Cara Pemeliharaan

S. Cara Pemeliharaan

Pemeliharaan bertujuan mempertahankan efisiensi, keandalan, dan umur ekonomis. Dalam perkembangannya, pemeliharaan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pemeliharaan rutin bila ada gangguan atau kerusakan. Cara ini masih dapat digunakan terhadap alat yang peranannya dalam operasi tidak penting.

2. Pemeliharaan periodik. Pemeliharaan dilakukan berdasarkan jangka

waktu tertentu berdasarkan buku petunjuk pabrik atau statistik kerusakan atau statistik gangguan.

3. Pemeliharaan prediktif (predictive maintenance). Cara ini sekarang banyak dikembangkan. Cara ini dilakukan berdasarkan

pengamatan beberapa data kemudian dilakukan analisis atas data ini untuk menentukan kapan perlu dilakukan pemeriksaan atau pemeliharaan suatu. alat. Data yang digunakan untuk analisis pemeliharaan prediktif adalah:

a. Tahanan isolasi.

b. Getaran poros.

c. Suhu kumparan dan suhu bantalan.

d. Kandungan kotoran (impurities) pada minyak isolasi (minyak transformator, minyak PMT).

e. Hasil pengamatan dengan sinar inframerah.

f. Hasil pengamatan dengan sinar ultraviolet yang dapat mendeteksi adanya kotoran dan partial discharge.

126 Pembangkitan Tenaga Listrik

g. Khusus untuk pemeliharaan ptediktif pada transformator diperlukan

tambahan dari hasil pengamatan Saat ini sedang dikembangkan berbagai "self diagnostic" program yang

banyak digunakan untuk pemeliharaan prediktif

4. Bagian Instalasi yang Harus dipelihara Bagian-bagian instalasi yang harus dipelihara agar kontinuitas suplai listrik tenaga, yaitu generator, motor listrik, transformator, pemutus tenaga, baterai aki, titik pentanahan, dan sistem proteksi.

a) Generator. Generator yang tidak mempunyai sistem pendinginan tertutup banyak mendapat debu yang menempel pada isolasi stator maupun rotor. Apalagi bila lingkungannya basah, tahanan isolasinya dapat cepat turun, terutama bila generator tersebut sering berhenti sehingga tidak terjadi pemanasan. Untuk itu, isolasi stator dan rotor perlu diukur dan jika hasilnya terlalu rendah, maka perlu dilakukan pembersihan isolasi. Generator yang pendinginannya dengan udara, atau gas hidrogen tetapi tertutup melalui penukar panas, maka selain isolasi stator dan rotor diukur tahanannya, juga suhu udara atau suhu gas hidrogen perlu diukur dan penukar panasnya perlu dibersihkan.

b) Motor listrik. Persoalannya sama dengan generator yang pendinginannya dengan udara. sirkuit terbuka.

c) Transformator. Selain isolasi kumparan juga kekotoran minyak perlu diperiksa dan juga kandungan air dan kandungan asamnya.

d) Pemutus tenaga dan saklar-saklar. Kualitas media isolasinya perlu diperiksa, bila perlu, media isolasinya ditambah atau diganti. Selain kontaknya perlu diperiksa apakah masih serempak dan apakah ada gerakan kontak rusak.

e) Baterai aki. Tegangan setiap sel perlu diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya sel yang rusak, jika perlu dilakukan penggantian. Kualitas elektrolitnya juga perlu dicek, bila perlu dilakukan penambahan atau penggantian.

f) Semua kontak sambungan.

Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik

Kontak sambungan dari semua bagian instalasi listrik perlu diperiksa termasuk dari peralatan tersebut di atas karena kontak sambungan merupakan kelemahan instalasi listrik. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan sinar inframerah.

g) Titik pentanahan. Semua titik pentanahan dalam instalasi listrik perlu dijaga agar tahanannya tidak melebihi 4 ohm. Hal ini diperlukan demi keselamatan manusia yang ada di sekitar instalasi listrik.

h) Sistem proteksi. Sistem proteksi, khususnya relai-relai, perlu dicek dan dijaga agar berfungsi secara benar.

i) Sambungan listrik. Dalam instalasi listrik, sambungan listrik merupakan salah satu titik lemah (sering menjadi sumber gangguan). Sambungan listrik dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

a. Sambungan antara saluran dengan sebuah alat, misalnya antara kabel dengan motor listrik.

b. Sambungan antara saluran dengan saluran, misalnya antara. kabel

dengan kabel, atau antara saluran udara, dengan saluran udara. Pada sambungan kategori (a) antara saluran dengan suatu alat (misalnya

sambungan kabel dengan motor listrik) umumnya dilakukan dengan menggunakan sepatu kabel pada ujung kabel yang kemudian dijepit pada klem motor berupa baut dan mur penjepit. Sambungan ini harus secara periodik dikontrol dan bila perlu dibersihkan serta. dikeraskan kembali agar kontak sambungannya tetap baik, jangan sampai kontaknya kendur dan menimbulkan gangguan.

Pada sambungan antara saluran dengan saluran, (misalnya antara kabel dengan kabel) umumnya dilakukan dengan menggunakan pipa penyambung (jointing sleeve). Pada sambungan tegangan rendah, pipa penyambung ini kemudian cukup dibalut dengan pita isolasi dan diletakkan dalam kotak sambungan. Tetapi untuk sambungan antara

2 kabel tegangan tinggi, misalnya antara dua ujung kabel 20 kV, penyambungan memerlukan keahlian yang lebih tinggi. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh petugas yang dilatih khusus untuk mengerjakan penyambungan kabel tegangan tinggi yang dalam bahasa Inggris disebut cable jointer. Pekerjaan penyambungan kabel tegangan tinggi memerlukan ketelitian dan kebersihan dalam pelaksanaannya.

128 Pembangkitan Tenaga Listrik

Pada saluran listrik yang terbuka, baik tegangan rendah maupun tegangan tinggi, penyambungan atau pencabangan umumnya dilakukan dengan klem khusus. Klem ini ada yang menggunakan cara pengikatan dengan mur dan baut, ada pula yang menggunakan cara penjepitan dengan tekanan yang dalam bahasa Inggris disebut compression joint.

Dalam instalasi listrik banyak digunakan peralatan terutama konduktor yang dibuat dari tembaga maupun dari aluminium, tetapi tembaga lebih berat daripada aluminium, begitu pula harganya umumnya lebih mahal daripada aluminium. Oleh karena itu, tidak dapat dihindarkan terjadinya pertemuan/ penyambungan konduktor atau terminal alat yang terbuat dari tembaga dengan konduktor yang terbuat dari aluminium. Titik temu atau titik sambung antara tembaga dengan aluminium harus diperhatikan secara khusus karena bila disambung tanpa alat khusus, sambungan ini akan mengalami korosi dan akhimya menimbulkan gangguan. Penyambungan ini harus dilakukan dengan menggunakan klem khusus yang disebut klem bimetal. Di jaringan tegangan rendah, penyambungan konduktor tembaga dengan konduktor aluminium sering dilakukan dengan menggunakan klem aluminium yang ditutup dengan tutup gemuk (grease) pencegah korosi, kemudian ditutup dengan tutup plastik untuk mencegah gemuk tersebut hilang akibat siraman air hujan.