Baterai Aki

G. Baterai Aki

Pusat listrik selalu memerlukan sumber arus searah, terutama untuk:

a. Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT.

b. Mentrip PMT apabila terjadi gangguan.

c. Melayani keperluan alat-alat telekomunikasi.

d. Memasok keperluan instalasi penerangan darurat. Baterai aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam pusat

listrik. Baterai aki harus selalu diisi melalui penyearah. Gambar II.74 menunjukkan instalasi baterai dan pengisiannya.

Gambar II.74

Instalasi baterai dan pengisiannya

Kutub negatif dari baterai sebaiknya ditanah untuk memudahkan deteksi gangguan hubung tanah pada instalasi arus searahnya.

Ada 2 macam baterai aki yang dapat digunakan di pusat listrik, yaitu baterai asam dengan kutub timah hitam dan baterai basa yang menggunakan nikel cadmium (NiCd) sebagai kutub.

Baterai asam timah hitam menggunakan plumbum oksida (PbO2) sebagai kutub positif dan sebagai kutub negatif adalah plumbum (Pb).

Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik

Baterai basa nikel cadmium menggunakan nikel oksihidrat (NiOH) sebagai kutub positif dan cadmium (Cd) sebagai kutub negatif. Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan potas kostik (KOH).

Untuk daerah panas dengan suhu di atas 25 0

C, baterai asam timah hitam lebih cocok daripada baterai basa nikel cadmium.

Pemeliharaan baterai aki paling penting adalah:

a) Pemantauan besarnya tegangan listrik

b) Berat jenis elektrolit

c) Kebersihan ruangan, dan

d) Ventilasi ruangan.

Perubahan Kimia Selama Pengisian dan Pemakaian Aki

Pemakaian Pengisian

Gambar II.75

Perubahan Kimia Selama Pengisian dan Pemakaian Aki

Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis

Pelat(+) Elektrolit PB02

2H2SO4

Pelat(-)

Pemakaian Pelat(+)

Pelat(-)

Elektrolit Timbal

+ PbSO4 Asam Sulfat -

Pb Timbal

PbSO4

+ Peroksida Timbal dan Air

+ 2H2O

Sulfat

air Sulfat

80 Pembangkitan Tenaga Listrik

1. Perubahan kimia pada saat pelepasan muatan listrik

Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada tegangan tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).

2. Perubahan kimia pada saat pengisian muatan listrik

Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.

3. Penurunan berat jenis accu zuur selama pelepasan muatan listrik

Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%.

Kapasitas Aki dengan B.J Accu Zuur

Gambar II.76

Grafik Kapasitas Aki

Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik

4. Berat jenis accu zuur tergantung dari suhu

Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C.