halnya seperti dalam BUMN yang menjadi sampel paling banyak adalah sektor mining and mining service, pada BUMS ini dapat dilihat bahwa yang mempunyai kelengkapan data dalam laporan tahunannya adalah dari sektor real estate and property dan banking. Data lengkap mengenai perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran A. 4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari masing- maisng variabel penelitian. Data analisis yang digunakan sebagai sampel adalah data sekunder laporan tahunan mulai tahun 2006-2008. Dalam penelitian ini dibedakan antara hasil statistik BUMN dan BUMS. Hasil analisis statistik deskriptif baik BUMN maupun BUMS dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.3 Statistik Deskripsi Variabel Penelitian pada BUMN Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation CSP 33

11.97 .174

ROA 33 .095494 .1111120 ROE 33 .225373 .1720097 JA Rp triliun 33 67.3045 101.4775 KI 33

69.99 15.03

Valid N listwise 33 Sumber: output pengoalhan dengan data SPSS Menurut output tampilan spss di atas menunjukkan jumlah perusahaan yang dijadikan sampel N pada BUMN yaitu 33 perusahaan. Jumlah 33 perusahaan didapat dari 11 perusahaan dikali dengan 3 tahun tahun 2006-2008 karena menggunakan balance pooled data. Pada variabel kinerja sosial perusahaancorporate social performance CSP yang diungkapkan melalui pengukuran indeks menurut standar dari Michael Jantzi Research Associate MJRA mempunyai rata-rata nilai variabel CSP sebesar 11,97, menunjukkan bahwa perusahaan sampel rata-rata yang menghasilkan kinerja sosial perusahaan melalui 7 dimensi yang ada dengan kriteria sebagai kekuatan utama dengan nilai pengukuran 2. Standar deviasi sebesar 0,174, menunjukkan variasi yang terdapat dalam indeks. Besarnya indeks menunjukkan besarnya pengungkapan kinerja sosial perusahaan. Pada variabel return on asset ROA, nilai rata-rata sebesar 0,095 dengan standar deviasi sebesar 0,111, dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROA. Angka 0,095 tersebut menunjukkan angka yang kecil karena simpangan baku pada ROA lebih tinggi dari 0,095 yaitu 0,111, hal ini mengindikasikan bahwa kurangnya efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan besarnya asset yang dimiliki untuk menciptakan laba yang mengakibatkan nilai ROA menjadi kecil. Pada variabel return on equity ROE, nilai rata-rata sebesar 0,225 dengan standar deviasi sebesar 0,172, dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROE. Angka 0,225 tersebut menunjukkan angka yang relatif besar karena simpangan baku pada ROA lebih rendah dari 0,225 yaitu 0,172, hal ini mengindikasikan bahwa efektivitas perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik yang ada untuk menciptakan laba adalah baik. Pada variabel jumlah asset JA, nilai rata-rata sebesar Rp 67,30 triliun dengan standar deviasi sebesar Rp 101,47 triliun, dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam jumlah asset yang dihasilkan. Angka Rp 67,30 triliun tersebut menunjukkan angka yang kecil karena simpangan baku pada jumlah asset lebih tinggi dari Rp 67,30 triliun yaitu Rp 101,47 triliun, hal ini mengindikasikan bahwa kurangnya efektivitas perusahaan dalam menjaga sejumlah asset yang dimiliki untuk menciptakan laba yang mengakibatkan nilai dari jumlah asset menjadi kecil. Pada variabel kepemilikan saham institusional KI, nilai rata-rata sebesar 69,99 dengan standar deviasi sebesar 15,03, dapat diartikan menunjukkan adanya variasi yang terdapat dalam kepemilikan institusional. Angka 69,99 tersebut menunjukkan angka yang relatif besar karena simpangan baku pada kepemilikan institusional lebih tinggi dari 69,99 yaitu 15,03, hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan institusional antara perusahaan memiliki proporsi kepemilikan yang berbeda. Data lengkap mengenai hasil statistik deskriptif pada BUMN dapat dilihat pada lampiran B. Tabel 4.4 Statistik Deskripsi Variabel Penelitian pada BUMS Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation CSP 240

10.32 2.000