Struktur Basis Data

10.3. Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui sistem manajemen basis data.

Sistem manajemen basis data (database management system- DBMS) adalah perngkat lunak (software) yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses bagi program aplikasi.

Struktur Basis Data Hierarki Struktur basis data hierarkis dibentuk oleh kelompok-kelompok

data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi. Jika data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi. Jika

Gambar 10.1. : Struktur Hierarki

Ke uangan Pemasaran

Penganggaran Penjualan

Manaj. Investasi Manaj. Bisnis Eceran

Menurut Sutejdo (2002:107), basis data hirarkis mengambarkan kumpulan record yang dihubungkan satu sama lain melalui hubungan berdasarkan pointer yang membentuk struktur pohon.

Model ini memilki kelemahan, karena memungkinkan terjadinya redundansi atau duplikasi data yang banyak pada record derajat berikutnya.

Struktur dasar basisdata hierarki: • Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti

struktur pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki). Model ini banyak digunakan pada saat awal komputer database mainframe. Sistem ini banyak digunakan pada tahun 50-an dan 60-an, yang banyak digunakan oleh bank dan lembaga asuransi pada masa itu.

• Lapisan paling atas bertindak sebagai induk/root dari segmen yang tepat berada di bawahnya dan lapisan bawah tidak bisa memiliki lebih dari satu root.

• Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan anak dari segmen yang ada di atasnya.

• Struktur pohon mewakili urutan hierarki dari media penyimpan pada ko mputer.

Keuntungan: • Secara konseptual model basisdata ini sederhana.

• Keamanan basisdata lebih baik • Kebebasan data • Integritas data dalam satu tree lebih baik • Basisdata skala besar lebih efisien Kerugian : • Sistem lebih rumit • Kekurangan pada kebebasan struktural

Struktur basis data jaringan Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk

memungkinkan penarikan record-record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data. Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan menarik balik hingga kem bali ke ”cabang” yang menyatukan basis data. Struktur basis data dengan menggunakan struktur jaringan sulit dikembangkan dan digunakan bahkan oleh profesional sistem informasi karena rentang koneksinya terlalu lebar antara satu record ke record yang lainnya.

Menurut Sutejdo (2002:108), basis data jaringan merupakan basis data yang terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan melalui pointer yang membentuk relasi antar recocrd dalam bentuk ring.

Model ini memilki kelemahan, yaitu tidak memungkinkan terjadinya relasi banyak-banyak (many to many). Selain itu, seperti model herarkis, fleksibilitas dalam menambah atau menyisipkan record sangat rendah dan kompleks. Pemrogramannya menjadi sangat kompleks, meskipun model ini menjanjikan efisiensi dalam proses pengorganisasian data dan menjamin tidak terjadinya redundansi.

Struktur data basisdata jaringan: • Set - Sebuah hubungan disebut set. Setiap set terdiri dari paling

tidak dua macam record: satu record pemilik (induk) dan satu record anggota (anak).

• Satu set mewakili satu hubungan 1: M antara pemilik dan anggota. Struktur basis data relasional Menurut Fathansyah (2002:20), pada model relasional, basis

data akan disebar kedalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah, item-item data ditempatkan.

Struktur basis data relasional muncul dari riset dasar menggunakan aljabar relasional yang dilakukan secara independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd. Struktur data ini merupakan yang Struktur basis data relasional muncul dari riset dasar menggunakan aljabar relasional yang dilakukan secara independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd. Struktur data ini merupakan yang

Konsep dari struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi menjadi lebih datar (ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpullan data dari sistem berbasis komputer dan menmbuat laporan bagi manajer. Para menajer dan staf mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oelh manajer maupun staf profesional.

Struktur dasar basisdata relasional : • Relasional Database Management System (RDBMS) beroperasi

pada lingkungan logika manusia. • Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-

tabel. • Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom

• Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya

menggunakan entitas tertentu yang digunakan secara bersama

• Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema • Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan

struktural Keuntungan model data entity relationship : • Secara konseptual sangat sederhana

• Gambaran secara visual • Alat bantu komunikasi lebih efektif • Terintegrasi dengan model basis data relasional Kerugian model

entity relationship : • Gambaran aturan-aturan terbatas

• Gambaran relasi terbatas • Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data • Kehilangan isi informasi

Model ini memberikan kelebihan tersendiri dibandingkan dengan dua model sebelumnya, antara lain:

a. Kemudahan dalam pembentukan struktur data masing-masing file.

b. Kompleksitas untuk mengaitkan antar tabel tidak terjadi karena hubungan antar tabel ditentukan oleh field kunci yang telah ditetapkan sebagai penghubung antar file.

c. Pemrograman menjadi sederhana, sedangkan tingkat fleksibilitas dalam mengorganisasikan data sangat tinggi.