Metode perkolasi biasa digunakan untuk mengekstraksi bahan yang kandungan minyaknya lebih mudah terekstraksi. Sementara metode imersi lebih
cocok digunakan untuk mengekstraksi minyak yang berdifusi lambat. Ada dua jenis ekstraktor yang lazim digunakan pada skala laboratorium,
yaitu ekstraktor Soxhlet dan ekstrakor Butt.
2.3.1 Ekstraktor Soxhlet
Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian masuk ke kondensor melalui pipa kecil
dan keluar dalam fasa cair. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong
sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di selongsong. Kemudian pelarut seluruhnya akan mengalir masuk kembali ke dalam labu didih
dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek sifon.
2.3.2 Ekstraktor Butt
Prinsip kerja ekstraktor Butt mirip dengan ekstraktor Soxhlet. Namun pada ekstraktor Butt, uap pelarut naik ke kondensor melalui anulus di antara
selongsong dan dinding dalam tabung Butt. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong langsung lalu keluar dan masuk kembali ke dalam labu didih tanpa
efek sifon. Hal ini menyebabkan ekstraksi Butt berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan
rapid
. Selain itu ekstraksinya juga lebih merata. Ekstraktor Butt dinilai lebih efektif daripada ekstraktor Soxhlet. Hal ini didasari oleh faktor
berikut : a.
Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan mengalir masuk ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong sama dengan pipa sifon. Hal ini
menyebabkan ada bagian sampel yang berkontak lebih lama dengan cairan daripada bagian lainnya. Sehingga sampel yang berada di bawah akan
terekstraksi lebih banyak daripada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak merata. Sementara pada ekstraktor Butt, pelarut langsung
keluar menuju labu didih. Sampel berkontak dengan pelarut dalam waktu yang sama.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada ekstraktor Soxhlet terdapat pipa sifon yang berkontak langsung
dengan udara ruangan. Maka akan terjadi perpindahan panas dari pelarut panas di dalam pipa ke ruangan. Akibatnya suhu di dalam Soxhlet tidak
merata. Sedangkan pada ekstraktor Butt, pelarut seluruhnya dilindungi oleh jaket uap yang mencegah perpindahan panas pelarut ke udara dalam
ruangan [2]. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi padat-cair, antara lain:
1. Ukuran partikel Ukuran partikel yang kecil dapat mempercepat operasi, hal ini disebabkan
partikel yang kecil memberikan luas permukaan perpindahan massa yang semakin besar, sehingga proses pelarutan dan difusi semakin mudah. Bila
ukuran partikel terlalu kecil kemungkinan pengotoran larutan akan semakin besar.
2. Pelarut Semakin besar jumlah pelarut, hasil yang diperoleh semakin banyak. Hal ini
disebabkan distribusi partikel dalam pelarut semakin besar, sehingga memperluas permukaan kontak. Semakin besar perbedaan konsentrasi
komponen terlarut dalam pelarut, maka difusi akan semakin mudah berlangsung.
3. Waktu Waktu operasi dapat mempengaruhi kadar hasil yang diperoleh. Semakin
lama berarti jumlah sirkulasi semakin banyak. Hal ini mempunyai batasan sampai kondisi yang optimum [3].
2.4 ESTERIFIKASI