Faktor penghambat maupun penunjang dalam kinerja Dinas Perhubungan Bidang Lalu Lintas Kota Surakarta

B. Faktor penghambat maupun penunjang dalam kinerja Dinas Perhubungan Bidang Lalu Lintas Kota Surakarta

Dalam setiap melakukan kegiatan organisasi tidak terlepas dari hambatan atau kendala yang mungkin ditemui selama pelaksanaan program tersebut. Hambatan atau kendala merupakan hal biasa yang ditemui dalam setiap melakukan sesuatu termasuk dalam hal ini adalah hambatan kinerja organisasi. Hambatan yang sering ditemui biasanya adalah masalah Sumber Daya Manusia, keterbatasan anggaran ataupun hambatan lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Bapak Ongko Prasetyo sebagai Kepala Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas sebagai berikut:

“Kalau kita melakukan suatu kegiatan ya pastilah ada hambatan atau kendala yang kita temui. Hambatan yang biasanya terjadi ya, sumber daya manusia termasuk salah satu. Kita harus mengakui itu, karena memang masih banyak pegawai kita yang belum mengikuti pelatihan diklat-diklat teknis kelalulintasan. Selain itu, keterbatasan anggaran yang ada di Dinas Perhubungan juga menjadi kendala, karena dengan dana yang terbatas kita menjadi tidak bisa maksimal untuk melakukan pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja organisasi.

hambatan kinerja organisasi, karena hal ini berarti program sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas belum berhasil. Selain itu, juga seringnya rambu-rambu lalu lintas yang sudah dipasang hilang. Hal ini juga mengakibatkan sarana dan prasarana yang sudah ada harus diganti dengan yang baru, yang berarti pihak Dinas harus melakukan pemasangan rambu kembali.

Berdasarkan uraian di atas, maka diketahui bahwa hambatan yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta adalah masalah sumber daya manusia, keterbatasan anggaran, kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, dan sering hilangnya sarana dan prasarana lalu lintas, dalam hal ini adalah rambu-rambu lalu lintas. Hambatan-hambatan ini merupakan hambatan yang biasa ditemui oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta berkaitan dengan kinerja organisasi.

Dengan adanya hambatan tersebut, maka pihak Dinas Perhubungan juga melakukan suatu usaha untuk mengatasi hambatan tersebut. Setiap hambatan yang ditemui pasti ada cara-cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam mengatasi hambatan yang ada sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas sebagai berikut:

“Ya, pastilah kita melakukan usaha-usaha untuk mengatasi hambatan- hambatan yang ada. Adapun cara untuk mengatasi tersebut adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia, yaitu dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklat-diklat teknis kelalulintasan. Kemudian kita juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan operasi dan penertiban, terutama yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas. Usaha lain yang kita lakukan adalah melakukan optimalisasi pelayanan penertiban dan pengendalian lalu lintas serta optimalisasi sarana dan prasarana yang sudah ada saat ini. Usaha-usaha yang kita lakukan ini merupakan usaha yang sering dilakukan oleh Dinas untuk mengatasi hambatan atau kendala yang ada”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Perhubungan Kota Surakarta melakukan usaha-usaha untuk mengatasi hambatan yang ada. Adapun usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah meningkatkan sumber daya manusia dengan mengirim pegawai untuk mengikuti diklat-diklat teknis kelalulintasan, melakukan koordinasi dengan instansi lain, misalnya kepolisian dalam menindak pelanggaran lalu lintas, melakukan optimalisasi pelayanan dan pengendalian lalu lintas, dan optimalisasi sarana dan prasarana yang ada.

transportasi yang kompleks sebagai akibat dari perkembangan kota yang cukup pesat. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan transportasi khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan, maka Pemerintah Kota Surakarta mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka menciptakan suatu sistem transportasi di wilayah Surakarta yang memadai, efisien, cepat, aman, dan nyaman serta terjangkau oleh daya beli masyarakat sehingga akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang optimal dalam penyelenggaraan lalu lintas, maka perlu diselenggarakan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan merata pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan sebesar- besarnya kepentingan umum dan kemampuan masyarakat. Oleh karena itu, peranan Dinas Perhubungan sangat penting sekali dalam hal mobilitas kendaraan di Kota Surakarta, terutama mengenai kemacetan lalu lintas akibat dari perkembangan kota yang semakin pesat.

Kinerja dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat dikatakan telah efektif. Namun demikian, tetap ada faktor yang menjadi penghambat dalam peningkatan kinerja Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Hambatan tersebut adalah sebagai berikut.

diklat Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang memberikan sumbangan besar terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi. Implementasi tugas pegawai dalam kesehariannya merupakan suatu manifestasi positif antar berbagai unit atau bidang yang ada dalam organisasi di mana unsur pegawai sebagai aset penting organisasi menjadi motor penggerak putaran roda organisasi yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan organisasi di masa yang akan datang.

Sumber daya manusia/personil yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Surakarta dari segi kualitas belum memadai khususnya segi profesionalisme berkualifikasi Diklat, seperti :

a) Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil

b) Diklat Analisa Dampak Lalu Lintas (Andalin)

c) Diklat Penguji Kendaraan Bermotor (PKB)

d) Diklat Manajemen Lalu Lintas

e) Diklat Manajemen Terminal

f) Diklat Manejemen Angkutan Perkotaan Khusus PNS berkualifikasi penguji yang memiliki jenjang strata penyelia sangat terbatas sehingga perlu adanya peningkatan jenjang pendidikan teknis dari stata pelaksana ditingkatkan ke strata pelaksana lanjutan selanjutnya dari jenjang strata pelaksana lanjutan ditingkatkan ke strata penyelia.

Meskipun pihak Dinas Perhubungan Kota Surakarta sudah melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas tetapi masyarakat masih tetap belum ada kesadaran tentang pentingnya dalam berlalu lintas. Meskipun secara kuantitas dapat dikatakan terjadi penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas, tetapi secara kualitas masyarakat masih belum memiliki kesadaran dalam berlalu lintas. Misalnya, masyarakat masih sering parkir di badan jalan, padahal sebenarnya tempat tersebut tidak boleh untuk tempat parkir.

3. Rambu yang dipasang sering hilang Rambu-rambu lalu lintas merupakan alat untuk mengatur ketertiban lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas dipasang di tempat-tempat strategis yang memang rawan kemacetan sehingga perlu dilakukan pemasangan rambu-rambu tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya, rambu-rambu tersebut sering hilang karena diambil atau memang sengaja dicopot oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini juga bisa disebabkan karena kurangnya pengawasan dari pihak Dinas Perhubungan terhadap sarana dan prasarana yang ada.

4. Keterbatasan anggaran Keterbatasan anggaran merupakan masalah yang biasa dihadapi oleh setiap organisasi dalam mengembangkan kinerja organisasi. Alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah daerah Kota Surakarta kepada Dinas Perhubungan masih terbatas sehingga untuk melakukan 4. Keterbatasan anggaran Keterbatasan anggaran merupakan masalah yang biasa dihadapi oleh setiap organisasi dalam mengembangkan kinerja organisasi. Alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah daerah Kota Surakarta kepada Dinas Perhubungan masih terbatas sehingga untuk melakukan

1. Memberdayakan SDM dan mengoptimalkan fasilitas yang ada dengan terus berupaya meningkatkan kondisi SDM secara bertahap

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Dinas Perhubungan Kota Surakarta melakukan banyak hal. Diantaranya dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk meningkatkan keahliannya. Dengan demikian, kualitas dari pegawai di Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat meningkat.

Untuk dapat mencapai kinerja yang lebih efektif dan lebih produktif, maka dibutuhkan SDM yang berpengalaman dalam bidangnya dan ahli. Hal ini dikarenakan dengan ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat menjadi lebih efektif dan produktif, karena setiap pegawai dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta memiliki inisiatif agar bagaimana pekerjaan mereka itu menjadi efektif dan produktif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja Dinas Perhubungan Kota Surakarta telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut: (a) Mengusulkan ke Badan Kepegawaian Daerah untuk mengirimkan personil sesuai dengan kebutuhan ke diklat-diklat teknis; (b) Menugaskan karyawan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia baik Untuk dapat mencapai kinerja yang lebih efektif dan lebih produktif, maka dibutuhkan SDM yang berpengalaman dalam bidangnya dan ahli. Hal ini dikarenakan dengan ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat menjadi lebih efektif dan produktif, karena setiap pegawai dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta memiliki inisiatif agar bagaimana pekerjaan mereka itu menjadi efektif dan produktif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja Dinas Perhubungan Kota Surakarta telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut: (a) Mengusulkan ke Badan Kepegawaian Daerah untuk mengirimkan personil sesuai dengan kebutuhan ke diklat-diklat teknis; (b) Menugaskan karyawan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia baik

Selain itu, dalam upayanya mencapai kinerja yang efektif dan produktif, Dinas Perhubungan Kota Surakarta mengadakan pelatihan- pelatihan kepada pegawainya guna meningkatkan kualitas dari SDMnya. Selain itu juga mengikutkan pegawainya ke dalam pendidikan atau bea siswa yang diadakan oleh kantor pusat. Adapun program-program yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas SDM yaitu sebagai berikut: (a) Diklat Pimpinan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota; (b) Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil; (c) Diklat Perencanaan Transportasi; (d) Diklat Manajemen Transportasi; (e) Diklat Manajemen Lalu Lintas; (f) Diklat PKB (Penguji Kendaraan Bermotor); (g) Diklat Jaringan Transportasi; (h) Diklat Andalalin (Analisis Dampak Lalu Lintas); (i) Diklat Manajemen Terminal; (j) Diklat APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas); (k) Diklat Kalibrasi Alat Uji PKB; (l) Diklat Angkutan Umum; (m) Diklat Penyegaran PKB; dan (n) Diklat Manajemen Persimpangan.

Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga memberikan pertemuan- pertemuan yang harus diikuti oleh seluruh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta guna meningkatkan kinerjanya. Adapun pertemuan tersebut yaitu PPKP (Program Peningkatan Kemampuan Pegawai). PPKP ini dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Dimana PPKP ini berguna untuk Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga memberikan pertemuan- pertemuan yang harus diikuti oleh seluruh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta guna meningkatkan kinerjanya. Adapun pertemuan tersebut yaitu PPKP (Program Peningkatan Kemampuan Pegawai). PPKP ini dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Dimana PPKP ini berguna untuk

2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan operasi dan penertiban terhadap Kendaraan Bermotor Wajib Uji maupun pelanggaran lalu lintas lainnya.

Transportasi meliputi kepentingan masyarakat dari semua golongan. Penyelenggaraannya juga melibatkan berbagai instansi. Penyelenggaraan tugas instansi tersebut juga tidak terlepas dari sistem penyelenggaraan transportasi. Oleh karena itu, dalam penetapan suatu aturan tidak tertutup kemungkinan intervensi kuat dari banyak pihak maupun lembaga.

Dalam melakukan kegiatan organisasi, Dinas Perhubungan Kota Surakarta melakukan kerja sama dengan instansi lain. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan keselamatan di jalan (misalnya : penggunaan sabuk keselamatan, penggunaan helm standar, penggunaan perlengkapan kendaraan, kelaikan jalan, dan lain-lain) adalah sebagai berikut:

a) Operasi kelaikan jalan dan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor yang dilakukan bersama-sama dengan SATLANTAS, UPPD Propinsi Jawa Tengah Wilayah Surakarta, Jasa Raharja dan Pengadilan Negeri Surakarta.

b) Penegakan hukum penggunaan sabuk keselamatan yang dilakukan secara gabungan dengan SATLANTAS.

dilakukan secara gabungan bersama Satlantas Poltabes.

d) Pemasangan portabel, spanduk, pembagian leaflet dan brosur berisi himbauan tertib berlalu lintas, dilakukan bersama-sama dengan Satlantas Poltabes Surakarta.

e) Pekan keselamatan transportasi darat, dilakukan bersama-sama dengan Satlantas Poltabes Surakarta.

f) Fasilitasi, sosialisasi peraturan perundang-undangan (kesemua kecamatan di Surakarta), dilakukan dalam Tim Gabungan Pemerintah Kota.

3. Optimalisasi pelayanan penertiban dan pengendalian lalu lintas Pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan yang terjadi pada setiap ruas jalan, persimpangan dan jaringan jalan. Hal ini dilakukan untuk mengatur ketertiban lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan yang biasa terjadi pada jam-jam sibuk.

Pengendalian lalu lintas merupakan cara yang praktis dan mudah serta membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. Dalam hal-hal tertentu teknik pengendalian lalu lintas membutuhkan biaya mahal. Hal tersebut cenderung akibat pemanfaatan teknologi tinggi dan biaya pemeliharaan. Adapun tindakan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta Pengendalian lalu lintas merupakan cara yang praktis dan mudah serta membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. Dalam hal-hal tertentu teknik pengendalian lalu lintas membutuhkan biaya mahal. Hal tersebut cenderung akibat pemanfaatan teknologi tinggi dan biaya pemeliharaan. Adapun tindakan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta

4. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada saat ini Sarana dan prasarana lalu lintas sangat diperlukan guna mengatasi kemacetan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Sarana dan prasarana lalu lintas yang sudah ada sekarang ini benar-benar dijaga dan dipelihara dengan baik. Hal ini dikarenakan rambu yang dipasang sering hilang. Selain juga karena kurangnya kesadaran masyarakat ikut memiliki fasilitas jalan. Meskipun demikian, pihak Dinas Perhubungan Kota Surakarta tetap melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana lalu lintas yang ada saat ini. Optimalisasi terhadap sarana dan prasarana lalu lintas dikarenakan keterbatasan anggaran untuk pembelian sarana dan prasarana lalu lintas sehingga terhadap peralatan yang sudah ada saat ini digunakan semaksimal mungkin dan dilakukan pemeliharaan terhadap alat-alat yang sudah ada. Optimalisasi sarana dan prasarana ini tidak lepas dari keterbatasan anggaran yang ada sehingga sarana dan prasarana yang sudah ada dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.