pakar minyak sawit menyatakan bahwa rendahnya angka DOBI terjadi akibat rendahnya efisiensi proses dan tehnologi minyak sawit mentah CPO. Dibandingkan dengan
Malaysia kualitas minyak mentah sawit Indonesia telah tertinggal jauh. Rendahnya efisiensi pengolahan dan tehnologi terjadi akibat sistem teknologi dan perangkat mesin
dalam pengolahan tandan buah segar TBS kelapa sawit masih menggunakan acuan sistem tehnologi lama. Akibatnya banyak buah sawit yang tersisa pada proses
perontokan atau proses pemisahan secara mekanis antara sawit dan tandannya. http:
www.deptan.go.idbuletininfomutumei 04.pdf
2.5.2. Penyebab –penyebab DOBI Deterioration Of Bleachability Index yang rendah
Adapun penyebab-penyebab DOBI yang rendah antara lain adalah :
a. Tingginya persentase buah berwarna hitam kurang matang dan terlalu matang
b. Tertundanya proses pengolahan, terutama pada saat musim hujan dan efeknya
tertundanya pengangkutan buah sawit ke pabrik, sehingga menyakibatkan restan di kebun
c. Kontaminasi CPO dengan kondensat rebusan
d. Kontaminasi CPO dengan oksidasi di oil sludge
e. Waktu perebusan buah yang panjang dan suhu tinggi
f. Pemanasan CPO lebih 55
C di storage tank dengan waktu yang panjang
Sebab-sebab lain yang berhubungan dengan kasus diatas adalah tertundanya proses sementara akibat machinery breakdown yang berpengaruh tertundanya proses
pengolahan buah restan. Tingginya temperatur Crude Oil pada Stasiun Klarifikasi.
Universitas Sumatera Utara
Tandan buah yang berwarna hitam mempunyai DOBI yang sangat rendah. Tandan buah dengan kematangan yang tinggi mempunyai minyak dengan DOBI yang sangat tinggi.
Minyak yang diambil dari buah hitam mempunyai DOBI 1,5, sedangkan tandan buah dengan kematangan yang tinggi mempunyai DOBI 3,5.
http:sawit indonesia.comindex. Php inovasi 80-dobi-salah-satu-parameter-kualitas crude-palm-
oil
2.5.3. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memastikan CPO mempunyai kualitas tinggi
1. Mengawasi sistem panen dan transportasi
Panen perlu mendapat pengawasan yang efektif karena perlakuan yang kurang baik dapat menyebabkan luka pada daging buah dan pembusukan buah. Hal ini
akan menurunkan kualitas produk minyak sawit yang dikenal dengan penurunan nilai DOBI.
2. Menghindari pemakaian uap kering pada perebusan buah
Uap kering mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan uap jenuh pada tekanan yang sama. Pemakaian uap kering akan menyebabkan proses oksidasi
pada asam lemak tidak jenuh atau senyawa yang terkandung dalam minyak dan membentuk polimer yang sangat sulit diserap pada proses pemucatan.
3. Menghindari pemakaian uap langsung pada stasiun pemurnian
Produksi uap yang rendah sering menimbulkan gangguan pemanasan dalam proses pengolahan. Produksi uap yang rendah mendorong operator untuk
memanaskan cairan minyak dengan uap panas kering secara terbuka. Perlu
Universitas Sumatera Utara
diperhatikan bahwa oksidasi sangat mudah terjadi pada stasiun pemurnian karena di dalam cairan tersedia logam pro-oksidan.
4. Menghindarkan pemanasan yang berlebihan di unit pengolahan
Kegagalan penurunan kadar air pada minyak dengan alat vacuum dryer sering diatasi dengan menaikkan temperatur pada oil tank yang dapat menyebabkan
penurunan DOBI. Hal ini perlu dihindari agar kualitas minyak dapat dipertahankan.
5. Mengendalikan penimbunan
Pemanasan minyak pada tangki timbun PKS yang jaraknya jauh dari pelabuhan biasanya dilakukan pada temperature tinggi dengan memperhitungkan bahwa
minyak tersebut tiba di tangki pelabuhan pada temperature di atas titik cair. Kualitas minyak dalam penimbunan dipengaruhi oleh cara penimbunan dan
kondisi tangki timbun. Pahan, 2012
2.6. Spektrofotometri UV-Visible